Terakhir diperbarui Pada 23 Juli 2024 at 11:36 am
Investasi saham atau emas, seringkali menjadi perbandingan padahal keduanya sama-sama memberi keuntungan. Hanya saja dalam pengambilan keputusannya memang harus berhati-hati, karena kedua jenis instrument investasi tersebut mempunyai risiko berbeda. Untuk itu mari kita telusuri bersama dalam artikel ini!
Ilustrasi pertumbuhan investasi. Source: cbsnews.com
Daftar Isi
Pilih Investasi Saham atau Emas?
Memilih antara investasi saham atau emas? Seringkali dipertimbangkan terutama dari sisi keuntungan, di mana keduanya menjanjikan keuntungan yang dapat mendukung tujuan keuangan. Adapun pertimbangan untuk menentukan keputusan investasi saham atau emas:
Potensi Keuntungan
Saham menawarkan potensi keuntungan yang lebih tinggi, namun fluktuasinya menjadi risiko besar. Sementara emas cenderung stabil dalam jangka panjang, dengan kenaikan harga yang bertahap setiap tahunnya. Untuk itu sebaiknya, pilihlah sesuai dengan profil risiko. Apakah berani menanggung fluktuasi demi imbal hasil maksimal? Atau cari perlindungan nilai yang tenang dan pasti?
Jangka Waktu
Saham lebih cocok untuk investasi jangka panjang, di mana nilainya akan bertumbuh bersama kemampuan perusahaan. Beda hal dengan emas yang lebih fleksibel, dapat dijual cepat saat butuh dana tunai, tanpa khawatir risiko yang lebih banyak. Maka sesuaikan dengan tujuan investasi, apakah untuk dana pensiun atau dana darurat yang mungkin dibutuhkan dalam jangka waktu pendek?
Likuiditas
Instrument saham umumnya mudah dicairkan melalui bursa, namun ada risiko situasi pasar yang dapat memburuk kapan saja. Beda hal dengan emas yang dapat langsung dijual kembali, namun dengan harga yang cukup fluktuatif karena dalam jangka pendek. Dalam hal ini Anda dapat mempertimbangkan akses untuk ke uang tunai: sering membutuhkan dana cepat atau lebih nyaman dengan investasi dalam jangka panjang?
Pemeliharaan
Saham tak butuh tempat khusus, cukup analisis dan pantau pergerakannya. Sedangkan emas membutuhkan penyimpanan yang aman, ada risiko pencurian atau biaya sewa safe deposit box. Untuk itu pertimbangkan kenyamanan dalam pemeliharan, apakah lebih ingin fokus analisis pasar atau mengurus keamanan aset secara fisik?
Psikologis
Berinvestasi saham bisa bikin ‘deg-degan’ dan ‘panik’ saat harga turun, butuh mental baja dan strategi disiplin dalam berinvestasi. Sedangkan emas cenderung stabil, sehingga mampu menawarkan ketenangan hati. Pilihlah sesuai kepribadian Anda berdasarkan profil risiko, lebih nyaman dengan aksi dan gejolak atau lebih tenang dengan kemapanan harga emas?
