Saham-TLKM-Turun-Opportunity

Beberapa belakangan ini banyak yang nanya ke saya seputar emiten TLKM, yang tengah mengalami penurunan harga saham cukup dalam sepanjang tahun 2024 ini. Lantas gimana kondisi bisnis emiten TLKM ini? Dan gimana juga nasib TLKM kedepannya?

 

Penurunan Harga Saham TLKM

Yes, per video ini dibuat emiten TLKM secara year to date mengalami penurunan -33%. Di mana harga sekarang ini mirip-mirip dengan harga ketika covid yang berada dikisaran 2600an – 2700an

 

Kinerja TLKM di Tahun 2024

Kalau kita lihat ya, kinerja TLKM di sepanjang tahun 2024 ini tidak begitu baik. Secara top line, TLKM ini memang terjadi kenaikan tipis sebesar 1% YoY dari Rp111.2 triliun, menjadi kisaran Rp112.2 triliun.

Akan tetapi kalau kita lihat beban-beban dari TLKM ini hampir semuanya terjadi kenaikan, terkecuali beban pemasaran. Karena kenaikan beban ini, laba usaha TLKM sepanjang tahun terjadi penurunan dari Rp34.98 triliun, menjadi Rp32.45 triliun atau turun 7% YoY, yang secara net income juga terjadi penurunan 9.4% YoY, di mana per 9M2024 labanya hanya Rp17.67 triliun.

Nah ini ada apa sih sebenarnya?

Kalau kita liat operational highlight dari TLKM sendiri sebenarnya dari Indihome ini memang ada kenaikan dari segi jumlah subscriber sebesar 9.5%. Dari subscriber Telkomsel Halo terjadi kenaikan 3% subscribernya, walaupun memang prabayarnya ini turun ya tapi ga besar hanya 0,1%.

Gimana dengan pendapatannya? Pendapatan dari Indihome terjadi penurunan, walaupun data, internet & IT service mengalami kenaikan pendapatan.

 

 

Apa yang Terjadi?

Nah jawabannya disini, kalau ARPU dari TLKM mengalami penurunan, bisa dilihat dari ARPU Mobile yang turun beberapa belakangan ini. Di mana di Q3 2023 average revenue per user masih dikisaran Rp48.6 ribu turun terus sampai dengan Q3 2024 yang di kisaran Rp43 ribu. Turun sekitar 4.2% QoQ atau turun 11.3% YoY, menjadi penurunan ARPU yang cukup besar secara YoY.

Sama halnya dengan ARPU Mobile, untuk Indihome mengalami penurunan 2.3% QoQ dan 8.5% YoY, yang jika dilihat ARPU Indihome ini penurunannya sama halnya seperti ARPU mobile terjadi penurunan setiap quartalnya.

 

Ekspansi Telkom

Beberapa belakangan ini Telkom lagi ekspansi ke data center. Di mana Data Center digadang-gadang dapat menjadi revenue tambahan yang lumayan bagi TLKM ke depannya. Saat ini TLKM sendiri memiliki 42 MW dan diharapkan akan meningkat menjadi 60 MW melalui Pembangunan Hyperscale Data Center di Cikarang yang rencananya tahun ini akan selesai kapasitas 18 MW.

Selain Hyperscale Data Center di Cikarang, PT Telkom Indonesia melalui anak usahanya PT Telkom Data Ekosistem atau NeutraDC juga membangun Hyperscale Data Center di Batam, Kepulauan Riau yang ditarget rampung Q3-2025, Data center ini berkapasitas 50 mega watt.

Penasaran dengan pembahasan lebih deepnya? So stay tune terus di video ini ya…

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Video ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada video adalah bersifat informasi yang mengedukasi teman-teman investor, berdasarkan sudut pandang Rivan Kurniawan dan Team. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News. 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *