Terakhir diperbarui Pada 6 November 2024 at 8:26 pm
PT TIMAH Tbk (TINS) optimistis menghadapi dinamika pasar global dengan harga logam timah yang masih stabil di kisaran USD 33.000 per metrik ton pada akhir September 2024. Di tengah kenaikan konsumsi timah dunia sebesar 2.6% YoY dan penurunan produksi sebesar 7.7%, TINS melihat peluang besar untuk memperkuat kinerjanya. Dengan operasi terintegrasi dari hulu ke hilir dan reputasi produk yang diakui secara internasional, perusahaan ini siap memanfaatkan momentum di pasar global. Apakah TINS dapat terus melaju di tengah tantangan ini? Simak kinerjanya!
Daftar Isi
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Profil Singkat Perseroan
PT TIMAH Tbk adalah anak perusahaan dari MIND ID, holding pertambangan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini dikenal sebagai produsen dan eksportir timah terbesar di dunia, dengan wilayah operasional pertambangan dan peleburan yang terletak di provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau. Didirikan sebagai Perseroan Terbatas sejak 1976, PT TIMAH Tbk melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1995.
Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…
Kegiatan Usaha TINS
Perseroan menjalankan bisnis timah yang terintegrasi secara vertikal, dimulai dari eksplorasi hingga penambangan, peleburan, pemurnian, dan pemasaran logam timah untuk pelanggan internasional maupun domestik. Produk utama mereka mencakup merek Banka Tin, Kundur Tin, dan Mentok Tin, telah diakui secara global dan terdaftar di London Metal Exchange (LME).
Sebagai anggota dari International Tin Association (ITA), PT TIMAH Tbk mengelola empat lini bisnis utama, yaitu:
- Pertambangan timah, yang menjadi inti dari operasional perusahaan.
- Hilirisasi timah, yang mencakup produk turunan seperti tin chemical dan tin solder.
- Pertambangan non-timah, seperti batubara dan nikel.
- Bisnis berbasis kompetensi, yang mencakup properti, galangan kapal, dan agrobisnis.
Kinerja Operasi TINS 3Q24
Kinerja operasi TINS di kuartal tersebut menunjukkan kinerja yang kuat dengan mencatatkan peningkatan signifikan dalam produksi dan penjualan logam timah. Produksi bijih timah mencapai 15.189 ton, mengalami kenaikan 36% (vs 11.201 ton di 3Q23). Peningkatan ini juga tercermin pada produksi logam timah yang tumbuh 25% menjadi 14.440 metrik ton (vs 11.540 metrik ton di 3Q23). Di sisi penjualan logam timah, TINS berhasil mencatatkan peningkatan sebesar 21% dengan volume penjualan logam timah mencapai 13.441 metrik ton (vs 11.100 metrik ton di 3Q23).
Produksi/Penjualan | 3Q24 | 3Q23 | Kenaikan |
Produksi bijih timah | 15.189 ton | 11.201 ton | +36% |
Produksi logam | 14.440 metrik ton | 11.540 metrik ton | +25% |
Penjualan logam timah | 13.441 metrik ton | 11.100 metrik ton | +21% |
Kinerja Operasi TINS 3Q24. Source: LK perseroan dan Press release
Faktor utama yang mendorong peningkatan ini meliputi penambahan unit tambang darat, pembukaan lokasi-lokasi baru, serta penambahan jumlah kapal isap dan ponton isap produksi yang beroperasi. Langkah-langkah strategis ini memperkuat kapasitas operasional perusahaan, sehingga mampu memenuhi tingginya permintaan global.
Menurut Fina Eliana, Direktur Keuangan TINS:
“Seiring dengan upaya peningkatan kinerja operasi produksi, kinerja keuangan, serta perbaikan tata kelola pertambangan timah, TINS berhasil membukukan laba bersih 9M24 sebesar Rp 908.81 miliar yang berdampak positif terhadap fundamental keuangan TINS yang semakin kuat.”
Kinerja operasi yang solid ini menjadi pondasi penting bagi pertumbuhan finansial perusahaan di tengah dinamika pasar global.
Kinerja Keuangan 9M24 TINS
Pendapatan
Berdasarkan laporan keuangan, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp8.25 triliun, meningkat 29.4% (vs Rp6,38 triliun di 9M23). Kenaikan pendapatan ini didorong oleh peningkatan volume produksi dan penjualan logam timah, serta kenaikan harga jual rata-rata logam timah sebesar 15%, dari USD 27.017 per metrik ton di 9M23 menjadi USD 31.183 per metrik ton di 9M24.
Pendapatan Perseroan. Source: LK perseroan dan Press release
Wilayah Ekspor TINS
Dari total pendapatan tersebut, Indonesia tetap menjadi pasar terbesar dengan kontribusi sebesar Rp1.11 triliun. Meskipun turun dari Rp1.32 triliun pada 2023. Namun. pasar ekspor memberikan kontribusi yang signifikan, dengan enam negara tujuan utama yaitu:
- India: Rp1.25 triliun, meningkat tajam dibandingkan Rp719.3 miliar pada tahun sebelumnya.
- Korea Selatan: Rp1.01 triliun, naik dari Rp594.7 miliar pada 2023.
- Singapura: Rp1.03 triliun, juga menunjukkan peningkatan signifikan dari Rp290.3 miliar.
- Amerika Serikat: Rp793.9 miliar, dibandingkan Rp592.3 miliar pada 2023.
- Jepang: Rp678.2 miliar, sedikit menurun dari Rp705.7 miliar.
- Belanda: Rp510.9 miliar, relatif stabil dari Rp520.9 miliar.
Wilayah Ekspor Produk Perseroan. Source: LK perseroan dan Press release
Dari total penjualan hingga 9M24, sebanyak 91% merupakan ekspor ke pasar internasional, dengan enam negara tujuan utama, yaitu:
- Singapura (16%),
- Korea Selatan (15%),
- India (11%),
- Jepang (10%),
- Amerika Serikat (9%),
- dan Belanda (8%).
Rata-rata harga jual timah juga meningkat 15% menjadi USD31.183 per metrik ton dibandingkan tahun sebelumnya.
Wilayah Ekspor Produk Perseroan yang diolah. Source: LK perseroan dan Press release
Selain itu, TINS mencatat penjualan di negara-negara lain termasuk Italia sebesar Rp248.9 miliar. Serta kontribusi dari pasar lainnya yang masing-masing berada di bawah Rp800 juta, dengan total Rp1.63 triliun. Dominasi ekspor ini, mencapai 91% dari total penjualan, menunjukkan kuatnya permintaan global untuk produk timah dari TINS.
Laba
Untuk laba bersih, TINS berhasil membukukan laba periode berjalan sebesar Rp908.8 miliar, yang berbalik positif dibandingkan dengan rugi sebesar Rp87.4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya (vs rugi Rp87.4 miliar di 9M23). Kinerja positif ini memperlihatkan kemampuan TINS dalam memperbaiki fundamental keuangan di tengah kondisi pasar yang fluktuatif dan tantangan biaya produksi.
Laba 9M24 TINS. Source: LK perseroan dan Press release
Peningkatan laba PT TIMAH Tbk (TINS) pada 9M24 didorong oleh sejumlah faktor operasional dan pasar yang berhasil meningkatkan efisiensi dan pendapatan perusahaan. Salah satu faktor utama adalah peningkatan produksi bijih timah sebesar 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Didukung oleh penambahan unit tambang darat, pembukaan lokasi baru, serta peningkatan jumlah kapal isap produksi yang beroperasi.
Selain itu, harga logam timah di London Metal Exchange (LME) yang naik 13.9% dari periode sebelumnya turut meningkatkan pendapatan TINS. Karena perusahaan mampu menjual produk dengan harga yang lebih tinggi, sehingga mendukung margin laba yang lebih baik.
Kinerja Harga TINS dan Net Foreign Buy
Sepanjang tahun ini, saham PT TIMAH Tbk (TINS) mencatatkan performa yang mengesankan dengan peningkatan harga yang signifikan. Hingga year-to-date (YTD), harga saham TINS mengalami kenaikan sebesar 111.63%, menunjukkan minat yang kuat dari para investor terhadap saham ini.
Dalam periode 1 bulan terakhir, harga saham TINS meningkat 9.20%, sementara dalam 6 bulan terakhir tumbuh sebesar 38.58%. Jika dilihat dalam kurun waktu 1 tahun, harga saham TINS naik sebesar 76.13%, menandakan pertumbuhan yang stabil
Kinerja Harga | Net Foreign Buy (RG) | ||
1M | 9.20% | 1M | 220.93 miliar |
6M | 38.58% | 6M | 463.47 miliar |
YTD | 111.63% | YTD | 432.15 miliar |
1Y | 76.13% | 1Y | 393.24 miliar |
Kinerja Harga TINS dan Net Foreign Buy. Source: RTI per 4 November 2024
Di sisi lain, minat investor asing terhadap saham TINS juga terlihat dari data net foreign buy. Dalam 1 bulan terakhir, pembelian bersih asing mencapai Rp220.93 miliar. Dalam jangka waktu 6 bulan, net foreign buy tercatat sebesar Rp463.47 miliar, dan secara YTD mencapai Rp432.15 miliar.
Selama 1 tahun penuh, net foreign buy tercatat sebesar Rp393.24 miliar, menunjukkan bahwa investor asing terus meningkatkan kepemilikannya di saham TINS. Arus masuk dana asing ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek TINS di tengah dinamika pasar komoditas global.
Prospek Perseroan
Prospek TINS terlihat positif dengan harga timah di LME yang mencapai USD 30.130 per ton hingga September 2024, dan proyeksi Bloomberg di kisaran USD 28.000–31.000 per ton. TINS memaksimalkan strategi pemasaran dengan menyesuaikan spesifikasi produk, menetapkan harga optimal, dan memprioritaskan pasar domestik untuk mendukung hilirisasi.
Di sisi operasional, TINS meningkatkan produksi dengan optimalisasi tambang laut dan darat, serta mempercepat pembukaan lokasi baru. Upaya ini bertujuan menjaga keseimbangan pasokan untuk menghindari over supply yang bisa menekan harga jual. Langkah strategis ini memperkuat posisi TINS untuk mempertahankan pertumbuhan di tengah volatilitas pasar global.
[Baca lagi: Saham Nikel, Mulai dari Faktor yang Memengaruhi Risikonya]
Kesimpulan
PT TIMAH Tbk (TINS) menunjukkan kinerja yang solid sepanjang 9M24 dengan peningkatan signifikan dalam produksi, penjualan, dan laba bersih. Didukung oleh harga timah yang kuat di pasar global serta strategi optimalisasi operasional dan pemasaran, TINS berhasil memperkuat fundamental keuangannya. Langkah-langkah seperti penyesuaian spesifikasi produk sesuai kebutuhan konsumen, prioritas pada pasar domestik, dan optimalisasi produksi memastikan TINS berada pada posisi yang kuat untuk menghadapi dinamika pasar. Dengan prospek harga timah yang tetap positif dan strategi ekspansi yang matang, TINS memiliki potensi untuk terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang sahamnya di masa depan.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.