Saham nyangkut, istilah kekinian apakah ini? Apa di antara teman-teman investor pemula ada yang mengalaminya? Tapi, cari tahu dulu yuk apa artinya.
Ilustrasi nilai saham nyangkut. Source: twitter.com
Daftar Isi
Definisi Saham Nyangkut
Saham nyangkut merujuk pada saham yang telah dibeli oleh seorang investor, tetapi nilainya terus merosot dan tidak memberikan hasil yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu.
Istilah “nyangkut” sendiri mencerminkan kondisi dimana investor terjebak dalam kepemilikan saham tersebut, karena sulit untuk menjualnya tanpa mengalami kerugian besar. Pasalnya para investor yang mengalami saham nyangkut ini cenderung akan serba salah dalam mengambil keputusan. Misalnya seperti cut loss, hold, average down atau justru pasrah karena sama-sama akan merugi.
Saham nyangkut bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk kondisi pasar yang buruk, kinerja perusahaan yang mengecewakan. Atau bahkan didorong oleh perubahan dalam industri yang mengakibatkan penurunan nilai saham.
Bagi investor, saham nyangkut dapat menjadi sumber kekecewaan dan stress, karena nilai investasi mereka tidak berkembang sesuai harapan. Hal ini juga bisa mengakibatkan kehilangan dana yang signifikan, jika investor memutuskan untuk menjual saham tersebut dengan harga lebih rendah dari harga beli. Atau bahkan kehilangan seluruh dana investasi jika perusahaan tersebut bangkrut.
Penyebab Saham Nyangkut
FOMO (Fear of Missing Out):
Godaan untuk ikut-ikutan tren atau berita ramai (FOMO) bisa membuat investor membeli saham tanpa analisa fundamental yang kuat. Biasanya investor yang mengalami saham nyangkut ini cenderung mudah terlena dengan iming-iming cuan besar. Sehingga lupa mempertimbangkan valuasi perusahaan, kinerja keuangan, dan prospek industri secara keseluruhan. Akibatnya, saat tren berbalik dan harga saham turun, investor pun terjebak dengan saham “nyangkut”.
Salah Analisa:
Analisis yang keliru juga bisa menyebabkan saham “nyangkut”. Dalam hal ini biasanya investor terlalu fokus pada indikator teknikal, tanpa memperhatikan kondisi fundamental perusahaan. Selain itu, ketidakmampuan memprediksi perubahan kondisi ekonomi atau sentimen pasar yang negatif juga dapat menjebak investor dalam pilihan saham yang kurang tepat.
Investasi Jangka Pendek:
Investasi saham sejatinya dirancang untuk tujuan jangka panjang. Harus dipahami bahwa fluktuasi harga adalah hal yang wajar terjadi di pasar modal. Investor yang berorientasi jangka pendek dan mudah panik saat harga turun, cenderung akan cepat-cepat menjual sahamnya di bawah harga beli. Akhirnya mereka mengalami kerugian, dan terjebak dengan saham “nyangkut”.
Tidak Melakukan Diversifikasi:
Menempatkan semua dana investasi pada saham tunggal berisiko tinggi. Jika saham tersebut mengalami penurunan harga drastis, sudah tentu investor akan kehilangan sebagian besar investasinya.
Oleh sebab itu, penting bagi setiap investor untuk melakukan diversifikasi aset ke berbagai instrumen dengan karakteristik risiko dan imbal hasil yang berbeda. Hal ini efektif dalam membantu meminimalisir kerugian dan mencegah terjadinya saham “nyangkut”.
Tidak Mengikuti Berita dan Informasi:
Kurangnya perhatian terhadap berita dan informasi perusahaan atau industri yang relevan dapat merugikan investor. Perubahan strategi bisnis, kinerja keuangan yang mengecewakan, atau sentimen negatif dari sektor usaha bisa berdampak pada harga saham.
Situasi ini membuat seorang investor harus tetap update dengan informasi terkini. Pengetahuan yang update ini akan mendukung investor dalam mengambil keputusan baik jual maupun beli saham. Sebelum akhirnya mengalami kerugian besar akibat terjebak saham “nyangkut”.
Ilustrasi mengamankan asset dari kerugian. Source: limo.media
Dampak Kondisi Saham Nyangkut
Ketidakstabilan finansial perusahaan:
Saham yang nyangkut dapat menciptakan ketidakstabilan finansial bagi perusahaan. Hal ini dapat berimbas negatif, karena harga saham yang rendah dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dana melalui penawaran saham baru atau obligasi.
Gangguan operasional:
Kondisi saham nyangkut juga dapat menyebabkan gangguan operasional bagi perusahaan. Situasi ini dapat membuat invetor menjadi kurang percaya terhadap manajemen perusahaan. Sehingga berimbas pada semakin berkurangnya akses modal masuk ke perusahaan.
