
Dividen menjadi salah satu alasan utama investor memilih berinvestasi di pasar saham. Potensi kenaikan harga saham (capital gain) dan dividen yang memberi passive income stabil merupakan target pencapaian dari para investor. Sayangnya, tidak semua investor yang memiliki saham otomatis berhak menerima dividen, karena ada syarat yang harus dipenuhi agar tercatat sebagai penerima dividen. Apa syarat tersebut? Langsung saja bahas…
Daftar Isi
Apa Itu Dividen?
Dividen ialah pembagian laba yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham, sebagai bentuk apresiasi atas kepemilikan dan dukungan terhadap pertumbuhan perusahaan. Dividen ini hanya akan dibagikan kepada investor, ketika perusahaan berhasil membukukan laba dan akan melalui keputusan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) terlebih dulu, unuk bisa mengantongi persetujuan pembagian dividen.
Di pasar saham Indonesia, terdapat dua jenis dividen yang umum dibagikan:
- Dividen Tunai
Dividen yang dibagikan dalam bentuk uang dan akan masuk ke rekening dana nasabah investor secara otomatis.
- Dividen Saham
Dividen dalam bentuk penambahan jumlah saham, bukan uang tunai. Hal ini akan membuat jumlah kepemilikan saham investor bertambah.
Meski ada dua jenis dividen, namun syarat mendapatkan dividen saham tetap berlaku sama, yakni investor harus mengikuti jadwal pembagian dividen yang ditetapkan perusahaan.
💥 Program Belajar Saham Intensif 5 Bulan bersama Rivan Kurniawan & Team
💡 RK Intensive Bootcamp 2026 adalah program lengkap untuk mempelajari investasi saham secara menyeluruh. Program ini mencakup tiga kelas terbaik Rivan Kurniawan: Stock Market Mastery, Stockademy, dan Valuation Class, dalam satu paket bundling dengan potongan lebih dari Rp 3 juta.
Apa yang Anda Dapatkan?
Anda akan memperoleh akses penuh ke seluruh materi pembelajaran eksklusif yang disusun oleh Rivan Kurniawan dan Team. Program ini membantu Anda menjadi investor saham profesional yang percaya diri dalam mengambil keputusan investasi.
🔥 Belajar lebih cepat, lengkap, dan hemat—semua dalam satu Bootcamp!
Syarat Mendapatkan Dividen Saham
Secara sederhana, untuk bisa mendapatkan dividen seorang investor harus tercatat sebagai pemegang saham pada tanggal tertentu yang sudah ditetapkan perusahaan. Ada empat tanggal penting yang berlaku: Cum Date, Ex Date, Recording Date, dan Payment Date.
Berikut penjelasannya:
Pertama, Cum Date (Cumulative Date)
Cum Date merupakan tanggal yang menentukan kapan investor berhak mendapatkan dividen.
Jika Anda ingin mendapatkan dividen, maka Anda harus membeli saham sebelum atau pada hari Cum Date. Sebaliknya, jika Anda membeli saham pada hari setelah Cum Date, tentu Anda tidak berhak menerima dividen.
Misalnya:
- Cum Date di pasar reguler: 10 Mei
- Membeli saham di tanggal 9 atau 10 Mei → berhak menerima dividen
- Membeli saham di tanggal 11 Mei → tidak berhak menerima dividen
Cum Date berlaku di dua pasar:
- Pasar Reguler
- Pasar Tunai
Nah untuk investor, biasanya akan mengacu pada Cum Date pasar reguler karena disitulah pasar yang paling banyak digunakan bertransaksi.
Kedua, Ex Date (Ex-Dividend Date)
Ex Date adalah tanggal setelah Cum Date.
Mulai Ex Date, saham diperdagangkan tanpa hak dividen. Artinya, siapapun investor yang membeli saham mulai tanggal ini tidak akan mendapatkan dividen, meski dividen memang belum dibayarkan. Ex Date ini biasanya jatuh H+1 setelah Cum Date di pasar reguler.
Ketiga, Recording Date (Tanggal Pencatatan)
Recording Date ialah tanggal ketika perusahaan mencatat daftar pemegang saham yang berhak menerima dividen. Pada tanggal inilah KSEI akan “mengunci” daftar nama pemegang saham. Jadi, investor tidak perlu melakukan apapun di tanggal ini. Selama Anda sudah membeli saham sebelum atau pada Cum Date, maka nama Anda secara otomatis masuk ke dalam daftar penerima dividen.
Keempat, Payment Date (Tanggal Pembayaran)
Payment Date merupakan tanggal dividen benar-benar dibayarkan kepada pemegang saham. Pada Payment Date ini, dividen tunai akan secara otomatis masuk ke rekening dana nasabah (RDN) masing-masing investor.
Alur Syarat Mendapatkan Dividen Saham
Anda juga perlu memahami bagaimana alur syarat bekerja, sehingga investor bisa mendapatkan dividen saham, berikut ini gambaran sederhananya:
Pertama, Perusahaan mengeluarkan pengumuman jadwal dividen
Termasuk dividen per saham, Cum Date, Ex Date, Recording Date, hingga Payment Date.
Kedua, Investor harus segera membeli saham sebelum atau pada Cum Date
Karena jika membeli pada Ex Date, tentu tidak mendapatkan hak dividen.
Ketiga, Pada Recording Date
Nama investor yang tercatat, maka secara sah menjadi penerima dividen.
Keempat, Pada Payment Date
Perusahaan melakukan distribusi pembayaran dividen secara langsung ke rekening investor.
Jadi selama Anda mengikuti jadwal sesuai tanggal pembagian dividen, sudah tentu akan mendapatkan dividen, apa pun jenisnya.
Hal yang Perlu diperhatikan Investor
Meski syarat utama ialah membeli saham sebelum Cum Date, namun terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan investor, antara lain:
Pertama, saham harus sudah settle (T+2)
Saat ini, pasar saham Indonesia menggunakan sistem penyelesaian transaksi T+2, yang artinya transaksi akan selesai dua hari bursa, setelah pembelian.
Meski demikian, bursa sudah mengatur Cum Date agar transaksi yang dilakukan pada Cum Date tetap dihitung sebagai pemegang saham pada recording date. Jadi, Anda tidak perlu menghitung T+2 secara manual.
Kedua, bebas minimal kepemilikan
Untuk bisa mendapatkan dividen, tidak ada minimal kepemilikan jumlah saham, baik itu:
- 1 lot saham
- 10 lot saham
- atau 10.000 lot saham
Anda tetap berhak menerima dividen sesuai dengan jumlah lot saham yang dimiliki.
Ketiga, perusahaan bisa menahan untuk tidak membagikan dividen
Perlu Anda ketahui bahwa pada beberapa kondisi, perusahaan bisa saja memutuskan untuk menahan tidak membagikan dividen dari laba bersih di periode tertentu. Adapun faktor yang membuat perusahaan membagikan dividen adalah ketika:
- Perusahaan berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih secara positif
- RUPS menyetujui pembagian dividen dengan nilai yang disepakati.
Dan jika salah satu tidak terpenuhi, maka perusahaan memiliki hak untuk tidak membagikan dividen.
Keempat, dividen yang besar tidak selalu menandakan perusahaan bagus
Sebagai investor yang rasional, perlu memahami bahwa dividen yang besar tidak selalu menandakan perusahaan sehat dan bagus. Dividen yang besar tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi:
- Perolehan laba bersih dengan nilai luar biasa (one-off),
- Adanya keuntugan dari penjualan aset,
- Kebijakan pembagian keuntungan yang tidak berkelanjutan.
Oleh karena itu, seorang investor sebaiknya tetap harus menilai fundamental perusahaan. Tanpa harus terpaku sepenuhnya pada nilai dividen yang dibagikan, karena dapat berubah-ubah dalam setiap periode.
Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…
Tips Supaya Tidak Kehilangan Momentum Dividen
Nah agar Anda tidak kehilangan momentum pembagian dividen, berikut ini terdapat strategi agar pembelian saham bisa tepat untuk mendapatkan dividen:
- Catat jadwal pembagian dividen dari KSEI atau BEI.
- Manfaatkan fitur kalender dari aplikasi sekuritas.
- Pelajari pola pembagian dividen perusahaan secara historical, berapa kali membagian dividen dalam per tahun.
- Fokus pada kinerja perusahaan, terutama dari sisi pertumbuhan cash flow yang stabil dan kinerja pendapatan maupun laba yang konsisten setiap tahun.
Kesimpulan
Syarat mendapatkan dividen saham, seorang investor harus memahami jadwal penting seperti Cum Date, Ex Date, Recording Date, dan Payment Date. Selama Anda membeli saham sebelum atau pada hari Cum Date, maka Anda sudah memiliki hak untuk mendapatkan dividen saham, tanpa perlu melakukan langkah tambahan lain.
Dividen ini dapat menjadi sumber pendapatan pasif yang stabil bagi investor. Meski perlu dipahami bahwa dividen hanya satu bagian dari keseluruhan strategi investasi. Belum lagi dengan kualitas bisnis, pertumbuhan pendapatan dan laba, cash flow yang sehat dan stabilitas perusahaan turut menjadi pertimbangan utama sebelum membeli saham perusahaan yang membagikan dividen.
Jika Anda sebagai investor mampu memahami mekanisme dividen, maka Anda jauh lebih bijak dalam merencanakan investasi secara lebih matang dan memastikan setiap peluang pendapatan tidak terlewat.
Sayangnya, banyak investor pemula yang masih bingung, kapan sebenarnya mereka harus membeli saham, semata-mata supaya memiliki hak untuk menerima dividen. Dalam hal ini, investor biasanya dapat melakukan kesalahan kecil, terutama untuk memahami tanggal-tanggal penting pembagian dividen, yang pada akhirnya membuat mereka kehilangan hak menerima dividen, meski sebenarnya sudah memegang saham tersebut.
Jadi upayakan untuk selalu lebih bijak dalam berinvestasi ya teman-teman investor, jangan jadikan dividen sebagai salah satu acuan untuk mengejar keuntungan secara cepat.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.







































































































































































































































































































































































































































































