Jason Zweig Apakah Anda Investor Cerdas

Terakhir diperbarui Pada 10 September 2024 at 12:37 pm

Jason Zweig adalah salah satu investor sekaligus kolumnis keuangan pribadi The Wall Street Journal, sampai saat ini ia masih aktif membagikan banyak pemikirannya mengenai investasi pasar modal melalui tulisan-tulisannya. Kira-kira hal positif apa yang dapat kita petik dari seorang Jason Zweig ?

 

Siapa Jason Zweig ?

Jason Zweig berhasil meraih gelar BA dari Columbia College, ia pun dianugerahi Beasiswa Nasional John Jay. Tak hanya itu, Jason Zweig juga pernah menghabiskan satu tahun waktu untuk mempelajari sejarah dan budaya Timur Tengah di Universitas Ibrani – Yerussalam, Israel. Pencapaian terbesar yang diraih Jason Zweig adalah menjadi kolumnis keuangan pribadi untuk The Wall Street Journal di tahun 2008. Dan saat ini, Jason Zweig juga masih aktif sebagai seorang investor. Hal lain yang harus kita tahu, Jason Zweig ini tidak pernah terkait hubungan apapun dengan mendiang manajer keuangan Martin E. Zweig.

Sampai sekarang ini Jason Zweig ini masih mengelola secara aktif situs web pribadinya di www.jasonzweig.com. Melalui situs tersebut, Jason Zweig banyak menuangkan pemikiran, pandangannya, hingga berbagai nasihat tentang investasi saham.

 

Perjalanan Jason Zweig

Jason Zweig merupakan seorang Penulis senior untuk majalah Money, dan menjadi kolumnis tamu untuk majalah Time dan CNN.com terhitung dari tahun 1987 – 1995. Jason Zweig juga menjadi penulis Your Money and Your Brain (Simon & Schuster, tahun 2007), merupakan buku pertama yang mengeksplor ilmu saraf investasi.

“Kolumnis Investor Cerdas Mengambil Pelajaran dari Ilmu Saraf untuk Menjelaskan Perilaku Investasi; ‘Di Balik Setiap Angka Ada Lautan Emosi.”

 

Bahkan pernah terlibat menjadi editor edisi revisi The Intelligent Investor (HarperCollins, tahun 2003) karya Benjamin Graham, merupakan teks klasik yang digambarkan Warren Buffett sebagai : “Sejauh ini buku terbaik tentang investasi yang pernah ditulis.” Lalu, buku terbarunya adalah buku The Devil’s Financial Dictionary (PublicAffairs, tahun 2015), glosarium satir Wall Street merupakan buku yang dijuluki sebagai Panduan Bertahan Hidup Anda untuk Hades of Wall Street.

 

Source : jasonzweig.com

 

Zweig juga pernah menjadi seorang reporter peneliti untuk bagian Ekonomi & Bisnis Time dan asisten editorial di Africa Report – sebuah jurnal dua bulanan. Dikenal juga sebagai editor reksa dana di Forbes. Ia pun sering menjadi komentator di televisi maupun radio, ya, ia turut dikenal sebagai pembicara publik populer yang telah banyak bicara kepada Asosiasi Investor Individu Amerika, Insititut Aspen, Institut CFA, Konferensi Investasi Morningstar, hingga ke banyak audience di Universitas Harvard, Universitas Stanford, dan Universitas Oxford.

Jason Zweig selama bertahun-tahun juga menjadi wali dari Museum Keuangan Amerika, afiliasi dari Smithsonian Institution. Di saat itu, ia menjabat sebagai Dewan Redaksi Majalah Financial History dan The Journal of Behavioral Finance. Tak hanya itu, hal menariknya lainnya adalah ketika Jason Zweig

 

Anda yang ingin mengetahui saham apa saja yang memiliki fundamental bagus dan harganya masih terdiskon (undervalued). Yuk, dapatkan segera di E-Book Quarter Outlook Kuartal I-2021 yang telah terbit hari ini…

 

 

Prinsip Investasi Jason Zweig

Jason Zweig meyakini, bahwa sebuah investasi yang sukses adalah tentang mengendalikan yang dapat dikendalikan. Mengingat kita tidak mungkin bisa mengontrol apa yang dilakukan pasar, sehingga yang bisa kita lakukan adalah mengontrol apa yang kita lakukan sebagai sebuah tanggapan. Untuk itu dalam menjalankan investasi, setidaknya kita sudah tahu tujuan keuangan yang seperti apa yang ingin kita capai. Dan untuk mencapai tujuan keuangan, Jason Zweig sangat memperhatikan beberapa faktor berikut :

  1. Tujuan yang ingin dicapai haruslah realisitis.

Dalam hal ini ditegaskan Jason Zweig bahwa tujuan yang diinginkan haruslah realistis. Lantaran pasar saham tidak pernah memberikan pengembalian yang tinggi hanya karena kita sangat membutuhkannya. Dan untuk membantu menetapkan tujuan yang realistis ini, seorang investor yang cerdas harus memperkuat pengendalian dirinya.

 

  1. Mengenali apa yang sedang dihadapi.

Jason Zweig mengatakan, terlepas dari berbagai laporan pasar harian, investasi saham bukanlah permainan, bukan pula kontes ketahanan di hutan belantara yang bermusuhan. Namun, investasi saham adalah suatu bentuk perjuangan mengendalikan diri untuk menjaga diri dari kerugian yang lebih besar, sehingga tidak menjadi musuh terburuk diri sendiri.

Mengenali yang sedang dihadapi ini penting, karena kondisi pasar yang tidak sepenuhnya efisien. Jason Zweig menyebutkan, mencoba mengalahkan pasar mungkin memang menghibur, tetapi jarang sekali menguntungkan. Lebih luasnya, Jason Zweig memaparkan gambaran jual beli di pasar saham..

“Para pialang di lantai Bursa Efek New York bertepuk tangan dan bersorak ketika bel penutupan berbunyi setiap sore. Mereka tahu bahwa apapun yang dilakukan pasar hari itu, akan menghasilkan uang, di mana Anda sebagai seorang investor melakukannya. Dan setiap kali Anda membeli saham, ada seseorang yang menjualnya. Sebaliknya setiap kali Anda menjual saham, ada seseorang yang membelinya.”

 

  1. Berpegang teguh pada rencana investasi jangka panjang.

Oleh karenanya dalam berinvestasi saham, Jason Zweig hanya perlu berpegang pada rencana jangka panjang untuk menang dan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya ia berpendapat bahwa, sebagai investor justru akan kalah kalau hanya berpikir keserakahan dan penuh ketakutan. Jadi, Jason Zweig memandang aktivitas membeli karena pasar naik atau menjual karena pasar turun, itu sama saja sedang membiarkan 100 juta otang asing menguasai hidup kita dengan keserakahan dan ketakutan mereka.

Karena kalau sudah rugi, kita perlu mengambil risiko yang lebih besar lagi, untuk bisa mendapatkan keuntungan kembali. Semisalnya : Jika kehilangan 50%, maka kita membutuhkan 100% untuk bisa kembali ke modal pertama kali memulai. Dan jika kehilangan 95%, maka kita membutuhkan 1.900% sebelum akhirnya mencapai titik impas.

Dari gambaran ini, kita bisa melakukannya sekali atau bahkan dua kali, mungkin tidak lepas dari faktor keberuntungan. Tetapi semakin sering kita mencobanya, maka semakin besar pula kemungkinan kita untuk bangkrut. Dengan itu, Jason Zweig lebih memilih untuk menyimpan uang lebih banyak dalam waktu jangka panjang.

 

  1. Lakukan diversifikasi untuk meminimalisir kerugian tadi.

Berikutnya, Jason Zweig juga melakukan diversifikasi guna melindungi diri dari risiko menempatkan terlalu banyak telur di keranjang yang salah. Tak hanya itu, Jason Zweig juga sangat menghindari membeli sesuatu yang baru tumbuh berlipat ganda dengan keyakinan bahwa itu akan terus berlipat ganda. Jason Zweig menilai hal itu sebagai sebuah ide yang sangat bodoh.

 

  1. Memahami kekurangan diri sendiri.

Dalam melakukan investasinya, Jason Zweig selalu berupaya memahami kekurangan diri sendiri. Karena hal ini sangatlah penting dilakukan oleh seorang investor, untuk menunjang kesuksesan berinvestasi jangka panjang. Dalam hal ini, Jason Zweig mengungkapkan analoginya :

“Dalam jangka pendek, kelinci lebih bersenang-senang. Tetapi dalam jangka panjang, kura-kuralah yang memenangkan perlombaan.”

 

Investor Cerdas di Mata Jason Zweig

Dari tulisan singkat di atas mengenai Jason Zweig dan beberapa prinsip dalam berinvestasi. Setidaknya kita bisa melihat bagaimana penilaian Jason Zweig terhadap perilaku investor pasar modal. Menurutnya, seorang investor yang cerdas bukan lah orang yang paling cepat membeli saham, tetapi investor cerdas adalah seorang investor yang realistis dalam mengambil keputusan membeli saham.

Adapun yang membedakan ciri seorang investor saham cerdas dan investor biasa adalah kemampuannya dalam melihat peluang terbaik, ketika banyak investor lainnya yang merasa pesimis dengan pasar modal. Investor cerdas juga bertindak atas kesabaran dan keberanian, bukan karena panik. Tidak heran, bila kemudian hari investor saham cerdas ini merupakan orang yang bisa menjual kembali saham tersebut di masa yang akan datang dengan harga tinggi..

Jadi, apakah Anda investor cerdas tersebut ?

 

###

 

 

Info:

 

 

Tags : Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig | Jason Zweig

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *