Terakhir diperbarui Pada 16 Oktober 2024 at 3:28 pm
Daftar Isi
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team
Geliat di sektor konstruksi cukup dinanti-nantikan oleh para investor mengingat lingkungan yang kurang mendukung sejak Covid-19. WIKA, sebagai salah satu pemain terbesar di sektor konstruksi, tentu menjadi salah satu acuan terkait dengan recovery yang terjadi di sektor ini. Melihat jumlah kontrak yang telah dibukukan oleh WIKA, mari kita bahas apakah ini akan menjadi moment sunrise bagi WIKA secara perusahaan dan juga kepada sektor konstruksi secara keseluruhan.
WIKA, Salah Satu Pemain Terbesar Sektor Konstruksi
WIKA merupakan salah satu pemain terbesar di sektor konstruksi, di mana WIKA merupakan perusahaan konstruksi dengan ekuitas terbesar perusahaan, dan dibandingkan dengan market cap dan juga asset perusahaan. Tentu pertimbangan dalam memilih saham perusahaan konstruksi bervariasi, tetapi comparison seperti di atas dapat membantu pengambilan keputusan.
WIKA sendiri merupakan salah satu perusahaan BUMN yang 65% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Secara general WIKA bergerak di 4 segment industry:
- Industry
- Infra & building
- Energy & industrial plant
- Realty & property
Tantangan dalam Sektor Konstruksi dalam Beberapa Tahun Terakhir
Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor yang tergolong cyclical, maksudnya, ada masa di mana sektor konstruksi “Berjaya”, tapi juga ada masa lain di mana sektor konstruksi tumbuh melambat. Kemampuan dalam mengidentifikasi cycle-cycle tersebut akan dapat membantu seorang investor menciptakan alpha dalam portfolio-nya.
Contohnya, kita semua tahu berjayanya sektor konstruksi ketika tahun 2016-2018. Di mana ketika saat itu order book dari WIKA meningkat dari Rp 83.2 triliun pada 2016 menjadi Rp 123.5 triliun pada tahun 2018. Peningkatan order book ini kemudian menjadi katalis positif yang mampu mengkerek kinerja perusahaan ke depannya.
Update Pendapatan dari Proyek WIKA
Apabila kita melihat perkembangan perolehan kontrak yang didapatkan oleh WIKA, sampai dengan 10M21 kemarin, sudah terlihat perkembangan yang tergolong positif apabila dibandingkan dengan tahun 2020. Perolehan kontrak Ytd-Oct 21 mencapai Rp 14 triliun – meningkat hampir 40% YoY, apabila dibandingkan dengan perolehan kontrak pada periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 10.6 triliun.
Breakdown dari kontrak yang diperoleh tersebut, dapat Anda perhatikan pada source di atas. Yang ingin kami highlight adalah 1) Kembalinya project-project BUMN, di mana kontribusi kepemilikan project BUMN pada tahun 2021F diproyeksikan menyentuh 34.7% (vs hanya 18.7% di 10M21). Hal ini tentu akan menjadi benefit bagi WIKA yang merupakan perusahaan BUMN. 2) Meningkatnya juga project overseas dari level 0.2% pada 10M21 menjadi 6.9% pada akhir tahun 2021.
Dan tidak mengejutkan juga, berita paling terkini mengisyaratkan bahwa WIKA sukses mengantongi project baru dengan total nilai Rp 4.07 triliun. Di mana secara detail, kontrak tersebut meliputi konstruksi sebidang ramp junction, konstruksi penanganan banjir pada KM 8, dan terakhir adalah konstruksi jalan akses tol. Perlu Anda ketahui juga bahwa kontrak ini menyebabkan realisasi kontrak WIKA sebesar Rp 9.56% dari target 2022 sebesar Rp 42.57 triliun (vs target kontrak baru di tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun).
Dengan kinerja WIKA sekarang dan prospeknya di masa depan, apakah Anda berminat untuk berinvestasi di WIKA yang sekarang ditransaksikan di harga Rp 1135 dan PER 73x (anomaly) dan PBV 0.75x?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.
Isi Pesan
Isi Pesan