Investasi-Saham-IPO

Terakhir diperbarui Pada 14 September 2023 at 7:44 pm

Investasi saham IPO (Initial Public Offering), bisa menjadi pilihan alternatif untuk berinvestasi di pasar saham. IPO sendiri adalah istilah bagi perusahaan yang baru melantai di BEI, sekaligus momen penting bagi perusahaan untuk sahamnya dimiliki oleh para investor publik. Proses saham IPO tidak hanya melibatkan aspek finansial, tetapi juga melibatkan strategi pemasaran, analisis pasar, dan penilaian bisnis yang mendalam. Nah untuk itu, mari kita kenali lebih deep mengenai apa itu investasi saham IPO!

Mengenal Saham IPO

Saham IPO adalah proses di mana perusahaan pertama kali mengeluarkan sahamnya untuk diperdagangkan di pasar saham secara umum. Hal itu memungkinkan para pelaku pasar untuk membeli dan mempunyai kepemilikan saham perusahaan tersebut.

IPO sendiri merupakan langkah strategis yang di ambil oleh perusahaan, untuk mendapatkan dana segar dari publik, untuk bisa menjaga kelangsungan bisnisnya. Karena dengan dana segar hasil IPO, perusahaan bisa melakukan ekspansi bisnis, investasi dalam proyek baru, atau bahkan membayar utang.

Di lain sisi, IPO memberikan kesempatan bagi pemilik perusahaan, seperti pendiri dan investor awal, untuk melepas sebagian kepemilikan dan mengambil keuntungan dari peningkatan nilai perusahaan.

Selain itu, IPO juga membuka pintu bagi perusahaan untuk mendapatkan akses ke pasar modal. Di mana hal ini akan berimbas positif terhadap peningkatan profil publik, hingga memberikan likuiditas kepada para pemegang saham.

 

Tujuan Perusahaan dalam Melakukan IPO

Mungkin bagi teman-teman investor pemula bertanya, kenapa perusahaan melakukan IPO? Apa tujuan dan manfaatnya bagi perusahaan? Nah berikut ini ada beberapa hal yang menjadi tujuan perusahaan melakukan IPO:

  1. IPO merupakan jalan bagi perusahaan bisa mengumpulkan dana segar, yang nantinya dapt menambah jumlah modal yang dimiliki (ekuitas). Nantinya dana segar ini bisa digunakan perusahaan untuk mendukung berbagai inisiatif pertumbuhan perusahaan ke depan, meliputi: Membiayai operasional, ekspansi bisnis, pengembangan produk baru, peningkatan infrastruktur, hingga melakukan investasi dalam sebuah riset dan/atau
  2. IPO dapat meningkatkan valuasi perusahaan. Dengan bertambahnya modal yang dimiliki (ekuitas), maka akan berpotensi meningkatkan valuasi perusahaan. Valuasi yang meningkat ini mampu menarik perhatian investor baru untuk menanamkan modalnya.
  3. IPO juga membuka pintu bagi perusahaan untuk mendapatkan akses ke pasar modal dan meningkatkan profil publik. Di mana hal ini dapat membantu perusahaan dalam memperluas pangsa pasar dan membentuk citra positif, di mata pelanggan dan mitra

Karena dengan saham yang diperdagangkan di bursa, itu artinya perusahaan dapat menawarkan insentif kepada karyawan dalam bentuk saham atau program kepemilikan saham karyawan. Yang secara tidak langsung, bisa meningkatkan motivasi tim internal.

 

Langkah-langkah Persiapan Perusahaan Sebelum IPO

IPO ini bisa dilakukan oleh perusahaan yang belum melantai di bursa, namun dengan memperhatikan sejumlah hal penting yang dapat mendukung kelancaran IPO, mulai dari:

  1. Perusahaan harus menjalani proses pemeriksaan legal due diligence, yang merupakan pemeriksaan menyeluruh terhadap kinerja keuangan, catatan bisnis, operasional perusahaan, berapa besar kapitalisasi perusahaan, bagaimana potensi keuntungannya, bagaimana pengelolaan karyawan, hingga seperti apa hubungan perusahaan dengan para mitra maupun pelanggannya. Proses due diligence ini biasanya akan dilakukan oleh konsultan hukum.
  2. Perusahaan perlu mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah atau isu hukum, yang dapat memengaruhi berjalannya proses
  3. Persiapan dokumen-dokumen penting seperti prospektus, yang berisikan informasi rinci mengenai seluk beluk perusahaan (laporan keuangan terakhir sebelum IPO, risiko yang dihadapi, situasi industri bisnis yang dijalankan, dan lain sebagainya).
  4. Perusahaan harus memilih Untuk mendapatan Underwriter ini bisa mendatangi perusahaan sekuritas. Underwriter ini akan berperan membantu proses IPO perusahaan, mulai dari persiapan berbagai dokumen go public, hingga menentukan berapa harga penawaran saham sebelum akhirnya diserahkan ke BEI dan juga OJK.
  5. Pengaturan ulang struktur perusahaan, termasuk penyesuaian kepemilikan dan komposisi dewan

 

Jika seluruh hal di atas telah terpenuhi, maka berikut ini adalah langkah-langkah perusahaan menuju IPO:

  1. Pengajuan seluruh dokumen pengajuan go public ke BEI dan OJK. Setelah dokumen pengajuan go public lengkap, perusahaan bisa mengajukannya langsung ke BEI. Nantinya dokumen tersebut akan dipelajari, dan BEI akan mengunjungi perusahaan. Lalu meminta perusahaan dan Underwriter terkait mempresentasikan kondisi kelayakan perusahaan untuk IPO. Jika memenuhi syarat, maka BEI akan memberi Perjanjian Pendahulugan Pencatatan Saham.
  2. Tunggu persetujuan dari OJK. Langkah berikutnya adalah perusahaan menunggu persetujuan dari OJK untuk merilis prospektus. Jika OJK menyetujui, barulah perusahaan bisa merilis prospektus di laman Keterbukaan Informasi IDX dan juga media. Untuk kemudian melakukan penawaran awal.
  3. Melakukan Penawaran Umum ke publik. Di tahapan ini, perusahaan bisa melakukan penawaran umum atau IPO, dengan melakukan pencatatan dan perdagangan di BEI. Setelah itu BEI akan menyetujui dan mengeluarkan pengumuman pencatatan saham perusahaan, diikuti dengan kode saham perdagangan yang bisa digunakan perusahaan di BEI.

 

Manfaat dan Risiko Investasi Saham IPO

Investasi saham IPO, membawa manfaat yang bisa menguntungkan investor. Manfaatnya meliputi:

  • Peluang untuk mendapatkan saham dengan harga awal yang lebih rendah.
  • Potensi pertumbuhan nilai saham dalam jangka panjang.
  • Partisipasi dalam tahap awal perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan
  • Diversifikasi portofolio dengan masuk ke dalam sektor dan perusahaan yang

 

Namun, investasi saham IPO juga memiliki risiko, yaitu:

  • Volatilitas harga saham pada periode awal perdagangan yang dapat menyebabkan fluktuasi nilai investasi.
  • Informasi yang tersedia untuk calon investor juga mungkin terbatas. Dibandingkan dengan perusahaan yang sudah terdaftar dalam jangka waktu yang lebih lama.
  • Saham IPO juga dapat menghadapi tekanan jual lebih besar  saat pemegang saham awal memutuskan untuk menjual sebagian saham mereka setelah periode lock-up berakhir

 

Tren dan Perkembangan Investasi Saham IPO

Jumlah perusahaan yang akan IPO di BEI belakangan terus mengalami peningkatan signifikan. Gambaran saja di tahun 2022 lalu, ada 59 perusahaan yang IPO. Bukan tidak mungkin tahun ini akan lebih tinggi dari capaian IPO tahun lalu.

Source: ekonomi.republika.co.id

Hal ini, tentu akan memengaruhi tren investasi saham IPO di kalangan pelaku pasar, di mana animo investasi jadi akan lebih tinggi. Didorong semakin beragamnya pilihan sektor investasi dari perusahaan yang IPO. Sampai dengan saat ini tren investasi saham IPO didominasi oleh generasi millenial dan juga Gen-Z.

 

Strategi Investasi dalam IPO

Dalam menjalankan investasi saham IPO, teman-teman investor perlu pendekatan cermat dan juga analitis, untuk menilai kelayakan perusahaan. Berikut adalah strategi yang dapat dilakukan:

  1. Lakukan riset perusahaan secara mendalam dengan analisis fundamental. Sebagai perusahaan yang baru IPO, tentu track record perusahaan patut dipelajari terlebih dulu melalui prospektus yang dirilis, baik itu melalui keterbukaan informasi IDX maupun website resmi perusahaan.

Dari analisis ini, bisa diketahui apa motif perusahaan melakukan IPO, bagaimana historis kinerja keuangan, seperti apa model bisnis, apa risiko dan tantangan perusahaan, semenarik apa prospek di masa depan, dan lain sebagainya.

  1. Pelajari rekam jejak GCG (Good Corporate Governance) perusahaan, bagaimana pengalaman dan kualitas reputasi manajemen.
  2. Pilih investasi saham IPO yang sedang tren, berdasarkan valuasi. Menilai saham IPO dari sisi valuasi menjadi strategi yang baiknya dilakukan, agar tidak salah memilih perusahaan. Mengingat IPO sendiri umumnya dilakukan oleh perusahaan yang sudah memiliki bisnis berskala besar.
  3. Menilai sentimen pasar dan permintaan pasar atas saham IPO, dapat membantu dalam menentukan apakah harga penawaran yang diajukan wajar dan sesuai dengan valuasi
  4. Diversifikasi portfolio investasi saham IPO, jangan seluruh dana digunakan untuk membeli saham IPO. Dari 100% dana yang dimiliki, gunakan sekitar 30% saja untuk membeli saham IPO. Guna meminimalisir potensi risiko yang mungkin
  5. Jangan pernah FOMO, terhadap ajakan atau iklan influencer atas suatu saham IPO tertentu.
  6. Perhatikan juga fluktuasi harga saham yang umum terjadi pada periode awal perdagangan pasca-IPO.

 

Risiko Investasi Saham IPO

Risiko investasi saham IPO tetap ada dan perlu diperhatikan dengan cermat oleh para calon investor:

  1. Volatilitas harga saham yang mungkin terjadi pada periode awal perdagangan pasca-IPO.
  2. Harga saham dapat mengalami fluktuasi yang signifikan karena animo pasar yang tinggi dan adanya penyesuaian valuasi yang dapat mengakibatkan perubahan nilai investasi secara
  3. Informasi yang tersedia untuk calon investor mungkin terbatas, sehingga membuat pengambilan keputusan menjadi lebih
  4. Berpotensi underperformance terhadap ekspektasi, di mana kinerja setelah IPO tidak sesuai dengan

 

Perbandingan Investasi IPO di Pasar Saham Indonesia dan Global

Dalam hal perbandingan, tentu investasi saham IPO di Indonesia memiliki perbedaan dengan pasar global. Hal itu meliputi:

  • Regulasi
  • Diversifikasi
  • Profil Perusahaan
  • Risiko Mata Uang
  • Keuntungan Jangka Panjang
  • Likuiditas dan Volume Perdagangan
  • Sentimen Pasar dan Kondisi Makroekonomi

 

Peran Regulator dalam Mengawasi IPO

Penyelenggaran IPO di pasar saham akan diawasi oleh Regulator, yang akan bertanggung jawab atas sejumlah peran berikut:

  1. Pemeriksaan mendalam: Regulator melakukan pemeriksaan dan evaluasi mendalam terhadap semua aspek perusahaan yang akan meluncurkan IPO, termasuk kinerja keuangan, manajemen risiko, dan tata kelola
  2. Verifikasi Informasi: Hal ini membantu mencegah terjadinya penipuan atau manipulasi informasi yang dapat merugikan
  3. Perlindungan Investor: Berupaya mencegah adanya praktik-praktik yang merugikan investor, seperti insider trading atau pelanggaran terhadap prinsip-prinsip pemasaran yang
  4. Pengawasan Pasca-IPO: Ini termasuk memantau pergerakan harga saham, volume perdagangan, serta mengidentifikasi potensi tindakan yang melanggar aturan pasar
  5. Penegakan Aturan: Regulator memiliki wewenang untuk memberikan sanksi dan hukuman terhadap perusahaan atau individu yang melanggar aturan dan regulasi pasar

 

Kesimpulan

Investasi saham IPO, memang sudah menjadi tren yang tidak dapat dihindari. Terlebih saat ini pasar saham, lebih didominasi oleh pelaku pasar yang berasal dari kalangan milenial dan gen-Z yang kian membuat investasi saham IPO ini mendapatkan animo positif.

Dalam investasi saham IPO, pergerakan harga memang bisa naik dan turun yang di mana ini karena dipengaruhi permainan bandar. Oleh karena itu, investasi saham IPO memang cukup riskan.

Kalau pun memang akan dijadikan pilihan investasi jangka panjang, memang memerlukan strategi investasi. Tentunya dengan melakukan riset mendalam menggunakan pendekatan analisis fundamental. Supaya tidak terjebak dalam kerugian, karena ada cukup banyak harga saham perusahaan pasca IPO harga sahamnya justru anjlok dan sulit bullish.

Jadi, aksi IPO memang akan berdampak positif terhadap perkembangan bisnis perusahaan. Namun itu tidak menjamin bahwa investasi saham IPO akan memberi keuntungan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu investasi saham IPO tidak bisa dilakukan sembarang dan asal-asalan. So, berinvestasi saham IPO, sebaiknya jangan FOMO ya teman-teman investor.***

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *