Apa saja jenis kesalahan dalam investasi? Mengapa kesalahan investasi tidak akan dilakukan seorang miliarder? Kali ini kita akan membahas 6 kesalahan dalam investasi yang tidak akan dilakukan kaum super kaya.
Terakhir diperbarui Pada 21 Februari 2019 at 10:35 am
Apa saja jenis kesalahan dalam investasi? Mengapa kesalahan investasi tidak akan dilakukan seorang miliarder? Kali ini kita akan membahas 6 kesalahan dalam investasi yang tidak akan dilakukan kaum super kaya.
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Daftar Isi
Investasi merupakan salah satu langkah untuk memperoleh passive income. Dengan melakukan investasi, seseorang akan lebih mudah memantau dan memproyeksikan pendapatannya. Beberapa orang bisa menggapai kesuksesan setelah melakukan investasi, namun tidak jarang ada beberapa orang yang justru mengalami kebangkrutan akibat investasi yang salah.
Seorang broker adalah perantara antara intermarket dengan calo. Dalam artian, broker adalah orang yang menjalankan usaha yang diinvestasikan. Broker harus orang-orang berlatar belakang kompetensi yang cukup serta bisa dipercaya. Kerja sama antara broker dengan seorang investor sangat penting bagi kelangsungan investasi Anda.
Ternyata, investasi juga bisa salah. Banyak akibat yang bisa terjadi karena salah perhitungan dalam berinvestasi. Kaum super kaya di dunia seperti Warren Buffett dan Bill Gates memiliki jurus andalan yang harus disematkan dalam jiwa setiap investor agar tidak gagal. Jangan sampai calon investor, terlebih Anda yang ingin menjadi seorang Value Investor melakukan 6 kesalahan di bawah ini…
Menggunakan sumber modal yang salah adalah kesalahan paling awal yang dilakukan oleh para calon investor. Sumber modal dan keperluan keuangan keluarga harus dipisahkan dalam dua tempat yang berbeda. Hal ini sangat penting karena banyak calon investor yang mengambil uang dari roda ekonomi keluarganya dan pada akhirnya mengalami masalah.
Apabila seseorang memiliki uang lebih kemudian memutuskan untuk berinvestasi, maka uang tersebut tidak akan memengaruhi kondisi keluarga, terlebih jika mengalami suatu masalah. Jika seseorang tidak memiliki uang khusus untuk berinvestasi, maka jumlah uang yang dimiliki keluarga untuk kebutuhan primer seperti makan dan obat-obatan bisa terambil.
Jika hal ini sudah terjadi, roda perekonomian keluarga bisa ikut collapse. Untuk mengantisipasi hal ini, calon investor harus memiliki sumber lain di luar penghasilan untuk kepentingan keluarga sehari-hari.
Menurut tokoh ternama Amerika, Benjamin Franklin, untuk mencapai kesuksesan seseorang harus melompat dalam kemungkinan yang telah dipahaminya sebagai kesimpulan. Kesimpulan diperoleh dari penelitian atau research. Kesalahan yang umum dilakukan investor adalah melakukan investasi tanpa meneliti terlebih dahulu.
Hal-hal yang perlu diteliti sebelum berinvestasi adalah kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kemungkinan (opportunity), dan ancaman atau hambatan (threat). Dengan analisis tersebut, seseorang akan melakukan investasi secara cerdas yang diambil dari kesimpulan dan pemikiran secara mendalam. Tentu nya jika Anda adalah seorang Value Investor Anda akan lebih dulu mempelajari kinerja perusahaan..
Tidak hanya dalam investasi, keraguan bisa jadi masalah yang amat besar dalam melakukan semua hal. Dengan merasa ragu dalam melakukan investasi, seseorang bisa terjebak masalah serius yang mengakibatkan kebangkrutan.
Contohnya, kurang yakin saat memilih jenis usaha apa yang diinvestasikan. Jika seseorang melakukan investasi tentang apa yang tidak dipelajarinya dengan baik atau apa yang tidak diyakininya, maka berbagai kerugian bisa diperoleh. Seperti seseorang yang ingin melakukan investasi di bidang pertanian tanpa mengerti ilmu pertanian, maka tidak akan membuahkan hasil.
Selain sebagai motivasi, keyakinan juga akan membawa seseorang menuju kesuksesan. Sebaiknya para calon investor melakukan pertimbangan mendalam dan meyakini jenis usaha yang akan ditekuninya. Jangan sampai usaha tersebut masih abu-abu dalam pandangan Anda sebagai Value Investor. Anda bisa melatih daya analisis Anda untuk menghadapi rasa kurang yakin…
Bersikap optimis merupakan hal yang sangat positif. Namun, mimpi besar dan motivasi yang tinggi juga harus dijalani dengan logika dan perhitungan. Tanpa perhitungan, seseorang terutama para investor bisa kehilangan lebih banyak dari apa yang dikeluarkannya.
Menurut Robert Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad, Poor Dad”, seseorang yang sukses akan mengambil risiko yang besar. Tapi mereka mengerti bahwa kemungkinan suksesnya lebih dari mimpi. Dari sini dapat disimpulkan bahwa pertimbangan yang matang harus selalu menyertai mimpi.
Ada dua jenis mimpi saat berinvestasi, mimpi berdasar dan mimpi tidak berdasar. Mimpi berdasar memiliki perhitungan yang matang serta tingkat gambling yang rendah. Berbeda dengan mimpi tidak berdasar, yang hanya berdasarkan angan tanpa perhitungan matang serta banyak berspekulasi.
Jadi, lebih baik memiliki keuntungan yang sedikit tetapi rutin dan dapat dipastikan daripada keuntungan yang besar, tetapi masih dalam angan-angan dan mengorbankan banyak hal.
Apabila seseorang melakukan investasi pada satu usaha dan kemudian gagal, maka tidak akan ada lagi pendapatan yang bisa menutupinya. Akibat jangka panjang dari hal ini yaitu kebangkrutan dan utang dengan jumlah yang banyak. Sebelum berinvestasi pada satu hal saja, sebaiknya calon investor berpikir baik-baik tentang pernyataan Warren Buffet, komisaris Berkshire Hathaway berikut:
“Untuk investasi, jangan pernah meletakkan semua telur di satu keranjang”
Pernyataan tersebut jelas memberikan pengarahan agar investasi harus terdiversifikasi. Artinya, ada beberapa investasi di beberapa bidang usaha yang berbeda. Jika salah satu usaha mengalami collapse, maka pendapatan dari usaha lainnya bisa meng-cover. Apalagi jika seluruh usaha berjalan lancar, maka keuntungan bisa berlipat ganda dan bukan tidak mungkin untuk dijadikan modal usaha baru.
Keberadaan broker sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya tumpuan karena bisa terjadi kesalahan, kelalaian, atau bahkan kecurangan. Bagaimanapun juga, investor tetap harus memantau dan mempelajari usahanya semaksimal mungkin. Jangan sampai terjadi masalah hanya karena investasi yang juga salah. Sebaiknya investor melakukan analisis secara berkala dengan kompetensi yang cukup. Langkah inilah yang sering para Value Investor lakukan… lebih mengandalkan Analisis nya terhadap kinerja fundamental suatu perusahaan.
Kesalahan dalam investasi mana yang pernah Anda lakukan? Bagaimana cara Anda mengatasinya?
Sumber Referensi:
###
Info: