LK-1Q2024-BSDE-Ciamik

Terakhir diperbarui Pada 8 Juli 2024 at 9:59 am

Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

LK 1Q2024 BSDE ciamik, bukan hanya karena pendapatan utama yang tumbuh dua digit. Namun kali ini, emiten pengembang kota mandiri terbesar di Indonesia – BSD City mampu menekan pertumbuhan HPP, yang membuatnya tidak lebih besar dari pendapatan yang diterima. Bahkan di 1Q2024 BSDE mencetak surplus selisih kurs. Kedua hal tersebut tentu menjadi kabar baik bagi para investornya. Mari kita bahas pencapaian BSDE pada 1Q2024!

 

Review Kinerja Fundamental BSDE LK 1Q2024

  • Kenaikan Pendapatan 1Q2024

Berdasarkan LK 1Q2024, emiten properti yang mengembangkan BSD City berhasil mencatatkan kinerja positif pada seluruh segmen usaha. Tidak heran jika disebut pada LK 1Q2024 BSDE ciamik.

Tercatat pendapatan BSDE tumbuh 31.35% YoY menjadi sebesar Rp3.77 triliun di 1Q2024, dibandingkan dengan Rp2.87 triliun pada 1Q2023. Dengan rincian sebagai berikut:

Rincian pendapatan BSDE 1Q2024. Source: Laporan Keuangan BSDE 1Q2024

Dari rincian di atas, terlihat bahwa BSDE ini banyak mengandalkan penjualan tanah dan bangunan, serta strate title yang secara total berkontribusi sekitar 88.85% atau sebesar Rp3.35 triliun terhadap pendapatan BSDE di 1Q2024.

Tidak hanya itu, untuk pendapatan Sewa juga memberikan kontribusi sekitar 6.22% atau Rp234.66 terhadap pendapatan BSDE di 1Q2024.

Demikian juga dengan segmen Pengelola Gedung yang berkontribusi 2.44% atau Rp92.00 miliar, lalu segmen Air yang juga berkontribusi 3.45% atau Rp13.03 miliar, dan Jasa pengoperasian jalan tol dengan kontribusi 4.08% atau Rp12.39 miliar terhadap pendapatan BSDE 1Q2024.

Capain BSDE pada 1Q2024 tersebut berhasil diperoleh dari hasil program promosi Sinar Mas Land yang dilakukan mulai awal tahun ini. Didukung juga dengan kebijakan Pemerintah yang kembali memberi perpanjangan insentif PPN DTP yang menjadi keringanan pajak terhadap sektor properti. Sehingga sangat membantu konsumen untuk membeli tempat tinggal.

Berdasarkan marketing sales yang dicetak BSDE selama kuartal I-2024 adalah sebesar Rp2.22 triliun. Angka tersebut sudah mencapai 23% dari total target marketing sales tahun 2024 yang disasar pada angka Rp9.5 triliun. Bahkan jika dibandingkan dengan periode 1Q2023 yang sebesar Rp2.15, ini berarti ada kenaikan sebesar 3% YoY.

 

  • Beban Pokok Penjualan atau HPP yang terkendali

Menariknya di tengah kenaikan pendapatan tersebut, BSDE mampu mengendalikan Beban Pokok Pendapatan, sehingga tidak membebani kinerja, tercatat untuk Beban Pokok Penjualan BSDE di 1Q2024 ialah sebesar Rp1.12 triliun. Dengan angka pendapatan Rp3.77 triliun, tentu jauh lebih besar dari Beban Pokok yang dihasilkan membuat BSDE dapat menikmati pertumbuhan Laba Kotor 1Q2024 mencapai Rp2.65 triliun atau naik 43.24% YoY, dari periode 1Q2023 yang sebesar Rp1.85 triliun.

 

  • Kenaikan Laba Usaha dan Untung Selisih Kurs

Selain itu, BSDE juga berhasil mencatatkan pertumbuhan Laba Usaha 1Q2024 sebesar Rp1.68 triliun atau naik signifikan 51.35% YoY, dari periode 1Q2023 yang sebesar Rp1.11 triliun.

Bahkan BSDE mendapatkan Keuntungan Selisih Kurs Mata Uang Asing di 1Q2024 yang nilainya mencapai Rp29.62 miliar, padahal pada periode 1Q2023 yang lalu BSDE mencatatkan minus cukup besar sampai -Rp20.63 miliar.

Pos profitabilitas  BSDE 1Q2024. Source: Laporan Keuangan BSDE 1Q2024

 

  • Kenaikan Laba Bersih yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik entitas induk

Dengan kinerja pendapatan yang naik dan HPP yang terkendali, bukan hanya Laba Kotor dan Laba Usaha yang dapat dinikmati oleh perusahaan pengelola BSD City ini. Tercatat untuk laba bersih perusahaan juga melonjak signifikan di 1Q2024 mencapai Rp1.43 triliun, sedangkan pada periode sebelumnya 1Q2023 laba bersihnya sebesar Rp883.9 miliar. Capaian laba bersih yang memuakan ini membuat LK 1Q2024 BSDE ciamik, terlihat berikut ini:

Pos laba bersih BSDE 1Q2024. Source: Laporan Keuangan BSDE 1Q2024

 

Posisi GPM dan NPM BSDE 1Q2024

Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa kinerja profitabilitas BSDE sepanjang 1Q2024 mengalami pertumbuhan positif.

Terlihat bahwa pertumbuhan gross profit margin (GPM) yang dimiliki BSDE pada 1Q2024 masih sangat kuat di level 70%, yang berarti situasi bisnis BSDE memang berada pada posisi kuat. Bahkan level GPM BSDE saat ini, lebih tinggi dari GPM tahun 2023 yang berada di level 56%.

Historical GPM BSDE. Source: Cheat Sheet Kuartal I-2024 by RK Team

Sementara dari sisi kemampuan perusahaan dalam mencetak laba dari pendapatannya, BSDE menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan net profit margin (NPM) ke level 38% di 2024. Jauh lebih tinggi dari NPM tahun 2023 di level 17%.

Historical NPM BSDE. Source: Cheat Sheet Kuartal I-2024 by RK Team

 

Neraca Keuangan BSDE

Dalam LK 1Q2024, tercatat bahwa total Liabilitas yang dimiliki BSDE adalah sebesar Rp24.93 triliun dan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp37.88 triliun, menunjukkan besarnya rasio DER yang dimiliki BSDE ada di level 0.66x. Artinya BSDE masih mampu membayar seluruh liabilitasnya hanya dengan mengandalkan ekuitas yang dimiliki.

Historical DER BSDE. Source: Cheat Sheet Kuartal I-2024 by RK Team

Sedangkan untuk total Aset Lancar di 1Q2024 tercatat sebesar Rp29.96 triliun, jauh lebih besar dibandingkan dengan total Liabilitas Jangka Pendek Rp12.42 triliun. Dengan itu, maka Liquidity Ratios yang dimiliki BSDE ada di level 2.41x, yang artinya BSDE masih mampu untuk membayar total liabilitas jangka pendeknya.

Historical Liquidity Ratio BSDE. Source: Cheat Sheet Kuartal I-2024 by RK Team

 

Arus Kas BSDE

Berdasarkan arus kas operasi, di 1Q2024 BSDE mencatatkan kas operasi positif senilai Rp45.51 miliar. Setelah di periode 1Q2023 mengalami negatif -Rp167.4 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa di sepanjang 1Q2024, BSDE mendapatkan banyak kas yang masuk ke perusahaan. Dengan rincian:

  • Kas masuk dari Pelanggan sebesar Rp2.47 triliun, naik 19.90% YoY dari Rp2.06 triliun.
  • Kas bersih yang dihasilkan dari operasi Rp401.15 miliar, naik 60.08% YoY dari Rp250.58 miliar.

Sedangkan untuk arus kas investasi, tercatat negatif -Rp72.65 miliar sedikit lebih rendah dari kebutuhan investasi di periode 1Q2023 yang sebesar -Rp480.11 miliar.

Adapun untuk arus kas pendanaan, tercatat positif sebesar Rp270.55 miliar, turun dari aktivitas pendanaan di 1Q2023 yang mencapai Rp1.70 triliun. Arus kas pendanaan yang positif ini terjadi karena BSDE mendapatkan sejumlah utang:

  • Utang bank jangka panjang sebesar Rp884.02 miliar
  • Utang bank jangka pendek sebesar Rp5.77 miliar
  • Penerimaan uang muka setoran modal saham entitas anak usaha sebesar Rp30.16 miliar

Positifnya kas pendanaan ini, bukan berarti hal buruk bagi BSDE. Bukan tidak mungkin ke depannya akan dapat digunakan BSDE untuk melakukan aktivitas investasi, guna mendorong produktivitas kinerja bisnis.

Dengan perkembangan tersebut, maka kas dan setara kas perusahaan di 1Q2024 tercatat meningkat sekitar 2.97%, seperti berikut:

Historical Cash BSDE. Source: Cheat Sheet Kuartal I-2024 by RK Team

 

Katalis Pendorong Kinerja BSDE

Salah satu katalis positif yang mendukung kinerja BSDE adalah insentif PPN DTP atau Pajak Pertambahan  Nilai Ditanggung Pemerintah, yang berhasil mendorong pertumbuhan marketing sales di 1Q2024. Seperti kita tahu, pada Februari 2024 yang lalu Pemerintah kita kembali merilis Peraturan Menteri Keuangan atau PMK yang berisi mengenai keringanan pajak untuk sektor property rumah.

Adapun PMK tersebut adalah PMK No. 7 Tahun 2024 yang mengatur PPN yang ditanggung pemerintah (DTP) untuk tahun 2024 atas penyerahan rumah tapak dan juga rumah susun.

Produk klister Essential Home di Grand Wisata. Source: marketing.co.id

Jadi adanya keringanan PPN DTP di tahun 2024 ini, telah melanjutkan insentif PPN DTP tahun 2023 kemarin, yang diberikan pada bulan November dan juga Desember 2023. Dengan jenis rumah tapak:

  • Rumah tapak, berupa bangunan rumah tinggal atau yang berderet bertingkat maupun tidak bertingkat.
  • Tempat tingal berupa toko maupun kantor.
  • Satuan unit rumah susun untuk tempat tinggal.

Itu mengapa untuk mayoritas penjualan BSDE lebih banyak disumbang oleh produk-produk hunian yang ada di Grand Wisata dan juga Kota Wisata, yang telah berhasil menyumbang hingga 20% dari total marketing sales di 1Q2024 atau setara Rp444 miliar.

 

 

Kesimpulan

Secara keseluruhan untuk kinerja fundamental BSDE dapat dikatakan dalam kondisi sehat dan baik di sepanjang kuartal I-2024, sehingga LK 1Q2024 BSDE ciamik. Di mana perusahaan mampu mencetak kenaikan pendapatan dan berhasil mengendalikan sejumlah beban, baik itu beban penjualan dan operasional. Sehingga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang melonjak signifikan di 1Q2024 mencapai Rp1.43 triliun.

BSDE dari sisi neraca keuangan juga mencatatkan kinerja keuangan yang sehat dan mumpuni. Hal ini terlihat dari pertumbuhan gross profit margin (GPM) yang ada di level 70%, mengindikasikan bahwa situasi bisnis BSDE memang berada pada posisi kuat. Bahkan level GPM BSDE saat ini, lebih tinggi dari GPM tahun 2023 yang berada di level 56%.

Begitu juga dari sisi net profit margin (NPM) ke level 38% di 2024. Jauh lebih tinggi dari NPM tahun 2023 di level 17%, menunjukkan bahwa BSDE masih mampu mencetak pertumbuhan laba yang besar dari pendapatan.

 

[Baca lagi: BSDE Sasar Bisnis Data Center, Peluang atau Risiko?]

 

Adapun dalam beberapa waktu ke depan, sebagai salah satu prospek yang diklaim dapat mendongkrak pendapatan BSDE, adalah terbentuknya joint venture dengan Astra Land Indonesia. Keduanya sepakat untuk merealisasikan proyek kluster residensial bernama Navapark, bahkan keduanya akan melibatkan Hong Kong Land dalam proses pembangunannya. Navapark Residence ini diklaim akan memenuhi kebutuhan dan juga gaya hidup modern saat ini, di mana keduanya

Terlepas dari capaiannya di 1Q2024 dan juga proyek yang akan datang, penting untuk kita memperhatikan kembali tantangan-tantangan yang dihadapi BSDE. Mulai dari potensi permintaan property yang melemah, kenaikan biaya bahan material bangunan, hingga persaingan yang semakin banyak dengan kompetitor lain dalam industri properti.

Nah, bagaimana dengan pandangan teman-teman investor, apakah BSDE layak beli sebagai pilihan investasi jangka panjang?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *