ACES-Raih-SSSG-10_
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

Saham ACES sempat menyentuh level terendahnya di level Rp392 pada kuartal I-2023. Namun setelahnya, harga saham ACES baru-baru ini kembali terapresiasi oleh pasar hingga menyentuh level Rp830an. Lantas apakah pemulihan harga saham ACES tersebut, disebabkan oleh Same Store Sales Growth (SSSG) yang mengalami perbaikan?

 

 

EPS dan Harga Saham ACES

Dilihat dari sisi kinerja, ACES memang sempat mengalami penurunan akibat dampak dari pemulihan pasca pandemi. Hal itu terlihat dari EPS (Earning per Share) ACES yang menurun dari level Rp43 pada tahun 2020, ke level Rp39 pada tahun 2022.

Historical EPS ACES. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

Besar kemungkinan, turunnya EPS ACES ini membuat harga sahamnya turun signifikan. Namun bagaimana situasi ACES dilihat dari sisi kompetitor?

 

 

Ikuti Stockademy by RK Team : Mastering The Sectoral Cycle di sini !

 

 

Kompetitor ACES

Dilihat dari sisi kompetisi dalam industri bisnisnya, sampai sejauh ini belum ada kompetitor yang menandingi bisnis ACES. Sebut saja seperti IKEA – peritel asal Swedia, Courts Indonesia – peritel asal Singapura, Mr. DIY – peritel asal Malaysia, yang juga menyediakan ragam jenis perabotan rumah tangga.

Perbandingan ACES dengan Bisnis yang Serupa

  • PT Ace Hardware Tbk (ACES), menyasar segmen pasar menengah ke atas.

 

  • Courts Indonesia, menyasar segmen menengah ke bawah.

 

  • IKEA, menyasar semua kalangan, baik itu kelas menengah ke bawah dan ke atas.

 

  • DIY, menyasar semua kalangan, baik itu kelas menengah ke bawah dan ke atas.

 

Dari perbandingan di atas, terlihat bahwa ACES memiliki target pasar yang berbeda dibandingkan kompetitor peritel lainnya. ACES sendiri sampai sekarang masih menjadi market leader dalam bidang home improvement. Hal ini dibuktikan ACES melalui penghargaan yang berhasil diraih pada 2023 kemarin…

Source: corporate.acehardware.co.id/

Capaian itu membuktikan bahwa ACES masih memiliki ‘brand Ace Hardware’ yang kuat, terpercaya, dan reputasi yang baik dari sisi kualitas produk dan juga kepuasan pelanggan.

 

 

Strategi Bisnis ACES & Kenaikan SSSG ACES sebesar 10%-11%

Meski bisnis peritel saat ini kedatangan banyak pemain baru, namun tidak serta merta menggeser posisi ACES. Situasi tersebut, tercermin dari sejumlah strategi yang dijalankan oleh ACES pada 2023. Di mana fokus perusahaan adalah untuk meningkatkan penjualan.

Source: Public Expose ACES 2023

Diikutip dari laporan public expose dari ACES pada tahun 2023, perusahaan ini memang dengan tegas menargetkan pertumbuhan Same Store Sales Growth (SSSG) dan juga penjualan. Yang sejalan dengan mulai pulihnya daya beli pelanggan. Didukung pula dengan masifnya ekspansi perusahaan, melalui pembukaan gerai-gerai baru tiap tahunnya, sekitar 10 – 15 gerai.

Peningkatan SSSG menjadi prioritas perusahaan, karena SSSG yang turus menurun sejak tahun 2020 hingga 2022, padahal kondisi ekonomi sedang mengalami pemulihan.

Berdasarkan press release ACES pada Oktober 2023, menyebutkan bahwa manajemen ACES mencatatkan adanya kenaikan dari SSSG sebesar 10% – 11%. Dengan penjualan indikasi sebesar Rp 609 miliar. Naiknya SSSG 10% ini menjadi kenaikan tertinggi sepanjang tahun 2021 hingga 2023 di luar bulan-bulan boom sale. Untuk kita ketahui, bahwa bulan boom sale adalah bulan-bulan di mana ACES menawarkan promo yang menarik bagi para pelanggan.

Dan pada periode boom sale ini, ACES juga mengalami kenaikan SSSG sebesar 14.8% terhitung dari bulan Agustus 2023. Angka pertumbuhan SSSG ini naik sebesar 11% dari periode yang sama pada tahun lalu.

Terlepas dari itu, ACES sendiri berisiko mengalami penurunan kinerja pada low-base month atau bulan-bulan sepi. Kendati demikian, ACES memang telah mengantisipasinya dengan memberikan program-program menarik, yang terus diinovasikan oleh perusahaan.

 

 

Ekpansi di Awal Tahun 2024

Fokus ACES dalam meningkatkan SSSG nya juga masih tercermin dari giatnya ekspansi perusahaan. Ya pada 22 Januari 2024 kemarin, ACES baru saja meresmikan pembukaan ACE The Park Pejaten. Gerai terbarunya ini mengusung konsep inovasi baru, yakni Inspirative Corner yang menawarkan zona dekorasi dan teknik renovasi rumah yang efektif.

Tidak hanya itu, ACE The Park Pejaten adalah salah satu gerai yang mendukung berjalannya transformasi digital perusahaan. Melalui konsep Seamless Omni- Channel Experience, melalui toko ACE, dan layanan ruparupa dari Kawan Lama Group.

 

Kinerja Fundamental ACES

Berdasarkan laporan laba rugi ACES kuartal III-2023, terlihat bahwa pendapatan ACES meningkat 12.55% YoY, menjadi sebesar Rp5.38 triliun, dari sebelumnya kuartal III-2023 yang sebesar Rp4.78 triliun. Diikuti juga dengan kenaikan laba bersih yang meningkat 38.13% YoY, menjadi sebesar Rp485.83 miliar di kuartal III-2023, dari sebelumnya kuartal III-2023 sebesar Rp351.71 miliar.

Kenaikan tersebut, membuat NPM ACES juga tumbuh sekitar 9% di kuartal III-2023. Bukan tidak mungkin di kuartal berikutnya NPM ACES akan lebih tinggi. Mengingat adanya momentum Natal di Desember 2023 kemarin…

Dan jika dilihat dari sisi penjualan, dapat dikatakan bahwa memang ACES mengalami growth dari seluruh jenis produk yang ditawarkan yakni perbaikan rumah, gaya hidup dan produk permainan.

Tercatat masing-masing penjualan mengalami kenaikan: Produk Perbaikan Rumah naik 11.49% YoY menjadi Rp2.91 triliun, dari Rp2.61 triliun; Produk Gaya Hidup naik 13.70% YoY menjadi Rp2.24 triliun, dari Rp1.97 triliun; dan Produk Permainan juga naik 18.56% YoY menjadi Rp224.90 miliar, dari Rp189.68 miliar.

Dengan pertumbuhan tadi, tidak menutup kemungkinan pada laporan keuangan tahun 2023, Tapi kalau kita setahunkan akan terlihat net profit mengalami penurunan kecil. Namun kinejra ACES disetiap kuartal IV-2024 cenderung mengalami lonjakan, dan hal itu yang  masih belum dapat diperhitungkan.

Income Statement. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2023 by RK Team

 

 

Posisi ACES vs Emiten di Sektor yang Sama

Adapun jika kita lihat dari pertumbuhan ROE, ROA, dividen yield, dan DER yang dimiliki ACES, dibandingkan kompetitor di sektor yang sama. Dapat dikatakan bahwa ACES jauh lebih baik.

Sebut saja seperti PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) dan PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP). Maka akan diperoleh perbandingan sebagai berikut:

ACES

DEPO

CSAP

Return on Equity (ROE)11.08%6.68%6.11%
Return on Asset (ROA)8.72%4.52%1.87%
Dividend Yield3.83%1.20%1.82%
Debt to Equity (DER)26.37%47.73%221.35%
NPM9.87%2.81%1.42%

 Source: RTI Business

Terlihat bahwa ACES memiliki ROE dan ROA yang paling tinggi di industri yang sama dan juga Dividend Yield yang paling besar. Hal ini menandakan bahwa ACES memiliki MOAT yang paling besar di antara competitor yang sudah listing di BEI. MOAT ACES ini ditunjukkan oleh NPM yang lebih tinggi. Didukung dengan segmentasi pasar ACES yang menengah ke atas, dan juga brand awareness di Masyarakat yang lebih kuat. Ditandai dengan penghargaan yang sudah di dapat, pada bagian atas tadi.

Sementara dari sisi risiko, ACES memiliki risiko keuangan terhadap utang yang paling rendah, karena memiliki DER paling kecil di antara yang lainnya.***

 

 

 

Dapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap dan harga spesial hanya untuk member RK. Yuk gabung sekarang juga menjadi Platinum Member !

Platinum-Members

Untuk berlangganan Platinum Member RK, teman-teman investor bisa menggunakan

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *