Saham-CHIP-Pernah-Naik-1000-Persen

PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) optimistis bisa melampaui target pendapatan yang dicanangkan sebesar Rp170 miliar pada 2024. Dengan berbagai inovasi di sektor teknologi dan ekspansi layanan digital, perusahaan ini percaya diri dapat memperkuat posisinya di pasar. Sejalan dengan itu, laba bersih CHIP diharapkan tumbuh hingga 5%, didorong oleh efisiensi operasional dan peningkatan permintaan terhadap solusi digital yang mereka tawarkan. Apakah target ambisius ini bisa tercapai? Simak kinerjanya!

 

Artikel ini dipersembah kan oleh:

Saham-Rakyat

 

Sekilas Profil dan Kegiatan Usaha Perseroan

PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) didirikan pada tahun 2017 dengan visi menjadi perusahaan yang mampu menyediakan solusi teknologi terbaik bagi pelanggannya. Sejak awal, perseroan fokus pada membentuk tim manajemen dan ahli untuk mempersiapkan operasional serta penetrasi pasar.

Pada 2020, CHIP mulai memperkenalkan produknya di pasar telekomunikasi Indonesia, dengan penjualan dimulai pada 2021 melalui produk SIM Card, Scratch Card dan Fulfillment. Pada akhir 2021, CHIP menjadi salah satu pemasok utama untuk Hutchinson Indonesia (operator seluler Three), dan pada 2022, CHIP memperluas kapabilitas produksi di pabrik Cikupa serta mengembangkan layanan IT seperti Warehousing Management System (WMS) dan Enterprise Software Solution dengan Telkomsel dan Telecom Zambia sebagai klien.

Kegiatan usaha Perseroan. Source: Prospektus perseroan

Perlu untuk diketahui, lini produk PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) mencakup:

  1. SIM Card yang menghubungkan perangkat, umumnya telepon genggam, ke jaringan telekomunikasi, dan dapat dikustomisasi untuk berbagai operator serta perangkat lain seperti alat industri dan device tracking.
  2. Scratch Card yang digunakan untuk isi ulang pulsa dengan lapisan pelindung yang harus digosok, menawarkan keamanan terstandarisasi dan kustomisasi.
  3. Fulfillment Services yang mencakup pengepakan, media cetak, dan layanan untuk produk SIM Card dan isi ulang.

Contoh produk dari lini usaha Connectivity. Source: Prospektus perseroan

 

Target Kinerja di 2024

Dalam pemberitaan, PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) menunjukkan optimisme yang kuat dalam mencapai kinerja positif pada tahun 2024, dengan target pendapatan yang diperkirakan melebihi Rp170 miliar. Perseroan menargetkan kisaran pendapatan antara Rp180 miliar hingga Rp200 miliar, meski pertumbuhan tahun ini diproyeksikan lebih moderat dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih juga diperkirakan meningkat sebesar 4%–5%, meskipun perusahaan menghadapi tekanan dari kenaikan harga bahan baku.

Target Kinerja CHIP di 2024. Source: Kontan.co.id

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perseroan tidak hanya mengandalkan pasar domestik, tetapi juga aktif memperluas pasar ke luar negeri. Saat ini, perusahaan tengah menjajaki peluang kerja sama dengan Singtel, yang jika terealisasi, dapat membuka akses ke pasar Asia Tenggara yang lebih luas. Selain itu, CHIP telah sukses menembus pasar Afrika, khususnya Zambia, dengan melayani Zambia Telecommunications Company Limited (Zamtel). Langkah-langkah ekspansi internasional ini diharapkan dapat memperkuat posisi perseroan dan mendorong pertumbuhan jangka panjang, meskipun dihadapkan pada tantangan biaya produksi yang semakin tinggi.

 

 

Kinerja Keuangan 2Q24

  • Pendapatan

Kutipan LK CHIP 2Q24

Berdasarkan laporan keuangan PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2024, perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp 88,32 miliar, yang lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 sebesar Rp212.94 miliar. Hal ini menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dalam pendapatan sebesar 58.5%. Penurunan tersebut setidaknya dipengaruhi oleh kenaikan biaya bahan baku, yang tercermin pada beban pokok penjualan yang juga lebih rendah pada tahun 2024.

Kutipan potensi penyebab penurunan pendapatan CHIP. Source: Kontan.co.id

 

  • Komponen Pendapatan

Jika melihat lebih jauh ke dalam komponen pendapatan, kategori Operating system & SIM-card masih menjadi kontributor terbesar dengan 76.56% dari total penjualan. Meskipun mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 95%. Diikuti oleh kategori Scratch card sebesar 11.61%, yang sedikit meningkat dari 3.92% pada tahun sebelumnya.

Penjualan dari kategori Fulfillment menyumbang 9.75% di tahun 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kontribusinya pada 2023 yang hanya 0.68%. Sementara itu, kategori Application & Solutions dan Warehouse memberikan kontribusi kecil terhadap total penjualan, masing-masing sebesar 0.41% dan 1.66%.

Kutipan LK CHIP 2Q24

Dari data komponen pendapatan tersebut menunjukkan perseroan memiliki ketergantungan yang masih besar pada produk SIM-card, namun terdapat diversifikasi dalam kontribusi kategori lain di 2024. Diversifikasi tersebut menandakan perseroan mempertimbangkan sektor lain dalam rangka meningkatkan stabilitas pendapatan.

Kutipan LK CHIP 2Q24

Berdasarkan data rincian penjualan berdasarkan pelanggan, PT Indosat Tbk tetap menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan CHIP dengan 52.66%. Meskipun mengalami penurunan signifikan dari 99,60% pada 2023. Penurunan ini menunjukkan adanya diversifikasi pelanggan, di mana PT Global Interaksi Gemilang muncul sebagai pelanggan baru dengan kontribusi 34.73%. Sementara PT Distribusi Sentra Jaya Smartfren dan Zambia Telecommunications juga memberikan kontribusi masing-masing sebesar 6.28% dan 5.91%.

Meskipun CHIP berhasil melakukan diversifikasi dengan menambah pelanggan seperti PT Global Interaksi Gemilang, PT Distribusi Sentra Jaya Smartfren, dan Zambia Telecommunications. Perusahaan tetap menghadapi tantangan untuk mencapai target pendapatanya di tahun 2024. Terlebih perseroan pada 1Q24 tidak melaporkan kinerja keuangannya.

Source: Prospektus perseroan (IPO)

Sehingga dengan total pendapatan 1H24 yang hanya mencapai Rp88.32 miliar, perseroan menghadapi tantangan besar untuk mencapai target moderat di tahun 2024 yang ditargetkan oleh perseroan antara Rp170 miliar hingga Rp200 miliar. Maka, untuk mencapai target tersebut, kinerja di semester kedua harus meningkat secara signifikan agar CHIP dapat memenuhi target tersebut. Mengingat kontribusi 1Q24 yang tidak dilaporkan, yang juga sekaligus mempersempit ruang analisis untuk proyeksi pertumbuhan selanjutnya.

 

  • Laba Perseroan

Kutipan LK CHIP 2Q24

Untuk laba 2Q24, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 5,26 miliar. Laba tersebut menurun lebih dari 50% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023. Di mana perseroan memperoleh laba bersih sebesar Rp12.45 miliar. Penurunan laba bersih ini inline dengan penurunan penjualan bersih perseroan, yang dipengaruhi oleh kenaikan biaya bahan baku dan kontrak penjualan yang mengikat harga jual.

Selain itu, laba per saham dasar juga mencerminkan penurunan kinerja perseroan, dengan angka Rp6.52 per saham pada 2Q24, jauh di bawah Rp15.45 per saham pada 2Q23. Penurunan ini menunjukkan dampak langsung terhadap nilai bagi pemegang saham, yang berkaitan dengan perlambatan pertumbuhan laba dan tekanan eksternal lainnya yang dihadapi perseroan.

 

Price Performance

Source: Tradingview (Data per 5/10/2024)

Sejak IPO pada Februari 2023 dengan harga penawaran Rp 160 per saham, harga saham PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) telah mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp1.320 per saham per 4 Oktober 2024. Peningkatan ini mencerminkan tren bullish dengan kenaikan sebesar 725%.

Namun, sejak Desember 2023, kinerja harga saham CHIP mulai kehilangan momentumnya dan tidak mampu melanjutkan penguatan lebih lanjut. Saat ini, saham CHIP menunjukkan tanda-tanda pembalikan arah trend, yang dapat mengindikasikan adanya potensi koreksi di pasar seiring dengan tantangan yang dihadapi perseroan dalam mencapai target kinerja.

 

Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!

BANNER-ARTIKEL-MIP-2024

Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…

 

Kesimpulan

PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP) menghadapi tantangan yang cukup besar untuk mencapai target pendapatan tahun 2024 sebesar Rp170 miliar hingga Rp200 miliar. Meskipun perseroan menunjukkan upaya diversifikasi pelanggan dan kategori produk. Ketergantungan besar pada segmen SIM-card dan penurunan penjualan secara keseluruhan menjadi hambatan utama dalam mencapai target tersebut.

Dengan pendapatan semester pertama hanya Rp88.32 miliar, kinerja semester kedua harus meningkat secara signifikan, agar CHIP bisa memenuhi targetnya. Tantangan ini semakin diperparah oleh tidak adanya laporan keuangan 1Q24, yang membuat analisis proyeksi pertumbuhan menjadi lebih sulit.

Di sisi lain, perseroan juga mencatat penurunan laba bersih lebih dari 50%, dengan laba per saham dasar menurun dari Rp15.45 per saham di 2Q23 menjadi Rp6.52 per saham di 2Q24. Faktor utama penurunan ini adalah kenaikan biaya bahan baku dan kontrak penjualan yang mengikat harga jual.

Selain itu, kemajuan pesat dalam bisnis wifi dan telekomunikasi di Indonesia menambah tekanan bagi CHIP, di tengah persaingan ketat dalam industri teknologi. Meskipun ada peluang melalui ekspansi internasional, seperti kerja sama dengan Singtel dan pasar Afrika. CHIP harus dapat meningkatkan kinerjanya di berbagai segmen untuk mengimbangi perkembangan industri dan mencapai targetnya di tahun 2024.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *