Review-Kinerja-SIDO-2Q2024

Jika dilihat pergerakan harga saham SIDO, sejak mula produsen jamu ini IPO di tahun 2013 hingga sampai tahun 2017, bisa dikatakan harga saham SIDO cenderung sideways. Barulah mulai tahun 2018, harga saham SIDO naik menyentuh level tertinggi di harga 1050. Saat artikel ini ditulis, harga saham SIDO berada di level 710. Lantas apakah harga saham SIDO mampu menyentuh kembali level tertingginya? Bagaimana prospeknya ke depan?

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

Pergerakan Harga Saham SIDO

Pada artikel kali ini, kita akan membahas saham SIDO. Nah, pertama-tama mari kita lihat pergerakan harga saham SIDO…

Jika kita lihat pergerakan harga saham SIDO, sejak IPO tahun 2013 lalu sampai tahun 2017 bisa dikatakan harga saham SIDO cenderung sideways. Hingga akhirnya mulai tahun 2018 harga saham SIDO naik sampai menyentuh level tertingginya di atas level harga 1050. Hingga artikel ini ditulis, harga saham SIDO berada di level 710.

Lalu, apakah harga saham SIDO bisa kembali menyentuh level tertingginya? dan bagaimana prospek kinerja ke depan?

 

Profil SIDO

Sidomuncul dengan kode saham SIDO memiliki pengalaman lebih dari 70 tahun sebagai produsen produk herbal di Indonesia.  Produk dari SIDO diterima luas oleh semua kalangan masyarakat dengan didukung oleh jaringan distribusi yang tersebar di 122 lokasi.

 

 

Kepemilikan Saham

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memiliki struktur pemegang saham yang terdiri dari dua kelompok utama. Yang pertama pemegang saham mayoritas yaitu PT Hotel candi baru dengan kepemilikan sebesar 77.6% dan kedua masyarakat umum memiliki 22.4%.

Pada tanggal 5 April 2024, Concordant Investments Pte. Ltd. (Affinity) menjual seluruh kepemilikannya, yang mencakup 17% saham, kepada PT Hotel Candi Baru. Transaksi ini bernilai Rp3.7 triliun atau Rp719 per saham. Keputusan PT Hotel Candi Baru untuk membeli saham dari Affinity didorong oleh optimisme terhadap prospek bisnis SIDO di masa depan.

Dengan akuisisi ini, PT Hotel Candi Baru memperkuat posisinya sebagai pemegang saham mayoritas.

 

Segmen Usaha SIDO

Dengan memiliki jaringan distribusi sebanyak 122 lokasi, perusahaan juga memiliki askes lebih dari 160.000 grosir serta memiliki lebih dari 2 juta titik penjualan di seluruh dunia. Perusahaan juga konsisten melakukan ekspansi mencakup seluruh wilaya di Jawa, Indonesia Timur, barat serta di Asia Tenggara, Afrika seperti Filipina, dan Nigeria.

Sementara itu perusahaan memiliki keunggulan dimana konsumen sangat paham dengan produk dari SIDO sehingga menjadikan peluang bagi perusahaan untuk mereplikasi kesuksesan di Indonesia.

Sidomuncul menawarkan lebih dari 300 produk yang mencakup tiga kategori, yaitu produk herbal & suplemen, makanan & minuman yang terakhir kategori farmasi. Saat ini produk dari herbal dan suplemen (khususnya produk TOLAK ANGIN) memberikan kontribusi sebesar 59% terhadap pendapatan. Dengan fokus pada jamu modern dan suplemen berbasis herbal.

Selanjutnya kategori makanan dan minuman menyumbang 38% dari total pendapatan, termasuk minuman berenergi KUKU BIMA ENERGI berperisa buah dan produk permen herbal. Yang terakhir kategori farmasi menyumbang 3% dari total pendapatan dengan produk berupa obat bebas dan resep.

SIDO mencatat pertumbuhan bisnis internasional yang signifikan dengan peningkatan penjualan mencapai 73% pada tahun 2024, dimana penjualan internasional berkontribusi sebesar 8% terhadap total penjualan perusahaan. Produk unggulan seperti Tolak Angin dan Kuku Bima Ener-G! menjadi favorit di pasar internasional, terutama di negara-negara seperti Filipina dan negara-negara Afrika.

Kontribusi bisnis internasional SIDO telah meningkat secara konsisten dari 2.3% pada FY20 menjadi 8% pada 1H24. Pertumbuhan ini mencerminkan strategi pemasaran yang efektif dan penerimaan yang kuat di pasar global, menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menembus pasar internasional dengan produk berkualitas tinggi.

Pertumbuhan ini menegaskan posisi Sidomuncul sebagai pemain utama di industri herbal dan suplemen global, siap untuk ekspansi lebih lanjut di masa depan.

 

Strategi Bisnis SIDO

SIDO  tetap optimis dan berkomitmen untuk mencapai target bisnisnya melalui berbagai inisiatif dan strategi yang terukur. Di pasar domestik, perusahaan terus meningkatkan kualitas saluran distribusi dan memperluas penetrasi produk baru seperti Tolak Angin untuk Batuk, Esemag, dan Alang Sari Cool RTD. Selain itu, peningkatan penggunaan media sosial dilakukan untuk mendukung kesadaran produk dan memperkuat merek di kalangan konsumen.

Untuk pasar internasional, SIDO fokus pada penguatan kesadaran produk dan distribusi, khususnya di beberapa negara fokus. Ekspansi pasar juga dilakukan ke negara baru, seperti Vietnam, pada semester kedua tahun ini. Perusahaan juga memperkenalkan produk baru ke pasar ekspor, seperti permen, untuk memperluas jangkauan dan diversifikasi portofolio produk mereka.

Dalam hal manajemen biaya, SIDO memantau efektivitas pengeluaran iklan dan promosi guna meningkatkan kinerja penjualan. Selain itu, perusahaan berupaya meningkatkan produktivitas karyawan dan leverage operasional untuk mencapai efisiensi yang lebih baik. Dengan inisiatif-inisiatif ini, SIDO menargetkan pertumbuhan penjualan dan laba bersih lebih dari 10% pada tahun fiskal 2024.

 

Subscribe Monthly Investing Plan terbaru dapatkan Portfolio Update, ikuti Meet The Company, dan Live Discussion terdekat pada 11 September 2024! Buruan!

 

Neraca Keuangan

Pada kuartal kedua tahun 2024 perusahaan membukukan penurunan total aset sebesar 2% dari Rp 3,89 triliun menjadi Rp 3,82 triliun, sementara itu kas perusahaan juga mengalami penurunan dari Rp 830,1 miliar menjadi Rp 719,7 miliar atau setara dengan 18,8% dari total aset perusahaan. Di sisi lain, persediaan perusahaan mengalami kenaikan dari Rp 408 miliar menjadi Rp 500 miliar.

Pada kuartal kedua tahun 2024 perusahaan juga mengalami penurunan total liabilitas, dari sebelumnya sebesar Rp 504 miliar menjadi Rp 353 miliar. Jika dibandingkan dengan kas perusahaan sebesar Rp 719,7 miliar, liabilitas tersebut dapat di lunasi kapan saja. Sehingga bisa diartikan kondisi neraca SIDO sangat sehat, bahkan tidak memiliki hutang buruk sama sekali.

Kemudian pada kuartal kedua tahun 2024 perusahaan mampu membukukan kenaikan ekuitas walaupun sangat tipis sebesar 2%.  Kenaikan ini menunjukkan stabilitas dan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset dan kewajibannya dengan baik, meskipun dalam kondisi pasar yang mungkin tidak menentu.

Faktor utama yang menopang kenaikan ekuitas ini adalah peningkatan saldo laba perusahaan yang signifikan. Saldo laba perusahaan naik sebesar 7%, dari sebelumnya Rp 3,38 triliun menjadi Rp 3,46 triliun. Peningkatan ini mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang solid dan efisiensi operasional yang berhasil dicapai.

Dengan adanya peningkatan ekuitas dan saldo laba, perusahaan menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk terus berkembang.

 

Laba Rugi Perusahaan

Selanjutnya kinerja perusahaan pada Q2 2024 cemerlang, penjualan naik 15% dari Rp1.6 triliun menjadi Rp1.8 triliun. Sehingga laba bruto perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 26% dari Rp877 miliar menjadi Rp1.1 miliar.

Sementara itu SIDO mampu melakukan efisiensi dengan berkurangnya beban umum dan administrasi dari Rp107.2 miliar menjadi Rp92.09 miliar. Dan beban lain lain dari Rp37.3 miliar menjadi Rp18.5 miliar.

Dengan naiknya penjualan dan berkurangnya beban tersebut membuat laba bersih perusahaan naik 36% dari Rp448 miliar menjadi Rp608 miliar.

 

Pendapatan Antar Segmen

Jika kita lihat dari segmen usahanya, produk dari jamu herbal dan suplemen masih menjadi penopang terbesar dalam penunjang pendapatannya. Di mana pada 2Q2024 pendapatan dari jamu herbal dan suplemen naik menjadi Rp1.11 triliun dari sebelumnya Rp1.003 triliun.

Produk penyumbang terbesar kedua yaitu makanan dan minuman, pada 2Q2024 sebesar Rp716 miliar dari sebelumnya Rp595 miliar. Dan yang terakhir produk dari farmasi dimana pada 2Q2024 membukukan pendapatan sebesar Rp66.1 miliar dari sebelumnya Rp55.1 miliar. Maka dapat diartikan semua segmen usaha SIDO pada Q2 2024 mengalami pertumbuhan.

 

SIDO Tunda Ekspansi

[Baca lagi: Tunda Ekspansi, SIDO Rugi Gak Sih?]

 

Historis Kinerja

Proyeksi FY 2024

Secara historis, hingga tahun 2021 pendapatan SIDO selalu tumbuh, hingga akhirnya pada tahun 2022 hingga tahun 2023 mengalami penurunan. Tetapi jika perusahaan mampu meningkatkan kinerjanya di tahun 2024 ini, maka pendapatannya berpotensi mencapai Rp3.9 triliun.

Sama seperti pendapatannya, laba bersih perusahaan konsisten tumbuh hingga tahun 2021, hingga akhirnya mengalami penurunan hingga tahun 2023. Proyeksi laba bersih tahun 2024 sebesar Rp1.2 triliun.

 

Valuasi

Proyeksi Pertumbuhan ROE

Secara historis, saham SIDO pernah diperdagangkan pada valuasi PBV 7.5x dengan PE ratio 26x  pada tahun 2021 (saat labanya menyentuh 1.2 Trilliun). Sementara itu pada saat artikel ini ditulis, harga saham SIDO berada di level harga 710 yang mana menunjukan valuasi PBV 6.1x dan PE ratio 16x.

Maka dapat disimpulkan jika SIDO berhasil mencetak laba seperti tahun 2021 lalu, maka peluang harga saham SIDO untuk ke 1,000 terbuka lebar. Belum lagi jika kita bicara dividen SIDO, dengan payout ratio 90%, maka dari harga sekarang, potensi dividen yield SIDO masih dikasaran 5%an (untuk 2x pembagian).***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *