Tanya Jawab


TENTANG INVESTASI SAHAM

Q : Kenapa sih kita harus investasi? Apakah tidak cukup hanya dengan menabung?

A : Dengan menabung, bunga bank yang kita terima akan termakan oleh inflasi. Mudahnya seperti ini, masih ingatkah Anda pada syair lagu ”Abang Tukang Baso” yang dinyanyikan oleh Melissa (bersama pelawak S.Bagio alm.) yang populer di tahun 1990 an. Salah satu bagian liriknya adalah “… satu mangkuk saja dua ratus perak…”. Betul, di tahun 1990 an satu mangkuk bakso adalah Rp 200, sedangkan di tahun 2017 ini satu mangkuk bakso di kisaran Rp 5,000 – Rp 10,000 tergantung tempat. Artinya jika di tahun 1990 an Anda punya uang Rp 10,000 Anda dapat membeli 50 mangkok bakso, maka di tahun 2017 ini uang Rp 10,000 hanya dapat membeli 1 – 2 mangkok bakso saja. Sederhananya, dengan investasi membantu agar dana yang Anda miliki tidak termakan inflasi. Selain itu, dengan investasi uang akan bekerja untuk Anda, karena uang yang Anda investasikan akan berkembang seiring berjalannya waktu.

 

Q : Kapan waktu yang tepat untuk mulai Investasi Saham?

A : Waktu yang tepat untuk memulai investasi saham adalah SEKARANG. Semakin cepat dan semakin awal Anda memutuskan mulai berinvestasi saham, maka anda memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan dana Anda. Waktu adalah aset yang paling berharga. Penulis sendiri memulai investasi saat umur 20 tahun sewaktu kuliah. Bagaimana jika saya sudah berumur 30 atau 40 tahun? Tidak pernah ada kata terlambat untuk berinvestasi. Mulai lah sekarang dan pelajari ilmu Value Investing.

 

Q : Apakah investasi saham pasti untung?

A : Harga saham sangat berfluktuasi dalam jangka pendek, namun akan selalu naik dalam jangka panjang. Kebanyakan investor awal takut rugi, itu sama hal nya dengan Anda mau jadi petinju tapi takut kena pukul lawan. Justru di sini Anda harus melatih mental Anda. Sepanjang Anda memegang saham di perusahaan yang memiliki fundamental bagus, Anda tidak perlu khawatir. Penurunan harga saham jangan dipandang sebagai bencana, melainkan dipandang sebagai KESEMPATAN untuk membeli lebih banyak di harga yang lebih murah, sehingga ketika harganya kembali naik Anda akan mendapat profit lebih banyak.

 

Q : Apakah bisa cepat kaya dari investasi saham?

A : Jika anda ingin cepat kaya, lebih baik anda ke Dimas Kanjeng yang katanya bisa menggandakan uang. Mindset ingin cepat kaya ini yang justru membuat investor biasanya jadi cepat kehilangan uangnya di pasar saham. Penulis dulu juga karena punya mindset ini, justru mengalami kejatuhan. Mindset ingin cepat kaya ini yang harus dibuang jauh-jauh. Tidak ada kesuksesan yang instan. Seorang Lo Kheng Hong (Warren Buffett nya Indonesia) pernah membeli saham MBAI di harga 250, dan dijual di harga 31,500 (profit: 12,500%, namun itu tidak didapat dalam 1 malam. Beliau menyimpan saham tersebut selama 6 tahun. Butuh waktu dan kesabaran untuk menuai investasi yang sukses.

 

Q : Saya tidak punya latar belakang keuangan, apakah saya bisa belajar tentang saham ?

A : Siapapun bisa belajar tentang saham, bukan hanya seseorang yang punya latar belakang keuangan. Saya pun bukan dari latar belakang keuangan. Saya lulusan manajemen pemasaran dan tidak pernah bekerja di sektor keuangan. Namun saya sangat suka membaca buku-buku tentang investasi. Penulis akan dengan senang hati membantu Anda untuk memahami lebih dalam mengenai saham dan value investing melalui blog ini, training, seminar, ataupun konsultasi.

