Return adalah target yang banyak diincar, bahkan besar kecilnya return umumnya akan selalu diukur dan diperhitungkan investor, ketika akan masuk pada saham tertentu. Dalam investasi saham, terdapat dua jenis return yakni Expected Return dan Actual Return. Nah pada kesempatan kali ini, kita akan coba membahas mengenai Expected Return dari sisi perbedaan dan cara penggunaannya, mari kita bahas!
Daftar Isi
Pengertian Expected Return
Expected return adalah perkiraan jumlah keuntungan dan/atau kerugian yang dianggap dapat diantisipasi. Sehingga konsep dari Expected return ini adalah keuntungan yang belum terjadi.
Expected return ini diperoleh dari hasil analisa data historis dari tingkat pengembalian investasi (Return on Return/RoR) dari instrument investasi.
Beberapa data historis yang biasa digunakan antara lain fluktuasi pasar dari harga saham, fluktuasi interest rate, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi pergerakan harga saham.
Rumus dan Cara Menghitung Expected Return
Dalam melakukan perhitungan Expected return, cara yang digunakan akan berbeda-beda tergantung instrument investasi yang dihitung. Hal ini terjadi, karena setiap instrumen investasi memiliki trigger yang berbeda. Contohnya saham berbeda dengan obligasi maupun deposito.
Cara Menghitung Expected Return dalam Saham
Source: financeformulas.net
Contohnya ketika kita memutuskan berinvestasi pada saham DEFG dalam jangka waktu 1 tahun. Dan kita memperoleh data harga saham DEFG di awal tahun 2022 adalah Rp300 per lembar saham. Kemudian di akhir tahun 2022 saham DEFG berhasil ditutup pada angka Rp 500 per lembar saham. Serta membagikan dividen sebesar Rp 5 per lembar saham. Maka diperoleh expected return sebagai berikut:
Nah, angka 68.3% tersebut merupakan return yang diharapkan dari investasi di masa mendatang.
Tidak hanya itu, Anda juga dapat juga melihat expected return multi years. Jika pada contoh di atas hanya membandingkan pada awal tahun dan akhir tahun 2022. Maka Anda dapat tambahkan dengan membandingkan awal dan akhir tahun 2021, 2020, 2019 dan seterusnya untuk mendapatkan rata-rata expected return tahunan secara historis.
Cara Menghitung Expected Return Berdasarkan Prinsip Dasar Perhitungan
Berdasarkan prinsip dasar perhitungan, Expected return ini merupakan rumus yang menghitung potensi keuntungan dari suatu instrument investasi, dengan tingkat keuntungan dari instrument lain yang ditinjau dari historical data. Prinsip ini tertuang ke dalam rumus berikut:
Di mana:
- Expected return adalah perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan.
- Risk Free Rate adalah tingkat keuntungan instrument investasi yang hampir bebas risiko (seperti halnya bunga deposito dan/atau obligasi pemerintah).
- Risk Premium adalah perkiraan risiko dari suatu investasi.
Contoh dalam menentukan expected return, Anda bisa menentukannya dengan cara melihat risk free rate dari suku bunga BI misalnya sebesar 5.75% per tahun. Kemudian lihat estimasi pengembalian rata-rata dari instrument investasi per tahun sebesar 4.5% per tahun (Penulis menggunakan rate LPS untuk menentukan pengembalian dari deposito yang dijamin LPS)
Expected Return = 5.75 % + 4.5 % = 10.25% per Tahun
Maka expected return dari portfolio adalah 10.25% per tahun. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa:
- Jika dalam satu tahun return investasi kita < 10.25% per tahun, maka portfolio investasi dapat dikatakan belum optimal, karena ada di bawah expected return dalam setahun.
- Jika dalam satu tahun return investasi kita > 10.25% per tahun, maka portfolio investasi sudah cukup baik, karena mampu melampaui expected return dalam setahun.
Apabila dibandingkan dengan total expected return pada saham di atas yang sebesar 68.3% dan dapat terealisasi, maka return yang diharapkan tadi sudah sangat luar biasa.
Manfaat Expected Return
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh investor ketika melakukan perhitungan Expected return, sebelum memulai berinvestasi saham, antara lain:
- Investor mendapatkan gambaran mengenai jumlah pengembelian investasi di masa yang akan datang.
- Investor dapat merencanakan strategi investasi untuk timeframe jangka panjang dengan lebih baik, bermodalkan hasil hitungan Expected return.
- Membandingkan perkiraan keuntungan antara satu instrument investasi dengan yang lainnya.
Itu tadi ketiga manfaat dalam melakukan perhitungan expected return, apakah kamu tertarik? Setelah ini kita akan bahas bagaimana cara melakukan perhitungan expected return.
[Baca lagi: Menghitung Return On Investment (Tingkat Pengembalian Investasi)]
Faktor yang Mempengaruhi Expected Return
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perhitungan Expected return, antara lain:
Suku Bunga Acuan Bank Sentral
Suku bunga acuan bank sentral merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi return. Hal ini terkait dengan risk free rate dari suatu negara. Di Indonesia sendiri, menggunakan suku bunga acuan dengan nama 7 days reverse repo rate atau BI7DRR.
Inflasi
Tingkat inflasi akan menentukan target dalam investasi, dengan inflasi yang tinggi. Maka akan semakin tinggi pula target return yang diharapkan dari investasi.
Nilai Tukar Mata Uang
Pelemahan dan penguatan nilai tukar mata uang suatu negara, juga akan menentukan tingkat return investasi. Jika semakin kuat nilai mata uang, maka return investasi juga akan semakin besar.
Contoh return investasi di Jepang dan di Indonesia akan berbeda. Lantaran nilai tukar USD/JPY dan USD/IDR juga berbeda. JPY memiliki nilai yang lebih kuat dari IDR, sehingga rate investasi yang diharapkan menjadi lebih besar di Indonesia, dibandingkan di Jepang.
Perbandingan Antara Expected Return dan Actual Return
Selain expected return dalam berinvestasi saham, juga ada actual return. Actual return adalah risiko yang dihasilkan dalam satu tahun kita berinvestasi. Ada beberapa kegunaan dari actual return antara lain:
- Menentukan expected return di masa yang akan datang, sekaligus risiko yang mungkin terjadi.
- Menentukan performance dari investasi pada suatu tahun buku. Dalam hal ini kita dapat melakukannya dengan membandingkan antara expected return yang kita tentukan sebelumnya dan actual return.
Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa actual return merupakan pendukung dari expected return. Keduanya, baik Expected return dan Actual return memiliki keterkaitan, sehingga dapat digunakan oleh para investor pemula untuk menentukan target investasi.
Kesimpulan
Expected return adalah perkiraan jumlah keuntungan yang diharapkan. Sehingga konsep dari Expected return ini adalah keuntungan yang belum terjadi.
Meski begitu, kekurangan dari Expected return ini tidak memperhitungkan potensi risiko yang mungkin terjadi. Ditambah dari sisi nilai, Expected return ini lebih berdasarkan pada data di masa lalu yang kemungkinan besar tidak terjadi lagi di masa mendatang. Oleh karena itu, sebaiknya teman-teman investor tidak hanya bergantung pada perhitungan Expected return ketika akan mengambil keputusan invetasi.
Nah gimana, apa teman-teman investor tertarik untuk coba menghitung potensi investasi dengan menggunakan Expected return? Jangan lupa untuk selalu menerapkans strategi diversifikasi portfolio, jika ternyata return yang didapatkan sangat optimal. Selamat berinvestasi!***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.