Ilustrasi pergerakan harga logam mulia. Source: searchenginejournal.com
Perbandingan Investasi Saham dan Emas
Mempertimbangkan antara investasi saham atau emas, membutuhkan perbandingan yang realistis sesuai dengan profil risiko yang dimiliki. Kedua jenis instrument investasi tersebut menawarkan potensi keuntungan, hanya saja dengan pengalaman investasi yang akan berbeda. Yuk, kita bandingkan keduanya dalam bentuk tabel, agar lebih mudah menentukan mana yang paling cocok dengan tujuan keuangan Anda:
Saham | Emas | |
Potensi Keuntungan | Menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, tetapi memiliki risiko yang juga besar. Salah satu risiko investasi saham adalah fluktuasi harga saham dan situasi pasar yang tidak dapat diprediksikan. Investasi saham menawarkan dua potensi keuntungan, yakni dividen dan capital gain. | Emas juga menawarkan keuntungan, namun dengan kenaikan nilai yang bertahap di setiap tahunnya. |
Jangka Waktu | Untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal dari investasi saham, maka membutuhkan waktu yang lama untuk di hold. Hal ini akan lebih cocok untuk menjadi investasi jangka panjang. | Emas juga dapat di hold dalam jangka panjang, bahkan untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari emas memang harus dilakukan dalam jangka waktu yang relatif lebih panjang. |
Likuiditas | Cepat dijual di bursa, tetapi ini hanya berlaku bagi saham-saham yang masuk kategori saham lapis satu, yakni Blue Chip. Sementara untuk saham yang masuk pada lapis kedua dan ketiga (Second Liner dan Third Liner) ada kemungkinan sulit dijual ketika pasar lesu, karena likuiditas yang tergolong kecil. | Emas tergolong mudah untuk dicairkan menjadi uang. Hanya saja dengan risiko fluktuasi yang lebih tinggi, jika dalam jangka pendek. |
Pemeliharaan | Fokus analisis fundamental perusahaan, mengenali manajemen perusahaan, pantau pergerakan harga saham, evaluasi portfolio. Jika diperlukan lakukan strategi penyesuaian dengan kondisi pasar terkini dan perkembangan perusahaan. | Emas membutuhkan tempat penyimpanan yang aman. Waspadai adanya risiko pencurian. Atau agar lebih menjamin kemanan maka diperlukan biaya safe deposit box setiap bulannya. |
Psikologis | Membutuhkan keberanian untuk terjun sebagai investor secara langsung. Tidak hanya itu, untuk selalu update situasi pasar dan perkembangan perusahaan, investor perlu melakukan pemantauan dan evaluasi berkala. Serta selalu melakukan upgrade wawasan mengenai ilmu investasi saham. | Menawarkan ketenangan, karena bentuk fisik emas dapat di simpan. |
Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit! Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.
Simulasi Perbedaan Saham dan Emas
Agar lebih terbayang, kita perlu membuat simulasi perhitungan perbedaan investasi saham dan emas, mari ambil contoh dengan modal awal 10 juta rupiah:
Saham
- Potensi keuntungan
- Capital gain: Jika harga saham yang dibeli naik 20%, maka keuntungan yang didapat adalah 2 juta (10 juta x 20%).
- Dividen: Jika perusahaan membagikan dividen sebesar 10%, maka keuntungan yang didapat adalah 1 juta (10 juta x 10%).
- Jangka waktu
- Jangka panjang: Saham cocok untuk investasi jangka panjang, seperti 10 tahun.
- Jangka pendek: Saham juga bisa diinvestasikan untuk jangka pendek, seperti 3 – 5 tahun. Dengan catatan Anda sebagai investor siap menghadapi risiko fluktuasi harga.
- Likuiditas
- Cukup likuid: Saham bisa dijual dengan cepat di bursa, namun dalam situasi pasar yang buruk mungkin sulit laku.
- Pemeliharaan
- Mudah: Saham tidak membutuhkan tempat khusus untuk penyimpanan.
- Psikologis:
- Berisiko: Saham memiliki risiko fluktuasi harga yang tinggi, sehingga membutuhkan mental baja dan strategi disiplin.
[Baca lagi: Harga Emas dan Minyak Terus Melonjak]
Emas
- Potensi keuntungan
- Capital gain: Jika harga emas naik 20%, maka keuntungan yang didapat adalah 2 juta (10 juta x 20%).
- Jangka waktu
- Jangka panjang: Emas cenderung stabil jangka panjang, sehingga cocok untuk investasi jangka panjang.
- Jangka pendek: Emas juga bisa diinvestasikan untuk jangka pendek, jika investor membutuhkan dana cepat.
- Likuiditas
- Cukup likuid: Emas bisa langsung dijual ke toko emas, namun harga fluktuatif dan ada biaya tambahan.
- Pemeliharaan:
- Sulit: Emas membutuhkan tempat penyimpanan yang aman, waspada pencurian atau biaya sewa safe deposit box.
- Psikologis:
- Stabil: Emas cenderung stabil, sehingga cocok untuk investor yang tidak suka drama.
Dari simulasi perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa investasi saham dan emas memiliki potensi keuntungan yang sama, yaitu 2 juta. Namun, saham memiliki potensi keuntungan capital gain yang lebih tinggi. Sedangkan emas memiliki potensi keuntungan capital gain yang lebih stabil.
Saham cocok untuk investor yang memiliki profil risiko agresif dan tujuan investasi jangka panjang. Emas cocok untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif dan tujuan investasi jangka pendek, namun akan lebih optimal pada jangka panjang.
Ilustrasi pertumbuhan investasi saham dan emas. Source: fibre2fashion.com
Tips Investasi Saham dan Emas Secara Bersamaan
Jika ingin berinvestasi saham dan emas dilakukan dalam waktu yang bersamaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Pahami karakteristik masing-masing instrument investasi
Saham adalah instrumen investasi yang fluktuatif, sedangkan emas cenderung stabil. Pemahaman karakteristik ini akan mempermudah Anda dalam mengelola manajemen risiko dengan baik.
Tentukan tujuan investasi
Sebelum berinvestasi penting untuk meninjau kembali untuk apa tujuan investasi yang Anda lakukan? Jika untuk masa pensiun maka dapat dilakukan investasi jangka panjang. Namun jika untuk kebutuhan Pendidikan, dapat dilakukan dalam jangka pendek sekitar 3 – 5 tahun ke depan. Tujuan investasi ini nantinya akan menentukan strategi investasi yang tepat.
Pertimbangkan profil risiko
Sebelum memutuskan diri menjadi investor, kenali terlebih dulu apa profil risiko yang Anda miliki? Apakah konservatif, agresif, atau mungkin moderat. Profil risiko ini akan menentukan jenis instrumen investasi yang cocok untuk Anda.
Buatlah rencana investasi
Tetapkan tujuan investasi, jangka waktu, dan strategi investasi yang akan Anda gunakan. Penyusunan rencana investasi ini akan membantu Anda agar tetap fokus dan lebih disiplin menjalankan investasi.
Diversifikasi portofolio
Diversifikasi portofolio secara efektif akan membantu Anda dalam mengurangi berbagai risiko kerugian. Dengan begitu dapat meningkatkan potensi keuntungan.
Berikut adalah beberapa contoh strategi investasi saham dan emas secara bersamaan:
- Strategi 60 % saham dan 40% emas: Strategi ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko moderat.
- Strategi 40% saham dan 60% saham: Strategi ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko konservatif.
- Strategi 20% saham dan 80% emas: Strategi ini cocok untuk investor yang memiliki profil risiko agresif.
Kesimpulan
Jadi, lebih baik investasi saham atau emas? Tak ada jawaban mutlak, pilihan terbaik tergantung profil risiko, tujuan keuangan dan kepribadian Anda sebagai investor.
Ingat, tidak ada instrument investasi yang lebih baik antara satu sama lain. Setiap masing-masing instrument investasi menawarkan keuntungan yang berbeda, dengan risiko dan pengalaman investasi yang juga berbeda satu sama lain.
Untuk itu, dalam menjalankan investasi bukan soal memilih mana yang dapat memberi keuntungan terbesar. Melainkan menerapkan strategi diversifikasi portfolio secara merata dan disiplin. Lakukan riset pada masing-masing portfolio agar lebih mengetahui, peluang, potensi keuntungan dan juga risiko yang ditawarkan. Investasi membutuhkan riset dan rencana matang, apapun jalan yang Anda pilih, semoga menjadi keputusan terbaik bagi pertumbuhan asset di masa depan! Selamat berinvestasi!***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investai berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.