DATA Diakuisisi Djarum Grup
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

Proses DATA diakuisisi Djarum Group terus bergulir sampai dengan per artikel ini ditulis. Pasalnya DATA – sebagai anggota bursa yang baru listing di BEI pada Mei 2024 dan mematok harga IPO di Rp188 ini, berhasil menggaet Djarum Group untuk menjadi salah satu investor strategis dalam jajaran pemegang saham perusahaan. Pertanyaannya seberapa potensial prospek bisnis yang dimiliki oleh DATA, hingga salah satu grup konglomerasi terbesar di Indonesia mau meliriknya?

 

 

DATA – Anggota Baru di Bursa Sejak Mei 2024

PT Remala Abadi Tbk (sticker code: DATA) merupakan perusahaan jasa yang bergerak pada bidang usaha Internet Service Provider. Di mana layanan yang diberikan meliputi pelayanan akses internet melalui cara berlangganan, baik jaringan tetap yang berbasis kabel dan/atau tanpa kabel. Serta memberikan jasa layanan Network dan Konsultasi IT, sehingga menjadi sebuah integrasi layanan Managed Services.

Berdiri sejak tahun 2004, membuat DATA sudah berpengalaman dalam memberikan pelayanan jasa Telekomunikasi dan juga Internet pada berbagai jenis usaha. Mulai dari Korporasi, Pemerintahan, Perindustrian, Perbankan, Kementerian dan Lembaga, Perumahan, Pendidikan, Pariwisata, dan masih banyak lagi segmen usaha lainnya.

Meski begitu, DATA masih terbilang anggota baru di bursa, karena emiten ini resmi listing pada 7 Mei 2024. Dalam proses listingnya, DATA mematok harga IPO perdananya senilai Rp188 per saham. DATA melepas sebanyak 275 juta saham perusahaan atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetorkan oleh DATA dalam IPO, dengan nominal Rp50 per lembar saham. Sehingga DATA berhasil meraup dana segar dari IPO sebesar Rp51.7 miliar. Pelaksanaan IPO perdana DATA tersebut, telah merubah komposisi pemegang saham perusahaan seperti berikut:

Komposisi pemegang saham DATA. Source: Prospektus Ringkas DATA April 2024

 

DATA sendiri sudah mengalokasi penggunaan dana hasil IPO, pada beberapa kepentingan perusahaan, antara lain:

  • Rp19.97 miliar untuk mendanai akuisisi saham Fiber Media Indonesia (FMI) sebanyak 850 lembar saham atau setara 85% saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh oleh Fiber Media Indonesia.
  • Rp26.88 miliar untuk membeli aset tetap, yaitu berupa Dense Wavelength-Division Multiplexing (DWDM) seharga Rp16.91 miliar. Dan juga untuk membeli aset tiang jaringan Fiber Optic seharga Rp6.22 miliar.
  • Rp2.76 miliar untuk membeli kabel. Lalu sebesar Rp976.69 juta untuk membeli dua aset tetap, yakni tanah dan bangunan (ruko) di daerah Ciputat dan Cibinong.
  • Sedangkan dana yang tersisa, akan dijadikan modal kerja perusahaan, seperti mendanai biaya pemasaran maupun promosi.

Jadi kalau dihitung berdasarkan waktu, maka keanggotaan DATA di bursa sampai dengan artikel ini dibuat, belum genap satu tahun. Tapi setelah listing, DATA cukup populer dikalangan investor dengan beberapa rangkaian kejadian besar. Seperti DATA yang mengakuisisi Fiber Media Indonesia, hingga proses DATA yang akan diakuisisi Djarum Group.

 

DATA Mengakuisisi Fiber Media Indonesia

Tidak lama setelah listing, DATA melakukan langkah besar melalui akuisisi sebanyak 850 saham atau setara 85% saham PT Fiber Media Indonesia – yang merupakan perusahaan layanan infrastruktur telekomunikasi. Nilai akuisisi tersebut mencapai Rp19.97 miliar, untuk mempercepat penyelesaian transaksi akuisisi saham Fiber Media Indonesia. Adapun sumber dana akuisisi ini, berasal dari dana IPO nya DATA.

Screenshot Media yang Memberitakan DATA Akuisisi Fiber Media. Source: idxchannel.com

Dampak dari terlaksananya DATA mengakuisisi Fiber Media Indonesia ini adalah DATA memegang kendali mayoritas di dalam tubuh Fiber Media Indonesia. Tujuan akuisisi tersebut antara lain:

  1. Memperkuat posisi DATA di pasar internet service provider.
  2. Meningkatkan kapabilitas layanan kepada para pelanggan DATA.
  3. Tercipta efisiensi operasional DATA melalui integrasi jaringan dan layanan. Sehingga operasional menjadi lebih cepat dan andal.
  4. Memperluas jangkauan dan juga segmentasi pasar DATA.
  5. Meningkatkan kapasitas layanan yang diberikan DATA secara signifikan.
  6. DATA mendapatkan penambahan basis pelanggan dari Fiber Media Indonesia.

 

Djarum Group Akuisisi DATA: Masuk Tahap Negosiasi

Proses masuknya Djarum Group ke dalam komposisi pemegang saham PT Remala Abadi Tbk (DATA) masih terus bergulir. Jika akuisisi ini terjadi, maka Djarum Grup akan menjadi pemegang saham pengendali (PSP) yang baru.

Aksi akuisisi ini akan direalisasikan oleh PT Sarana Menara Nusantara Tbk (sticker code: TOWR), melalui entitas anak usahanya, yakni PT Iforte Solusi Infotek (iForte) untuk mengakuisisi sebanyak 40% saham DATA. Dengan begitu, maka nantinya Iforte yang akan secara langsung membeli saham DATA, melalui saham milik Verah Wahyudi Singgih Wong – Pemegang saham mayoritas sekitar 36.8%. Dan juga melalui saham milik Jimmi Anka – Pemegang saham pendiri sekitar 3.2%.

Perkembangan Negosiasi Akuisisi saham DATA. Source: Laporan Informasi atau Fakta Material

Tujuan dari DATA diakuisisi Djarum Group adalah untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan bisnis dalam grup, khususnya pada bidang digital infrastruktur telekomunikasi. Lantas bagaimana kinerja keuangan DATA setelah IPO?

 

Review Kinerja DATA

Berdasarkan laporan keuangan DATA periode 3Q2024, yang dirilis pada Desember 2024.

  • Neraca Keuangan

    • Pertumbuhan Aset

Pada bagian neraca, DATA memiliki jumlah Aset Lancar sebesar Rp98.44 miliar per 3Q2024. Dengan komponen terbesar berasal dari nilai Persediaan mencapai Rp52.95 miliar, di mana persediaan ini meliputi kabel, tiang, dan sparepart. Dengan status persediaan tersebut adalah dalam proses pengajuan klaim ke pihak asuransi, akibat kebakaran gudang penyimpanan milik DATA yang terjadi pada Oktober 2023, di Cibubur.

Catatan 8. Persediaan Kabel, Tiang, Sparepart. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Sedangkan pada jumlah Aset Tidak Lancar tercatat sebesar Rp213.09 miliar. Dengan Aset Tetap yang menjadi komponen terbesar mencapai Rp188.79 miliar, dimana DATA mengalokasikan capex terbesarnya untuk penambahan infrastruktur jaringan sebesar Rp82.62 miliar dan alokasi lainnya:

Catatan 12. Aset Tetap per September 2024. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

    • Liabilitas

Total liabilitas yang dimiliki DATA pada 3Q2024 adalah sebesar Rp98.43 miliar. Sementara total Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah Rp206.72 miliar. Mencerminkan Debt to Equity ratio (DER) di level 0.47x, karena porsi utang yang dimiliki DATA terbilang rendah di bawah posisi ekuitasnya. Maka seharusnya DATA mampu memenuhi kewajibannya tanpa perlu membuat utang baru. Jika dilihat seksama pada pos Liabilitas Jangka Pendek maka Utang Usaha dengan pihak ketiga yang paling dominan senilai Rp24.68 miliar pada 3Q2024. Jumlah ini melonjak signifikan dari posisi Utang Usaha Rp18.27 miliar per 3Q2023. Utang usaha dalam bentuk mata uang Rupiah dan DATA tidak memberikan jaminan.

Catatan 16. Utang Usaha Pihak Ketiga. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Utang non-usaha pihak berelasi pada pos Liabilitas Jangka Panjang menjadi penyebab kenaikan posisi utang DATA pada 3Q2024 dengan jumlah mencapai Rp24.89 miliar. Pihak berelasi tersebut adalah pihak yang masih memiliki hubungan afiliasi, seperti berikut:

Catatan 37. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Sementara dari sisi likuiditas, total aset lancar yang dimiliki DATA pada 3Q2024 sebesar Rp98.44 miliar. Dengan total liabilitas jangka pendek sebesar Rp64.52 miliar. Maka Liquidity ratio di level 1.52x, ini berarti secara kemampuan DATA masih cukup baik karena aset lancar yang dimilikinya dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Secara keseluruhan kinerja neraca keuangan yang dimiliki DATA per 3Q2024, bisa dikatakan ‘cukup baik’. DATA juga tidak terbebani dengan utang yang besar dalam jangka pendek. Meski demikian perlu diperhatikan, pada pos Utang Usaha pihak ketiga, di mana perusahan tidak memberikan rincian mengenai jenis utang usaha dan juga tidak memberi jaminan.

 

  • Laba Rugi

    • Pendapatan

Berdasarkan kinerja pendapatan yang diraih DATA usai IPO, pendapatan 3Q2024 mengalami kenaikan 13.10% YoY menjadi Rp249.01 miliar, dibandingkan pendapatan 3Q2023 yang sebesar Rp220.16 miliar. Dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen bisnis Telekomunikasi mencapai Rp239.93 miliar atau setara 96.35% terhadap total pendapatan. Lalu kontribusi kedua, dari segmen bisnis Non-Telekomunikasi sekitar Rp9.08 miliar atau setara 3.64% terhadap total pendapatan.

Catatan 29. Pendapatan DATA. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Kenaikan pendapatan DATA tidak lepas dari ekspansi jaringan yang dilakukan, melalui dua cara, yakni penambahan backbone untuk menjangkau pelayanan yang lebih luas dan memperluas cakupan fiber to the home (FTTH). Berkat ekspansinya tersebut, setidaknya sampai per 3Q2024 jaringan fiber DATA sudah lebih dari 10.500 km. Bahkan dengan backbone yang ada, DATA berhasil mendorong pertumbuhan homepass sekitar 31%. Tidak hanya itu, DATA juga mampu melakukan rasio penetrasi mencapai 11%. Dan berkat cakupan jaringan yang luas, andal, dan layanan purna jual yang baik DATA mampu menjaga churn tetap berada di bawah 1.5%.

Hal yang menarik dari kinerja DATA di 3Q2024, adalah terjaganya Beban Pokok Pendapatan di angka Rp81.13 miliar. Angka Beban Pokok Pendapatan ini turun drastis 30.48% YoY dari periode 3Q2023 yang sebesar Rp116.71 miliar. Hal ini terjadi karena DATA berhasil melakukan efisiensi pada beberapa pos: Perbaikan dan pemeliharan turun -15.48% YoY menjadi Rp25.97 miliar; Material turun -75.18% YoY menjadi Rp16.37 miliar; dan Operasional turun -26.64% YoY menjadi Rp2.23 miliar.

Catatan 30. Beban Pokok Pendapatan. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Kondisi tersebut, cukup membantu perusahaan untuk menekan tingginya Beban Pokok Pendapatan, sejalan dengan pertumbuhan pendapatan. Alhasil DATA mampu mencatatkan kenaikan Laba kotor cukup signifikan sekitar 62.27% YoY menjadi Rp167.87 miliar di 3Q2024, lebih tinggi dari Laba kotor Rp103.45 miliar pada 3Q2023.

    • Beban Usaha DATA

Cukup disayangkan karena beban usaha DATA membengkak, antara lain: Beban penjualan naik 78.82% YoY menjadi Rp24.32 miliar; Beban umum dan administrasi naik 31.20% YoY menjadi Rp59.29 miliar; Beban lain-lain naik signifikan menjadi Rp1.54 miliar, dari sebelumnya hanya Rp312.54 juta.

Jika di breakdown, maka kenaikan Beban penjualan dipicu oleh tingginya Komisi yang diberikan perusahaan dengan kenaikan 78.86% YoY menjadi Rp22.93 miliar. Begitu juga dengan biasa Pemasaran dan Iklan yang sama-sama mengalami kenaikan, seperti berikut:

Catatan 31. Beban Penjualan. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Beban umum dan adminitrasi DATA juga mengalami kenaikan 31.20% YoY menjadi Rp59.29 miliar pada 3Q2024. Kenaikan ini terjadi karena secara rata-rata komponen dalam Beban umum dan administrasi mengalami kenaikan. Terutamanya kenaikan Gaji sekitar 38.59% YoY menjadi Rp41.48 miliar. Berikut ini rincian Beban umum dan administrasi:

Catatan 32. Beban Umum dan Administrasi. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Namun pada pos Penghasilan (Beban) Lain-lain, DATA mencatatkan kenaikan menjadi Rp1.54 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya hanya sebesar Rp312.54 juta pada 3Q2023. Lantaran pada pos ini, DATA mencatatkan Keuntungan selisih kurs sebesar Rp2.76 juta dan Lain-lainnya sebesar Rp1.79 miliar. Berikut rinciannya:

Catatan 35. Penghasilan (Beban) Lain-lain. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Kemudian penghasilan keuangan DATA juga tercatat naik menjadi Rp550.13 juta di 3Q2024, dari sebelumnya sebesar Rp203.49 juta pada 3Q2023. Kenaikan Penghasilan keuangan didorong oleh Penghasilan jasa giro dan Penghasilan bunga pinjaman pihak berelasi yang sama-sama naik. Berikut rinciannya:

Catatan 33. Penghasilan Keuangan. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Namun dengan porsi utang yang dimiliki DATA, seperti yang dijabarkan pada Neraca Keuangan di atas. Maka perusahaan tidak bisa terhindar dari Beban Keuangan yang melonjak 57.25% YoY menjadi Rp1.95 miliar di 3Q2024, dengan rincian berikut ini:

Catatan 34. Beban Keuangan. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Jadi kinerja DATA di 3Q2024 bisa dikatakan mulai mengalami peningkatan positif, dengan pendapatan yang naik 13.10% YoY menjadi Rp249.01 miliar. Berkat ekspansi perluasan jaringan yang digenjot hingga akhir 3Q2024, baik menambah bakcbone dan memperluas cakupan FTTH. Diikuti dengan Beban Pokok Pendapatan yang dapat ditekan di angka Rp81.13 miliar, menunjukkan bahwa DATA mampu melakukan efisiensi dalam operasionalnya. Terutama pada biaya Perbaikan dan pemeliharan yang turun -15.48% YoY, lalu biaya Material yang juga turun -75.18% YoY, dan Operasional yang turun -26.64% YoY. Sehingga DATA masih dapat menikmati Laba kotor dari hasil operasionalnya.

DATA juga tercatat memiliki penghasilan lain-lain dan penghasilan keuangan yang sama-sama mencatatkan kenaikan dari periode sebelumnya. Sehingga mendukung pertumbuhan Laba Bersih sekitar 105.70% YoY menjadi Rp52.25 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya Rp25.40 miliar pada 3Q2023.

Laba Bersih DATA 3Q2024. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

  • Arus Kas

    • Kas operasi yang dihasilkan DATA pada 3Q2024 adalah positif sebesar Rp60.93 miliar. Ini berarti, DATA mampu menghasilkan kas masuk yang lebih besar, dari kas yang dikeluarkan perusahaan. Secara tidak langsung kas operasi yang positif ini, mencerminkan kemampuan DATA dalam menghasilkan cash dari operasional usahanya.

Arus Kas Operasi. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024 

    • Kas investasi DATA tercatat negatif sebesar -Rp118.68 miliar di 3Q2024. Ini menunjukkan bahwa DATA masih melakukan aktivitas investasi, yang bisa berdampak pada kelangsungan bisnisnya di masa mendatang. Salah satu bentuk investasi yang dilakukan DATA pada 3Q2024 adalah investasi aset hak guna, berupa ruang kantor.

Arus Kas Investasi. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Catatan 13. Aset Hak Guna. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

    • Kas pendanaan tercatat positif Rp68.57 miliar di 3Q2024, padahal sebelumnya negatif -Rp2.22 miliar pada 3Q2023. Positifnya kas pendanaan ini karena DATA mendapatkan Penerimaan utang senilai Rp435.1 juta. Namun di waktu yang sama, DATA juga mendapatkan Pembayaran utang dari pihak berelasi sebesar Rp22.54 miliar, dan Penerimaan dari hasil IPO Rp51.70 miliar. Kas pendanaan yang positif ini tidak selalu buruk, mengingat DATA sendiri masih melakukan Pembayaran utang bank, konsumen, liabilitas sewa, hingga membayar biaya emisi saham.

Arus Kas Pendanaan. Source: Laporan Keuangan DATA Kuartal III-2024

Dengan posisi arus kas di atas, jika disimpulkan berdasarkan indikator kondisi kas. Maka arus kas yang dimiliki DATA masih terbilang baik, di mana DATA mampu menghasilkan cash masuk yang lebih besar untuk perusahaan. DATA juga masih terus melakukan investasi untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya. Lalu DATA juga masiih memenuhi kewajibannya terhadap sejumlah pembayaran, meskipun di waktu yang sama DATA juga menerima sejumlah dana masuk, baik itu dari utang maupun pembayaran utang dari pihak berelasi.

Kas Operasi

Kas InvestasiKas Pendanaan

Indikator

(+) Rp60.93 miliar

(-) Rp118.68 miliar(+) Rp68.57 miliar

Good Indicator

 

Strategi Bisnis DATA ke Depan

Berkenaan dengan proses DATA diakuisisi Djarum Group, Agus Setiono – selaku Direktur Utama DATA, mengungkapkan bahwa perusahaan menargetkan tercapainya pemasangan 500 ribu jaringan internet. Target tersebut naik cukup signifikan, dari sebelumnya hanya 180 ribu jaringan di awal tahun yang akan dilakukan melalui produk NetHome.id. Dengan harapan dapat mendongkrak pendapatan dan laba bersih DATA di sepanjang tahun 2025.

DATA sendiri saat ini fokus menjalankan bisnis layanan internet, yang mencakup layanan Broadband, Layanan Local Link, Server Colocation, Layanan Managed Services (mulai dari setting IP CAM, WiFi Device, VOIP), termasuk Layanan Penyediaan Konektivitas. Namun nanti, setelah DATA diakuisisi Djarum Group, maka DATA akan berupaya memanfaatkan peluang sinergi dengan Djarum Group.

Salah satunya melalui jaringan luas milik Djarum Group yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, untuk dapat mempercepat pembangunan infrastruktur teknologi dan juga telekomunikasi yang dijalankan oleh DATA pada jalur-jalur antarkota. Sehingga sinergi keduanya memang saling mendukung satu sama lain, di mana jaringan inter-island milik Djarum Group nantinya akan ditopang oleh jaringan inter-city DATA. Dengan cara itu, maka memungkinkan terjadinya efisiensi pembangunan infrastruktur jaringan, pemanfaatan tiang, maupun jalur fiber yang telah ada sebelumnya.

DATA juga akan mengubah arah bisnisnya, dari yang sebelumnya didominasi segmen B2B, dengan porsi 70% – 80%. Namun di tahun 2025 ini DATA akan lebih fokus pada segmen ritel. Salah satu caranya, masuk ke segmen Residensial atau perumahan dengan target 250.000 homepass sambungan homeconnect. Nah berdasarkan data update Desember 2024, berikut ini gambaran capaian segmentasi pasar DATA:

Segmentasi Pasar DATA. Source: Public Expose DATA Desember 2024

Dan salah satu produk yang akan dijadikan alat untuk menjalankan strategi adalah NetHome.id, yang memang dirancang untuk menyasar segmentasi pasar menengah ke bawah. Yang notabenenya belum terjangkau layanan internet, dengan rincian:

          Salah satu produk DATA – Nethome.id. Source: Public Expose DATA Desember 2024

Dari review singkat di atas, terlihat bahwa DATA lebih memfokuskan arah bisnis pada segmen yang belum dikuasai para kompetitor. Termasuk untuk menjamah area yang belum dijangkau cakupan fiber dengan cara berkolaborasi dengan mitra lokal. Hal ini sejalan dengan target Pemerintah yang berkeinginan meningkatkan akses internet nasional sampai lebih dari 80%.

 

Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!

BANNER-ARTIKEL-MIP-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…

 

Kesimpulan

Dengan DATA diakuisisi Djarum Group peluang pasar DATA berpotensi semakin besar ditambah lagi dengan dukungan dari jaringan yang sudah dimiliki Djarum Group. Sebut saja, untuk pasar yang dimiliki oleh iForte yang belum tergarap secara maksimal, nantinya dapat digarap lebih baik lagi oleh DATA. Bahkan tidak menutup kemungkinan, untuk DATA dan iForte dapat berkolaborasi dalam menyediakan layanan broadband. Dengan begitu, seharusnya momentum masuknya iForte, yang merupakan anak usaha dari PT Sarana Menara Nusantara Tbk (sticker code: TOWR) ini bisa menjadi ‘sinyal’ yang baik bagi prospek bisnis DATA ke depan.

Dari sisi harga saham DATA sendiri, saat ini berada dalam tren bullish ke level 1500an – 1560an dan sedang diperdagangkan pada PER 8.75x dan PBV 3.00x menunjukkan bahwa saat ini sahamnya tengah diapresiasi pasar terlepas dari kinerja keuangannya yang cukup solid.

Historical harga saham DATA. Source: finance.yahoo.com

 Nah, pertanyaannya sekarang seberapa optimis teman-teman investor melihat prospek bisnis DATA usai diakuisisi oleh Djarum Group?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *