SIDO Tunda Ekspansi

Terakhir diperbarui Pada 13 Agustus 2024 at 9:55 am

Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team 

Pada tahun 2021 lalu, SIDO sempat merencanakan untuk ekspansi produk mereka ke beberapa negara Asia Tenggara, seperti Vietnam, Myanmar, dan negara-negara di Afrika. Namun, rencana ini harus ditunda terlebih dahulu karena pandemi Covid-19 yang membuat kondisi ekonomi global yang tak menentu. Rencananya, ekspansi ini akan dieksekusi di tahun 2022 ini.

Lantas, apakah dengan ditundanya ekspansi di tahun 2021 kemarin merugikan bagi SIDO? Bagaimana prospek SIDO kedepannya? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita bahas terlebih dahulu apa saja produk-produk dari SIDO. Jadi, simak terus artikel ini hingga akhir ya.

 

SIDO Jualan Apa Aja Sih?

SIDO merupakan salah satu perusahaan jamu tradisional dan farmasi terkemuka di Indonesia. SIDO memiliki banyak produk farmasi herbal dan suplemen dengan bahan baku tradisional asli Indonesia. Hingga saat ini, SIDO memiliki >300 SKUs (Stock Keeping Units). Selain itu, SIDO juga memiliki produk makanan dan minuman kesehatan. Beberapa produk terkenalnya adalah Jamu Sido muncul dan KukuBima. Ada yang menggunakan produk-produk tersebut?

Pada tahun 2014, SIDO mengakuisisi PT Berlico Mulia Farma dengan nilai akuisisi sebesar Rp 124,99 Miliar. Dengan akuisisi ini, SIDO memperluas portofolio produk dengan menjual produk obat-obatan farmasi, seperti Paracetamol, salep, dan lain sebagainya.

 

 

Seberapa Besar Kontribusi Tiap Segmen Produk ke Pendapatan SIDO?

Sepanjang tahun 2021, SIDO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4,02 Triliun bertumbuh 20,5% secara YoY (Year on Year) jika dibandingkan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp 3,3 Triliun.

Sejauh ini, segmen produk herbal & suplemen (HS) masih mendominasi pendapatan dari SIDO secara keseluruhan. Produk HS SIDO berkontribusi sebesar 67%. Disusul kontribusi segmen makanan dan minuman sebesar 30% dan sisanya 3% dari segmen farmasi.

SIDO Mengeluarkan Produk Baru

Karena adanya pandemi ini membuat masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan menguatkan imun tubuh. Sehingga, konsumsi produk kesehatan ikut mengalami peningkatan permintaan yang signifikan. Sehingga, ini menjadi tailwind bagi penjualan produk SIDO.

Masyarakat Indonesia yang lebih prefer untuk mengkonsumsi obat-obatan tradisional membuat produk jamu SIDO laku keras. Segmen produk HS SIDO bertumbuh pesat, sebesar 21,3% di tahun 2021 secara YoY. Sedangkan segmen makanan dan minuman tumbuh sebesar 18,3%.

Sepanjang tahun 2021, SIDO mengeluarkan 11 varian produk baru. Hal ini dilakukan untuk merespon kondisi pandemi Covid-19 dan permintaan pasar yang kuat terhadap produk Vitamin C. Alhasil, strategi ini cukup berhasil dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 175% dari produk-produk baru ini.

Pertumbuhan yang pesat ini didukung oleh kinerja penjualan yang kuat dari Sido Muncul C-1000 varian sweet orange dan produk suplemen baru (soft gel, JSH, Sambilito, dan lain-lain). Hingga akhir tahun 2021, produk baru berkontribusi 4% dari total penjualan konsolidasi SIDO.

Jadi, SIDO Rugi Gak Sih Nunda Ekspansi?

Di tahun 2021, SIDO masih fokus untuk melakukan penetrasi pasar domestik. Sebanyak 96% dari total penjualan SIDO atau Rp 3,8 Triliun adalah penjualan ke dalam negeri. Sedangkan penjualan ekspor masih berkontribusi sebanyak 4% atau Rp 161 Miliar. Penjualan ekspor SIDO masih terfokus ke negara-negara langganan SIDO diantaranya adalah ke Nigeria, Malaysia dan Filipina.

Selain itu, SIDO melakukan langkah inovatif. Melalui anak usahanya PT Semarang Herbal Indo Plant melakukan ekspor perdana sebanyak 61 ton minyak atsiri nilam ke Perancis. Kemudian, SIDO juga mengekspor minyak atsiri jahe ke beberapa negara Asia Tenggara. Tentunya jika produk ini permintaannya terus meningkat, berpotensi akan menjadi growth driver baru dari SIDO kedepan.

Meskipun rencana ekspansi produk ke beberapa negara lain ditunda, nampaknya tidak berpengaruh signifikan bagi SIDO. Justru pendapatan dari SIDO masih terus bertumbuh pesat dengan meningkatnya permintaan produk-produk mereka didalam negeri. Tentunya, dengan langkah ekspansi ke beberapa negara lain akan membuat kinerja SIDO di tahun 2022 ini akan lebih baik lagi.

Jadi, tertarik koleksi saham SIDO?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

3 comments on “Tunda Ekspansi, SIDO Rugi nggak sih?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *