Terakhir diperbarui Pada 10 September 2024 at 12:45 pm
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) salah satu perusahaan BUMN Konstruksi, belakangan sangat optimis dapat menyasar sejumlah proyek-proyek EPC dan Energi hingga akhir tahun ini. Meski sebenarnya, ADHI juga memiliki sejumlah proyek yang sedang digarap dan cenderung wait and see. Lantas bagaimana bisa ADHI optimis menyasar proyek EPC dan Energi sebagai proyek barunya?
Daftar Isi
Seberapa Positif Kinerja ADHI?
Seperti yang kita tahu, di BEI ada empat BUMN Konstruksi yang secara besar mendominasi proyek-proyek dalam negeri. Ke empat BUMN Konstruksi tersebut adalah PT Adhi Karya Persero (ADHI), PT Pembangunan Persero (PTPP), PT Waskita Karya Persero (WSKT), dan PT Wijaya Karya Persero (WIKA). Ya, ADHI sendiri lebih dikenal dengan tagline ‘Beyond Construction’ yang menegaskan bahwa ADHI selain menawarkan jasa konstruksi tetapi ADHI juga menawarkan jasa lainnya melalui kelima lini bisnisnya :
Source : Public Expose ADHI
Dari gambar di atas, terlihat bahwa ADHI memiliki beberapa sumber pendapatan, yang di mana secara keseluruhan Pendapatan ADHI berdasarkan Laporan Keuangan Kuartal II-2021 adalah sebesar Rp 4.44 triliun per kuartal II-2021, angka ini turun sekitar -19.56% dari pendapatan Rp 5.52 triliun per kuartal II-2020 yang lalu. Dan kalaupun kita tarik secara historical, sampai saat ini kinerja ADHI memang belum bangkit kembali, di tengah beratnya penugasan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang cukup terkendala oleh pandemi Covid-19. Berikut ini gambarannya…
Historical Pendapatan ADHI. Source : Cheat Sheet by RK Team Kuartal II-2021
Nah, bagi Anda yang memiliki keterbatasan waktu untuk bisa mengumpulkan informasi mengenai kinerja terbaru perusahaan, kini Anda bisa memanfaatkan Cheat Sheet sebagai alternatif yang dapat membantu menghemat waktu Anda untuk mengecek kinerja perusahaan yang saham nya Anda pegang. Yuk, dapatkan segera Cheat Sheet Q2 2021 di sini…
Raihan Pendapatan ADHI pada kuartal II-2021 pun masih didominasi oleh kontribusi dari lini bisnis utamanya yakni Jasa Konstruksi. Rinciannya ialah : Jasa Konstruksi ADHI masih menyumbang pendapatan paling besar sekitar Rp 3.58 triliun; lalu kontribusi kedua berasal dari Properti/Real Estate sekitar Rp 377.7 miliar; kontribusi ketiga dari Investasi Infrastruktur sekitar Rp 371.4 miliar; dan terakhir EPC sekitar Rp 106.3 milliar.
Pendapatan Usaha ADHI. Source : Laporan Keuangan ADHI Kuartal II-2021
Dengan rincian di atas, kita bisa lihat bahwa memang kontribusi EPC masih tergolong kecil. Bisa dikatakan lini bisnis EPC sampai dengan Juni 2021 baru menyumbang 3% – 4% dari total pendapatan ADHI. Sementara targetnya, ADHI menginginkan EPC ini bisa berkontribusi sekitar 5% – 6%.
Gambaran lainnya, sepanjang semester I-2021 ADHI telah mencatatkan kontrak baru hingga 45% YoY, dengan realisasi perolehan kontrak baru sebesar Rp 6.7 triliun dibandingkan kontrak baru semester I-2020 yang sebesar Rp 4 triliun. Adapun kontrak baru ADHI sebesar Rp 6.7 triliun tersebut, berasal dari gabungan seluruh kontrak yang ada di semua lini bisnis ADHI. Rinciannya : Jasa Konstruksi sebesar 88.83%, Properti sebesar 9.03%, sedangkan EPC baru sebesar 1.71%. Jadi, singkat kata tidak heran apabila kemudian ADHI akan menyasar proyek-proyek EPC dan Energi, untuk mendongkrak kembali kontribusi lini bisnis ini.
Sekilas Proyek EPC dan Energi milik ADHI
Proyek EPC dan Energi ini bukan lini bisnis baru bagi ADHI, mengingat dari beberapa tahun terakhir ADHI sendiri telah melakukan penyelesaian sejumlah proyek EPC dan Energi. Berikut adalah beberapa proyek EPC yang pernah dituntaskan ADHI :
Source : Website ADHI
Di luar daripada rencana ADHI yang masih menyasar proyek-proyek EPC dan Energi, sebenarnya ADHI sendiri sampai sekarang masih menggarap beberapa proyek. Dua proyek diantaranya dengan nilai cukup besar adalah :
- Proyek Pembangunan Infrastruktur Jaringan Distribusi Gas Bumi (Jargas) untuk kebutuhan rumah tangga di wilayah Lhokseumawe – Aceh yang nilai kontraknya mencapai Rp 118 miliar.
- Proyek revitalisasi Pabrik Gula Mojo, Sragen – Jawa Tengah yang nilai kontraknya sebesar Rp 225 miliar.
Oleh karenanya, ADHI tetap optimis dapat mencapai peningkatan kontrak sebesar 20% – 25% di tahun ini. Termasuk dengan mendapatkan proyek-proyek EPC dan Energi lainnya, paling tidak sampai akhir tahun 2021.
Kira-kira apakah optimisme ADHI ini akan sampai sesuai target di akhir tahun nanti?
DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.
###
Info:
Tags : ADHI Sasar Proyek EPC dan Energi | ADHI Sasar Proyek EPC dan Energi | ADHI Sasar Proyek EPC dan Energi | ADHI Sasar Proyek EPC dan Energi | ADHI Sasar Proyek EPC dan Energi | ADHI Sasar Proyek EPC dan Energi | ADHI Sasar Proyek EPC dan Energi
Riza Teknik Brebes – Mandor Brebes. Mengerjakan Jasa Galian Tanah, Join Pipa, Ereksen Baja, Bangunan, Cut & Fill, dll. Siap kerjasama dalam proyek Pipa JARGAS, PDAM, Air Bersih, Limbah, Kabel FO, PJU, PLN, Ereksen Baja Sutet, Tower, Bangunan Perumahan, Pabrik, Cut & Fill, dll. HP (WA) 0853.1399.4212 / 0877.2615.6488 Untuk info lebih lanjut silahkan kunjungi website kami di http://www.rizateknikbrebes2.blogspot.com