MSTI-IPO-Penyedia-Layanan-System-Integration

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), masih ada sebanyak 27 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI. Diantaranya 11 perusahaan beraset skala besar atau diatas Rp250 miliar, 15 perusahaan aset dengan skala menengah atau antara Rp50 – Rp250 miliar, dan 1 perusahaan beraset skala kecil dengan aset dibawah Rp 50 miliar. Salah satunya PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) dengan jumlah aset pada 4M23 sejumlah Rp2.18 triliun. Nah, apakah MSTI menarik untuk di beli?

 

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

 

Profil Singkat Emiten

PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) didirikan pada tahun 1994. Dengan kegiatan usaha utama MSTI, sebagai distributor perangkat keras komputer (PC). Seiring berjalannya waktu dan perkembangan usahanya, MSTI kini mampu memposisikan diri sebagai penyedia layanan system integration terkemuka di Indonesia. Dalam pelayanan system integration ini, MSTI memiliki pengalaman operasi lebih dari 29 tahun.

 

 

Berdasarkan prospektus, pada intinya, MSTI menawarkan berbagai solusi Information and Communication Technology (“ICT”) secara komprehensif kepada pelanggan. Solusi tersebut akan diintegrasikan dengan berbagai komponen perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan komunikasi ke dalam sistem yang kohesif dan fungsional. Sehingga memungkinkan kolaborasi dan interaksi tanpa hambatan, antara sistem teknologi yang beragam.

 

 

IPO Saham MSTI

PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebanyak-banyaknya 667 juta saham biasa. Dengan nilai nominal Rp25 setiap per lembar sahamnya yang mewakili sebanyak-banyaknya 20%, dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Dengan terjualnya seluruh Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham tersebut. Maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah Penawaran Umum Perdana Saham secara proforma akan menjadi sebagai berikut:

 

Bicara harga penawaran harga saham, MSTI membuka harga penawaran kepada masyarakat dengan harga Rp1.355 sampai dengan Rp1.595 setiap per lembar saham. Sehingga jika dikalkulasi perkiraan nilai penawaran umum MSTI maksimal Rp 1,06 triliun. Nilai yang cukup besar, bukan?

Adapun masa penawaran awal (book building) akan dilaksanakan pada tanggal 20-26 Oktober 2023, perkiraan tanggal efektifnya di tanggal 31 Oktober, dan perkiraan masa penawaran umum pada 2-6 November. Sedangkan, perkiraan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November.

Berdasarkan prospektus ringkas MSTI, penggunaan dana IPO, sekitar Rp 101.572 juta rencananya akan digunakan untuk pembayaran sebagian pokok utang kepada PT Bank OCBC NISP Tbk. Dan sisanya akan dialokasikan sebagai modal kerja. Per-tanggal 31 Juli 2023, perlu kita ketahui bahwa total pokok pinjaman Perseroan kepada Bank OCBC sebesar Rp 205.604 juta. Sehingga, dapat dikatakan bahwa perseroan IPO dengan tujuan untuk pembayaran utang.

 

 

Jumlah Aset

Berdasarkan prospektus ringkas, jumlah aset MSTI dari tahun 2020 mengalami peningkatan. Akan tetapi pada 30 April 2023, aset MSTI sebesar Rp2.176.120 juta mengalami penurunan sebesar Rp156.211 juta atau sekitar 6.7%, dibandingkan posisi pada tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp2.332.331 juta.  Penurunan piutang tersebut disebabkan oleh realisasi pembayaran piutang usaha dari pelanggan atas proyek-proyek yang dikerjakan MSTI sepanjang tahun 2022.

 

 

Kinerja Keuangan MSTI

Dapat dilihat, laba usaha MSTI untuk periode 4M23 yang berakhir pada tanggal 30 April 2023 ialah sebesar Rp47.432 juta. Angka itu mengalami penurunan sebesar Rp4.736 juta atau sekitar 9.1%, dibandingkan dengan periode yang sama berakhir pada tanggal 30 April 2022 sebesar Rp 52.168 juta.

Sedangkan, laba periode berjalan MSTI untuk periode 4M23 yang berakhir pada tanggal 30 April 2023 adalah sebesar Rp49.672 juta. Angka itu mengalami kenaikan sebesar Rp7.246 juta atau meningkat sekitar 17.1%, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang berakhir pada tanggal 30 April 2022 yang hanya sebesar Rp42.426 juta.

 

 

Rasio Keuangan

Data di atas menunjukkan rasio keuangan MSTI, jika melihat rasio-rasio tersebut, khususnya rasio liabilitas dengan modal menunjukkan angka yang sehat dan konsisten berada di bawah angka 1x. Artinya adalah kemungkinan perseroan untuk gagal bayar akan cukup kecil.

Selain dari rasio tersebut, keputusan investor dalam membeli saham IPO umumnya juga akan ditentukan oleh valuasi suatu saham. Di mana salah satu rasio yang dipertimbangkan adalah Book Value dan Price to Book Value (PBV). Jika di kalkulasi Book Value MTSI, maka berkisar pada angka Rp1.924 dengan menggunakan harga book building dari MTSI di level maksimal yakni  Rp1.595 dan total aset pada 4M23.

Artinya, nilai intrinsik dari MTSI adalah Rp1.924, yang mana jika dikalkulasi dalam menentukan PBV, maka akan ditemukan PBV MTSI sebagai berikut:

 

Jadwal IPO

Adapun, masa penawaran awal dilaksanakan pada tanggal 20 – 26 Oktober 2023, dengan tanggal efektif pada 31 Oktober 2023. Dan masa penawaran umum saham pada tanggal 2 – 6 November 2023. Sedangkan penjatahan saham dilaksanakan pada tanggal 6 November 2023 dan pencatatan saham perdana di BEI: 8 November 2023.

 

 

Untuk Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan Anda, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi November 2023 yang telah terbit…

 

 

Kesimpulan

Berdasarkan prospektus ringkas MSTI, secara valuasi MTSI dapat dikatakan undervalue, terlebih aset tahunan yang dimiliki sejak 2020, 2021, dan 2022 terus mengalami peningkatan. Walaupun pada 4M23 mengalami penurunan dibandingkan dengan  periode sama tahun sebelumnya (4M22).

Sedangkan pada laba tahun berjalan, MTSI mampu mencatat pertumbuhan laba yang progresif selama FY20, FY21, dan FY22. Termasuk Laba 4M23 mengalami peningkatan 9.1%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya  (4M22). Secara fundamental, MTSI tergolong patut di pertimbangkan. Akan tetapi, memang ada yang perlu digarisbawahi yakni penggunaan dana IPO mayoritas untuk membayar sebagian pokok utang kepada PT Bank OCBC NISP Tbk. Hal tersebut perlu untuk di pertimbangkan kembali, karena alokasi dana IPO justru sebagian besar digunakan untuk membayar utang.***

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *