Penting untuk mengetahui hambatan dalam membuat investment planning agar bisa mencapai tujuan keuangan, seperti membeli rumah, pensiun, atau pendidikan anak dan sebagainya. Namun, investasi juga memiliki risiko, sehingga investor perlu membuat rencana investasi yang matang. Oleh karena itu, investor perlu memahami hambatan-hambatan tersebut agar dapat meminimalisir dan rencana investasi dapat berjalan optimal. Apa saja hambatan itu?
Ilustrasi menentukan Investment Planning. Source: Investopedia.com
Daftar Isi
Hambatan dan Kesalahan dalam Membuat Investment Planning
Membuat investment planning memang penting untuk mencapai tujuan keuangan teman-teman investor. Namun, ada banyak hambatan dan kesalahan yang dapat dilakukan dalam proses membuat investment planning. Berikut adalah beberapa hambatan dan kesalahan tersebut:
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang investasi
Banyak orang yang ingin berinvestasi, tetapi tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang investasi. Hal ini dapat menyebabkan mereka pada pengambilan keputusan investasi yang salah.
Tidak adanya tujuan keuangan yang jelas
Sebelum berinvestasi, sebaiknya teman-teman investor perlu tahu dan memiliki tujuan keuangan yang jelas. Tujuan keuangan ini akan menentukan instrumen investasi yang tepat dan jangka waktu investasi yang dibutuhkan. Tanpa tujuan keuangan yang jelas, tentu teman-teman investor akan kesulitan dalam membuat investment planning yang efektif.
Tidak mempertimbangkan profil risiko
Profil risiko adalah tingkat toleransi yang dimiliki oleh investor dalam menghadapi potensi risiko. Dalam hal ini, risiko investasi adalah kemungkinan bagi seorang investor akan mengalami kerugian selama menjalankan investasinya.
Semakin tinggi risiko, maka semakin besar potensi keuntungannya. Oleh karena itu, teman-teman investor perlu memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko diri sendiri. Jika teman-teman investor memilih instrumen investasi yang berisiko tinggi, maka potensi kerugian juga akan semakin besar.
Terlalu fokus pada jangka pendek
Pasar keuangan selalu berfluktuasi, ini berarti harga instrumen investasi dapat naik dan turun dalam jangka pendek dan ini wajar terjadi. Sebab itu, jika teman-teman investor terlalu fokus pada hasil jangka pendek, maka akan cenderung mudah merasakan panik dan terbaru-buru untuk menjual investasi ketika harga turun. Pada gilirannya ini akan sangat merugikan pertumbuhan asset.
Tidak melakukan diversifikasi investasi
Diversifikasi investasi adalah strategi untuk mengurangi risiko dengan berinvestasi pada berbagai instrumen investasi. Jadi ketika salah satu instrumen investasi anjlok, maka teman-teman investor tidak akan rugi besar, karena instrumen investasi lain masih mengalami pertumbuhan yang baik.
Beda hal ketika, teman-teman investor memutuskan untuk berinvestasi hanya pada satu instrumen investasi saja. Tentu akan menanggung risiko kerugian yang besar, jika sewaktu-waktu instrumen tersebut mengalami penurunan harga.
Ingin menyusun investing plan, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah informasi. Segera manfaatkan Monthly Investing Plan yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Monthly Investing Plan, bisa menggunakan voucher…
Risiko Tidak Memiliki Investment Planning yang Jelas
Investment planning atau perencanaan investasi adalah proses menyusun rencana keuangan yang komprehensif untuk mencapai tujuan finansial jangka pendek maupun jangka panjang. Tanpa investment planning yang jelas, biasanya investor akan menghadapi risiko-risiko yang lebih besar, antara lain:
Kesulitan mencapai tujuan keuangan
Tanpa investment planning, teman-teman investor tidak akan memiliki arah yang jelas dalam mengelola keuangan. Hal ini akan sangat menyulitkan untuk mencapai tujuan keuangan yang diharapkan, seperti membeli rumah, membayar biaya pendidikan anak, atau pensiun dengan nyaman, dan lain sebagainya.
Pengeluaran yang tidak terkontrol
Tanpa investment planning, teman-teman invetor akan cenderung mengeluarkan uang secara impulsif dan tidak terkontrol. Hal ini dapat menyebabkan defisit anggaran dan berhutang pada pihak lain.
Tidak siap menghadapi risiko finansial
Tanpa investment planning, teman-teman investor juga tidak akan siap menghadapi risiko finansial yang tidak terduga. Contohnya seperti kehilangan pekerjaan, sakit, atau kecelakaan. Hal ini dapat menyebabkan permasalahan keuangan yang serius.
Tidak dapat memaksimalkan potensi investasi
Tanpa investment planning, teman-teman investor juga tidak akan dapat memaksimalkan potensi investasi. Dalam hal ini, bukan tidak mungkin Anda memilih instrumen investasi yang tidak tepat dan/atau tidak menginvestasikan dana yang ada secara optimal.
Berikut adalah beberapa contoh risiko yang dapat Anda hadapi jika tidak memiliki investment planning yang jelas:
- Tidak dapat membeli rumah. Jika tidak memiliki investment planning, kesulitan mengumpulkan uang muka untuk membeli rumah juga bisa terjadi. Atau bahkan kesulitan membayar cicilan KPR, terlebih lagi jika tidak memiliki sumber pendapatan yang stabil.
- Tidak dapat membayar biaya pendidikan anak. Biaya pendidikan yang terus meningkat setiap tahun bisa menjadi hambatan dalam aktivitas investasi. Oleh karena itu, investment planning dapat membantu dalam membagikan alokasi dana baik itu untuk Pendidikan maupun untuk berinvestasi. Dengan begitu, dana untuk investasi tidak akan terganggu dan tetap teralokasi dengan lancar setiap bulannya.
- Tidak dapat pensiun dengan nyaman. Biaya hidup terus meningkat, sementara pendapatan Anda dari pensiun mungkin tidak mencukupi. Tanpa investment planning, tentu impian pensiun dengan nyaman tidak akan terwujud, yang pada gilirannya akan mengharuskan terus bekerja di usia tua.
- Mengalami kesulitan keuangan jika terjadi risiko finansial yang tidak terduga. Jika sewaktu-waktu kehilangan pekerjaan, sakit, atau mengalami kecelakaan, investment planning yang sudah disusun akan dapat menyelamatkan. Di mana Anda tahu investasi mana yang tetap memberikan hasil optimal dan membuat Anda terhindar dari berhutang dan/atau menjual asset hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Untuk menghindari risiko-risiko di atas, penting untuk memiliki investment planning yang jelas. Investment planning akan membantu teman-teman investor lebih mudah mencapai tujuan keuangan dan aktivitas investasi juga menjadi lebih terarah. Termasuk pengelolaan keuangan menjadi lebih bijak dan mempersiapkan diri dalam menghadapi risiko finansial yang tidak terduga.
[Baca lagi: Profil Risiko, Mana yang Sesuai Dengan Preferensi Anda?]
Strategi Memiliki Investment Planning yang Tepat
Investment planning sebagai sebuah proses perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan. Jika disusun dengan tepat, maka akan mempermudah teman-teman investor dalam memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu investasi.
Berikut adalah beberapa strategi untuk memiliki investment planning yang tepat:
Kenali tujuan keuangan di masa depan
Kenali apa yang menjadi keinginan Anda melalui aktivitas investasi? Apakah untuk membeli rumah, membayar biaya pendidikan anak, atau pensiun?
Pahami profil risiko
Profil risiko adalah tingkat toleransi yang dimiliki seorang investor terhadap potensi risiko. Dengan memahami profil risiko, maka teman-teman investor tahu betul risiko yang seperti apa yang Anda sanggup hadapi.
Pilih instrumen investasi yang tepat
Ada berbagai macam instrumen investasi yang tersedia, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan properti. Khusus untuk instrumen saham sendiri, juga masih terbagi ke dalam banyak sektor industri, sehingga penting untuk teman-teman investor memahaminya.
Tentukan jangka waktu investasi
Jangka waktu investasi adalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan keuangan, baik itu jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Diversifikasi investasi
Jangan tinggalkan strategi diversifikasi, guna menghindari kerugian besar yang tidak diharapkan. Strategi diversifikasi ini juga akan mengurangi ketergantungan Anda pada satu instrumen investasi.
Rebalance investasi secara berkala
Rebalancing investasi adalah proses menyesuaikan portofolio investasi yang sebaiknya dilakukan secara berkala. Rebalance ini berfungsi untuk memastikan bahwa portofolio Anda masih sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko yang dimiliki. Rebalancing investasi ini dapat dilakukan dalam kuartalan, semester, maupun dalam waktu satu tahun.
Berikut adalah beberapa contoh strategi Investment Planning berdasarkan tujuan keuangan:
- Tujuan keuangan: Membeli rumah dalam waktu 5 tahun
- Pilih instrumen investasi yang aman dan potensi keuntungan yang stabil, seperti deposito, dan/atau reksa dana pasar uang.
- Jangka waktu pendek dalam kisaran 1-5 tahun.
- Tujuan keuangan: Membayar biaya pendidikan anak dalam waktu 10 tahun
- Cari instrumen investasi dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi, seperti saham, obligasi pemerintah, reksa dana pendapatan tetap, atau reksa dana campuran.
- Jangka waktu menengah sekitar 5-10 tahun
- Tujuan keuangan: Pensiun dalam waktu 20 tahun
- Pastikan instrumen investasi yang dipilih memiliki potensi keuntungan yang lebih tinggi, dalam hal ini saham masih menjadi pilihan, ada juga reksa dana campuran atau reksa dana saham.
- Jangka waktu panjang umumnya akan lebih dari 10 tahun.
Investment Planning dari Rivan Kurniawan
Terbaru ini Rivan Kurniawan telah merilis layanan terbaru, yakni RK Investment Advisory. Layanan ini dirancang secara khusus bagi teman-teman investor yang memiliki dan berkeinginan besar untuk mencapai tujuan finansial yang baik di masa depan. Melalui RK Invesment Advisory ini, maka teman-teman investor dapat memiliki akses secara langsung dengan Rivan Kurniawan yang akan membantu menentukan strategi investasi secara personalized berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Dengan RK Investment Advisory ini, maka teman-teman investor dapat lebih efektif untuk menghindari hambatan dalam membuat investment planning. Pada gilirannya, rencana keuangan dapat tersusun dan terlaksana dengan baik setiap bulannya.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.