Pahami-Siklus-Pasar-Saham

Teman-teman investor sadar gak sih kalau selama ini saham juga punya siklus lho! Ibarat roda yang berputar nih: kadang suatu saham bergerak ke atas, kadang ke bawah, kadang juga gak kemana-mana. Nah kira-kira seperti apa siklus pasar saham yang sebenarnya, agar keuntungan yang diraih bisa semakin optimal?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

Saham-Rakyat

 

Siklus-siklus Pasar Saham

Ada banyak faktor kenapa siklus itu terjadi, misal salah satunya faktor perekonomian yang pada fase tertentu kurang bagus, fase ini biasanya dimanfaatkan oleh investor yang bijak untuk membeli properti. Sedangkan sebaliknya saat perekonomian lagi berada pada fase bagus-bagusnya seorang investor akan memanfaatkan momentum tersebut untuk menjual propertinya.

Nah. Itu adalah salah satu siklus dalam investasi, di mana momentum perekonomian dapat dimanfaatkan agar cuan makin optimal. Hal yang sama juga berlaku di pasar saham yang juga berlaku siklus ini, ada 4 fase yang biasanya terjadi dalam siklus pasar saham; ada fase akumulasi, mark-up, distribusi, dan mark-down.

Agar pemahaman tentang masing-masing fase dalam siklus pasar saham lebih jelas, maka di bawah ini kita bedah satu persatu:

  • Fase Akumulasi

Siklus pasar saham pada fase akumulasi ini biasanya terjadi saat pasar sudah jatuh sampai ke level terendahnya. Secara umum sentimen pasar yang kurang bagus akan berdampak pada bearishnya suatu saham, sampai valuasi saham-saham berkualitas juga sudah mencapai tingkat yang dianggap murah (undervalue) dan menarik untuk dibeli. Nah…. para trader yang berpengalaman dan value investor mulai melirik hingga memborong saham-saham berkualitas yang berharga diskon tersebut.

Pada fase ini, berita-berita ekonomi mungkin masih terdengar sangat buruk. Banyak pemain ritel yang sudah putus asa karena harga saham terlalu lama berada di level rendahnya, sehingga banyak trader memutuskan untuk menjual dengan harga murah (cut loss).

Tapi, biasanya para pemain besar justru mulai membeli dengan jumlah banyak (mengakumulasi). Karena oleh mereka dianggap saham tersebut sedang diskon. Saat fase akumulasi ini berlangsung umumnya diikuti oleh sentimen pasar yang perlahan-lahan mulai bergeser dari negatif menjadi netral.

  • Fase Mark-Up

Siklus pasar saham berikutnya ialah fase mark-up yang berarti pasar sudah mulai stabil, yang diikuti juga dengan kenaikan harga saham secara bertahap. Para trader teknikal biasanya mulai hajar kanan untuk mengikuti jejak para pemain besar tadi, sehingga sentimen pasar jadi makin positif.

Biasanya setelah itu media massa mulai mendiskusikan tentang kemungkinan bahwa “situasi terburuk sudah mereda”, meskipun data-data ekonomi seperti tingkat pengangguran dan PDB masih lesu. Di fase ini semakin banyak pemain ritel yang ikut-ikutan memborong saham gara-gara takut ketinggalan kereta.

Pada fase ini volume perdagangan pasar saham mulai melonjak signifikan, sehingga valuasi saham mulai mendaki ke tingkat yang terlalu mahal. Sentimen pasar berbalik dari netral menjadi bullish di tengah euforia yang membumbung tinggi ditambah dengan adanya pemberitaan dari media-media tadi.

Secara grafik, pergerakan harga saham biasanya menampilkan kenaikan yang sangat drastis, lebih tinggi dari sebelumnya. Sementara itu, para pemain besar justru diam-diam dan perlahan mulai melepas investasi saham yang dimilikinya. Sehingga saat hal itu terjadi, maka masuklah dalam fase berikutnya, yakni fase distribusi.

 

Siklus-Sektor-Saham

[Baca lagi: Siklus Sektor Saham, Ini Fase-fasenya dna Berbagai Faktor yang Memengaruhi]

 

  • Fase Distribusi

Tahap berikutnya adalah siklus pasar saham yang dinamakan fase distribusi, yang diwarnai oleh aksi jual yang sangat mendominasi. Di mana sentimen bullish pada fase mark-up mulai goyah, sehingga pergerakan harga mungkin hanya naik-turun saja dalam rentang terbatas (sideways) selama beberapa pekan atau bahkan beberapa bulan.

Fase distribusi bisa berlangsung dalam waktu singkat bisa juga dalam waktu yang lama, ditandai oleh kekhawatiran pasar yang berbaur dengan harapan berlebihan. Valuasi saham bisa jadi sangat ekstrem: sebagian terlalu murah dan lainnya terlalu mahal.

Para value investor biasanya memilih untuk menjauh dari pasar dulu pada masa-masa ini. Di sisi lain, para trader mungkin memilih untuk menjual sahamnya pada harga impas (break-even) atau justru sudah mulai cut loss. Sentimen pasar bergejolak terus hingga muncul suatu kabar tentang isu fundamental ekonomi yang benar-benar buruk.

  • Fase Mark-Down

Siklus pasar saham fase Mark-down, fase ini adalah fase paling menyakitkan di mana banyak trader memiliki koleksi portofolio yang hampir seluruhnya berisi saham nyangkut. Mereka mungkin terlambat take profit pada fase sebelumnya, atau bersikeras untuk “gak mau cut loss” dengan harapan kondisi pasar akan segera pulih.

Saat pasar jatuh sangat dalam lebih dalam dari sebelum-sebelumnya, banyak trader yang membeli saham pada fase distribusi terpaksa mulai menjual kepemilikannya. Tapi aksi jual ini justru menjadi sinyal bagi para pemain besar bahwa tren bearish pasar mungkin sudah mencapai dasar (bottom) dan akan segera berbalik naik lagi.

Jadi ketika sebagian orang menjual sahamnya pada fase Mark-down, sebagian yang lain malah ambil ancang-an cang untuk segera beli saham incarannya pada fase akumulasi yang akan tiba berikutnya.

 

 

Kesimpulan

Dari 4 fase di atas, maka kesimpulannya adalah; fase akumulasi adalah waktu yang paling tepat untuk membeli saham, sedangkan fase mark-up adalah waktu yang paling tepat untuk menjual saham. Teman-teman investor sangat bisa mengoptimalkan cuan dengan memahami setiap fase ini, juga dijadikan acuan dalam trading saham.***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *