Kinerja PGAS tahun ini nampaknya semakin terdorong dengan adanya rencana ekspansi pembangunan proyek Jaringan Gas dengan sambungan yang baru. Hal tersebut sejalan dengan peran PGAS yang merupakan pemain utama dalam bidang transmisi dan distribusi gas bumi, sehingga secara mayoritas pengelolaan infrastruktur gas di Indonesia dikelola oleh PGAS. Oleh karena hal tersebut, di tahun ini PGAS akan semakin masif berekspansi Jaringan Gas salah satunya dengan bersinergi dengan REI sebagai Asosiasi Properti. Lantas, akan seperti apa dampak positifnya ? Dan bagaimana prospek kedepannya ?
Proyek Jaringan Gas
Nah sebelum memasuki pembahasan lebih jauh, apakah kira-kira Anda sudah tahu bagaimana pentingnya pembangunan Jargas tersebut ? Pembangunan Jargas merupakan bagian dalam RPJMN Tahun 2015 – 2019, karena Jargas bisa memenuhi kebutuhan energi yang bersih, murah, ramah lingkungan, dan efisien. Selain itu, Jargas sendiri adalah salah satu Proyek Strategis Nasional yang manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Adapun tujuan dari Jargas adalah untuk memberikan akses energi kepada masyarakat melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, bahkan mengurangi beban subsidi BBM dan juga LPG di sektor rumah tangga. Dengan begitu, penggunaan Jargas rumah tangga bisa mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp 90 ribu per bulan untuk per keluarga.
Dan untuk di tahun 2019 ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral akan melaksanakan proyek pembangunan Jargas yang dibantu oleh PT Pertamina melalui anak usahanya yakni PT Perusahaan Gas Negara (PGAS). Di mana layanan Jargas ini akan diadakan untuk industri maupun untuk kebutuhan rumah tangga. Pelaksanaan pembangunan proyek Jargas berdasarkan Perpres No. 6 Tahun 2019 Tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil. Adanya Perpres tersebut menjadi dasar pelaksanaan proyek Jargas bagi PGAS, mengingat PGAS sendiri kini sedang mengerjakan proyek Jargas dengan target 4.7 juta sambungan baru.
Proyek Jargas ini tidak hanya untuk industri saja, namun juga untuk kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu, PGAS berupaya melakukan pemerataan penyebaran distribusi jaringan gas rumah tangga diberbagai wilayah yang tersebar di Indonesia, di antaranya : Kabupaten Aceh Utara, Kota Dumai, Kota Jambi, Kota Palembang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Wajo, dan Kabupaten Banggai. Dengan total pembangunan Jargas sebanyak 78.216 SR.
Jargas tersebut diakui memiliki keunggulan tersendiri, mulai dari harga yang jauh lebih efisien, pasokan relatif stabil, dan juga lebih ramah lingkungan. Berikut ini adalah gambaran pemasangan Jargas untuk kebutuhan rumah tangga :
Jargas yang sudah terpasang di rumah warga. Source : EkonomiBisnis
Daftar Isi
PGAS Masif Berekspansi Jargas
PGAS adalah salah satu perusahaan terpilih yang secara langsung terjun dalam proyek pembangunan Jargas. Di mana proyek pembangunan Jargas ini tidak hanya diperluas ke berbagai daerah. Namun juga akan diperluas dengan PGAS merambah ke sektor properti. Dan untuk melancarkan ekspansinya tersebut, PGAS menjalin kerja sama dengan Asosiasi Properti yang merupakan Pengembang yang tergabung dengan Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI). Kerja sama itu tertuang dalam penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding) pada 25 Juni 2019 kemarin. MoU itu memuat kesepakatan antara PGAS dan REI untuk bersama-sama melaksanakan kerja sama pemanfaatan gas bumi sebagai energi bersih untuk perumahan dan komersial yang saling menguntungkan. Dan adanya kesempatan kerja sama yang memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing. Di sisi lain, kerja sama ini juga merupakan kemitraan strategis untuk jangka panjang.
Melalui kerja sama tersebut, PGAS siap ekspansi ke wilayah rumah tapak maupun vertikal. Di mana Jargas itu saat ini sudah tersedia di sejumlah daerah, menjadi gas tanam yang masuk dan tersedia di tiap-tiap rumah. Ke depannya nanti bisa memberikan akses sumber gas yang harganya lebih murah dari LPG 3 kg. Kerjasama antara PGAS dan REI tersebut, akan saling menguntungkan kedua belah pihak. Mengingat REI adalah organisasi developer perumahan terbesar di Indonesia, sedangkan PGAS sendiri adalah pemain utama dalam bidang transmisi dan distribusi gas bumi.
Penanaman jaringan gas di dalam tanah. Source : EkonomiBisnis
Dalam ekspansinya tersebut, PGAS akan menyasar ke salah satu pengembang yakni properti Riscon Realty yang dalam waktu dekat ini sudah bersedia mendukung dan berkontribusi dalam melaksanakan pengembangan jaringan gas khususnya untuk di properti yang dibangun oleh Riscon. Jika dilihat secara fungsional, Jargas yang akan dialirkan ke sektor properti nanti tidak hanya sebatas penggunaan gas untuk memasak dan juga memasak air. Tapi juga untuk kebutuhan rumah tangga lainnya seperti untuk menyalakan AC.
Adapun ketentuan pembangunan Jargas ke perumahan adalah mengupayakan pipa sambungan utama bisa sampai ke depan perumahan yang dibangun oleh pengembang. Sebut saja contohnya, seperti pemasangan PDAM. Sementara dalam proses pembangunan Jargasnya, pihak pengembang akan mempersiapkan jaringan dan juga stasiun jaringannya. Adapun Jargas untuk apartemen yang sudah jadi, jaringannya bisa langsung disiapkan agar PGAS bisa dengan segera mendistribusikan Jargasnya. Sementara untuk properti yang masih dalam tahap pembangunan akan lebih mudah, karena jaringan akan masuk ke dalam gambar rancangan awal, sehingga memungkinkan Pengembang untuk langsung menyiapkan stasiun.
Dampak Positif untuk PGAS dan REI
Bila melihat pada kesepakatan kerja sama di atas, semua pihak termasuk kedua perusahaan tersebut akan sama-sama menerima keuntungan.
Bagi PGAS, kerjasama ini akan semakin meningkatkan permintaan Jargas ke depannya. Apalagi dalam kerja sama tersebut yang disediakan oleh PGAS tidak hanya Jargas saja, namun PGAS juga menyediakan jaringan tv kabel dan wifi untuk para konsumennya. Bahkan keuntungan lainnya bagi PGAS, adalah bisa menjual gas dengan harga pasar tanpa ada subsidi yang diberlakukan oleh pemerintah sehingga akan mendatangkan profit bagi PGAS.
Bagi sektor properti, kerjasama ini akan turut mendongkrak penjualan properti. Karena dinilai akan lebih menguntungkan konsumen lantaran lebih efisien dalam pemakaian dan pembelian gas. Apalagi pengembang pun akan merasakan keuntungan dari fasilitas Jargas, karena akan membuat daya tarik perumahan menjadi lebih menarik sehingga penjualan rumah akan bisa meningkat terutama untuk kalangan menengah sampai atas. Apalagi melihat potensi REI sebagai asosiasi yang memiliki ratusan anggota yang tersebar diberbagai wilayah dengan kemampuan di bidang properti. Dengan begitu REI bisa meningkatkan produk penjualan rumah, apartemen, ataupun kawasan industri dengan menyiapkan fasilitas dari Jargas.
Manfaat paling besar juga bisa dirasakan oleh masyarakat, di mana masyarakat mendapatkan nilai lebih karena keuntungan menggunakan Jargas seperti harga gas bumi yang lebih murah dari LPG tentu ini sangat membantu perekonomian masyarakat. Selain itu, emisi juga lebih bersih bila dibandingkan dengan BBM dan kayu bakar. Dan juga sangat fleksibel karena tidak perlu keluar rumah jika sewaktu-waktu kehabisan, seperti pemakaian LPG, minyak tanah dan kayu bakar. Hal tersebut dikarenakan distribusi Jargas akan mengalir selama 24 jam nonstop. Adapun asumsi keuntungan untuk masyarakat adalah jika satu rumah tangga biasanya akan menghabiskan 2 tabung LPG 3 kg per bulannya, maka dengan memakai Jargas masyarakat sudah ikut berpartisipasi menghemat konsumsi LPG sebanyak 21.13 ribu Metrik Ton (MT). Dengan demikian, kedepannya jika Jargas sudah tersebar merata nantinya masyarakat tidak akan menggunakan LPG lagi. Mengingat penggunaan LPG sudah seringkali menimbulkan bahaya ledakan hanya karena pemasangannya yang seringkali kurang tepat.
Kendati demikian, perlu kita ingat bahwa ekspansi yang sedang dijalankan oleh PGAS ini masih cukup terkendala. Dari sisi internal PGAS sendiri masih menemui kendala untuk meyakinkan pemerintah, lantaran PGAS belum memiliki rencana induk untuk mengembangkan jaringan gas yang terpadu dengan utilitas kota. Sementara dari sisi eksternal, pengembangan Jargas di sektor properti masih menemui hambatan karena pembangunan infrastruktur di awal yang dinilai mahal oleh sebagian pengembang. Kondisi tersebut, tentu mempengaruhi sejumlah pengembang untuk melakukan pertimbangan lebih dulu. Hal itulah yang akhirnya menimbulkan ketidaksepakatan antara pemerintah dan pengembang dalam merencanakan pembangunan Jargas untuk di wilayah perumahan maupun apartemen.
Namun demikian, potensi untuk ke depannya masih sangat besar lantaran pemerintah akan tetap melanjutkan pembangunan Jargas hingga ke tahun 2020 mendatang dengan tambahan 293.533 Sambungan Rumah Tangga (SR). Sedangkan untuk jangka panjang ke depannya, pemerintah menargetkan pembangunan Jargas bisa mencapai 4.7 juta SR dan terpasang di sekitar 3 juta rumah pada tahun 2025.
Kesimpulan
PGAS yang merupakan pemain utama dalam bidang transmisi dan distribusi gas bumi, akan semakin masif berekspansi dalam pembangunan proyek Jargas. Jika awalnya PGAS mengerjakan Jargas untuk kebutuhan industri, kali ini PGAS akan mewujudkan rencana pemerintah yang akan mengupayakan pemerataan Jargas untuk bisa mengurangi penggunaan LPG khususnya untuk kebutuhan rumah tangga. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan penyebarluasan dan pemerataan pemasangan Jargas ke sejumlah wilayah di Indonesia. Dan untuk mempermudah ekspansinya tersebut, PGAS bersinergi dengan Asosiasi Properti terbesar yakni REI yang menaungi banyak pengembang properti yang berkualitas.
Dengan adanya sinerginya tersebut, PGAS dan REI sama-sama akan menerima keuntungan. PGAS akan mendapatkan keuntungan dengan penjualan harga pasar, sedangkan REI akan semakin terdongkrak penjualan propertinya karena konsumen akan memperoleh keuntungan yang efisien atas penggunaan Jargas tersebut. Apalagi lain sisi, pemasangan Jargas ini juga dinilai lebih aman dan lebih efisien dari sisi penggunaan, karena selain tidak berbahaya seperti LPG dengan banyaknya kasus ledakan. Jargas ini juga efisien karena akan terdistribusi ke seluruh perumahan selama 24 jam.
So, menurut Anda apakah PGAS ini layak untuk investasi jangka Panjang ?
###
Tags : PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi | PGAS dan REI Bersinergi