Laba bersih dalam laporan keuangan adalah salah satu hal yang paling krusial dan penting untuk diperhatikan. Seperti apa laba bersih dapat mempengaruhi sebuah bisnis? Ayo kita bedah lebih dalam di sini!
Ilustrasi pertumbuhan asset. Source: rismedia.com
Daftar Isi
Pengertian Laba Bersih
Laba bersih adalah istilah yang merujuk pada sisa keuntungan atau pendapatan yang diperoleh oleh sebuah perusahaan, setelah mengurangi semua biaya operasional, pajak, dan beban lainnya dari total pendapatan.
Laba bersih sering dianggap sebagai ukuran utama dari kinerja keuangan suatu perusahaan. Lantaran mencerminkan seberapa efisien perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan operasionalnya.
Laba bersih juga menjadi dasar bagi perhitungan rasio keuangan yang penting seperti Price to Earnings Ratio (P/E Ratio), Return on Equity (ROE), dan Earnings per Share (EPS), yang digunakan oleh investor dan analis untuk mengevaluasi kelayakan investasi.
Untuk menghitung laba bersih, perusahaan akan mengurangi total pendapatan dari total biaya dan beban yang terkait dengan operasional perusahaan. Termasuk biaya produksi, penjualan, administrasi, dan pajak penghasilan.
Laba bersih yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang besar setelah mengatasi semua beban operasionalnya. Sementara laba bersih yang rendah, dapat menjadi indikasi adanya masalah operasional atau keuangan yang perlu ditangani.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang laba bersih sangat penting bagi investor dan para pemangku kepentingan lainnya. Terutamanya ketika akan mengevaluasi kinerja dan nilai sebuah perusahaan.
Ilustrasi pertumbuhan laba bersih tinggi dan rendah. Source: kledo.com
Fungsi Laba Bersih
Sebagai indikator kinerja keuangan:
Laba bersih merupakan salah satu ukuran utama dalam mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan. Laba bersih yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan yang besar dari operasionalnya.
Beda halnya dengan laba bersih yang rendah, dapat mengindikasikan adanya masalah dalam manajemen atau operasional perusahaan.
Menentukan keuntungan untuk pemegang saham:
Laba bersih merupakan sumber utama pembagian dividen kepada pemegang saham. Dividen biasanya diambil dari laba bersih setelah dikurangi oleh alokasi untuk cadangan dan kebutuhan modal lainnya.
Menentukan nilai perusahaan:
Laba bersih mempengaruhi valuasi perusahaan dan harga sahamnya. Perusahaan dengan laba bersih yang stabil dan meningkat, cenderung memiliki valuasi yang lebih tinggi daripada yang labanya tidak stabil atau menurun.
Menjadi dasar perhitungan rasio keuangan:
Laba bersih digunakan dalam perhitungan berbagai rasio keuangan seperti Price to Earnings Ratio (P/E Ratio), Return on Equity (ROE), dan Earnings per Share (EPS) dan lain-lainnya. Rasio-rasio ini memberikan gambaran lebih mendalam tentang kinerja dan nilai perusahaan.
Meningkatkan kepercayaan investor:
Laba bersih yang konsisten dan cenderung meningkat. Secara umum lebih mampu meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan dan mendorong minat untuk berinvestasi.
Sebaliknya, laba bersih yang fluktuatif atau menurun dapat menimbulkan kekhawatiran dan menurunkan kepercayaan investor.
Ikuti Stockademy by RK Team : Mastering The Sectoral Cycle di sini !
Cara Menghitung Laba Bersih
Untuk menghitung laba bersih suatu perusahaan, terlebih dahulu perlu diketahui pendapatan total perusahaan selama periode tertentu. Baik itu dalam bentuk penjualan produk atau jasa, bunga, dividen, dan sumber pendapatan lainnya.
Selanjutnya, dari pendapatan tersebut, dikurangkan dengan semua biaya operasional perusahaan. Termasuk biaya produksi, gaji karyawan, biaya overhead, pajak, dan biaya lainnya yang terkait dengan kegiatan operasional.
Setelah itu, hasilnya adalah laba kotor perusahaan. Selanjutnya, dari laba kotor, dikurangkan dengan biaya non-operasional seperti biaya bunga utang, biaya keuangan, dan biaya lainnya yang tidak terkait dengan kegiatan inti perusahaan. Hasil dari pengurangan tersebut adalah laba bersih perusahaan.
Laba bersih ini kemudian dapat digunakan sebagai dasar untuk evaluasi kinerja keuangan perusahaan. Termasuk dalam menentukan keuntungan bagi pemegang saham, serta menjadi dasar perhitungan berbagai rasio keuangan untuk analisis lebih lanjut.
Ilustrasi pertumbuhan laba bersih yang cenderung meningkat. Source: ppliedeconomics.bc.edu
Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih
Tinggi rendahnya pertumbuhan laba bersih dapat dipengaruhi sejumlah faktor, antara lain:
Pertumbuhan Penjualan:
Jumlah penjualan yang meningkat secara signifikan. Dapat meningkatkan laba bersih, karena lebih banyak pendapatan yang masuk ke perusahaan.
Efisiensi Operasional:
Biaya operasional yang dikelola dengan baik dan efisien. Dapat mengurangi beban perusahaan, sehingga meningkatkan laba bersih.
Biaya Produksi:
Biaya produksi yang terkendali dengan baik, meliputi bahan baku, pembayaran tenaga kerja, dan juga overhead. Dapat mempengaruhi laba bersih perusahaan.
Pengelolaan Utang:
Biaya bunga yang rendah dari utang yang dikelola dengan baik. Maka dapat meningkatkan laba bersih dengan mengurangi beban keuangan.
Pajak:
Tingkat pajak yang lebih rendah, tentu akan meningkatkan laba bersih dengan mengurangi beban pajak perusahaan.
Inovasi Produk atau Layanan:
Pengembangan produk atau layanan baru yang diminati pasar. Di mana ini akan membantu meningkatkan kinerja pendapatan dan juga laba bersih perusahaan di periode berikutnya.
Fluktuasi Harga Bahan Baku:
Perubahan harga bahan baku, dapat mempengaruhi biaya produksi dan laba bersih perusahaan.
Perubahan Regulasi:
Perubahan regulasi pemerintah terkait pajak, lingkungan, atau kebijakan lainnya. Dapat mempengaruhi laba bersih perusahaan secara langsung maupun tidak langsung.
Persaingan di Pasar:
Tingkat persaingan yang tinggi dapat mengurangi margin keuntungan dan laba bersih perusahaan. Terlebih lagi, jika harga harus diturunkan untuk tetap bersaing.
[Baca lagi: Laba Bersih Tidak Menjamin Perusahaan Pasti Bagus, Ini Alasannya…]
Pengaruh laba bersih terhadap nilai saham perusahaan
Tidak hanya itu, tinggi rendahnya laba bersih juga akan memberi pengaruh terhadap nilai saham perusahaan, yaitu:
Pertumbuhan Nilai Perusahaan:
Laba bersih yang konsisten dan meningkat, dapat mencerminkan kesehatan keuangan perusahaan. Pada gilirannya akan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Daya Tarik Investasi:
Laba bersih yang tinggi biasanya menarik minat investor, karena menandakan potensi keuntungan yang baik dari investasi dalam perusahaan tersebut. Sehingga dapat meningkatkan permintaan atas saham perusahaan dan nilai pasar keseluruhan.
Akses ke Modal Tambahan:
Laba bersih yang stabil dan tinggi dapat memperkuat posisi keuangan perusahaan. Hal ini akan membuat perusahaan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman atau bahkan akses ke modal tambahan. Di mana ini dapat dimanfaatkan untuk keperluan ekspansi atau investasi lebih lanjut. Tentunya dengan ini juga mampu meningkatkan kembali nilai perusahaan.
Daya Tawar Perusahaan:
Perusahaan dengan laba bersih yang kuat memiliki lebih banyak daya tawar dalam negosiasi dengan pemasok, klien, dan mitra bisnis lainnya. Hal ini tentu dapat membantu dalam mencapai kesepakatan yang lebih menguntungkan dan mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Keberlanjutan Bisnis:
Laba bersih yang stabil secara umum dapat membantu perusahaan, dalam menjaga keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang. Dengan memberikan sumber daya finansial yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dan perubahan dalam lingkungan bisnis yang dinamis.
Dapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap dan harga spesial hanya untuk member RK. Yuk gabung sekarang juga menjadi Platinum Member !
Untuk berlangganan Platinum Member RK, teman-teman investor bisa menggunakan
Kesimpulan
Dari pembahasan mengenai laba bersih dalam laporan keuangan sebuah perusahaan, dapat kita tarik sebuah kesimpulan bahwa laba bersih ini diibaratkan sebagai permata yang bersinar. Di mana semakin berkilau, akan semakin menarik minat banyak investor. Sebaliknya jika permata yang dihasilkan biasa saja, maka perusahaan perlu meningkatkan kinerjanya seoptimal mungkin.
[Baca lagi: Kas VS Laba Mana yang Lebih Penting?]
Namun, laba bersih bukanlah satu-satunya indikator kesehatan keuangan. Ibarat sebuah peta, laba bersih ini perlu dikombinasikan dengan pos keuangan lain seperti arus kas, utang, dan struktur biaya.
Seperti kita tahu, bahwa arus kas yang lancar dapat memastikan perusahaan memiliki uang tunai untuk operasional. Sedangkan utang yang terkendali, dapat menjamin kelangsungan keuangan jangka panjang. Struktur biaya yang efisien, secara umum akan menunjukkan perusahaan mampu mengoptimalkan sumber daya dan meminimalisir pemborosan.
Kendati demikian, sebagai investor yang bijak baiknya kita tidak mudah percaya dengan nilai laba bersih yang tinggi, Bagaimana pun kita perlu membaca laporan keuangan dengan cermat. Sehingga kita dapat menentukan arah investasi yang tepat dan meraih keuntungan sesuai harapan.***
###