 

Q : Apakah perbedaan antara investor saham dan trader saham ?

A : Ada perbedaan antara investor saham dan trader saham. Investor biasanya memegang saham dalam jangka waktu lebih panjang, sementara Trader biasanya memegang saham dalam jangka waktu lebih pendek. Mana yang lebih baik? Pertanyaannya bukan mana yang lebih baik, tapi mana gaya yang cocok dengan Anda. Banyak teman Penulis yang lebih senang memperhatikan layar trading setiap hari, melakukan transaksi jual dan beli hampir setiap hari / setiap minggu. Namun, bagi Penulis sendiri lebih memilih sebagai Value Investor. Ketika Penulis sudah memutuskan untuk membeli saham dari suatu perusahaan yang fundamental nya bagus, Penulis tidak perlu khawatir akan pergerakan saham hari ini, besok, ataupun minggu depan. Penulis biasanya mereview portfolio berdasarkan laporan keuangan terbaru perusahaan yang dirilis setiap kuarter.

 

Q : Apa yang harus dipersiapkan dalam memulai investasi saham ?

A : Penulis memiliki prinsip dalam berinvestasi saham itu 80% ditentukan oleh mental dan mindset, 20% sisanya baru teknik analisis pemilihan saham. Mempelajari teknik analisis pemilihan saham itu mudah, dengan kemajuan teknologi bisa belajar di mana saja. Namun, yang sulit itu mempersiapkan mental dan mindset seorang investor yang susah dan butuh proses. Misalkan, ketika saham yang kita pegang mengalami penurunan, apakah Anda mampu untuk tetap optimis dan melihat penurunan tadi sebagai kesempatan untuk membeli lebih banyak? Dan mampukah anda untuk menahan godaan untuk tidak melihat layar trading setiap waktu?

 

TENTANG VALUE INVESTING

Q : Apa sih Value Investing itu?

A : Value investing adalah strategi investasi membeli saham perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental yang bagus, dengan harga yang wajar (fair value) atau murah (undervalued) jika dibandingkan dengan nilai instrinsik nya. Saham tersebut akan kita pegang selama fundamental perusahaan tersebut bagus dan terus berkembang, dan baru akan dijual jika fundamental perusahaan tersebut tidak sebagus sebelumnya, atau valuasi sahamnya sudah terlalu mahal (overvalued). Kita dapat mengetahui sebuah saham memiliki fundamental yang bagus atau tidak dengan membaca laporan keuangan perusahaan. Beberapa contoh perusahaan dengan fundamental bagus adalah Laba perusahaan bertumbuh, ekuitas perusahaan juga selalu bertumbuh, ROE (Return on Equity) nya besar, jumlah hutang di bawah jumlah ekuitas nya, serta dikelola oleh manajemen yang baik dan professional. Kemudian kita Analisa apakah saham tersebut masih di kategori wajar (fair value) atau murah (undervalued) dengan melihat PER (Price Earning Ratio) dan PBV (Price to Book Value). Penjelasan lebih detail dapat dilihat di artikel yang Penulis sampaikan, atau melalui training yang akan diadakan oleh Penulis.

 

Q : Apa kelebihan Value Investing itu?

A : Banyak. Dengan Value Investing, kita jadi lebih jauh lebih tenang dalam berinvestasi, karena kita tahu saham perusahaan yang kita pegang adalah yang memiliki fundamental bagus, sehingga sejati nya saham tersebut akan naik dengan sendirinya. Kalaupun saham tersebut turun, hanya bersifat sementara saja. Dengan kata lain, kita tidak membeli kucing dalam karung, karena kita sudah mengetahui betul performance dari perusahaan sebelum kita memutuskan untuk membeli sahamnya. Kita jadi tidak perlu panik apalagi stress jika harga saham mengalami penurunan sementara.

 

Q : Apakah Value Investing (Fundamental Analysis) bertentangan dengan Technical Analysis ?

A : Fundamental Analysis dan Technical Analysis sebenarnya tidak bertentangan, bahkan bisa saling melengkapi. Hanya saja, banyak investor yang “malas” membuka laporan keuangan dan melakukan fundamental analysis terhadap perusahaan tersebut. Ingat, dengan membeli saham perusahaan sebenarnya kita ikut “memiliki” perusahaan tersebut. Masa iya, kita mau mengambil resiko dengan membeli saham perusahaan yang kita sendiri tidak tahu kondisi perusahaannya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan membeli saham perusahaan, kita wajib untuk membaca laporan keuangan dan mengetahui kondisi perusahaan tersebut.

 

TENTANG PENULIS

Q : Sejak kapan Penulis mulai berinvestasi di saham ?

A : Penulis mulai berinvestasi sejak kuliah. Awalnya patungan berlima dengan teman di kampus, dengan modal masing-masing Rp 2 juta. Setelah lulus kuliah dan mulai bekerja, Penulis membuka akun sendiri dengan menyisihkan gaji bulanan untuk diinvestasikan di saham. Apabila Anda sudah bekerja atau berusaha, Penulis merekomendasikan untuk secara konsisten menyisihkan 30% – 40% dari penghasilan Anda untuk diinvestasikan.

 

Q : Apa yang Memotivasi Penulis untuk Sharing dan Mengadakan Training tentang Value Investing ?

A : Penulis sudah melalui perjalanan yang cukup panjang di dunia investasi sejak 2009. Penulis pernah merasakan jatuh bangun karena mindset dan teknik analisis yang salah. Akibat nya di tahun 2012 penulis mengalami kejatuhan dari pasar saham. Penulis sempat mengalami trauma selama kurang lebih 1.5 tahun. Kemudian, Penulis merefleksikan diri mengenai apa yang salah. Barulah setelah mempelajari tentang Value Investing, Penulis memberanikan diri untuk memulai lagi investasi. Puji Tuhan, semua kerugian sudah tertutupi bahkan lebih berkali-kali lipat berkat Value Investing. Oleh karena itu, Penulis memiliki passion untuk mengajak Anda semua yang tertarik untuk memulai berinvestasi, agar tidak perlu mengalami kejatuhan seperti yang dialami Penulis.

 

Q : Siapa idola Penulis di dunia investasi saham ?

A : Idola nomor satu saya pastinya Warren Buffett. Buffett memulai investasi dari umur 11 tahun, sehingga Ia sekarang menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan Value Investing. Saya benar-benar mengagumi prinsip-prinsip Buffett. Salah satu prinsip investasi Buffett yang saya sangat pegang adalah “takutlah ketika orang lain tamak, dan tamaklah ketika orang lain takut”. Saat ini kekayaan Warren Buffet adalah $ 60.8 Miliar (2017). Idola saya yang kedua adalah Lo Kheng Hong (Warren Buffett nya Indonesia). Meskipun Lo Kheng Hong “baru” memulai investasi di usia 30 tahun, berkat ketekunan dan kejeliannya dalam menjalankan Value Investing, saat ini Lo Kheng Hong memiliki kekayaan sekitar Rp 2.5 Triliun (2017) dari 26 tahun berinvestasi di saham. Idola saya yang ketiga adalah Teguh Hidayat, seorang Value Investor Indonesia sejati. Saya sudah mengikuti blog Teguh Hidayat sejak 2013, dan banyak pemikiran-pemikiran nya yang mengubah cara pandang saya terhadap saham. Gaya nya yang lugas dalam menyampaikan materi sehingga orang awam pun dapat mencerna juga menjadi panutan bagi Penulis.

 

Jika ada pertanyaan-pertanyaan lainnya seputar investasi saham, value investing, ataupun pengalaman Penulis, anda dapat melontarkan pertanyaan melalui email ke rivan.investing@gmail.com.