Kehilangan kepercayaan pasar:
Saham yang terus mengalami penurunan harga dapat menimbulkan kehilangan kepercayaan pasar terhadap perusahaan, yang dapat berdampak pada citra perusahaan di mata investor, analis, dan konsumen.
Ketidakpastian bagi investor:
Bagi investor, kondisi saham nyangkut dapat menyebabkan ketidakpastian yang signifikan karena nilai investasi menurun. Jika ini terjadi, maka investor menghadapi kemungkinan yang sulit untuk dapat menjual saham dengan harga yang masuk akal.
Pengaruh psikologis:
Kondisi saham nyangkut juga dapat memiliki dampak psikologis yang negatif bagi investor, seperti kecemasan, kekecewaan, atau bahkan kehilangan kepercayaan terhadap pasar modal secara keseluruhan. Dengan demikian, penting bagi perusahaan dan investor untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menghadapi kondisi saham nyangkut untuk meminimalkan dampak negatifnya dan mengembalikan kepercayaan pasar.
Strategi Mengatasi Saham Nyangkut
Dengan mengenali tanda-tanda seperti di atas, tentu ada beberapa strategi yang dapat membantu mengatasi saham nyangkut, jika terlanjur terjadi. Beberapa di antaranya dengan:
Diversifikasi Portofolio:
Salah satu cara untuk mengurangi risiko saham nyangkut adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio. Dengan memiliki beragam investasi di berbagai sektor dan perusahaan, maka teman-teman investor dapat mengurangi risiko kerugian, akibat kondisi nyangkut pada satu saham atau sektor tertentu.
Pemantauan dan Analisis yang Teliti:
Teman-teman investor perlu melakukan pemantauan dan analisis yang teliti terhadap saham-saham yang telah dimiliki. Dalam hal ini, penting untuk agar dapat memahami dengan baik kondisi fundamental perusahaan, mulai dari kinerja keuangan, prospek pertumbuhan, dan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi nilai saham.
Pemahaman Risiko dan Toleransi Risiko:
Tidak hanya itu, teman-teman investor juga perlu memahami risiko yang terkait dengan investasi saham dan menentukan tingkat toleransi risiko yang sesuai. Ini berarti teman-teman investor harus siap dengan berbagai kemungkinan kerugian dan memiliki rencana darurat, jika sewaktu-waktu kondisi saham mengalami penurunan yang signifikan.
Konsultasi dengan Ahli:
Jika menghadapi kondisi saham nyangkut dan ragu atas keputusan apapun. Maka sebaiknya teman-teman investor jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan penasihat investasi. Guna mendapatkan saran dan strategi yang tepat, mengatasi saham nyangkut. Melalui penasihat investasi, maka teman-teman investor dapat lebih mudah membuat keputusan yang bijaksana dan mampu mengatasi masalah dengan lebih efektif. Dengan begitu dapat meminimalisir kerugian yang lebih besar.
Sabar dan Disiplin:
Menghadapi kondisi saham nyangkut membutuhkan kesabaran dan kedisiplinan. Artinya, teman-teman investor harus mampu tenang dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Di waktu yang bersamaan, teman-teman juga belajar untuk lebih berdisiplin diri dalam berinvestasi. Sehingga teman-teman investor tahu kapan harus membeli dan menjual suatu saham, tanpa perlu tergiring oleh spekulasi pasar. Disiplin diri atas rencana investasi yang sudah dibuat dan tidak panik saat pasar mengalami gejolak, jauh lebih baik dalam membangun portofolio investasi yang sehat.
Memiliki Rencana Exit:
Strategi lain yang dapat dilakukan teman-teman investor adalah memiliki rencana exit yang jelas, jika kondisi saham terus memburuk. Rencana exit ini penting untuk ditetapkan, dengan menentukan batasan kerugian yang dapat diterima dan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham. Terlebih lagi jika harga saham terus turun melewati batasan tersebut.
Tanda-tanda Saham Nyangkut
Saham nyangkut sebenarnya dapat dikenali dari beberapa tanda yang umum terjadi di pasar. Biasanya semakin tinggi jam terbang seorang investor, maka dengan sendirinya akan sangat mudah memahami tanda-tanda terjadinya saham nyangkut. Antara lain seperti:
- Pergerakan harga yang stagnan atau cenderung menurun dalam jangka waktu yang panjang, tanpa adanya perkembangan yang signifikan dalam fundamental perusahaan.
- Likuiditas yang rendah, di mana volume perdagangan saham tersebut sangat kecil dan jarang terjadi transaksi di pasar.
- Adanya kenaikan jumlah penjual yang lebih banyak daripada pembeli. Sehingga tekanan jual lebih besar daripada tekanan beli yang mengakibatkan harga saham terus menurun.
- Turunnya minat investor terhadap saham tersebut karena adanya isu-isu negatif yang terkait dengan perusahaan atau industri tempat saham tersebut beroperasi.
- Perusahaan yang mengalami masalah keuangan, seperti penurunan laba, peningkatan utang, atau ketidakstabilan manajemen yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan investor.
- Kondisi pasar yang tidak menguntungkan secara umum, seperti krisis ekonomi atau gejolak politik yang menyebabkan harga saham di seluruh pasar menjadi rendah.
Itulah beberapa tanda saham nyangkut yang paling umum terjadi di pasar. Dengan mengidentifikasi tanda-tanda di atas, setidaknya teman-teman investor dapat mempertimbangkan untuk melakukan tindakan yang sesuai. Seperti halnya mengevaluasi ulang investasi dan/atau mempertimbangkan kembali perhitungan yang ada saat ini, guna menghindari kerugian lebih lanjut.
[Baca lagi: 8 Investor Mindset dalam Berinvestasi Saham]
Strategi Pencegahan Saham Nyangkut
Jika terlanjur berada dalam kondisi saham nyangkut, sebenarnya ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh seorang investor. Beberapa di antaranya seperti:
Cut loss
Strategi pertama yang dapat dilakukan adalah cut loss. Sayangnya strategi ini tidak bisa sembarangan. Lantaran untuk mencegah kerugian lebih besar, biasanya investor harus menunggu harga saham miliknya melewati level support terakhir. Dengan pattern yang dikonfirmasi valid.
Selain memanfaatkan level support, investor bisa menargetkan kapan waktu yang tepat untuk cut loss saham yang berpatokan dengan harga awal pembelian saham. Jadi contohnya, ketika beli saham awal di harga 1000 dan membatasi kerugian sekitar 5%. Maka saat harga saham mencapai level 950, investor sudah bisa melakukan cut loss.
Hold
Strategi lain yang dapat dilakukan adalah menahan atau membiarkannya – alias hold. Strategi ini umumnya banyak dilakukan investor jika percaya pada kinerja fundamental saham yang sebenarnya. Tidak peduli dengan harga saham yang semakin turun, karena yakin harga saham akan kembali naik, selama perusahaan memiliki kinerja fundamental yang baik. Sehingga tidak perlu melakukan cut loss secara terburu-buru.
Namun untuk bisa lebih yakin terhadap kinerja fundamental suatu saham, maka diperlukan yang analisis fundamental atas suatu perusahaan yang sahamnya dipegang. Di sini investor akan memperhatikan bagaimana potensi perbaikan kinerja perusahaan ke depan, dari historical pendapatan dan laba bersih, pertumbuhan ekuitas dan utang, hingga arus kas yang sehat.
Namun pada strategi hold ini tetap berisiko, karena investor tidak pernah tahu kapan pastinya harga saham akan bergerak naik lebih tinggi dari harga pembelian awal.
Strategi lain yang dapat dipertimbangkan adalah average down, yang berarti membeli lagi saham tersebut. Dengan harapan, harga saham akan bergerak naik dan bisa mendapatkan imbal hasil yang besar. Lantaran harga rata-rata saham akan semakin rendah.
Sama seperti strategi hold di atas, untuk bisa menerapkan average down akan lebih baik jika teman-teman investor sudah tahu jelas kinerja fundamental saham tersebut. Sehingga akan lebih yakin bawah saham perusahaan masih memiliki prospek pertumbuhan yang menarik.
Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.
Kesimpulan
Sederhananya, saham nyangkut adalah kondisi harga saham yang telah dibeli investor, tetapi nilainya terus merosot dan tidak memberikan hasil yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu.
Jika sudah terlanjur dalam situasi tersebut, maka langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah melakukan riset dan analisis yang teliti sebelum melakukan investasi. Di sini teman-teman investor perlu memahami dengan baik kondisi fundamental perusahaan, beserta dengan prospek pertumbuhannya.
Dan untuk mencegah terjadinya saham nyangkut dengan dana besar, maka sangat penting untuk melakukan diversifikasi portofolio dalam mengurangi potensi risiko yang lebih besar. Karenan dengan memiliki beragam investasi di berbagai sektor dan perusahaan, maka teman-teman investor dapat mengurangi dampak negatif dari kondisi buruk pada satu saham atau sektor tertentu.
Selain itu, memahami risiko dan memiliki rencana exit yang jelas juga penting dalam strategi pencegahan saham nyangkut. Dalam hal ini teman-teman investor perlu memiliki batasan kerugian yang sangggup diterima dan siap untuk menjual saham jika harga terus menurun.
Tidak ketinggalan juga dengan kedisiplinan dan kesabaran yang harus dimiliki teman-teman investor. Tujuannya jelas agar tidak mudah terpancing emosi saat menghadapi kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
Nah, coba ceritakan pengalaman teman-teman investor yang pernah mengalami saham nyangkut?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.