Market value, merupakan salah satu indikator penting yang digunakan investor untuk menilai potensi suatu saham perusahaan. Istilah market value ini diklaim sebagai cerminan persepsi pasar pada nilai perusahaan, sehingga seringkali menjadi indikator yang banyak diperhatikan sebelum membeli saham. Lantas apa yang dimaksud dengan market value?
Ilustrasi analisis market value. Source: icytales.com
Daftar Isi
Pengertian Market Value
Market value atau yang sering dipakai untuk menyatakan istilah ‘market capitalization’ atau ‘market value of equity’ ini memiliki makna nilai pasar. Market value secara umum, diartikan sebagai nilai yang mencerminkan harga aktual dari suatu aset, seperti saham, obligasi, atau properti, yang diperdagangkan di pasar.
Sementara dalam konteks saham, market value merujuk pada harga saham terbaru yang ditetapkan oleh mekanisme pasar yaitu penawaran dan permintaan, sehingga membentuk nilai kapitalisasi pasar dari perusahaan tercatat. Ini mengapa, market value sering digunakan dalam menilai ukuran sebuah saham perusahaan.
Jika market value perusahaan tinggi, biasanya menandakan ukuran perusahaan yang semakin besar. Sekaligus mencerminkan keyakinan investor terhadap potensi pertumbuhan dan profitabilitas yang dimiliki suatu perusahaan.
Market value pada perusahaan sendiri, hanya akan dimiliki oleh sebuah perusahaan yang tercatat di bursa.
Fungsi Market Value
Market value sebagai indikator yang mengukur sebuah saham perusahaan, pada prinsipnya dapat merepresentasikan nilai dari suatu perusahaan berdasarkan persepsi investor. Namun terlepas dari itu ada beberapa fungsi dari market value, antara lain:
- Fungsi utama market value adalah sebagai indikator harga aktual dari suatu aset yang diperdagangkan di pasar bebas.
Dalam realisasinya, market value akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi, tren industri, kinerja perusahaan, dan sentimen pasar secara keseluruhan.
- Fungsi lain market value adalah sebagai alat evaluasi kinerja perusahaan.
Dengan memantau perubahan nilai pasar saham dari waktu ke waktu, maka seorang investor maupun analis keuangan dapat menilai, apakah suatu perusahaan sedang dalam kondisi overvalued atau undervalued.
- Selain itu, market value juga membantu dalam pengambilan keputusan investasi yang cerdas.
Dengan mengetahui nilai ukuran perusahaan di pasar, maka investor akan lebih mudah dalam mengidentifikasi peluang investasi yang potensial, berdasarkan perbedaan antara harga pasar dan nilai intrinsik saham.
- Menilai minat investor pada saham tertentu.
Dalam hal ini, market value juga dapat digunakan untuk mempermudah klasifikasi perusahaan-perusahaan berdasarkan besar kecilnya nilai yang dimiliki. Ini mengapa ada klasifikasi saham berdasarkan market value yang terdiri dari kelompok saham berikut ini:
- Saham first liner, atau yang kerap dikenal sebagai saham blue chip merupakan sekumpulan saham dengan market value yang sangat besar, yakni nilainya dari puluhan sampai ratusan triliun.
- Saham second liner, merupakan saham yang memiliki market value menengah, yang nilainya dari belasan sampai puluhan triliun.
- Saham third liner, atau lebih familiar disebut sebagai saham gorengan merupakan saham dari kelompok perusahaan dengan market value yang rendah, yakni Rp500 miliar ke bawah.
Ilustrasi memperhitungkan market value. Source: thekatynews.com
Cara Menghitung Market Value
Dalam menghitung market value atau nilai pasar suatu aset, terdapat beberapa metode yang digunakan tergantung pada jenis aset yang dimaksud. Misalnya, untuk menentukan market value saham, biasanya dilakukan dengan mengkalikan jumlah saham beredar atau outstanding shares pada harga saham terkini.
Namun dalam market value ini, ada hal yang perlu digarisbawahi bahwa market value sebuah perusahaan akan selalu berubah-ubah, seiring dengan pergerakan harga saham yang ada di pasar.
Faktor yang Mempengaruhi Market Value
Tinggi rendahnya market value akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara lain seperti:
Kinerja Keuangan Perusahaan
Faktor utama yang mempengaruhi market value suatu perusahaan adalah kinerja keuangannya, seperti pendapatan, laba bersih, dan pertumbuhan penjualan. Kinerja keuangan yang kuat cenderung meningkatkan kepercayaan investor dan mengarah pada peningkatan nilai pasar.
Prospek Pertumbuhan
Prospek pertumbuhan perusahaan di masa depan juga memainkan peran penting dalam menentukan market value. Perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang kuat cenderung dinilai lebih tinggi oleh pasar, karena dianggap memiliki potensi untuk memberikan keuntungan jangka panjang.
Inovasi Produk dan Teknologi
Kemampuan perusahaan untuk terus melakukan inovasi produk dan teknologi baru dapat meningkatkan nilai pasar mereka. Produk atau layanan yang inovatif dapat menciptakan keunggulan kompetitif dan menarik minat investor.
Persepsi Pasar
Persepsi pasar tentang perusahaan, termasuk strategi manajemen, reputasi merek, dan posisi persaingan, dapat mempengaruhi penilaian market value. Perusahaan yang dianggap memiliki manajemen yang efektif dan strategi yang solid cenderung dinilai lebih tinggi oleh pasar.
Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal seperti kondisi ekonomi global, perubahan regulasi, dan kondisi industri juga dapat mempengaruhi market value suatu perusahaan. Perusahaan yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis lebih mungkin untuk mempertahankan atau meningkatkan nilai pasar mereka.
Dengan faktor-faktor di atas, tidak heran jika market value dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi market value. Serta menggunakan informasi tersebut untuk membuat keputusan investasi yang cerdas.
Ilustrasi faktor yang mempengaruhi market value. Source: antlawyers.vn
Contoh Dan Studi Kasus Seputar Market Value
Sebagai contoh, sebuah studi kasus mengenai market value dari saham BRIS.
Pada 16 Juli 2024, BRIS memiliki jumlah saham beredar sekitar 46.12 miliar lembar dan harga per lembar saham di kisaran Rp2.460 per saham. Maka market value nya:
Harga saham Rp2.460 x Jumlah saham 46.12 miliar lembar = 113.455 triliun.
Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.
Kesimpulan
Dengan pemahaman yang baik tentang market value, teman-teman investor dapat mengidentifikasi peluang investasi yang potensial dari banyaknya emiten yang tercatat di bursa. Umumnya perusahaan dengan market value yang tinggi lebih menarik, karena menandakan perusahaan memiliki ukuran yang besar dan banyak investor yang optimis terhadap pertumbuhan dan profitabilitas saham perusahaan tersebut. .
Kendati demikian, jangan mudah tergiur melihat market value yang tinggi. Lantaran market value yang tinggi tidak selalu menjamin perusahaan memiliki kualitas bagus, baik itu dari sisi fundamental keuangan maupun dari sisi manajemen.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena dalam jangka pendek ada berbagai pengaruh pasar. Misalnya spekulasi pasar atau rumor yang dapat menggiring kenaikan market value dan harga saham menjadi menarik.
Oleh karena itu, meskipun market value menjadi indikator penting untuk menilai ukuran sebuah perusahaan. Sebaiknya bagi teman-teman investor yang berinvestasi dengan metode value investing, melakukan perbandingan terlebih dulu antara market value dengan intrinsic value (nilai sebenarnya saham).
Guna memastikan benar bahwa perusahaan memiliki kualitas yang bagus. Salah satu cara yang dapat dilakukan teman-teman investor, ialah dengan analisis fundamental keuangan, cari tahu potensi prospek bisnis dan juga risiko, perhatikan juga historical manajemen perusahaan, serta pencapaian perusahaan dalam bisnisnya.
Nah bagaimana dengan teman-teman investor, apakah ada yang masih ingin Anda ketahui atau diskusikan bersama tentang market value ini? Yuk simak terus artikel-artikel terbaru dari RK team agar menambah wawasan investasi Anda!***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.