Terakhir diperbarui Pada 2 Januari 2025 at 4:24 pm
Beberapa waktu belakangan ini emiten ASTRA mengalami penurunan, dan ada banyak yang nanya mengenai pendapat saya tentang emiten ASTRA ini yang kabarnya mengalami penurunan penjualan mobil. Apakah benar? Dan gimana ASTRA ke depannya?
Daftar Isi
Penjualan Mobil ASTRA Turun?
Saham ASTRA mengalami penurunan belakangan ini, di mana secara year to date harga saham ASII per video ini dibuat negatif 11.4%. Hal ini sejalan dengan maraknya pemberitaan penjualan mobil di tahun 2024 yang tengah lesu. Pertanyaannya apakah ASII ini menarik diinvestasikan di tengah lesunya penjualan mobil?
Data Penjualan Unit Mobil ASII
Mengacu pada data Gaikindo, menunjukkan total akumulasi penjualan mobil nasional periode Januari-Oktober 2024 sudah mencapai 710.406 unit. Di mana hal ini lebih rendah 125.722 unit atau 15.05%, dibandingkan penjualan mobil Januari-Oktober 2023 yang mencapai 836.128 unit.
Gimana dengan ASII apakah juga sama?
Penjualan unit mobil ASTRA berdasarkan data Gaikindo, memang penjualan di tahun 2024 turun dibandingkan penjualan tahun 2023, yang terjadi pada semua bulan. Kalau secara total dalam 10 bulan ya, di mana total Januari sampai Oktober hanya 403ribu unit, turun 13.8% dari tahun sebelumnya.
Nah yang jadi pertanyaanya adalah, bagaimana kinerja keuangan emiten ASII terlepas dari penurunan penjualan unit mobil?
Kinerja Saham ASII
Kalau kita lihat per laporan keuangan Q3 2024, emiten ASII mencatatkan laba bersih di mana pada 3Q24 tercatat Rp10 triliun Rupiah mengalami kenaikan 21% YoY atau 19% QoQ. Di mana selama 9M24 revenue dari ASII ini naik 2.25%, dan laba bersih tercatat menjadi Rp25.9 triliun atau mengalami kenaikan +1% YoY.
Kok bisa pendapatannya naik, kan penjualan mobilnya turun?
Kita bisa liat di segmen penjualan, di mana revenue memang dari sisi otomotif terjadi kenaikan tipis tidak sampai 1%, alias hanya 0.37%. Ini kemungkinan terjadi, karena dari sisi penjualan mobil yang mengalami kenaikan, lantaran dari sisi harga management biasanya menaikkan harga jual unit kendaraannya setiap tahun. Di mana kalau kita lihat ya, net income dari sisi otomotif ini justru terjadi penurunan cukup besar 7.3%, akibat kenaikan beban-beban tadi.
Oya, revenue dari sisi motor ini tidak dikonsolidasikan ke dalam revenue. Namun meski begitu, bagian atas hasil bersih ventura bersama ini laba dari penjualan motor ini masuk ke dalam laba otomotif, bahkan menyumbang sampai dengan Rp5.6 triliun.
Jadi sebenarnya, penjualan motor ini salah satu komponen yang penting di bagian segmen otomotif untuk ASTRA, yang sebenarnya mengalami kenaikan penjualan unit 3% YoY, dari semula 5.1 juta unit menjadi 5.27 unit di 9M2024.
Sayangnya, sebagian besar investor tidak memperhatikan penjualan motor dari segmen otomotif ASII, karena memang dari segi top line tidak dikonsolidasikan.
Penasaran dengan pembahasan selengkapnya? Yuk simak langsung!
###
DISCLAIMER ON:
Video ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada video adalah bersifat informasi yang mengedukasi teman-teman investor, berdasarkan sudut pandang Rivan Kurniawan dan Team. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.