Terakhir diperbarui Pada 11 Oktober 2023 at 4:33 pm
Di tengah stagnasi harga saham, FREN raih pinjaman untuk refinancing. Hal itu terbilang hoki karena FREN mendapat pinjaman dengan nilai fantastis Rp7.2 triliun yang diterima FREN dari sejumlah perbankan. Lantas bagaimana dengan kinerja keuangan FREN selama ini, sehingga harus berhutang demikian besar?
Daftar Isi
FREN Raih Pinjaman untuk Refinancing
Tepat di awal Februari, FREN raih pinjaman untuk refinancing berupa kredit sindikasi dengan nilai sebesar Rp7.2 triliun dari sejumlah bank. Kredit sindikasi tersebut memiliki jangka waktu selama tujuh tahun ke depan, dengan tingkat bunga kredit 3 bulan JIBOR + margin tertentu.
Source: Keterbukaan Informasi FREN 2023
Adapun rencananya, FREN akan menggunakan pinjaman sindikasi Rp7.2 triliun untuk membantu entitas anak usahanya, PT Smart Telecom (Smartel) yang sahamnya dimiliki lebih dari 99% oleh FREN. Dalam penggunaannya akan dibagi ke dalam tiga tahap:
- Tahap pertama, Rp5.2 triliun untuk pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman Smartel kepada China Development Bank Shenzhen Branch.
- Tahap kedua, Rp1.5 triliun untuk belanja barang modal Smartel.
- Tahap ketiga, Rp500 miliar untuk belanja barang modal FREN dan Smartel.
Secara garis besar, pinjaman sindikasi FREN ini akan digunakan untuk membayar utang Smartel, sehingga ini berpotensi tidak akan baik untuk kinerja FREN ke depannya.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan FREN, bahwa pinjaman sindikasi tersebut merupakan refinancing pinjaman Smartel yang sebelumnya dalam bentuk mata uang asing, menjadi pinjaman dalam mata uang Rupiah. Di mana hal itu dapat mengurangi risiki beban selisih kurs mata uang.
Selain itu, FREN dan Smartel juga akan mendapatkan tambahan dana untuk belanja modal guna mendukung pengembangan jaringan dan peningkatan layanan yang diklaim dapat mendukung perkembangan usaha FREN dan Smartel.
Apakah Kinerja Keuangan FREN Terpuruk?
FREN adalah salah satu perusahaan yang bergerak di sektor telekomunikasi sama seperti TLKM, ISAT, dan EXCL.
Peminat layanan FREN di Indonesia terbilang cukup banyak, terutama untuk di jaringan 4G. Berdasarkan riset OpenSignal, ketersediaan jaringan 4G milik FREN adalah yang paling luas di Indonesia dengan persentase mencapai 97.9%. Sedangkan ketersediaan jaringan 4G TLKM berada di 89.3%.
Namun dari sisi cakupan jaringan 4G, FREN masih lebih rendah dengan skor 5.0 dari skala 10, dibandingkan dengan TLKM yang cakupan jaringannya berada di skor 8.5 dari skala 10.
Bahkan ketika TLKM berhasil melakukan penambahan frekuensi di sepanjang 2022 menjadi sebesar 102.5×2 MHz. FREN justru tidak menambah spektrum frekuensi, artinya sampai dengan 2022 kemarin FREN hanya memiliki spektrum frekuensi sebesar 40MHz.
Padahal spektrum frekuensi dapat membantu perusahaan telekomunikasi dalam memenangkan persaingan usaha. Bukan tidak mungkin, jumlah spektrum FREN yang sedikit dapat menekan perkembangan usahanya.
Berdasarkan dari kinerja keuangannya, kita tidak bisa melihat FREN dari kinerja pendapatannya saja yang cenderung memperlihatkan peningkatan konsisten setiap tahun, dengan rata-rata CAGR 24.9%.
Sayangnya, peningkatan pendapatan tidak tercermin dalam laba bersih FREN yang baru membukukan keuntungan di 2022 berjalan. Tercatat laba bersih FREN sebesar Rp2.19 triliun Annualized 2022, dengan NPM positif sebesar 20%.
Net Profit FREN. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2022 by RK Team
Net Profit Margin FREN. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2022 by RK Team
Sebelum membukukan keuntungan laba bersih, FREN terus mencatatkan pertumbuhan laba yang minus.
Dari sisi neraca keuangan, total utang FREN pada kuartal III-2022 mencapai Rp31.091 triliun, lebih besar dibandingkan total ekuitas yang sebesar Rp14.298 triliun. Hal itu membuat DER perusahaan semakin tinggi di level 2.17.
Adapun untuk jangka pendek ini, total asset lancar FREN pada kuartal III-2022 nilainya sebesar Rp1.540 triliun, ternyata jauh lebih kecil dari total utang jangka pendek yang sebesar Rp9.545 triliun. Akibatnya liquidity ratio FREN berada di level 0.16, yang dapat memperbesar potensi FREN mengalami gagal bayar utang jangka pendeknya.
Liquidity Ratio FREN. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2022 by RK Team
Bahkan sekalipun, dibandingkan dengan Cash yang dimiliki FREN yang sebesar Rp372.1 miliar pada kuartal III-2022, jelas merefleksikan bahwa Cash Ratio FREN adalah 0x.
Cash Ratio FREN. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2022 by RK Team
Dengan kondisi keuangan yang masih terpuruk, maka kemampuan imbal hasil dari modal yang dapat diberikan FREN adalah ROE rata-rata 5 tahun di –9%.
Sampai di sini, setidaknya dapat kita tarik benang merah bahwa kinerja keuangan FREN masih belum cukup sehat secara fundamental. Keuntungan yang diraihnya pada kuartal III-2022, bisa saja kembali mengalami penurunan di kinerja berikutnya. Apabila FREN tidak berhati-hati dalam mengalokasikan penggunaan dana.
Perlu digarisbawahi, diluar dari keberuntungan FREN raih pinjaman untuk refinancing yang akan digunakan FREN bersama anak usaha, Smartel. FREN sendiri telah mengalokasikan capex senilai USD200 juta atau setara Rp3.14 triliun untuk sepanjang 2023 yang akan digunakan untuk optimalsasi dan pembangunan jaringan.
Bahkan di Januari 2023, FREN ini telah mengantongi hasil dari konversi pelaksanaan Waran Seri III. Total Waran yang telah dikonversi FREN adalah 20.30 miliar waran dengan total nilai Rp2.03 triliun. Lagi, dana hasil Waran akan dijadikan sebagai modal kerja.
Terlepas dari seluruh sumber modal usaha yang diperoleh, FREN mengklaim bahwa persahaan saat ini tengah bersiap diri melakukan efisiensi operasional secara ketat.
Kondisi FREN juga diperburuk dengan harga saham yang bergerak stagnan di kisaran 67.00 – 85.00, setidaknya cukup menurunkan optimisme terhadap peluang peningkatan kinerja FREN.
Jadi bagaimana dengan penilaian kamu terhadap saham FREN? Layak untuk investkah?***
DISCLAIMER: Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.
###
Info: