Alfamart-Tutup-400-Toko
Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Analyst RK Team  

Sepanjang tahun 2024 berjalan, Alfamart tutup 400 toko minimarketnya secara berkala. Aksi penutupan toko Alfamart tersebut menyedot perhatian publik dan memicu kekhawatiran para investor yang telah memegang saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (sticker code: AMRT). Alfamart sendiri sangat lekat di kalangan masyarakat, dengan slogan ‘Belanja Puas Harga Pas’ minimarket ini berhasil mendominasi pasar ritel, khususnya barang primer. Meskipun persaingan industri ritel modern belakangan semakin ketat. Lantas apa yang sebenarnya terjadi dengan saham Alfamart? Apakah penutupan toko bagian dari siasat ekspansi atau sebaliknya terancam bangkrut?

 

Alfamart Tutup 400 Toko

Sepanjang tahun 2024 ini, Alfamart tutup 400 toko. Di mana penyebab utama Alfamart tutup 400 toko ini adalah karena biaya sewa yang terus mengalami kenaikan signifikan, yang dinilainya tidak wajar. Sehingga dengan berbagai pertimbangan, AMRT memutuskan untuk menutup sebagian besar toko minimarketnya.

Hal lain yang juga memicu aksi Alfamart tutup 400 toko, karena ada sejumlah mitra waralaba Alfamart yang lebih memilih beralih ke usaha lain, dibandingkan melanjutkan franchise. Seperti kita tahu, AMRT juga menawarkan kerja sama franchise kepada masyarakat umum dengan nilai investasi mulai dari Rp300 juta.

 

Review Kinerja AMRT 3Q2024

  • Neraca Keuangan

Berdasarkan kinerja neraca keuangan AMRT periode 3Q2024, total asset yang dimiliki AMRT mencapai Rp36.63 triliun atau naik 6.98% YoY, sedikit lebih tinggi dari total asset 3Q2023 yang sebesar Rp34.34 triliun. Kenaikan total asset AMRT tersebut, didukung oleh naiknya asset lancar 6.12% YoY menjadi Rp18.38 triliun dan naiknya asset tidak lancar 7.86% YoY menjadi Rp18.25 triliun.

Pada pos asset lancar, AMRT tercatat memiliki kas dan setara kas yang juga naik tipis 2.21% YoY menjadi sebesar Rp4.16 triliun. Hal ini didorong oleh naiknya jumlah kas dan bank 3.44% YoY menjadi Rp3.90 triliun, meski sebenarnya pada bagian setara kas turun -11,83% YoY menjadi Rp260.70 miliar.

AMRT juga mencatatkan adanya kenaikan Persediaan 9.41% YoY menjadi Rp11.04 triliun di 3Q2024, dari Persediaan sebesar Rp10.09 triliun pada 3Q2023. Stok persediaan tersebut naik, baik untuk jenis makanan 10.46% YoY dan bukan makanan 7.88% YoY. Naiknya stok persediaan AMRT, sebenarnya wajar terjadi. Mengingat tingkat turnover investory dari AMRT sendiri cukup tinggi, di mana untuk per September 2024 berada di level 8.1x, yang lebih tinggi dari turnover inventory pada bulan Juni 2024 yang berada di level 6.95x.

Sementara pada pos Aset tidak lancar, secara keseluruhan komponennya mengalami kenaikan, seperti berikut:

Catatan 6. Persediaan – Neto. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Untuk investasi AMRT terdapat pada investasi saham yang naik 1.90% YoY menjadi Rp777.52 miliar, dan investasi obligasi konversi yang stabil di Rp3.62 miliar. Sedangkan pada Aset tetap juga naik 7.95% YoY menjadi Rp8.69 triliun, yang diakibatkan oleh adanya penambahan investasi berupa tanah, bangunan dan prasarana, peralatan dan investaris, hingga kendaraan operasional. Juga disusul oleh naiknya Aset hak guna 6.22% YoY menjadi Rp7.68 triliun, untuk menambah hak guna pada tanah dan bangunan.

Secara keseluruhan pertumbuhan neraca keuangan AMRT di periode 3Q2024 masih tergolong baik, dengan pertumbuhan yang juga positif. Bahkan tercatat AMRT melakukan penambahan asset tetap dan juga asset hak gunanya terhadap bangunin dan tanah.

  • Liquidity Ratio AMRT

Sejalan dengan capaian positifnya, total liabilitas jangka pendek AMRT naik 6.72% YoY menjadi Rp18.42 triliun. Dengan penyumbang utang terbesar berasal dari Utang Usaha Pihak Ketiga mencapai Rp11.43 triliun, yang terdiri dari beberapa jenis umur utang usaha:

Catatan 11. Utang Usaha AMRT. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Selain itu, AMRT juga harus membayarkan Liabilitas sewa Rp1.27 triliun, sebagai bagian jangka pendek, dari total liabilitas sewa sesuai dengan perjanjian sewa untuk toko, kantor, dan kendaraan. Berikut rinciannya:

Catatan 15. Liabilitas sewa AMRT. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Secara Liquidity Ratio AMRT berada di level 1.0x. Di mana perbandingannya, total liabilitas jangka pendek sebesar Rp18.42 triliun VS total Aset lancar Rp18.38 triliun. Yang berarti secara kemampuan perusahaan kurang mampu dalam menangani liabilitas jangka pendeknya, jika hanya mengandalkan jumlah Aset lancarnya. Dan secara historical, liquidity ratio AMRT ini berada dalam level satu kali lipat terhadap kewajibannya dalam jangka pendek.

Historical liquidity ratio AMRT. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

Ditambah lagi, dari sisi Debt to Equity Ratio AMRT berada di level 1.28x. Di mana total Liabilitas AMRT sebesar Rp18.42 triliun VS total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp15.52 triliun. Tentu jumlah Ekuitas milik AMRT tidak sanggup memenuhi total liabilitas perusahaan di periode 3Q2024. Dan kemampuan AMRT ini justru terus mengalami penurunan level DER hingga per 3Q2024. Perlu diketahui, penyebab liabilitas AMRT begitu besar adalah utang usaha. Hal ini wajar karena model bisnis AMRT yang sifatnya menyetok banyak persediaan dari pemasoknya.

Historical debt to equity ratio AMRT. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

Cash Ratio yang dimiliki AMRT juga berada di level yang rendah di 0.2x. Hal ini tercermin dari posisi kas AMRT sebesar Rp4.16 triliun, tentu tidak dapat membayar jumlah liabilitas jangka pendek yang mencapai Rp18.42 triliun. Namun, kecilnya posisi kas AMRT dikarenakan model bisnis ritel yang memutar uangnya kedalam bentuk persediaan.

Historical cash ratio AMRT. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

 

  • Profitabilitas AMRT

Berdasarkan kinerja keuangan terakhir, pendapatan AMRT naik 10.23% YoY menjadi Rp88.21 triliun di 3Q2024, dibandingkan pendapatan Rp80.02 triliun pada 3Q2023. Dengan rincian jenis penjualan yang sama-sama meningkat di periode 3Q2024, yakni: Makanan naik 10.52% YoY menjadi Rp62.37 triliun di 3Q2024, dari sebelumnya Rp56.43 triliun pada 3Q2023; Dan Bukan Minuman naik 9.53% YoY menjadi Rp25.84 triliun di 3Q2024, dari sebelumnya Rp23.59 triliun pada 3Q2023.

