Perbedaan-Saham-dan-Crypto

Terakhir diperbarui Pada 18 Oktober 2024 at 1:45 pm

Selain investasi saham, ada juga alternatif instrumen investasi yang booming di kalangan pelaku pasar, khususnya investor millennial yakni investasi crypto. Lantas manakah yang menawarkan return terbaik? Saham ataukah crypto?

 

Mengenal Invetasi Saham dan Cryptocurrency

Investasi saham adalah bentuk investasi yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia, dengan cara membeli saham dari emiten-emiten yang listing di bursa. Pembelian saham dapat dilakukan melalui pasar primer (ketika perusahaan melakukan IPO) maupun pasar sekunder (setelah perusahaan melakukan IPO). Melalui investasi saham, kita sebagai investor dapat mendapatkan capital gain maupun dividend.

Sementara, investasi crypto adalah bentuk investasi mata uang digital yang dapat digunakan sebagai alat tukar dengan teknologi blockchain kriptografi, sehingga menjamin keamanan dari uang digital. Jika saham memiliki bursa dan RDN untuk menyimpan saham, maka pada investasi crypto penyimpanan uang dilakukan pada system yang dapat diakses melalui internet.

Selain itu, mata uang crypto juga dapat diperjual belikan yang membuat pemiliknya juga akan mendapatkan capital gain dari jual beli tersebut.

 

 

ngobrolin-crypto

[Lihat lagi: Ngobrolin Crypto Bersama Glenn Ardi]

 

 

Berikut ini beberapa alasan mengapa investasi crypto menjanjikan:

  1. Memudahkan Exchange Mata Uang

Dengan adanya crypto maka standar mata uang antar negara akan berubah, Crypto tidak seperti mata uang fiat yang terbatas keabsahannya di masing-masing negara, Dengan adanya crypto, maka transaksi antar negara akan borderless dan semakin mudah.

  1. Memiliki Blockchain yang Canggih

Meskipun sifatnya digital, beberapa jenis crypto memiliki blockchain yang canggih seperti Bitcoin (BTC) dan Etherium (ETH) sehingga relatif aman. Semakin aman dan semakin banyak digunakan, maka harga crypto akan semakin tinggi.

  1. Dapat di Tambang / Mining

Mata uang crypto dapat diperoleh dengan cara menambang. Di mana pemilik crypto ini bisa melakukan miner memecahkan kriptografi yang ada.

Dalam prosesenya, akan dibutuhkan beberapa komputer dengan kualitas terbaik untuk menambang mata uang digital, Tidak jarang para miners mendapatkan keuntungan yang besar dari kegiatan menambang crypto.

Baik investasi saham maupun crypto dikategorikan sebagai jenis investasi medium to high risk dan medium to high return.

 

 

Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI. Maka untuk mempermudah pemantauan kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, bisa memanfaatkan Cheat Sheet Kuartal III-2023.

Cheat-Sheet

 

 

 

Cryptocurrency Sempat Booming vs Saham

Puncak investasi crypto terjadi di tahun 2020-2021 , tepat ketika pandemi terjadi dan banyak orang yang menggunakan trading crypto sebagai cara mencari cuan. Pada saat tersebut banyak sekali token maupun coin crypto yang dirilis.

Salah satu orang terkaya di dunia Ellon Musk juga membuat coin crypto pada saat itu, diberi nama Dogecoin yang harganya sangat-sangat volatile. Pada tahun itu juga investor kawakan Robert Kyosaki menggunakan Bitcoin sebagai alat investasi, sehingga banyak trader maupun investor yang membeli crypto dengan harapan cuan berkali-kali lipat.

Bagaimanakah nasib saham pada saat itu?

Saat pandemi di medio 2020-2021 merupakan tahun-tahun terburuk bagi investor saham! Karena ketika pandemi Covid-19, banyak perusahaan yang tidak mampu beroperasi secara maksimal, sehingga berdampak pada performance keuangan yang membuat banyak saham anjlok saat itu,

Sebut saja, saham yang industrinya terdampak pandemi seperti travel, leisure, hotel, properti dan tambang. Sedangkan, satu-satunya sektor yang “manggung” pada saat itu adalah sektor healthcare. Bahkan beberapa orang menganggap value investor is not relevant ketika pandemi, saham-saham lapis kedua lebih mendatangkan keuntungan besar dibandingkan saham-saham LQ45 dan banyak investor yang terjebak.

Beralih di tahun 2022, ketika industri mulai bergeliat pasca pandemi covid-19 dan lockdown, mata uang digital menjadi kurang menarik lagi dan banyak ditinggalkan investor. Sebaliknya, bursa saham mulai bergeliat dan terjadi coal booming, di mana harga batubara mendadak meroket karena melonjaknya permintaan batu bara industry dalam waktu yang sangat singkat, Tidak hanya itu sektor transportasi juga mulai bergeliat.

Hingga saat ini crypto masih belum kembali ke level yang dicapai di tahun 2020.. Beda halnya dengan IHSG yang sudah mencetak rekor hingga di atas 7000 pada April 2022 – level yang belum dicapai sebelum pandemi Covid -19.

Source: www.google.com/finance

 

 

Perbedaan Saham dan Crypto

Berkenaan dengan pembahasan mengenai perbedaan saham dan crypto, maka Penulis akan membagi beberapa kategori perbedaan saham dan crypto:

  1. Lisensi dan Legalitas

Investasi saham: Memiliki lisensi dari otoritas keuangan di Indonesia dan diatur pelaksanaanya oleh bursa

Investasi crypto: Belum memiliki legalitas resmi, hanya beberapa “crypto house” atau platform transaksi crypto harus mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Mata uang crypto sendiri belum mendapatkan izin dari OJK sehingga masih belum legal penggunaanya di wilayah hukum Indonesia.

 

  1. Sifat Instrumen

Investasi saham: Merupakan kepemilikan saham atas suatu perusahaan, jumlah saham dapat terlihat dan ada peluang untuk mendapatkan return berupa dividend.

Investasi crypto: Sifatnya seperti komoditi – seperti hal nya ketika kita memiliki komoditi karet, minyak, batubara maupun komoditi lainnya. Di mana harga dapat berfluktuasi mengikuti supply dan demand. Selain itu crypto juga tidak memiliki imbal hasil tetap, melainkan hanya capital gain dan jumlah yang beredar sulit terdeteksi.

 

  1. Waktu Perdagangan

Investasi saham: hanya dapat diperdagangkan pada saat jam bursa. Di mana pada saat artikel ini ditulis jam bursa adalah 09.00 – 16.00 WIB dan tidak ada perdagangan ketika hari-hari libur nasional.

Investasi crypto: tidak ada batasan jam perdagangan (24 jam dan 365 hari). Dan tidak terdampak pada libur-libur nasional.

 

  1. Fluktuasi

Investasi saham: tidak terlalu volatile, memiliki batas auto reject bawah (ARB) dan auto reject atas (ARA). Serta dapat disuspensi oleh bursa, jika ada saham dengan fluktuasi yang tidak normal selama beberapa hari.

Investasi crypto: sangat volatile dan tidak dilindungi oleh lembaga tertentu jika terjadi fluktuasi yang tidak normal.

 

 

saham-atau-crypto

[Lihat lagi: Pilih Saham Atau Crypto, Mana yang Lebih Bagus?]

Kesimpulan

Jika dilihat dari perbedaan-perbedaan yang ada di atas, maka dapat disimpulkan jika tujuannya ingin mencari cuan secara cepat dan ingin memanfaatkan pergerakan yang terjadi di pasar, serta memiliki passion trading, maka crypto bisa menjadi investasi alternatif yang cocok. Tidak menutup kemungkinan, hasil trading crypto dapat memberikan potensi cuan yang cukup besar bagi pelakunya.

Tapi, sebaliknya, jika tidak memiliki banyak waktu untuk memantau volatilitas pergerakan harga, dan menginginkan investasi yang dilindungi oleh badan hukum tercatat di Indonesia, serta investasi yang dijalankan dengan psikis yang tenang, maka investasi saham bisa menjadi pilihan.

So, pada dasarnya tidak ada yang lebih baik dari keduanya, untuk keputusan mana yang lebih cuan. Pastikan kembali bahwa investasi yang dijalankan sesuai dengan tujuan, profil risiko maupun investasi kita. Karena jika investasi dijalankan sesuai dengan passion, tentu akan lebih mudah memahami situasi yang sedang terjadi di pasar. Happy investing!***

 

###

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *