John-Bogle

John Bogle merupakan tokoh penting dalam sejarah Manajemen Investasi, bahkan ia sudah merevolusi cara berinvestasi pada pasar keuangan. Tidak hanya itu, John Bogle juga berhasil membawa dunia Investasi pada perusahan besar melalui konsep Investasi Indeks, dalam instrument Investasi reksadana. Berikut ini adalah sepak terjang John Bogle dalam Manajemen Investasi!

 

Profil John Bogle

John Clifton Bogle yang memiliki nama panggilan ‘Jack’ ini merupakan pria kelahiran Mei 1929 di Montclair – New Jersey. Ia meninggal dunia pada Januari 2019 ketika usianya 89 tahun, dengan jumlah kekayaan bersih yang diperhitungkan bisa mencapai angka $80 juta atau setara Rp1.24 triliun yang sebagian besar diperoleh dari hasil pendirian Vanguard Group.

Adapun di Juli 2022, dana kelolaan John Bogle melalui Vanguard 500 Index Fund telah tembus angka $709 miliar.

John Bogle mengenyam Pendidikan di Blair Academy dan dibiayai oleh sang Paman, lantaran keluarganya saat itu mengalami kerugian akibat kejatuhan pasar saham di tahun 1929, yang berimbas pada hilangnya sebagian besar kekayaan mereka. Selepas itu, John Bogle berkuliah di Universitas Princeton mengambil jurusan Ekonomi dan lulus dengan predikat magna cum laude.

 

Awal Karir hingga Pendirian Vanguard Group

Menjelang lulus, John Bogle menyusun tesis senior yang membahas mengenai reksadana, yang kemudian Menarik perhatiin sesama alumni Princeton. Salah satu alumni tersebut adalah Walter L. Morgan yang merupakan pendiri Wellington Fund, sekaligus salah satu dekan industri reksadana. Hasil dari ketertarikannya pada tesis milih John Bogle, membuat Walter mempekerjakan John Bogle di perusahaan Manajemen Investasi yang berada di Philadelphia – Wellington Management Company.

Sejak saat itu, John Bogle mulai bekerja pada  beberapa departemen. Kemudian menjadi asisten presiden di tahun 1955, yang merupakan jabatan eksekutif pertama yang dipegangnya di Wellington. Berikutnya di tahun 1962 ia menjadi wakil presiden administratif, di tahun 1965 di angkat menjadi wakil presiden eksekutif, hingga di tahun 1967 menduduki jabatan presiden.

John Bogle menjadi penggerak utama di sepanjang pertumbuhan Wellington Management. Ia kemudian berhasil menjadi keluarga reksadana, setelah membujuk Morgan untuk memulai reksadana ekuitas yang melengkapi Wellington Fund di akhir tahun 1950-an, dengan mengubah strategi yang semula fokus hanya pada satu dana, menjadi Investasi pada banyak dana. Sehingga terbentuk Windsor Fund – sebagai Management Reksadana ekuitas yang berorientasi nilai di tahun 1958.

Beberapa tahun setelahnya, John Bogle turut memimpin penggabungan Wellington Management Company dengan firma investasi Boston Thorndike, Doran, Paine & Lewis (TDPL). Namun setelah tujuh tahun, timbul perselisihan manajemen dengan para pimpinan TDPL. Situasi tersebut mendorong John Bogle untuk mendirikan Vanguard di September 1974, guna menangani fungsi administratif dana Wellington. Sedangkan untuk TDPL/Wellington Management, tetap pada tugasnya yakni sebagai manajemen investasi dan distribusi. Sejak itu, Vanguard Group of Investment Companies mulai beroperasi secara efektif terhitung mulai 1 Mei 1975.

Setelah Vanguard Group berdiri, John Bogle menciptakan ‘Eksperimen Vanguard’ – sebuah eksperimen terhadap reksadana yang akan beroperasi dengan biaya sendiri dan independent. Termasuk melakukan perubahan yang radikal mulai dari struktur perusahaan reksadana yang semula tradisional. Sehingga perusahaan menjalankan manajemen eksternal pada pengelolaan dana berbasis laba.

Dan untuk pertama kalinya John Bogle mulai memperkenalkan Investasi Indeks pertama atau yang dikenal Reksadana indeks – First Index Investment Trust yang diperuntukkan bagi investor perorangan. Investasi Indeks ini ditujukan untuk memudahkan akses Investasi para investor rata-rata melalui cara penurunan biaya yang berkaitan dengan pengelolaan dana. Jadi Vanguard mendukung terealisasinya reksadana yang bebas biaya komisi atau no-load funds, yang berarti perusahaan tidak membebani biaya tambahan apapun ketika proses pembelian Investasi.

Namun perjalanan tidak selalu mulus, reksadana indeks tersebut sempat dicemooh yang berimbas pada terkumpulnya dana hanya sebesar $11 juta sepanjang penjaminan emisi.

Akan tetapi, John Bogle mampu mengelolanya dengan baik sehingga di tahun 1976 Investasi Indeks pertamanya itu dikenal sebagai Vanguard 500 Index Fund – sebuah reksadana indeks yang mengacu pada kinerja S&P500. Investasi Indeks ini dipasarkan John Bogle ke seluruh investor ritel. Bahkan terus berkembang menjadi salah satu yang terbesar pada industri reksadana, dengan total asset tumbuh lebih dari $441 miliar. Sejalan dengan perkembangannya, dana indeks yang dikumpulkan sudah mencakup lebih dari 70% dari asset Vanguard dengan dana kelolaan sebesar $4.9 triliun.

Berkat pencapaiannya pada pengelolaan indeks untuk investor perorangan, membuat John Bogle familiar dikenal sebagai ‘Bapak Pengindeksan’ atau juga dikenal ‘Bapak Reksadana Indeks.’

 

 

Investasi Indeks yang Menerapkan Biaya Rendah dan juga Strategi Investasi Pasif

Melalui Investasi Indeks yang John Bogle kemukakan, ia memilih untuk fokus terhadap pengurangan biaya dalam transaksi Investasi reksadana. Hal ini karena, John Bogle lebih memilih beban biaya yang rendah, perputaran yang juga rendah dan strategi Investasi yang lebih sederhana.

Disamping itu, John Bogle juga menciptakan strategi Investasi pasif sebagai pendekatan yang lebih efisien, dari metode tradisional yang menerapkan Investasi aktif. Pada prinsipnya investasi pasif lebih mengarahkan investor untuk mempelajari kinerja pasar, dibandingkan berusaha mengalahkannya dengan perdagangan yang aktif.

Itu alasan, Mengapa John Bogle juga dikenal sebagai sebutan ‘Bapak Investasi Pasif’, lantaran peran aktifnya dalam memperkenalkan strategi investasi pasif. Yang secara tidak langsung sudah membuat industri baru dalam investasi pasif, serta membantu investor dalam mencapai tujuan investasinya dengan biaya yang rendah dan risiko yang terkendali.

 

Masa John Bogle Mulai Melepaskan Kepemimpinan

Tepat di Januari 1996, John Bogle memutuskan untuk menyerahkan kepemimpinan Vanguard Grup kepada penggantinya yang ia pilih secara langsung, yakni kepada John J. Brennan – yang bergabung dengan perusahaan mulai tahun 1982 dengan jabatan asisten John Bogle.

Di bulan berikutnya, John Bogle justru menjalani operasi transplantasi jantung. Selang beberapa bulan kemudian setelah pulih, John Bogle kembali ke kantor. Saat itu ia menyempatkan diri untuk kembali menulis dan berbicara mengenai isu-isu penting yang dapat dimanfaatkan bagi para investor reksadana.

Sayangnya di Desember 1999, John Bogle memutuskan untuk mengundurkan diri dari dewan direksi Vanguard. Setelahnya, ia justru mendirikan Bogle Financial Markets Resource Center – sebuah joint venture yang mendapatkan dukungan penuh dari Vanguard Grup. Di perusahaan yang baru didirkannya tersebut, John Bogle menduduki jabatan sebagai presiden pusat. Di mana ia banyak melakukan analisis terhadap berbagai isu-isu yang memengaruhi pasar keuangan, reksadana, dan juga investor yang ia tuangkan melalui buku, artikel, serta pada pidato publik.

 

Buku-buku yang Telah Dirilis John Bogle

Total buku yang John Bogel rilis ada sekitar 12 buku dan sudah terjual lebih dari 1.1 juta eksemplar di seluruh dunia. Beberapa buku tersebut:

  1. Bogle on Mutual Funds: New Perspectives for the Intelligent Investor, 1993.
  2. Common Sense on Mutual Funds: New Imperatives for the Intelligent Investor, 1999.
  3. John Bogle on Investing: The First 50 Years, 2000.
  4. Character Counts: The Creation and Building of The Vanguard Group, 2002.
  5. Battle for the Soul of Capitalism, 2005.
  6. The Little Book of Common Sense Investing, 2007.
  7. True Measures of The Money, Business, and Life, 2008.
  8. Common Sense on Mutual Funds: Fully Updated 10 th Anniversary Edition, 2009.
  9. Don’t Count on It! Reflections on Investment Illusions, Capitalism, “Mutual” Funds, Indexing, Entrepreneurship, Idealism, and Heroes, yang dirilis 2011.
  10. The Clash of the Cultures: Investment vs. Speculation, 2012.
  11. Buku Kecil Investasi yang Masuk Akal: Edisi Ulang Tahun ke- 10, 2017.
  12. Tetap pada Jalur: Kisah Vanguard dan Revolusi Indeks, 2018.

 

Ilustrasi Buku Bogle on Mutual Funds milik John Bogle. Source: My Money Blog.

 

Sekilas Tentang Vanguard dan Makna Dibalik Penamaan Vanguard

Vanguard adalah perusahaan Manajemen Investasi yang juga menjadi salah satu terbesar di dunia. Tercatat sampai akhir Desember 2018, Vanguard telah melakukan kelolaan asset global mencapai $4.9 triliun. Kantor Vanguard ini berlokasi di Valley Forge – Pennsylvania yang melakukan penawaran lebih dari 413 dana kepada lebih dari 20 juta investor yang tersebar di seluruh dunia.

Vanguard dipilih sebagai nama perusahaan, dengan makna yang didasari pada nama kapal induk Laksamana Horatio Nelson pada Pertempuran Sungai Nil di tahun 1798. John Bogle menganggap nama “Vanguard” memiliki keselarasan dengan tema kepemimpinan dan kemajuan yang lebih baik.

 

 

Pencapaian-pencapaian John Bogle

Keberhasilannya dalam mengelola Vanguard Group, tidak menghentikan langkahnya mencetak sejumlah pencapaian. Beberapa diantaranya:

  • Menjadi pembicara di hadapan para profesional industri dan juga masyarakat umum.
  • Menuangkan pemikiran dan menuliskan kembali pidatonya.
  • Gemar memberi tanggapan secara pribadi pada banyak surat yang masuk kepadanya dari para pemegang saham Vanguard.
  • Ia juga menuliskan banyak Laporan sekitar 25 halaman yang ditujukan kepada seluruh karyawan Vanguard, yang ia sebut ‘Anggota kru’ dengan tema bahari Vanguard.
  • Aktif dalam industri Investasi, yang dimulai dari jabatan ketua dewan gubernur Investment Company Institute terhitung dari tahun 1969 sampai 1970.
  • Pernah menduduki jabatan ketua Investment Companies Committee dari National Association of Securities Dealers Inc. yang sekarang dikenal sebagai FINRA, mulai tahun 1972 sampai 1974.
  • Ditunjuk oleh Ketua SEC – Arthur Levitt, untuk bertugas di Independence Standards Board di tahun 1997.

 

Ringkasan Perjalanan John Bogle

John Bogle telah meninggalkan sejarah Manajemen Investasi yang berkontribusi besar pada populernya Investasi Indeks atau Reksadana Indeks. Yang memiliki prinsip dana investasi yang mampu mempertahankan campuran investasi yang mengacu pada pergerakan indeks pasar utama. Dalam prosesnya, Investasi Indeks ini menerapkan pengurangan biaya yang berkaitan erat dengan aktivitas investasi, khususnya instrument reksadana.

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi Indeks ini adalah untuk membuat aktivitas investasi menjadi lebih mudah. Di mana investor diarahkan fokus terhadap pengurangan biaya dalam transaksi Investasi reksadana. Sehingga investasi dijalankan dengan beban biaya yang rendah, perputaran yang juga rendah dan strategi Investasi yang lebih sederhana, yakni strategi investasi pasif.

Nah dari strategi investasi pasif yang dilakukan John Bogle ini, kita juga mendapatkan gambaran bahwa strategi investasi pasif yang dilakukan pada instrument saham juga memiliki keuntungan yang lebih baik. Seperti kita tahu, bahwa investasi pasif lebih santai karena tidak daily trading yang melakukan transaksi harian, dan cenderung dilakukan dalam jangka panjang.

Kira-kira bagaimana dengan teman-teman investor di sini? Apakah lebih suka investasi pasif atau investasi aktif?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan tentang tokoh inspiratif ini bersifat informasional, yang tidak menjamin keakuratan maupun keandalan informasi didalamnya. Penggunaan atas informasi ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab setiap pengguna. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *