Terakhir diperbarui Pada 29 Agustus 2024 at 4:05 pm
Beta saham seringkali dijadikan indikator yang mengukur volatilitas saham dengan stiuasi pasar secara menyeluruh. Dalam penggunaannya, beta saham ini akan dihitung dengan cara membandingkan potensi risiko sebuah saham terhadap risiko pada seluruh saham. Itu mengapa memahami beta saham menjadi hal yang penting bagi seorang investor, terutama untuk melihat pergerakan saham-saham di IHSG pada aplikasi dengan menggunakan beta. Namun sebenarnya apa arti beta saham? Kenapa para fund manager besar menerapkan beta saham untuk menentukan komposisi portofolio?
Daftar Isi
Pengertian Beta Saham
Beta saham merupakan salah satu indikator yang menyangkut risiko yang akan kita hadapi pada suatu saham. Lalu risiko apakah yang dimaksud? Jadi beta saham ialah sensitivitas portofolio atau emiten terhadap pergerakan bursa.
Beta tidak hanya dipergunakan pada saham, tetapi dapat diimplementasikan juga pada reksadana. Dengan mengetahui Beta, maka investor akan mendapatkan tolak ukur risiko yang sejalan dengan pergerakan bursa. Hal ini akan memudahkan kita untuk mengukur pergerakan saham, berdasarkan indikator pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Konsep Beta dalam Investasi Saham
Konsep Beta dalam investasi saham sendiri ialah sebuah nilai matematis yang memperhitungkan seberapa besar sensivitas return sebuah saham pada pergerakan return pasar secara menyeluruh.
Pada konsepnya, beta saham ini akan menunjukan besar kecilnya potensi risiko pada suatu saham. Di mana angka beta saham >1.0 mengindikasikan bahwa risiko fluktuasi suatu saham lebih tinggi, dari fluktuasi pasar saham yang menyeluruh. Yang juga berarti beta saham >1.0 mengidentifikasi bahwa saham memiliki risiko cukup tinggi.
Sedangkan beta saham <1.0 mengindikasikan bahwa volatilitas suatu saham lebih rendah, dari volatilitas pasar saham yang menyeluruh. Ini berarti, beta saham <1.0 mengidentifikasi bahwa saham memiliki risiko yang rendah.
Dari konsep tersebut, beta saham dapat digunakan untuk memperhitungkan besar kecilnya potensi risiko dari aktivitas investasi saham, termasuk juga dengan keuntungannya (return).
Cara Mengukur Beta Saham
Dalam mengukur beta saham ada rumus baku yang digunakan, sebagaimana berikut:
Di mana:
βs = Kovarian, indikator pengembalian saham rata-rata terhadap pertumbuhan pasar menyeluruh.
Varian= Pergerakan pasar yang relative terhadap harga rata-rata.
RA= Return Asset, indikator laba atas saham investor/individu.
RM= Return Market, indikator laba atas investasi di pasar secara menyeluruh.
Beta memiliki kategori yang berbeda-beda, berdasarkan timeframe yang digunakan. Jika menggunakan perhitungan selama 1 tahun, maka akan didapatkan beta selama satu tahun.
Begitu juga sebaliknya, dengan time frame lainnya seperti 1 bulan, 3 bulan dan seterusnya. Tidak ada timeframe yang baku dalam perhitungan beta saham ini.
Jenis-jenis Beta Saham
Berdasarkan jenisnya Beta dikelompokan menjadi 4 kategori sebagaimana berikut:
Beta < 1
Beta kurang dari satu berarti sensitivitas saham lebih kecil dari IHSG. Jika suatu saham memperoleh hasil beta 0,45, maka berarti ketika IHSG naik 1% kemungkinan besar saham tersebut akan berkorelasi positif dengan mengalami kenaikan sebesar 0,45% dan sebaliknya jika IHSG turun 1% maka kemungkinan besar saham akan mengalami penurunan sebesar 1%.
Beta > 1
Beta lebih dari satu berartu sensitivitas saham lebih besar dari IHSG. Jika suatu saham memiliki beta sebesar 2 maka berarti ketika IHSG naik 1 % saham tersebut akan naik 2 % dan sebaliknya jika IHSG turun sebesar 2% maka saham tersebut akan turun sebesar 4%.
Beta Negatif
Beta negatif berarti beta memiliki hubungan negatif dengan IHSG. Contohnya apabila saham tersebut memiliki beta -1% maka ketika IHSG positif 1% maka saham tersebut akan negatif 1% dan sebaliknya ketika IHSG negatif 1% maka saham tersebut akan positif 1%. Memang sangat jarang sekali di temukan saham dengan beta negatif, namun saham-saham dengan kategori tidak likuid dapat membuat beta menjadi negatif.
Beta = 1
Beta sama dengan 1 menandakan bahwa perusahaan memiliki risiko yang simetris dengan pasar, ketika IHSG naik 1% maka harga saham perusahaan akan naik 1%. Biasanya beta sama dengan 1 ini menandakan bahwa perusahaan memiliki bobot yang sangat besar terhadap IHSG, namun saat ini sudah sangat jarang ditemui perusahaan yang memiliki beta = 1.
Interpretasi Beta Saham
Sebagai alat yang mengukur besar kecilnya potensi risiko suatu saham di dalam portofolio investasi, tentu nilai pada beta saham bisa diinterpretasi seperti berikut ini:
- Nilai beta saham 1, mengindikasikan harga saham yang bergerak sejalan terhadap pergerakan pasar saham menyeluruh.
- Nilai beta saham <1, mengindikasikan bahwa harga saham yang tidak terlalu fluktuatif, dibandingkan pergerakan pasar saham menyeluruh. Dalam hal ini, saham-saham yang memiliki koefisien <1, biasanya pergerakannya cenderung lambat dari pergerakan pasar. Jadi, ketika pasar saham mengalami kenaikan, maka harga suatu saham juga akan ikut naik. Hanya saja kenaikannya cenderung lebih rendah atau ada di bawah kenaikan pergerakan pasar.
- Nilai beta saham >1, mengindikasikan harga saham yang lebih berfluktuasi dibandingkan pergerakan pasar saham menyeluruh.
Beta Saham dan Portofolio
Beta saham bukan hanya untuk mengukur besar kecil potensi risiko suatu saham. Namun juga dapat digunakan sebagai beta portofolio. Dalam hal ini, beta portofolio merupakan jumlah akumulasi yang berasal dari beta asset milik investor yang sesuai dengan porsi investasi pada portofolio.
Jadi teman-teman investor yang ingin menurunkan potensi risiko di dalam portofolio investasi, maka dapat memanfaatkan dan mengacu pada nilai beta saham. Salah satunya dengan cara menjaga nilai beta portofolio yang tetap dekat terhadap tolok ukur pergerakan pasar.
Adapun hal yang perlu diingat dalam beta portofolio, adalah stabilitas beta portofolio akan cenderung mengalami peningkatan pada sub-periode lebih panjang. Yang juga beriringan dengan semakin bertambahnya jenis saham yang masuk ke dalam portofolio.
Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…
Faktor yang Mempengaruhi Beta Saham
Nilai beta saham juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun pada umumnya faktor-faktor tersebut adalah:
Pertumbuhan bisnis
Siklus pertumbuhan bisnis yang berubah-ubah akan sangat memengaruhi kinerja pendapatan perusahaan. Di mana pendapatan perusahaan bisa meningkat, ketika bisnis ada pada fase yang bertumbuh. Sebaliknya pendapatan juga akan turun, ketika bisnis berada di fase kontraksi.
Pertumbuhan asset
Pertumbuhan asset perusahaan yang tinggi, biasanya risiko beta juga akan tinggi. Hal ini terjadi karena perusahaan akan menyediakan dana yang cukup untuk mendukung pertumbuhan asset.
Sizing Perusahaan
Perusahaan yang berukuran besar, biasanya lebih memiliki prospek yang menarik dan baik di masa mendatang. Hal ini tentu akan lebih menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. Adapun ciri saham dari perusahaan besar ini ialah harga saham yang tinggi dan relatif stabil.
Kebijakan suku bunga
Penetapan suku bunga juga mampu memengaruhi tingkat risiko dari suatu saham, terutamanya saham dari sektor perbankan maupun multifinance.
Leverage saham
Leverage saham cenderung akan mengalami peningkatan volatilitas yang dapat menimbulkan risiko.
Contoh dan Studi Kasus Beta Saham
Untuk memudahkan pemahaman teman-teman investor mengenai beta, maka di bawah ini adalah beberapa contoh beta dari emiten-emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia. Dalam contoh ini, kita akan mengambil Beta Tertinggi di BEI pada 26 September 2023, dengan periode 1 minggu kebelakang.
Beta Saham 26 September 2023. Source: Refinitiv Workspace
Dari daftar di atas, terlihat bahwa emiten dengan beta tertinggi adalah saham PANI, yang dikenal dengan mega proyeknya Pantai Indah Kapuk 2 – salah satu Kawasan paling prestisius di Utara Jakarta. Jika kita cocokan dengan pergerakan saham PANI pada beberapa bulan terakhir, memang menunjukan kenaikan yang sangat signifikan, dibandingkan pergerakan IHSG sendiri. Berikut ini pergerakan harga saham PANI dalam beberapa bulan terakhir.
Pergerakan harga saham PANI dan IHSG 26 September 2023. Source: Refinitiv Workspace
Terlihat pergerakan harga saham PANI yang sangat agresif dari April 2023, di mana pada saat itu harga saham PANI berada pada level Rp810 per lembar saham. Hingga per artikel ini ditulis, ketika saham PANI diperdagangkan pada level Rp 4720 per lembar saham. So selamat, bagi teman-teman investor yang telah membeli dan saham PANI dari awal tahun, karena berhasil mendapatkan multibagger!
Dari grafik di atas, terlihat bahwa PANI juga memiliki pergerakan yang tidak simetris dengan IHSG, sehingga Beta dari PANI jauh dari 1.
Beberapa saham lain yang memiliki beta terbesar ialah WIRG, AGRO, BBHI, SMBR, GOTO. Ada fakta menarik dari GOTO, walaupun market cap dan bobotnya cukup tinggi di IHSG. Namun pergerakan GOTO sangatlah volatile dan menghasilkan korelasi 3.59x lipat lebih tinggi di atas IHSG dari indikator Beta.
Contoh dan Studi Kasus Beta Saham dengan Beta Sama Dengan Satu (=1)
Beta sama dengan 1 merupakan sesuatu yang sulit dicapai oleh emiten. Pertanyaanya apakah ada saham di Indonesia yang memiliki beta rata-rata sama dengan 1? Jawabanya ada. Namun hanya ada 1 perusahaan, bahkan ada juga beberapa perusahaan yang memiliki beta mendekati satu atau hampir sama pergerakannya dengan IHSG.
Emiten dengan Beta sama dengan 1 dan mendekati 1 di BEI per 26 September 2023 dengan timeframe 1 minggu terakhir, berikut ini…
Daftar Emiten dengan Beta =1. Source: Refinitiv Workspace
Terlihat bahwa emiten TOWR menjadi satu-satunya emiten dengan beta = 1 yang ada di Bursa Efek Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa pegerakan saham TOWR sama dengan pergerakan IHSG. Beberapa saham lain yang juga memiliki beta mendekati 1 antara lain BHIT, PTBA, MAYA, ICON dana beberapa perusahaan lain yang terdapat pada daftar di atas.
Pergerakan harga saham TOWR dan IHSG. Source: Refinitiv Workspace
Dari gambar di atas, terlihat saham TOWR memiliki pergerakan yang cukup simetriks dengan IHSG dan menghasilkan return yang kurang lebih sama.
Kesimpulan
Nah itu tadi penjelasan mengenai Beta Saham, yang dapat diimplementasikan pada portofolio investasi saham. Dengan beta yang nilainya mendekati 1, ini menandakan bahwa risiko volatilitas perusahaan akan menjadi lebih kecil, karena mengikuti benchmark IHSG.
Dalam implementasinya, beta saham menjadi acuan dasar bagi investor untuk dapat memperhitungkan besar kecilnya potensi risiko maupun keuntungan/return investasi. Akan tetapi, teman-teman investor juga harus tahu bahwa beta saham tetap memiliki kelemahan. Di mana salah satunya, beta saham ini dihitung dengan acuan data historis yang tidak selalu memberikan gambaran akuran mengenai prediksi capaian di masa mendatang. Selamat berinvestasi!***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.