Bahkan jika dilihat berdasarkan segmen juga mengalami kenaikan secara tahunan: Segmen Jawa naik 6.38% YoY menjadi Rp33.50 triliun di 3Q2024; Segmen Di luar Jawa naik 15.06% YoY menjadi Rp31.93 triliun; dan Segmen Jabodetabek naik 4.48% YoY menjadi Rp24.70 triliun. Seperti berikut:

Catatan 31. Segmen Operasi AMRT. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Sejalan dengan pendapatan yang naik, Beban pokok pendapatan AMRT juga naik 9.85% YoY menjadi Rp69.34 triliun. Hal ini disebabkan oleh naiknya bahan persediaan baik di awal tahun dan juga yang tersedia untuk dijual, seperti berikut:

Catatan 18. Beban Pokok Pendapatan AMRT. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Alhasil laba kotor yang masih dapat dirasakan AMRT dari kinerja periode 3Q2024 adalah sebesar Rp18.86 triliun. Angka laba kotor ini naik 11.66% YoY dari sebelumnya Rp16.89 triliun pada 3Q2023. Dengan pertumbuhan laba kotor tersebut, tidak heran jika Gross Profit Margin AMRT juga masih menunjukkan pertumbuhan di level 21%. Yang juga menandai bahwa penjualan yang dilakukan AMRT melalui jaringan toko-tokonya masih memberikan keuntungan dari setiap produk.

Historical GPM AMRT. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

Meski pendapatan dan laba kotornya meningkat, namun cukup disayangkan jumlah beban yang ditanggung AMRT juga tidak kalah besarnya. Tercatat untuk Beban penjualan dan distribusinya membengkak +11.98% YoY menjadi Rp15.04 triliun. Dengan kenaikan terbesar berasal dari Gaji dan upah karyawan 10.45% YoY. Disusul dengan kenaikan Penyusutan asset hak guna 10.12% YoY, Listrik dan air naik 15.07% YoY, Penyusutan asset tetap naik 18% YoY, hingga biaya Sewa yang naik 26.94% YoY, dan kenaikan biaya lainnya, berikut ini:

Catatan 19. Beban penjualan dan distribusi. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Beruntungnya AMRT di 3Q2024, masih mencatatkan kenaikan tipis dari Pendapatan lainnya 0.37% YoY menjadi Rp924.61 miliar, dibandingkan Pendapatan lainnya sebesar Rp921.17 miliar pada 3Q2023. Sehingga Laba usaha AMRT masih naik 7.63% YoY menjadi Rp3.10 triliun di 3Q2024, dari Laba usaha sebesar Rp2.88 triliun pada 3Q2023.

Pada pos berikutnya, AMRT mencatatkan Pendapatan keuangan yang naik 49.56% YoY menjadi Rp75.47 miliar di 3Q2024, dari Pendapatan keuangan sebesar Rp50.46 miliar pada 3Q2023. Sayangnya Biaya keuangan AMRT bengkak mencapai -Rp91.88 miliar di 3Q2024, dari sebelumnya -Rp130.95 miliar pada 3Q2023 yang disebabkan oleh biaya bunga akibat utang bank, biaya transaksi obligasi, biaya bunga liabilitas sewa dan biaya bunga utang pembiayaan konsumen.

Alhasil Laba bersih yang dicatatkan AMRT naik 9.13% YoY menjadi Rp2.39 triliun di 3Q2024, dari laba bersih Rp2.19 triliun pada 3Q2023.

Laba bersih AMRT. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Dengan pertumbuhan laba bersih tersebut, setidaknya AMRT masih bisa menerima keuntungan penjualan di periode 3Q2024. Meski mungkin secara historical Net Profit Margin yang dihasilkan AMRT berada di kisaran yang relatif kecil, untuk ukuran perusahaan ritel seperti Alfamart.

Historical NPM AMRT. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

 

  • Arus Kas AMRT

Pada kas operasi AMRT tercatat positif Rp5.69 triliun di 3Q2024. Menandakan bahwa kas masuk perusahaan memang lebih besar, dibandingkan dengan kas keluar. Terlebih lagi AMRT masih mendapatkan kas masuk yang berasal dari kegiatan usaha lainnya sebesar Rp1.29 triliun di periode 3Q2024.

Arus kas operasi AMRT. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Berikutnya kas investasi AMRT negatif -Rp4.18 triliun di 3Q2024. Hal tersebut karena AMRT juga massif melakukan aktivitas investasi, baik pada Aset Lancar maupun Aset Tidak Lancar. Termasuk melakukan pembayaran Penyertaan saham sebesar Rp9.82 miliar.

Arus kas investasi AMRT. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Kemudian untuk kas Pendanaan juga tercatat negatif -Rp1.42 triliun. Pada pos ini, AMRT masih mencatatkan adanya Penerimaan pendanaan eksternal, yakni: Utang Bank jangka pendek mencapai Rp79.35 triliun dan Setoran modal ke entitas anak tertentu dari kepentingan non-pengendali Rp60 miliar. Dari adanya Penerimaan pendanaan tersebut, AMRT dapat memanfaatkannya untuk pengembangan bisnis AMRT ke depan.

Namun, bersamaan dengan itu AMRT juga masih melakukan sejumlah Pembayaran, baik itu untuk Utang Bank, Utang Pembiayaan konsumen, Beban bunga, Liabilitas sewa, hingga Dividen. Ini berarti dengan kas pendanaan yang negatif, menunjukkan iktikad baik AMRT dalam memenuhi kewajibannya, terhadap pembayaran pinjaman perusahaan maupun pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Historical kas pendanaan AMRT. Source: Laporan Keuangan AMRT 3Q2024

Dari kinerja arus kas AMRT di periode 3Q2024, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ritel ini memiliki arus kas dengan kategori ‘best indicator’. Lantaran kas operasinya yang positif, dengan pendapatan yang masih lebih besar dari pengeluarannya. Lalu kas investasi yang negatif, menandakan bahwa AMRT masih massif dalam melakukan pengembangan bisnis, seperti membuka 1.000 unit toko baru, yang bersamaan dengan aksi Alfamart tutup 400 toko minimarketnya.

 

Jadi, Siasat Saham AMRT Ekspansi atau Terancam Bangkrut?

  • Alfamart Buka 1.000 Toko Baru

Menariknya di tengah sorotan Alfamart tutup 400 toko, justru AMRT ini telah berhasil merealisasikan Pembukaan 1.000 toko baru di sepanjang tahun 2024. Pembukaan toko baru tersebut difokuskan AMRT di wilayah luar Jawa. AMRT sendiri mengklaim bahwa pangsa pasarnya masih terbuka luas dan tentunya biaya sewa diluar Jawa lebih murah dibanding di Pulau Jawa.

Berdasarkan ungkapan Solihin – selaku Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), “Yang tutup itu hanya setengah dari jumlah toko yang baru dibuka. Jadi sebenarnya masih lebih banyak toko yang buka,” Ungkapnya.

AMRT juga fokus ekspansi ke luar negeri, terutamanya di Filipina. Sebagai tambahan informasi, AMRT setidaknya sudah mempunyai 1.800 toko minimarket yang tersebar di Filipina. Sedangkan untuk negara lain, AMRT sendiri masih melakukan market study.

Tidak hanya itu, AMRT juga tengah mengupayakan pengembangan omni channel, untuk meningkatkan pengalaman belanja online konsumennya, melalui aplikasi Alfagift. AMRT sendiri menawarkan free ongkir untuk setiap pembelanjaan di Alfagift. Termasuk dengan sistem pengiriman dengan waktu instan, yang mengandalkan 19 ribu toko, yang di mana 3 ribunya merupakan store hub, sehingga pengiriman bisa menjadi lebih cepat.

 

Stock Market Mastery adalah program belajar saham komprehensif yang didesain oleh RK Team, membantu Anda mendapatkan profit secara konsisten di pasar saham. Segera daftarkan diri Anda di sini!

Banner_SMM_Jan_2025 (1)

Manfaatkan Voucher 200K untuk Pendaftar Tercepat SMM RK di bawah ini!

 

 

  • Benarkah, Terancam Bangkrut?

Jika melihat kembali pada review kinerja AMRT, khususnya pada pos Liabilitas Jangka Pendek. Maka benar ungkapan manajemen AMRT, bahwa perusahaan dibebani oleh tingginya biaya sewa ruko atau kantor, hingga kendaraan. Terlebih lagi secara bisnis AMRT ini, memiliki keterkaitan erat terhadap perkembangan ekonomi dalam negeri.

Gambaran halnya ketika perekonomian tidak stabil di tahun 2014 – 2017, salah satunya karena keputusan The Fed AS yang menetapkan taper tantrum yang berimbas pada melemahnya Rupiah, dan lain sebagainya. Akibatnya kinerja laba bersih AMRT di periode tahun tersebut juga tidak stabil. Bahkan sebelum terjadinya pandemi Covid19 di tahun 2020, laba bersih AMRT masih belum menunjukkan peningkatan signifikan. Di bawah ini adalah historical laba bersih AMRT…

Historical Net Profit AMRT. Source: Cheat Sheet Kuartal III-2024 by RK Team

Namun melihat pada pertumbuhan laba bersihnya di 3Q2024, AMRT ini masih memiliki prospek yang cukup baik. Sekalipun dihadapkan dengan kinerja keuangannya sedang kurang baik. Di mana rasio keuangan berdasarkan Liquidity Ratio di level 1.0x, Debt to Equity Ratio di level 1.28x, dan Cash Ratio di 0.2x, tentu cukup riskan bagi AMRT. Dampak pelemahan rupiah saat ini secara langsung tidak terpengaruh terhadap bisnis perusahaan karena semua persediaan dari dalam negeri. Namun, secara tidak langsung komponen barang-barang FMCG yang sebagian menggunakan bahan dari luar negeri akan berdampak pada peningkatan harga beli.

 

Kesimpulan

Kenaikan biaya sewa sebesar 26% YoY yang tidak disertai oleh kenaikan pendapatan 10% YoY, telah mengonfirmasi kebenaran bahwa harga sewa saat ini memang relatif lebih mahal dibanding tahun lalu. Hanya saja, sebaiknya tidak serta dapat menyimpulkan kenaikan harga sewa dan aksi Alfamart tutup 400 toko dalam satu terakhir bahwa perusahaan berada diambang kebangkrutan. Lantaran di waktu yang bersamaan, AMRT justru agresif melakukan Pembukaan 1.000 toko baru yang difokuskan pada wilayah luar Jawa.

Jika diperhatikan dari sisi pertimbangan ekonomi, tentu bukan tanpa alasan mengapa AMRT memfokuskan pembukaan toko baru di luar Jawa. Salah satunya karena masih lebih murahnya biasa bisnis di luar Jawa, sehingga berpotensi memberikan profit margin yang lebih baik. Hal ini juga sudah tercermin dari segmen penjualan AMRT berdasarkan wilayah, di mana untuk segmen di luar Jawa mengalami kenaikan 15.06% YoY menjadi Rp31.93 triliun di 3Q2024, dibandingkan penjualan Rp27.75 triliun pada 3Q2023. Adapun di periode 3Q2024, penjualan segmen di luar Jawa menjadi yang terbesar kedua.

Jadi bisa dikatakan siasat ekspansi AMRT saat ini, termasuk langkah yang benar. Meski dalam prosesnya, Alfamart tutup 400 toko minimarket terlebih dulu selama satu tahun terakhir. Dan berkaitan dengan harga saham AMRT sendiri, masih bertahan di kisaran 2.800an meski pasar berspekulasi negatif terhadap aksi Alfamart tutup 400 toko.

Lantas, apakah menurut teman-teman investor apakah dengan Alfamart tutup 400 toko menjadi layak untuk investasi?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *