
Terakhir diperbarui Pada 14 Maret 2025 at 4:44 pm
PT Akasha Wira International Tbk (sticker code: ADES), pertama kali didirikan dengan menggunakan nama PT Alfindo Putrasetia di tahun 1985. Dalam penamaan perusahaan, sebenarnya telah mengalami beberapa kali perubahan. Di mana untuk perubahan yang terakhir kali dilakukan di tahun 2010, menjadi PT Akasha Wira International Tbk. Nah berikut ini ulasan profil ADES…
Daftar Isi
Profil PT Akasha Wira International Tbk (Sticker code: ADES)
ADES pertama kali listing, dengan melakukan IPO sebanyak-banyaknya 15 juta lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. ADES mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah 38 juta lembar saham di Bursa Efek Jakarta (nama saat dulu) pada 14 Juni 1994.
Berdasarkan hasil RUPSLB yang dilakukan pada 6 Juni 1997, ADES mengeluarkan sebanyak-banyaknya 38 juta saham bonus, yang berasal dari tambahan modal disetor dengan nilai nominal per saham sebesar Rp1.000.
Seusai melakukan IPO Perdananya, ADES kembali melakukan IPO Terbatas I yang ditawarkan kepada para pemegang saham, dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 73.720.000 saham biasa. Dengan nilai nominal Rp1.000 per saham.
Kemudian, ADES kembali melakukan IPO Terbatas II yang ditawarkan kepada para pemegang saham, dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atas 440.176.800 saham biasa. Dengan nilai nominal Rp1.000 per saham.
Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…

Dari Sisi Kepemilikan Saham ADES
Tahun 2004, Water Partners Bottling S.A. (WPB), perusahaan patungan antara Nestlé S.A. dan Refreshment Product Services – yang merupakan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki The Coca-Cola Company, mengambil alih mayoritas saham ADES. Hal tersebut membuat nama ADES diubah menjadi PT AdeS Waters Indonesia Tbk.
Selama kepemilikan Nestle SA dan The Coca-Cola Company, maka ADES pun mengeluarkan produk air kemasan AdeS dengan kemasan baru dan produk baru, yakni Nestle Pure Life.
Kemudian pada 3 Juni 2008, Sofos Pte. Ltd., perusahaan berbadan hukum Singapura, melakukan akuisisi terhadap saham ADES, melalui pembelian seluruh saham Nestlé S.A. dan Refreshment Product Services – yang merupakan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki The Coca-Cola Company di WPB. Dengan adanya akuisisi tersebut, Sofos Pte. Ltd menjadi pemegang saham pengendali di ADES.
Industri Bisnis yang Dijalankan ADES
ADES bergerak pada beberapa jenis industri bisnis:
Industri Air Minum dalam Kemasan
Produk air minum dalam kemasan milik ADES menggunakan kemasan berstandar internasional yang tinggi. Produksi AMDK mulai dilakukan secara komersial oleh ADES di tahun 1986, dengan menggunakan merk dagang AdeS dan Vica. Kemudian di tahun 2004, ADES mengeluarkan produk Nestle Pure Life ketika Water Partners Bottling S.A. (WPB) – perusahaan patungan antara Nestle S.A. dan Refreshment Product Services – anak perusahaan yang dimiliki The Coca-Cola Company, melakukan pengambilalihan mayoritas saham ADES.
Kemudian di tahun 2007, ADES memproduksi AMDK dalam kemasan galon, dengan merk Vica Royal, sebagai pengganti produk AdeS yang penggunaan merknya sudah selesai. Sejalan dengan berakhirnya Perjanjian Lisensi antara ADES dan The Coca-Cola Company. Lalu di tahun 2020, ADES juga mulai memproduksi AMDK dalam bentuk botol yang berukuran 600 ml merk Vica, sebagai merk milik ADES sendiri.
Industri Kosmetika
Tahun 2010 ADES mulai memproduksi kosmetika yang berfokus pada perawatan rambut, dengan merk Makarizo. Produksi kosmetika tersebut dimulai, melalui pembelian mesin produksi, beserta dengan perlengkapannya dari PT Damai Sejahtera Mulia. Adapun pembelian aset diselesaikan oleh ADES pada November 2010, yang secara resmi juga menandakan bisnis kosmetika perawatan rambut mulai dilaksanakan. Saat ini produk kosmetika milik ADES sudah lebih beragam, mulai dari shampoo bermerk Makarizo Hair Energy, pewarna rambut bermerk Makarizon Concept, pelurus rambut bermerk Rebonding dan Hair Energy, vitamin rambut bermerk Makarizo Advisor dan Makarizo Vita Caps.
Produk kosmetika ADES ini pun bukan hanya dipasarkan di pasar dalam negeri, baik secara offline maupun online. Namun juga sudah diekspor ke sejumlah negara seperti halnya ke Malaysia, Myanmar, Arab Saudi, Korea, Jepang, India, hingga China.
Industri Makanan dan Minuman
Di tahun 2014, ADES memutuskan berekspansi dengan menambah variasi lini produk minuman. Langkah ini direalisasikan melalui pengaktifan kembali pabrik miliknya yang sudah tidak terpakai di Sukabumi, untuk memulai produksi minuman susu kedelai bermerk Pureal. Keputusan bisnis makanan dan minuman ini menjadi pilot proyek ADES, untuk dapat merambah perluasan bisnis minuman lain. Sayangnya target pasar dari susu kedelai Pureal ini adalah pasar nische, di mana konsumennya memiliki kebutuhan khusus. Alhasil penjualan susu kedelai Pureal ini, masih belum memberikan kontribusi yang efektif.
Kemudian di tahun 2019, ADES mulai memproduksi varian minuman susu dengan rasa pisang, bermerk Mujigae. Beruntungnya pemasaran Mujigae mendapatkan penerimaan yang baik dari pasaran dan penjualannya terus meningkat.
Berikutnya memasuki tahun 2020, ADES mulai memproduksi produk makanan siap saji Korea, dengan merk Mujigae dan Wonha, memanfaatkan pabrik yang ada di Sukabumi. Merk Mujigae ini sendiri merupakan merk milik pihak ketiga yang dilisensikan kepada ADES untuk produk makanan Korea, seperti Topokki – makanan berbahan tepung beras, maupun Jajangmyeon – mie Korea dan berbagai jenis makanan lain. Beruntungnya pemasaran makanan siap saji ala Korea tersebut juga disambut baik oleh pasar, sehingga tahun 2021 ADES terus memperluas jangkauan pasarnya, seperti di seluruh toko modern.
Untuk seluruh produksi air minum dalam kemasan (AMDK), hingga produk makanan dan minuman lain, ADES juga melakukan produksi menggunakan merk dari pihak ketiga di pabrik ADES. Hal tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan kerja sama produksi alias jasa maklon.
Industri Kebersihan
ADES mulai tahun 2020, juga memproduksi produk sanitizer dan disinfektan. Untuk sanitizer menggunakan merk Skin Energy dan Qlemira, yang diproduksi dalam berbagai ukuran dan bentuk, baik cari maupun gel. Hanya saja untuk sistem penjualan produk sanitizer dan juga disinfektan ini lebih banyak dijual melalui online. Adapun untuk pabrik yang digunakan berada di wilayah Bogor.
Investasi yang Dimiliki ADES
ADES termasuk jenis saham yang sepi dari pemberitaan media, termasuk dengan berbagai aksi korporasinya. Kendati begitu, sebagai perusahaan terbuka yang tercatat di BEI. Rupanya ADES banyak melakukan investasi, seperti halnya di tahun 2022 ADES membeli sebidang tanah dan bangunan pabrik yang berada di Cikande – Serang, Jawa Barat melalui skema lelang seharga Rp81 miliar. Tidak hanya itu, ADES juga membeli tanah dan bangunan kantor yang berada di Jakarta Selatan dengan harga Rp120 miliar. Seluruh aksi investasinya tersebut, dilakukan ADES dengan mengandalkan kas internal yang dimilikinya.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.