
Terakhir diperbarui Pada 29 Juli 2025 at 12:41 pm
Harga saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terkoreksi 16% sepanjang tahun 2025, seiring dengan lesunya harga batubara global yang masih berada di kisaran rendah USD 105– USD 110 per ton. Bahkan sempat menyentuh titik nadir di USD 93.7 per ton pada April 2025 lalu. Kondisi ini memicu kekhawatiran investor, meski di lain sisi ITMG justru mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional dan laba bersih. Lantas, di tengah tekanan harga komoditas sekarang ini, bagaimana prospek saham ITMG ke depan?
Daftar Isi
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Pergerakan Harga Saham
Harga saham ITMG sepanjang tahun 2025 ini masih tertekan, di mana mencatatkan penurunan sebesar 16%. Penurunan harga saham ITMG sendiri disebabkan oleh katalis harga batubara yang masih tertekan di tahun ini, yang mana harga batubara sepanjang tahun 2025 ini masih turun 12% yang saat ini diperdagangkan pada level USD 105 – 110 per ton, bahkan pada bulan April 2025 kemarin sempat turun hingga USD 93,7 per ton. Penurunan harga batubara ini tentu saja menjadi perhatian investor saham batubara termasuk investor ITMG. Memang bagaimana prospek ITMG ke depannya dengan harga batubara yang masih tertekan ini?
Harga Batubara
Penurunan harga batubara tahun 2025 ini salah satunya disebabkan karena kondisi ekonomi China yang sedang kurang baik, lantaran GDP nya turun ke level 5.2%. Penurunan GDP China ini, tidak lepas dari permintaan domestik yang masih lemah. Di mana tingkat konsumsi China masih loyo dan aktivitas investasi infrastruktur yang juga menurun. Tercatat pada sektor konsumsi, penjualan ritel mengalami perlambatan menjadi 4.8% di Juni 2025, dari 6.4% pada Mei 2025.
Industri menjadi satu-satunya sektor yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 6.8% di Juni 2025. Sayangnya, investasi asset tetap hanya tumbuh 2.8% pada Juni 2025. Tidak hanya itu, krisis di sektor properti China juga masih berlanjut. Tercatat untuk investasi real estate terkontraksi 11.2% di sepanjang semester I-2025. Demikian juga dengan investasi di sektor infrastruktur dan manufaktur yang melambat.
Stock Market Mastery, program belajar saham komprehensif yang didesain oleh RK Team secara komprehensif, membantu Anda mendapatkan profit secara konsisten di pasar saham, diadakan lagi untuk periode Agustus - September 2025, segera daftar di sini!

Manfaatkan Voucher 200k bagi Pendaftar Tercepat SMM RK!

Di samping itu, efek dari perang dagang China – AS turut membebani pertumbuhan ekonomi. Terlebih ketika Amerika Serikat mengenakan kenaikan tarif impor terhadap China sampai sebesar 145%. China pun meluncurkan berbagai stimulus, salah satunya insentif bagi Perusahaan yang banyak merekrut lulusan baru.
Perlu diketahui, bahwa China merupakan produsen dan konsumen batubara terbesar di dunia. Dari data sementara International Energy Agency, pada tahun 2023 produksi batubara China mencapai 4.61 miliar ton yang berkontribusi sebesar 51% dari total produksi global. Dengan konsumsinya mencapai 4.88 miliar ton atau berkontribusi sebesar 56% dari konsumsi batubara global.
Sehingga ketika ekonomi China kurang bagus, maka permintaan batubara di China akan melemah. Dan lebih memprioritaskan penggunaan dari produksi batubara-nya sendiri. Ketika permintaan dari negara dengan kontributor terbesar dunia turun, maka sudah sewajarnya jika harga batubara ikut melemah.
Sebenarnya hal tersebut juga berlaku untuk negara lain, ketika ekonominya sedang kurang bagus. Maka permintaan batubara juga berpotensi melemah, di mana batubara sendiri digunakan salah satunya untuk pembangkit listrik.
Pertumbuhan GDP China update 2Q2025. Source: tradingeconomics
Profil Perusahaan
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) merupakan perusahaan tambang batubara termal yang sudah didirikan sejak tahun 1987. Perusahaan menghasilkan produk batubara dengan kalori sekitar 4.300 kkal/kg – 6.300 kkal/kg.
Batubara yang dihasilkan oleh ITMG berasal dari anak usaha, yang semuanya berlokasi di Kalimantan. Beberapa anak usahanya yang memproduksi batubara tersebut ada PT Indominco Mandiri, PT Trubaindo Coal Mining, PT Bharinto Ekatama, PT Jorong Baturama Greston, PT Graha Panca Karsa, dan PT Tepian Indah Sukses. Kemudian ada satu anak usaha lainnya yang belum berproduksi, sedangkan satunya lagi sudah tahap pasca tambang. Perusahaan juga punya bisnis jasa energi, kemudian energi terbarukan, dan lainnya.
Posisi 1Q2025, pemegang saham terbesar ITMG adalah Banpu Minerals (Singapore) Pte. Ltd. yang mempunyai kepemilikan hingga mencapai 65.14%. Kemudian ada direksi dan komisaris yang juga memiliki saham ITMG, tapi kepemilikannya secara persentase sedikit. Sedangkan untuk masyarakat mempunyai kepemilikan hingga 34.73%.
Pada tahun 2024, ITMG memiliki volume produksi sebesar 20.2 juta ton, lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi tahun 2023 yang mencapai 16.9 juta ton. Sedangkan volume penjualannya berhasil naik ke level 24 juta ton, juga lebih tinggi dengan volume penjualan tahun 2023 yang sebesar 20.9 juta ton.
Volume produksi hingga 1Q2025 untuk ITMG berhasil mencapai 5.3 juta ton, yang mencatatkan kenaikan 7% jika dibandingkan dengan posisi 1Q2024. Sedangkan secara QoQ dibandingkan 4Q2024, mencatatkan kenaikan 2%. Untuk volume penjualan ada kenaikan cukup tinggi mencapai 18% secara YoY menjadi 5.9 juta ton. Sedangkan untuk qoq ada penurunan sebesar 15%.
Jika melihat volume penjualan ITMG posisi 1Q2025, mayoritas penjualan ITMG adalah ekspor, beberapa di antaranya: ekspor ke China mencapai 28%, Jepang 16%, India 12%, dan beberapa negara lain. Sedangkan untuk penjualan di dalam negeri sendiri mencapai 32%.
Adapun untuk volume penjualan tahun 2025 ini ditargetkan oleh perusahaan bisa mencapai 26.3 juta ton – 27.4 juta ton. Atau ada kenaikan sebesar 10% – 14% dibandingkan tahun 2024 kemarin. Sementara dari sisi produksi, tahun 2025 ini ITMG memiliki target produksi mencapai 20,8 juta ton – 21,9 juta ton, atau ada kenaikan 3% – 8% dibandingkan tahun 2024.
Indikasi penjualan batubara ITMG untuk full year 2025 terbagi menjadi tiga, yaitu:
- Indexed (50%), yang berarti penjualan dilakukan dengan harga mengikuti indeks pasar;
- Fixed (27%) berarti penjualan dengan harga tetap yang sudah dikunci melalui kontrak;
- Unsold (23%) yang merupakan volume batubara yang belum memiliki kontrak penjualan.
Untuk harga jual rata-rata batubara ITMG, pada 1Q2025 mencapai USD 80.7 per ton. Angka ini turun 17%, jika dibandingkan dengan 1Q2024. Sedangkan secara kuartalan atau dibandingkan 4Q2024, ada penurunan sebesar 13%.
Terkait beban perusahaan, untuk strip ratio 1Q2025 mengalami penurunan ke level 8.8x, dari sebelumnya pada 1Q2024 sebesar 10.6x. Dengan turunnya strip ratio ini membuat perusahaan pastinya mencatat biaya yang lebih murah, karena untuk memperoleh 1 ton batubara hanya butuh mengeruk 8.8 ton tanah. Sedangkan sebelumnya mencapai 10.6 ton tanah. Perusahaan juga mencatatkan penurunan pada beban royalti-nya.
Kinerja Fundamental ITMG
Neraca Keuangan 1Q2025 ITMG
Dari sisi asetnya, perusahaan memiliki kas dan setara kas yang besar mencapai USD 1.06 miliar, atau berkontribusi sebesar 43% jika dibandingkan dengan total aset ITMG sebesar USD 2.45 miliar. Hal ini juga menjadi penyebab dividen yang dibagikan ITMG itu besar.
Yang terbaru ITMG juga telah melakukan pembelian saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE), dimana perusahaan ini bergerak di bisnis nikel. Pembelian tersebut mencapai 585.000.000 lembar saham (9.62%), dengan harga saham Rp438. Sehingga nominal pembelian yang dilakukan oleh ITMG tersebut mencapai Rp256.2 miliar yang setara USD 15.5 juta. Pembelian tersebut secara nominal sangat jauh jika dibandingkan dengan total aset perusahaan. Namun pembelian tersebut tetap bagus karena perusahaan sedang melakukan diversifikasi bisnis-nya.
Untuk liabilitas, perusahaan memiliki utang buruk yang tergolong tidak terlalu besar secara nominal. Utang ini, berasal dari utang bank dan obligasi. Yang berpotensi menimbulkan beban keuangan, yang pada gilirannya menggerus laba bersih perusahaan. Bahkan biasanya berpotensi menyebabkan pailit, ketika perusahaan tidak mampu membayar utang tersebut. Oleh sebab itu, pertambahan utang ini wajib untuk diwaspadai.
Utang ITMG sendiri berasal dari utang bank, yang secara rinci:
- Untuk utang di pos Liabilitas Jangka Pendek, terdiri dari: Pinjaman Bank Jangka Pendek sebesar USD 2.5 juta; dan Pinjaman Bank Jangka Panjang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar USD 5.1 juta. Sehingga total kedua utang tersebut sebesar USD 7.6 juta.
- Sedangkan pada pos Liabilitas Jangka Panjang, terdapat: Pinjaman Bank Jangka Panjang setelah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun sebesar USD 46.3 juta.
Dengan begitu, maka total seluruh utang pinjaman ini mencapai USD 54 juta, angkanya sangat jauh dibawah kas yang dimiliki perusahaan. Hal ini memperlihatkan kalau seluruh utang perusahaan masih dapat dibayar dengan kas dan setara kas yang sebesar USD 1.06 miliar.
Untuk ekuitasnya, perusahaan mencatatkan kenaikan sebesar 3% menjadi USD 1.98 miliar. Sehingga DER perusahaan saat ini mencapai 2.7% saja, yang tentu saja dalam kondisi yang aman dan sehat.
Laporan Laba Rugi 1Q2025 ITMG
Pendapatan perusahaan pada 1Q2025 mencatatkan penurunan sebesar 1%, dari sebelumnya sebesar USD 489 juta menjadi USD 482.5 juta. Penurunan ini karena harga jual rata-rata perusahaan yang turun hingga mencapai 17% tadi. Sedangkan untuk laba kotor perusahaan ada kenaikan sebesar 13%, dari sebelumnya USD 119.3 juta, menjadi USD 135.3 juta.
Untuk laba bersihnya, perusahaan berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 5% dari sebelumnya sebesar USD 61.6 juta, menjadi USD 64.9 juta.
Kenaikan laba bersih tersebut utamanya disebabkan karena biaya penambangan perusahaan yang turun, yang berasal dari turunnya strip ratio tadi.
Secara historinya, kinerja ITMG cukup volatile sesuai dengan kondisi harga batubara saat itu, seperti halnya tahun 2022 yang di mana pendapatan perusahaan berhasil naik signifikan hingga mencapai USD 3.6 miliar. Sedangkan laba bersihnya naik hingga USD 1.2 miliar. Tercatat, harga batubara tahun 2022 sendiri mencapai level tertinggi sepanjang masa, yang mencapai USD 439 per ton.
Namun setelah tahun 2022, kinerja perusahaan semakin menurun hingga tahun 2024, yang masih sejalan juga dengan turunnya harga batubara. Untuk tahun 2025 ini kami proyeksi ada kenaikan laba bersih untuk ITMG sebesar 5%. Meskipun harga batubara masih tertekan, terdorong oleh strip ratio yang menurun sejalan dengan kinerja 1Q2025.
Arus Kas ITMG
Dari sisi arus kas operasi, perusahaan masih mencatatkan arus kas operasi yang positif sebesar USD 46 juta. Meskipun ada penurunan sebesar 55% dari sebelumnya yang mencapai USD 101.7 juta, namun kondisi ini tetap bagus karena masih positif. Apalagi ITMG juga memiliki kas yang sangat besar.
Valuasi Harga Saham dan Dividen
Dari sisi valuasi harga saham, proyeksi ROE tahun 2025 ini mencapai 19.75%. Kemudian dengan harga saham Rp22.550 itu, menunjukkan valuasi PBV sebesar 0.8x dan PER 4x. Level PBV ini menjadi terendah kedua sejak tahun 2013, di mana tahun 2015 saat itu sempat mencapai PBV 0.56x. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah ROE tahun 2015 hanya mencapai 7.56%. Sedangkan proyeksi ROE tahun 2025 jauh lebih tinggi.
Jika dibandingkan beberapa tahun sebelumnya juga cukup jauh, seperti tahun 2019 dan 2020. Di mana ROE-nya masih dibawah proyeksi tahun ini, tapi PBV-nya saat itu diatas 1x.
Dividen ITMG secara historis sangat besar, pada tahun 2024 kemarin untuk dividen per saham mencapai Rp3.473. Dan jika dibandingkan harga saham akhir tahun 2024 yang mencapai Rp 26.700. Maka dividen yield yang dimiliki ITMG sebesar 13%.
Dalam beberapa tahun terakhir, dividen payout ratio ITMG mencapai 65%. Jika laba bersih perusahaan pada tahun 2025 ini bisa mencapai USD 392.8 juta. Dan membagikan dividen dengan payout ratio berkisar yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya sebesar 65%. Maka dividen ITMG berpotensi bisa mencapai USD 255.3 juta, atau setara dengan dividen per saham sebesar Rp3.636.
Dengan harga saham ITMG yang saat ini menyentuh level Rp22.550. Maka dividen yield-nya berpotensi mencapai 16%, tentu saja ini tergolong dividen yield yang jumbo.
Kesimpulan
Jadi meskipun harga saham ITMG terkoreksi 16% sepanjang 2025. Dan harga batubara global berada dalam tren lesu (USD 105–110 per ton). Namun, secara prospek jangka menengah, ITMG ini masih tergolong positif berdasarkan beberapa alasan kunci berikut: Kinerja fundamental yang relatif kuat, tercermin dari kas yang besar senilai USD 1.06 miliar, mencerminkan likuiditas yang sangat kuat; Poris utang yang tergolong rendah (Debt to Equity Ratio/DER 0.23x), yang berarti keuangan ITMG cukup sehat dan jauh dari risiko gagal bayar; Demikian pula dengan arus kas operasinya yang tetap positif di sepanjang 1Q2025.
Dari sisi kinerja operasional juga terbilang baik, dengan volume produksi dan penjualan yang meningkat. Bahkan di tengah tekanan harga, ITMG tetap dengan target produksi tahun 2025 dipatok 20.8–21.9 juta ton, naik dari tahun sebelumnya.
Secar valuasi saat ini, ITMG tergolong sudah ‘undervalue’, dengan PBV hanya 0.8x dan PER 4x, menjadikan ITMG salah satu saham termurah di sektor energi. Dengan payout ratio historis 65%, ITMG berpotensi membagikan dividen Rp3.636/saham atau setara dividend yield 16% terhadap harga saham saat ini. Bisa dikatakan ini tergolong menarik bagi investor yang berburu pendapatan pasif.
Secara keseluruhan prospek saham ITMG masih menarik, terutama bagi investor yang sabar menghadapi volatilitas harga komoditas. Mempertimbangkan kinerja fundamental ITMG yang relatif kuat dan valuasi yang juga menarik. Ditambah lagi dengan adanya strategi diversifikasi yang mulai dijalankan. Membuat ITMG memiliki prospek jangka menengah maupun panjang yang positif, setidaknya dengan konsumsi batubara yang masih akan tetap ada sampai lima tahun ke depan.
Sayangnya, ITMG akan menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa tantangan dengan dampak yang sangat besar, seperti transisi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang tengah giat diterapkan banyak negara, termasuk Indonesia sendiri atau bahkan China. Ditambah lagi dengan adanya tarif royalti yang akan mengalami perubahan skema oleh pemerintah dan akan berlaku bagi tambang mineral, termasuk batubara. Sayangnya tarif royalti ini berpotensi membebani kinerja ITMG. Sedangkan dalam jangka pendek, ITMG masih akan dibayangi oleh tekanan harga batubara global.
Dengan semua penjelasan tadi, bagaimana menurutmu dengan harga saham ITMG saat ini?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.