Penipuan-Telegram-Mengatasnamakan-Rivan-Kurniawan

Terakhir diperbarui Pada 23 Agustus 2024 at 11:18 am

Belakangan kasus penipuan melalui aplikasi Telegram yang mengatasnamakan Rivan Kurniawan kembali marak terjadi. Penipuan online berkedok ‘investasi bodong’ ini menjerat korban-korbannya dengan iming-iming keuntungan besar dalam waktu instan. Sayangnya, hal ini tidak menjadi pembelajaran bagi masyarakat luas, terbukti dengan masih banyaknya korban yang terjebak iming-iming Investasi bodong. Lantas apa yang harus dilakukan jika tiba-tiba masuk ke grup Telegram yang tidak dikenal?

 

Waspada Penipuan Online

Di tengah masifnya perkembangan era digital yang sekarang ini terjadi cukup disayangkan, lantaran ada banyak kasus penipuan online yang terus terjadi dan korbannya terus bertambah. Tidak heran, jika penipuan online ini menjadi salah satu bentuk kejahatan siber yang tidak pandang bulu terhadap korban-korbannya.

Berdasarkan data survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau yang singkat APJII, mengungkapkan bahwa penipuan online di tahun 2024 ini menjadi masalah tertinggi dalam kategori kejahatan siber dengan angka mencapai 32.5%. Angka ini naik 22.2% dari tahun 2023 yang di kisaran 10.3%. Data tersebut juga menunjukkan klasifikasi kejahatan siber yang meliputi pencurian data-data pribadi dan penipuan online dengan berbagai kedok baik itu belanja online maupun Investasi bodong. Alhasil untuk penipuan online ini menjadi kejatahan yang paling signifikan terjadi.

Senada dengan APJII, Kepolisian Daerah Metro – Jakarta Raya juga mengungkapkan bahwa angka penipuan online terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat untuk tahun 2024 hingga bulan Juni kemarin sudah ada 255 laporan penipuan online yang masuk. Sedangkan yang sudah ditangani oleh Direktorat Reserse Kriminal Khusus baru 222 perkara. Di mana untuk rasio penyelesaian baru mencapai 56.6%. Artinya jika mengacu pada angka-angka tersebut kita sebagai masyarakat tidak bisa membabi buta menyalahkan satu pihak tertentu.

Sementara di waktu yang bersamaan, penipuan online ini terus terjadi dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit. Alangkah baiknya kita sebagai masyarakat dapat terus meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaan diri terhadap berbagai modus penipuan secara online. Bahkan kita juga tidak bisa menggantungkan harapan sepenuhnya kepada Pemerintah untuk terhindar dari penipuan online.

 

Telegram Palsu – Fake Account Mengatasnamakan Rivan Kurniawan

Salah satu modus yang banyak terjadi dalam kasus penipuan online adalah tawaran Investasi bodong, dengan menyatut nama-nama tenar dalam dunia Investasi, sebut saja Rivan Kurniawan.

Penipuan yang menyeret nama baik Rivan Kurniawan ini mayoritas terjadi melalui aplikasi Telegram. Na’asnya jumlah member setiap Telegram palsu tersebut sangat banyak, ada ratusan hingga ada yang ribuan. Berikut ini adalah sejumlah bukti screenshot akun Telegram palsu yang mengatasnamakan Rivan Kurniawan:

Sejumlah Akun Telegram Palsu Mengatasnamakan Rivan Kurniawan

Untuk itu, kami himbau kembali untuk teman-teman investor dan juga masyarakat luas untuk tidak terjebak penawaran investasi bodong yang menggunakan dan menyatut nama Rivan Kurniawan. Mohon segera lakukan konfirmasi ke kami, jika menemukan adanya indikasi investasi bodong yang menyalahgunakan nama baik Rivan Kurniawan.

 

Cara Terhindar Penipuan Online Telegram Palsu Rivan Kurniawan

Bagi Anda yang memiliki akun Telegram, namun tiba-tiba masuk ke dalam grup Telegram yang notabenennya tidak Anda kenal, bahkan masuk ke grup Telegram yang terindikasi investasi bodong dengan menggunakan nama tokoh besar maupun perusahaan lain. Maka segeralah melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Segera LAPORKAN Akun Telegram Palsu

Setiap aplikasi online biasanya akan memfasilitasi para penggunanya dengan fitur ‘Laporkan Akun’. Begitu juga dengan Telegram yang memberi fasilitas ‘Laporkan Akun’ kepada para penggunanya, jika ternyata pengguna menemukan adanya potensi penipuan yang merugikan. Sehingga Anda sebagai pengguna Telegram, bisa dengan segera melaporkan akun Telegram palsu yang mengatasnamakan Rivan Kurniawan atau akun mencurigakan lainnya.

Cara termudah melaporkan akun Telegram palsu:

    • Jika ternyata Anda mendapatkan notifikasi undangan Telegram yang tidak dikenal, segera tekan tombol:

‘Report Scam and Leave’ biasanya ada pada bagian atas tampilan Telegram.

    • Jika tombol tersebut sudah ditekan dan hilang, maka Anda bisa ‘Buka Akun Profile Grup’.
    • Selanjutnya tekan tanda ‘titik tiga’ yang bertuliskan lainnya, baru kemudian pilih ‘Report’ atau ‘Lapor’.

Selain cara di atas dirasa belum cukup, maka Anda dapat mengirimkan laporan melalui email Telegram:

abuse@telegram.org. atau bisa juga langsung memberi aduan pada pusat Telegram melalui bot @notoscam.

Dengan ketentuan, pada bagian badan atau isi email harus mencantumkan screenshot grup Telegram palsu tersebut. Jika sudah sesuai, langsung kirimkan dan tunggu hingga pihak pusat menindaklanjuti Laporan Anda.

 

  1. Keluar Langsung dari Grup Telegram Palsu

Langkah lain yang juga dapat Anda lakukan adalah dengan keluar langung dari grup Telegram palsu yang mengatasnamakan Rivan Kurniawan atau tokoh lain atau perusahaan lain.

Dengan keluar langsung dari grup, Anda tidak akan mendapatkan update apapun dari aktivitas didalam grup yang berpotensi membuat Anda ingin tahu dan tergiur.

Jika sudah keluar dari grup Telegram palsu tersebut, pastikan bahwa Anda segera memblokir grup tersebut agar tidak muncul lagi dan memiliki akses pada akun Telegram Anda.

 

  1. Setting Ulang Pengaturan Privasi Akun Telegram Anda

Jika dua langkah di atas sudah dilakukan, maka langkah berikutnya yang sebaiknya Anda perlu lakukan agar terhindar dari undangan-undangan grup Telegram palsu atau yang tidak dikenal. Maka segera setting ulang bagian pengaturan privasi dan juga keamanan akun Telegram Anda.

Anda cukup pilih ‘Pengaturan’ di mana Anda hanya dapat diundang masuk ke dalam sebuah grup Telegram yang nomor kontaknya Anda kenal. Nomor kontak yang dikenal ini biasanya tersimpan dalam ponsel atau email Anda.

Pengaturan privacy dan keamanan ini penting untuk Anda setting ulang, guna memastikan bahwa Anda terhindar dari akun-akun Telegram palsu yang berpotensi menipu. Bahkan Anda akan aman dari undangan masuk tiba-tiba ke dalam sebuah grup Telegram yang sama sekali tidak Anda kenal.

 

  1. Non-aktifkan Notifikasi Akun Telegram

Selain cara di atas, Anda juga dapat menon-aktifkan notifikasi pada akun Telegram. Ketika Anda sudah keluar grup, namun dimasukkan lagi berulang kali oleh para penipu. Maka tidak ada salahnya Anda menon-aktifkan notifikasi akun Telegram milik Anda, dengan cara tekan tanda ‘titik tiga’ yang ada di atas grup dan pilih ‘non-aktifkan notifikasi selamanya’.

Cara ini efektif untuk menghindarkan Anda dari notifikasi-notifikasi tidak penting yang berpotensi menipu.

 

Cara Lain untuk Mencegah Terjadinya Penipuan Online Lebih Banyak

Selain meningkatkan keamanan dari sisi akun Telegram milik Anda pribadi, Anda juga dapat melakukan menurunkan kasus penipuan online berkedok Investasi bodong, antara lain:

  1. Laporkan ke Pihak Berwenang, Kominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyediakan kanal khusus yang menangani pengaduan penipuan yang terjadi di aplikasi-aplikasi online, seperti Telegram. Kanal khusus tersebut adalah https://aduankonten.id/ yang diperuntukkan bagi aduan-aduan masuk dari masyarakat yang berkaitan dengan akun media sosial atau bahkan konten palsu yang berpotensi merugikan.

Dari aduan-aduan yang masuk, nantinya Kominfo akan memblokir nomor atau akun yang diadukan, berdasarkan informasi aduan yang masuk. Aktivitas Kominfo ini berdasarkan payung hukum melalui Peraturan Menteri Kominfo No. 5 Tahun 2021 mengenai Penyelenggaraan Telekomunikasi.

 

  1. Tingkatkan Kehati-hatian dan Kewaspadaan Diri

Di tengah perkembangan teknologi yang serba mudah seperti sekarang, sebaiknya Anda juga semakin sadar bahwa penyalahgunaan teknologi juga semakin tinggi. Di mana akan semakin mudahnya kejahatan online, seperti banyaknya pencurian data, plagiaris data/foto/akun-akun yang hampir sama dengan aslinya.

Oleh karena itu, alangkah baiknya bila Anda selalu bersikap hati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, terutamanya pada penawaran Investasi bodong yang mengiming-iming keuntungan besar dalam waktu instan.

Berikut ini adalah beberapa ciri penipuan yang banyak terjadi di Telegram:

    • Penipu berani memakai/menggunakan/menyatut nama perusahaan atau foto tokoh terkemuka untuk dapat menipu korbannya.
    • Penipu melakukan pemalsuan data-data, seperti mengubah/mengedit lampirkan nama, alamat, nomor rekening dan lain sebagainya untuk dapat menjebak korban.
    • Penipu akan memasukkan calon korban ke dalam grup tanpa izin dan ini dilakukan secara random.
    • Penipu biasanya akan menon-aktifkan fitur ‘kirim pesan’ untuk seluruh korbannya, kecuali komplotannya. Dengan tujuan agar leluasa memberikan iming-iming menggiurkan kepada calon korban.
    • Penipu akan lebih agresif membagikan screenshot-screenshot transaksi palsu yang berisi sejumlah keuntungan yang telah ditransfer.
    • Penipu juga agresif membagikan update transaksi yang dilakukan terus menerus, baik itu di dalam grup tersebut maupun lewat chat personal kepada calon korbannya.
    • Penipu tidak akan menggunakan nama/foto/identitas pribadi pada nama akun Telegram.

 

  1. Ingatkan dan Beritahu Orang Lain untuk Waspada

Apabila Anda pernah ada di kondisi seperti di atas, maka ingatkan dan beritahu orang lain di sekitar Anda seperti halnya keluarga, saudara, teman maupun kolega mengenai adanya potensi penipuan melalui akun Telegram palsu yang mengatasnamakan Rivan Kurniawan atau perusahaan lainnya.

Jangan sampai orang di sekitar Anda turut menjadi korban penipuan online berkedok Investasi bodong. Lebih dari itu, bahkan Anda dapat membagikan informasi ini melalui media sosial Anda lainnya, supaya semakin banyak orang yang lebih waspada lagi.

 

Be a Smart Investor! Do Your Own Research!

Jika menemukan aktivitas mencurigakan dari Fake Account yang mengatasnamakan Rivan Kurniawan, dimohon untuk memvalidasi atau memberikan informasi kepada Rivan Kurniawan Teams.***

###

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *