AUTO Ekspansi ke Pasar Global
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team

Memasuki tahun 2025, keputusan AUTO ekspansi ke pasar global semakin nampak gencar. Langkah emiten otomotif ini lebih dari sekedar untuk mendongkrak kinerja penjualan di ranah ekspor. Melainkan sebagai siasat menjaga kelangsungan bisnis di saat pasar otomotif domestik masih lesu seperti sekarang. Lantas apakah siasat ini berhasil melesatkan kembali harga saham AUTO?

 

 

Siasat AUTO Ekspansi ke Pasar Global

PT Astra Otoparts Tbk (sticker code: AUTO) bersiap masuk ke pasar global dunia, untuk memaksimalkan jangkauan pasar internasional lebih luas lagi. Sampai dengan per artikel ini ditulis, AUTO setidaknya sudah melemparkan banyak produk ke lebih dari 50 negara, yang didalamnya juga menjamah pasar-pasar potensial di wilayah Timur Tengah, Asia Pasifik, Afrika, hingga Eropa dan juga Amerika Selatan.

AUTO juga berupaya untuk tetap menjaga daya saing perusahaan, salah satunya melalui peningkatakan efisiensi operasional yang ada pada lini bisnis manufaktur dan perdagangan. Bersamaan dengan masih terus melakukan penawaran produk berkualitas, namun dengan harga kompetitif.

Selain itu, AUTO juga kembali memperkuat diversifikasi bisnisnya pada pasar komponen non-otomotif. Seperti yang diketahui, pada tahun 2021 ketika masa pandemi Covid19, emiten otomotif ini sudah pernah berinovasi meluncurkan produk alat kesehatan, berupa Masker Elektrik.

Source: industri.kontan.co.id

Nah untuk di tahun 2025 ini, AUTO kembali meningkatkan fokusnya pada segmen pasar non-otomotif ini melalui merk GRIN yang mencakup sejumlah produk. Mulai dari baby incubator, digital coloumn scale, blood pressure monitor lite, infant warmer, hingga electrocardiography.

Produk kesehatan AUTO. Source: Public Expose AUTO 2024

Tidak hanya itu saja, AUTO juga melakukan diversifikasi portfolio bisnis berupa produksi komponen untuk kebutuhan heavy equipment, dan juga industrial chain, dan railwat industry. Termasuk dengan meningkatkan digitalisasi dan pemanfaatan industri 4.0 dan lain sebagainya.

Diversifikasi bisnis AUTO. Source: Public Expose AUTO 2024

 

Potensial Kerja Sama dengan Produsen Kendaraan Listrik

Terhitung sejak kuartal III-2024, AUTO juga tengah gencar melakukan pendekatan dan diskusi dengan BYD – perusahaan produsen kendaraan listrik (EV) dari China. Rencananya AUTO ingin berkolaborasi dengan BYD untuk mengembangkan segmen xEV Indonesia. Berkenaan dengan akan mulai beroperasinya pabrik BYD Indonesia pada tahun 2026 mendatang. xEV ini nantinya akan menjadi prioritas supply yang akan disediakan AUTO. Termasuk untuk menyuplai berbagai macam komponen pendingin yang banyak digunakan untuk kendaraan listrik. Fyi, untuk saat ini AUTO sendiri sudah berkolaborasi dengan Wuling Indonesia, dalam kepentingan untuk menjaga ketersediaan pasokan baterai GS dan juga wheelbase kendaraan listrik.

 

Wacana Masuknya Mobil Listrik Peluang AUTO

[Baca lagi: WAcana Masuknya Mobil Listrik, Peluang atau Bahaya untuk AUTO?]

 

Review Singkat Capaian Kinerja AUTO 3Q2024

Dari hasil kinerja periode 3Q2024, saham emiten otomotif ini berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan, meskipun hanya tumbuh tipis sekitar 0.56% YoY menjadi sebesar Rp14.16 triliun, dari pendapatan AUTO di 3Q2023 yang sebesar Rp14.08 triliun. Dengan kontribusi pendapatan terbesar berasal dari segmen bisnis Manufaktur yang menyumbang sekitar 52.04% dari total pendapatan AUTO. Barulah kontribusi kedua, disumbang oleh segmen perdagangan sekitar 47.95% dari total pendapatan AUTO.

Catatan 30. Informasi Segmen bisnis AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

Pendapatan AUTO masih terbilang baik, meski sepanjang tahun 2024 situasi industri otomotif lesu. Hal ini tercermin dari data Gaikindo, terhitung mulai Januari hingga Desember 2024, wholesales tercatat mencapai 865.723 unit, turun 13.9% YoY dari sebanyak 1.005.802 unit pada periode tahun 2023. Hal yang sama juga terjadi pada penjualan retail mobil nasional – yang merupakan sistem penjualan dari dealer langsung ke konsumen, juga turun menjadi 889.680 unit, turun 10.9% YoY dari sebanyak 998.059 unit pada periode 2023. Turunnya penjualan tersebut, dipicu oleh daya beli yang juga lemah. Akibat suku bunga kredit kendaraan bermotor yang naik, lonjakan inflasi hingga ketidakpastian ekonomi.

Sementara berdasarkan pihak ketiga, penjualan lokal masih mendominasi dengan kontribusi mencapai 60.59% dari total pendapatan AUTO. Namun untuk penjualan ekspor hanya berkontribusi sekitar 8.61% dari total pendapatan AUTO. Sehingga tidak heran, jika kemudian di tahun 2025 ini fokus AUTO ekspansi ke pasar global, sebagai solusi untuk menjaga keberlangsungan bisnis. Dengan harapan jangkauan bisnis yang meluas, akan dapat menaikkan kontribusi penjualan ekspor.

Catatan 22. Penjualan berdasarkan pasar lokal dan ekspor AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

AUTO juga terbilang berhasil melakukan efisiensi, terlihat dari Beban Pokok Pendapatan yang terkontrol sebesar Rp11.93 triliun di 3Q2024, dibandingkan Rp11.81 triliun pada 3Q2023. Hal ini terlihat dari komponen biaya produksi perusahaan yang rata-rata lebih rendah di 3Q2024, dibandingkan biaya produksi pada periode yang sama di 3Q2023.

Catatan 23. Beban Pokok Pendapatan AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

Sehingga Laba Kotor AUTO tercatat sebesar Rp2.23 triliun di 3Q2024. Yang pada gilirannya mampu meningkatkan kembali Gross Profit Margin AUTO ke level 16%.

Historical GPM AUTO. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

Hanya saja di tengah efisiensi yang diterapkan, Beban Penjualan AUTO masih sedikit mengalami kenaikan sekitar 5.97% YoY menjadi Rp747.83 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya Rp705.65 miliar pada 3Q2023. Akibat adanya kenaikan biaya karyawan menjadi Rp295 miliar, serta Pengepakan dan gudang menjadi Rp164.04 miliar. Diikuti kenaikan beberapa komponen lainnya:

Catatan 24. Beban Usaha Penjualan berdasarkan pasar lokal dan ekspor AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

Kendati begitu, dari sisi Beban Umum dan Administrasi AUTO berhasil menekan hampir seluruh biaya. Sehingga Beban Umum dan Administasi turun sekitar 2.58% YoY menjadi Rp696.27 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya Rp714.73 miliar pada 3Q2023. Dengan rincian seperti di bawah:

Beban Umum dan Administrasi AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

Dengan Biaya Keuangan yang sedikit lebih besar mencapai Rp31.35 miliar di 3Q2024, atau naik 12.56% YoY dari Biaya Keuangan Rp27.85 miliar pada 3Q2023.

Catatan 25. Biaya Keuangan AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

Dan Beban Lain-lain yang juga naik menjadi Rp44.92 miliar di 3Q2024 , atau naik 14.79% YoY dari Beban Lain-lain yang sebesar Rp39.13 miliar. Beruntungnya pada pos ini, AUTO tidak mengalami Kerugian atas nilai tukar mata uang asing. Sehingga cukup meringankan kinerja keuangan AUTO pada periode 3Q2024.

Catatan 27. Beban lain-lain AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

 

Penghasilan Lainnya AUTO

Pada 3Q2024, AUTO juga mencatatkan adanya Keuntungan atas laba bersih entitas asosiasi sebesar Rp747.96 miliar, dibandingkan periode 3Q2023 yang sebesar Rp662.28 miliar. Keuntungan AUTO ini diperoleh dari adanya investasi dari ventura bersama, dengan beberapa perusahaan berikut:

Catatan 10. Investasi pada Ventura Bersama yang dilakukan AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

Selain itu, Penghasilan Keuangan AUTO juga meningkat menjadi Rp143.78 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya Rp113.70 miliar pada 3Q2023. Serta adanya Penghasilan Lain-lain yang juga naik menjadi Rp240.39 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya Rp107.10 miliar pada 3Q2023.

Catatan 26. Penghasilan Lain-lain AUTO. Source: Laporan Keuangan AUTO Kuartal III-2024

Dari review singkat di atas, terlihat bahwa secara operasional bisnis AUTO ini mengalami pertumbuhan positif. Hal ini tercermin dari laba bersih perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan lebih jauh lebih pesat, daripada pendapatannya dengan kenaikan laba bersih secara positif sekitar 16.03% YoY menjadi sebesar Rp1.52 triliun, dibandingkan periode 3Q2023 yang sebesar Rp1.31 triliun. Berkat laba bersih AUTO yang positif di 3Q2024, Net Profit Margin (NPM) yang dihasilkan pun meningkat ke level 11%. Setelah dalam 10 tahun terakhir NPM AUTO berada di level perbaikan.

Historical NPM AUTO. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

Yang berarti, AUTO sebagai perusahaan otomotif sudah berhasil melakukan banyak efisiensi pada operasionalnya. Sehingga laba bersih yang diperolehnya lebih tinggi, bahkan dari periode sebelumnya.

Pertumbuhan laba bersih AUTO ini pun, tidak lepas dari kontribusi joint venture yang dilakukan AUTO pada beberapa perusahaan otomotif. Yang pada gilirannya, berimbas pada kenaikan laba bersih perusahaan. Sekalipun dalam waktu satu terakhir ke belakang industri otomotif nasional mengalami pelemahan.

 

Prospek Harga Saham AUTO Berdasarkan Kinerja dan Ekspansi Global

Pergerakan harga saham AUTO. Source: finance.yahoo.com

Per artikel ini ditulis, harga saham AUTO bergerak di kisaran 2000an. Bercermin dari kinerja AUTO yang terbilang ciamik, bukan tidak mungkin harga saham AUTO akan kembali melesat di tahun 2025 ini. Adapun jika dilihat dari sisi valuasi, saham AUTO saat ini diperdagangkan pada Price to Earnings ratio (PER) 4.73x, yang menunjukkan bahwa harga saham AUTO untuk sekarang ini hanya dinilai sekitar 4.73 kali lipat dari laba perusahaan. Dan secara rasio saham AUTO ini juga bisa dikatakan rendah, karena memiliki Price to Book Valeu (PBV) 0.7x, yang berarti sahamnya dihargai hanya 70% di bawah nilai bukunya. Ini berarti harga saham AUTO yang berada di kisaran 2000an, memang sedang dihargai ‘cukup murah’.

Sementara dari sisi prospek bisnis, dengan AUTO ekspansi ke pasar global tentu akan semakin memperkuat jaringan bisnisnya di ranah internasional. Dengan harapan ekspansi ini akan membuahkan hasil berupa kontribusi nilai ekspor yang bertambah besar terhadap total pendapatannya.

Tidak hanya itu, dari sisi penjualan domestik AUTO untuk tahun ini, nampaknya juga akan cukup terbantu oleh adanya event Pameran Kendaraan Mobil: Indonesia International Motor Show (IIMS). Event yang berlangsung mulai dari 13 – 23 Februari 2025 ini, diklaim menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta otomotif. Artinya ini bisa menjadi peluang bangkitnya penjualan spareparts yang diproduksi AUTO, seiring dengan naiknya permintaan komponen. Setidaknya event IIMAS ini akan menjadi katalis baik bagi AUTO di kinerja 1Q2025 nanti.

 

Kesimpulan

Keputusan AUTO ekspansi ke pasar global, memang tidak lepas dari pengaruh industri otomotif dalam negeri yang masih lesu sampai dengan sekarang. Maka untuk dapat menjaga kelangsungan bisnis otomotifnya, dan tetap dapat menjaga nilai maupun pertumbuhan pendapatannya, AUTO akan fokus menggenjot ekspansinya ke luar negeri. Artinya, langkah AUTO ini bukan untuk benar-benar switching fokus jadi ke luar negeri. Namun lebih sebagai siasat agar kelangsungan bisnisnya tetap terjaga dan tidak ikut tertekan efek penjualan domestik yang menurun.

Terlebih lagi situasi industri di Indonesia juga semakin terpukul dengan adanya pengaruh dari penyesuaian kenaikan PPN 12%, yang kian membebani daya beli konsumen. Akibatnya sektor otomotif digadang-gadang sebagai salah satu sektor bisnis yang cukup tertekan di tahun 2025. Lantaran perubahan preferensi masyarakat yang akan lebih memilih menabung daripada spending, seperti untuk membeli kendaraan. Hal ini bisa berdampak pada semakin menurunnya volume penjualan mobil domestik.

Bahkan sekalipun AUTO termasuk ke dalam perusahaan yang berhasil melakukan efisiensi operasional. Namun hal itu, tidak serta merta membuat AUTO terhindar dari risiko tingginya biaya bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi spareparts. Disusul lagi dengan adanya perubahan regulasi pemerintah yang sewaktu-waktu bisa berubah dan memengaruhi kinerja perusahaan di sektor otomotif.

Nah melihat peluang yang ditawarkan oleh AUTO ekspansi ke pasar global, seberapa tertarik teman-teman investor terhadap saham emiten otomotif ini?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *