BMRI Dilepas Investor Asing, Buy The DIP

Terakhir diperbarui Pada 24 Februari 2025 at 3:21 pm

Dalam beberapa bulan belakangan ini, harga saham Bank Mandiri atau BMRI turun cukup signifikan. Dalam 1 tahun terakhir, harga saham BMRI sudah turun 32%. Nah apakah sudah saatnya kita buy the dip di BMRI?

 

BMRI Dilepas Investor Asing

Bank Mandiri, salah satu bank dengan aset terbesar di Indonesia, yaitu Rp2294.7 triliun ini sedang jadi perbincangan para pelaku pasar. Karena penurunan harga saham yang sangat dalam untuk ukuran Big Bank, di mana dalam 1 tahun terakhir BMRI turun sampai dengan 32%.

Bahkan di bulan Februari ini, BMRI masuk ke dalam papan top laggards IHSG yang menyumbang 78 poin penurunan. Jarang-jarang banget kalau Big Bank seperti Bank Mandiri bisa masuk ke dalam papan Top Laggard.

Pertanyaannya, kenapa sih harga saham Bank Mandiri bisa turun signifikan? Turunnya harga saham Bank Mandiri salah satunya disebabkan karena foreign outflow, di mana dari bulan Sep 2024 – Jan 2025, investor asing mencatatkan Net Sell sekitar Rp 7 triliun.

Pertanyaan selanjutnya adalah, kenapa sih investor asing melepas saham BMRI ?

 

Kenapa Investor Asing Melepas Saham BMRI?

  1. Pertumbuhan Laba yang Melambat

Salah satu penyebab terjadinya foreign outflow di BMRI, tidak terlepas dari kinerja saham BMRI yang kurang memuaskan. Tercatat Laba Bersih yang dicatatkan BMRI hanya naik tipis sekitar 1.3% YoY dari tahun 2023 ke tahun 2024. Bahkan kalau kita dilihat secara kuartalan, laba bersih BMRI turun -11% QoQ. Di mana EPS BMRI di Q3 2024 sebesar Rp165.7 per lembar saham. Sementara EPS BMRI di Q4 2024 hanya sebesar Rp147.5 per lembar.

  1. Likuiditas Yang Ketat

Selain itu, BMRI juga sedang menghadapi tantangan: Likuiditas yang Semakin Ketat. Tercatat untuk Loan to Deposit Ratio – sebagai rasio yang membandingkan antara jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun BMRI, naik drastis dari 85.8% di tahun 2023, menjadi level 95.1% di tahun 2024. Kenaikan LDR ini dikarenakan dari sisi pinjaman naik 19,5% YoY, sementara CASA Deposit hanya naik 8.5% saja. 

  1. NIM yang Menurun

Hal lain yang bisa kita lihat dari BMRI ini yaitu terkait dengan NIM yang menurun ya. Net Interest Margin (NIM) adalah rasio yang mengukur profitabilitas bank dari aktivitas pemberian kredit. Semakin besar, semakin baik. Nah kalau kita lihat sepanjang tahun 2024 ini, NIM BMRI jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang di angka 5.15%.

NIM BMRI sendiri dalam waktu 3 tahun terakhir berada dikisaran 5.4% sampai dengan 5.6%. Itu artinya ada penurunan margin yang terjadi di BMRI. Lalu kenapa sih BMRI ini secara NIM bisa terjadi penurunan? NIM yang turun ini dikarenakan kenaikan dari segi Cost of Fund.

Dengan begitu, gimana kondisi BMRI ini kedepannya? Apakah sudah menarik untuk masuk?

 

BMRI: Buy The DIP?

Kalau berbicara mengenai big bank ya apalagi perbankan ini kita berbicara tentang seberapa baik pertumbuhan ekonomi. Mungkin di saat ini ekonomi bisa dikatakan kurang baik. Tetapi bukan tidak mungkin, perekonomian ini akan melambat terus. Pastinya kedepan akan semakin baik, begitu juga perbankan. Terlebih lagi, BMRI ini memiliki aset yang sangat sehat juga bahkan di antara bank lainnya dengan aset yang juga besar!

Ketika program Prabowo jalan seperti Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian, karena masyarakat akan spending ke tempat lainnya, sehingga pengusaha bisa jalan juga, dan bisa melakukan pendanaan juga ke perbankan.

Lantas bagaimana dengan PER yang dicapai oleh BMRI pada tahun 2024? Dan seberapa besar potensi dividen yang dapat diberikan BMRI ke depannya? Apakah akan ada perbaikan dari BMRI?

Nah penasaran dengan pembahasan detailnya? Stay tune terus di video ini ya…

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Video ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada video adalah bersifat informasi yang mengedukasi teman-teman investor, berdasarkan sudut pandang Rivan Kurniawan dan Team. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *