CLEO-Siap-Ekspansi

Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yaitu CLEO, akan membangun 3 pabrik baru di tahun 2024 ini yang berlokasi di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru. Langkah ini dilakukan dengan menganggarkan capital expenditure sebesar Rp300 miliar, capex ini nilainya sama dengan tahun 2023 kemarin. Dan di tahun 2023 CLEO membangun 4 pabrik baru, dan terus menambah saluran distribusinya, sehingga memperlihatkan jika CLEO ini terus melakukan ekspansi.

 

 

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

 

 

Perjalanan Bisnis CLEO

Kinerja operasional CLEO dalam beberapa tahun cenderung naik, hal ini sejalan dengan ekspansi yang dilakukan perusahaan. Dan di posisi kuartal ketiga tahun 2023 kemarin mampu mencatatkan kinerja operasional yang bagus, lalu seperti apa kenaikan kinerjanya dan apakah ada peluang bagus yang dimiliki CLEO tahun 2024 ini?

Sebelumnya kita akan membahas dulu mengenai profil perusahaan. CLEO merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 1988 dengan nama PT Sari Guna, kemudian tahun 1989 mengganti nama yang sampai saat ini masih digunakan dengan nama PT Sariguna Primatirta Tbk. CLEO menjadi bagian dari kelompok usaha Tanobel yang melakukan produksi minuman. Bisnis utama yang dijalankan CLEO adalah memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Kita bahas mengenai Tanobel ini, yang berasal dari kata Tan dan Nobel. Tan berasal dari nama keluarga pendiri perusahaan yaitu keluarga Tanoko. Kemudian untuk Nobel atau Noble, adalah pengakuan terhadap produk yang berkualitas tinggi dengan layanan yang memberikan kepuasan untuk consumer.

CLEO pada tahun 2003 mengakuisisi produsen air minum dalam kemasan dan teh Anda. Kemudian tahun 2004 mendirikan pabrik pertama di Pandaan, dan melakukan produksi AMDK dengan merek “Cleo” yang fokus pemasaran di Jawa Timur. Setelah itu perusahaan terus melakukan ekspansi dengan pendirian pabrik dan perluasan area pemasaran.

 

 

 

Ikuti Stockademy by RK Team : Mastering The Sectoral Cycle di sini !

 

 

 

 

Per posisi Maret 2023, CLEO memiliki 28 pabrik, dan pabrik baru tahun 2023 yang dalam proses ada empat, yaitu di Palangkaraya, Palembang, Lampung, dan Manado. Dan untuk saluran distribusi paling besarnya adalah traditional market sebesar 70%, kemudian modern market 20%, dan special outlet sebesar 10%.

Perusahaan memiliki portfolio produk, seperti Cleo Mini 220 ml, Cleo Classic 550 ml, Cleo Gallon 19lt, Cleo Bottle 6lt, Cleo Glass 330 ml, dan lainnya.

Perusahaan juga mempunyai produk co-branding dengan pasar modern, seperti Indomaret, Alfamart, serta Family Mart. Dalam bentuk botol ataupun galon.

Pemegang saham terbesar CLEO adalah PT Tancorp Global Abadi yang memiliki kepemilikan saham CLEO sebesar 55,79%. Kemudian PT Tancorp Global Sentosa sebesar 21.09%. Dan lain-lain sebesar 22.78% yang terdapat komisaris dan direksi sebesar 1.04%, sisanya atau 21.74% masyarakat. Serta saham treasury sebesar 0.34%.

 

 

 

Bagaimana dengan Kinerja Operasional CLEO pada Kuartal III-2023?

Pendapatan perusahaan tercatat naik 13.8% menjadi Rp1.1 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1 triliun. Kemudian untuk laba brutonya tercatat naik 23.9%, menjadi Rp487.8 miliar dari sebelumnya sebesar Rp 393.4 miliar. Dan untuk laba bersihnya mampu naik 35.6%, menjadi Rp204.8 miliar dari sebelumnya Rp 150.9 miliar.

Pendapatan tersebut berasal dari penjualan botol sebesar Rp635 miliar. Kemudian bukan botol sebesar Rp510.6 miliar. Dan lain-lain sebesar Rp7.2 miliar.

Secara histori, pendapatan perusahaan cenderung mengalami kenaikan. Dan jika tahun 2023 ini di proyeksi pendapatan bisa naik 15% YoY, maka akan menjadi pendapatan tertingginya. Kita ketahui bahwa pertengahan tahun 2023 kemarin, ada fenomena el-nino yang membuat permintaan air minum dalam kemasan bisa meningkat. Dan di akhir tahun 2023 kemarin juga masih terasa, meskipun beberapa tempat sudah ada yang hujan.

Kemudian untuk laba bersihnya terus naik sejak tahun 2015. Dengan proyeksi laba bersih tahun 2023 bisa naik 40%, maka itu juga bisa menjadi laba bersih tertingginya juga. Mengingat di kuartal III-2023 dari sisi pendapatan maupun laba bersih, juga mencatat kenaikan yang bagus.

Lalu untuk tahun 2024 ini, di semester I-2024 terdapat pemilu dan lebaran. Yang tentu saja bisa menjadi katalis positif untuk meningkatkan permintaan air minum dalam kemasan. Di mana CLEO bisa diuntungkan dengan hal ini.

Pergerakan harga saham CLEO sejak IPO tersebut terus naik. Hal ini sejalan dengan kinerja operasional perusahaan yang terus meningkat dari sisi pendapatan maupun laba bersihnya. Kita lihat ketika IPO harga sahamnya di level 115, kemudian terus naik sampai level 670 di tahun 2019. Dan kembali turun di tahun 2020 karena pandemi sampai ke level 272. Setelah itu sempat sideways, dan naik lagi sampai saat ini berada di level Rp 650/lembar saham. Di harga ini menunjukkan valuasi PBV sebesar 5.67x dan PER 28.39x.

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *