Terakhir diperbarui Pada 22 Desember 2023 at 1:48 pm
Daftar Isi
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team
Pada awal November 2023, PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) mengalami kondisi force majure. Di mana itu terkait kontrak pengiriman Liquified Natural Gas (LNG) dengan perusahaan Singapura, Guvnor Singapore Ltd. Pertanyaannya, apakah hal tersebut berdampak pada kinerja PGAS? Apakah sahamnya masih menarik untuk investasi?
Peristiwa Force Majure PGAS
Dalam satu bulan terakhir, PGAS tengah ada dalam masalah cukup serius, yakni force majure. Dengan situasi tersebut, PGAS mengungkapkan bahwa Master LNG Sale and Purchase Agreement (MSPA) berkaitan dengan pembelian dan penjualan LNG antara PGAS dan Gunvor, untuk menjual kargo LNG tertentu. Kedua belah pihak juga telah menyepakati confirmation notice sebagai tindak lanjut MSPA.
Berdasarkan confirmation notice, disebutkan pengiriman LNG PGAS dijadwalkan terjadi antara Januari 2024 hingga Desember 2027. MSPA keduanya disepakati tanggal 23 Juni 2022. Dan confirmation notice menjadi efektif, sejak terpenuhinya condition precedent pada 30 September 2022.
Didalam MSPA tersebut, juga disepakati bagaimana PGAS akan mengirim kargo LNG ke Guvnor. Dan juga tertera bagaimana PGAS berhak menerima pembayaran dari Guvnor atas pengiriman kargo LNG tersebut. Dalam perjanjian tersebut, juga terdapat bagaimana Guvnor berkewajiban melakukan pembelian dan melakukan pembayaran pada term yang disepakati.
Namun terjadi hal di luar kendali PGAS, yang menyebabkan tertundanya proses novasi portfolio LNG dari Pertamina kepada PGAS. LNG sebenarnya adalah bisnis milik Pertamina yang akan dialihkan kepada PGAS.
Seolah menjadi efek domino, akibat novasi portfolio yang tertunda itu. Maka PGAS tidak dapat mengirimkan LNG kepada Guvnor sesuai tanggal yang telah disepakati. Dengan adanya hal tersebut, maka PGAS berkewajiban untuk “mengganti rugi”. Hal itu akibat tidak sesuainya kesepakatan antara PGAS dan Guvnor.
Tentu situasi demikian, berpotensi merugikan PGAS dikarenakan mereka harus membayar kewajiban tersebut dengan mengaktifkan klausul force majure. Adapun sebagai dampak jangka panjangnya, akan menimbulkan risiko reputasi pada PGAS.
Melalui pengumuman yang diterbitkan, PGAS menyatakan bahwa dampak ganti rugi dari kejadian ini merupakan kerahasiaan dan tidak dapat dijelaskan baik dampak legal maupun komersial.
Namun manajemen telah mengestimasi dampak tersebut berdasarkan dari provisi yang telah dibentuk oleh perseroan sebesar USD61.2 juta. Berikut ini penjelasannya secara detail sebagaimana terdapat pada pengumuman perusahaan:
Source. Tanggapan atas Penjelasan Bursa PGAS – 23 November 2023
Apa Berpengaruh pada Kontrak LNG Lain?
Dengan situasi force majure yang dihadapi PGAS, lalu bagaimana dengan kontrak LNG lainnya? Tercatat hingga saat ini PGAS memiliki beberapa perjanjian penjualan LNG yang telah diadendum, antara lain:
- Kontrak Pembelian LNG dengan Petronas LNG Ltd (jangka waktu tahun 2024-2025), telah dilakukan amendmend dan restarted contract.
- Kontrak Pembelian LNG dengan PT Kayan LNG Nusantara (jangka waktu tahun 2023-2028) juga sudah dilakukan amendmend 3 LNG SPA. Dan juga pengambilan kargo pertama diestimasi pada pertengahan Desember 2023
- Kontrak Penjualan LNG dengan China National Technical IMP EXP (jangka waktu tahun 2024-2025) juga telah dilakukan amendmend dan restarted contract.
Adendum kontrak-kontrak tersebut dilakukan untuk menjaga risiko reputasi dari PGAS.
Dapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap dan harga spesial hanya untuk member RK. Yuk gabung sekarang juga menjadi Platinum Member !
Dampak Force Majure PGAS pada Profitabilitas
Peristiwa force majure PGAS ini, setidaknya telah menyebabkan PGAS mengalami kerugian material yang saat ini bisa terdeteksi sebesar provisi. Dilihat secara nominal, jumlah tersebut sebenarnya tidak terlalu signifikan.
Pos Pendapatan PGAS. Source: Laporan Keuangan PGAS Kuartal III-2023
Di mana perbandingan, Laba Periode Berjalan PGAS kuartal III-2023 sebesar USD273 juta dengan provisi yang terbentuk sekitar USD4.4 juta. Maka itu hanya sekitar 1.6% dari total laba bersih yang dihasilkan PGAS untuk sepanjang 9M2023. Ditambah dengan pendapatan operasional PGAS yang sudah cukup solid sebesar USD2.6 miliar.
[Baca lagi: Harga Gas Tidak Jadi Naik, Apakah Berpengaruh Negatif untuk PGAS?]
Respon Market terhadap Peristiwa Force Majure PGAS?
Bagaimana market merespon peristiwa force majure PGAS? Sampai dengan artikel ini dibuat, market nampaknya, masih ‘menghukum’ harga saham PGAS. Terlihat bahwa pergerakan harga sahamnya terus bergerak turun menyentuh level 1065 an – 1095 an, pasca ±1.5 bulan peristiwa force majure PGAS.
Source: RTI Business
Bagaimana pun dampak dari peristiwa force majure PGAS, ini telah memberikan respon negatif kepada para investor, terutama bagi para pemegang sahamnya.
Belum lagi pengaruh dari ditundanya kebijakan kenaikan harga gas oleh pemerintah terhadap PGAS. Di mana hal ini, cukup berpotensi menyebabkan perubahan pada kinerja fundamental PGAS.
PGAS saat ini tengah diperdagantkan pada harga Rp1095 an per lembar saham. Dengan valuasi PER sebesar 6.5x dan PBV 0.7x yang membuatnya murah. Sayangnya peristiwa force majure PGAS, membuat saham ini terkesan tidak menarik untuk saat ini.
Nah, menurut teman-teman investor sendiri apakah ke depannya, saham PGAS akan kembali menemukan momentumnya kembali?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!