Fenomena-IPO-Startup-Daerah

Terakhir diperbarui Pada 20 Februari 2024 at 12:02 pm

Artikel telah ditinjau oleh: Stock Market Anlayst RK Team

 Tanggal 7 Februari 2024 merupakan bulan yang bersejarah bagi dua startup daerah yakni PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK) dan PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX). Keduanya merepresentasikan startup dari Singkawang dan Bangkalan, uniknya keduanya memiliki bisnis yang sama yakni PPOB dan IPO secara bersamaan. Apa itu industry PPOB? Apa saja saham yang bergerak di layanan PPOB? Bagaimana pula prospeknya?

 

Mengenal Industri PPOB

IPO perusahaan PPOB bukan pertama kali ini terjadi! Pada tahun lalu PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX) yang juga merupakan perusahaan PPOB melakukan IPO. Namun yang perlu dicermati mengapa perusahaan “mini start-up” seperti ini melakukan IPO. Bahkan menariknya, IRSX juga sempat ditutup ARA pada hari pertamanya listing.

 

IRSX sentuh batas ARA pada level 136. Source: Ipotnews

 

Tentu pergerakan saham IRSX tersebut, telah mengalahkan perusahaan start-up yang lebih dulu listing seperti GOTO, BUKA dan BELI yang tidak ARA di hari pertama.

PPOB adalah singkatan dari Payment Point Online Bank (PPOB). Dengan arti suatu bisnis yang menyediakan solusi layanan berbentuk kerja sama penyelenggaraan bisnis atau mitra, yang dapat memberi layanan pembayaran berbagai tagihan. Sebut saja misalnya PLN, PDAM, perusahaan telekomunikasi, penyedia asuransi, dan lain sebagainya. Kerja sama itu memungkinkan mitra dapat memberi pelayanan pembayaran mulai dari tagihan pulsa telpon, banking, gaming dan berbagai tagihan online lainnya.

PPOB sendiri muncul didorong oleh adanya kebutuhan dari masyarakat, untuk bertransaksi secara hybrid (manual-digital). Contohnya:

“Pak Yoshua yang tinggal di pedalaman dengan minim akses internet dan literasi digital. Ia biasa membeli pulsa secara manual ke kios di dekat rumahnya, karena tidak terbiasa membeli pulsa secara online. Lantas ia menemukan kios di dekat rumahnya yang menjual pulsa fisik. “Penjual pulsa tersebut tidak hanya menyediakan pulsa. Tetapi juga melayani pembayaran listrik, paylater, internet dan berbagai macam layanan lainnya.”

“Pertanyaannya apakah kios tersebut berlangganan ke setiap provider telekomunikasi, internet atau bahkan perbankan? Jawabanya tidak. Kios ini hanya menggunakan jasa PPOB, untuk menyelesaikan transaksi tersebut dan menawarkan jasanya kepada pelanggan.”

Dari contoh di atas, dapat kita buat kesimpulan bahwa di daerah saat ini sudah banyak sekali perusahaan PPOB, yang menawarkan jasanya. Lantaran memiliki potensi klien yang tinggi.

Selain bisnis Buyer to Buyer (B2B), beberapa PPOB juga menawarkan bisnisnya langsung kepada customer. Dengan cara mengunduh aplikasi yang sudah disediakan oleh provider PPOB yang telah dipilih. Sehingga customer dapat melakukan pembelian dan pembayaran digital melalui aplikasi tersebut. Dengan cara transfer lewat internet banking maupun mobile banking.

 

Ikuti Stockademy by RK Team : Mastering The Sectoral Cycle di sini !

 

Modal yang Dibutuhkan Untuk Menjalankan Bisnis PPOB

Modal untuk membuat bisnis PPOB juga tidaklah besar. Apalagi, sampai melakukan tindakan “bakar uang” seperti pada perusahaan startup pada umumnya. Hal ini yang juga mendukung pergerakan lincah perusahaan PPOB, yang akhirnya berpeluang besar untuk menguasai niche market. PPOB ini biasanya memiliki agen-agen yang tersebar di sejumlah daerah. Tujuannya jelas untuk meningkatkan pemasaran dan layanan dari aplikasinya.

 

Manfaat dari PPOB

Dengan skema layanan PPOB ini ada sejumlah manfaat, antara lain:

  • Pertama, mitra yang bekerja sama berpotensi mendapatkan profit sharing.

Profit ini berasal dari fee yang diperoleh melalui setiap transaksi selurah pembayaran tagihan yang dilakukan. Baik itu berupa pembelian voucher elektronik, maupun pembayaran belanja online dari berbagai penyedia tagihan.

  • Kedua, lebih hemat waktu karena menggunakan berbagai macam tools transaksi.

Sejalan dengan perkembangan teknologi, tools yang digunakan ini sudah berbasis web maupun mobile secara online dan juga yang real time. Membuat pengguna dapat menghemat waktu, tanpa perlu keluar rumah dan mengantri lama menuju loket pembayaran.

  • Ketiga, fleksibel dalam transaksi.

Berkat kemudahan akses melalui online, pengguna PPOB ini bisa melakukan transaksi pembayaran secara fleksibel. Karena system PPOB dapat diakses selama kurun waktu 24 jam dalam sehari, dan online dalam 7 hari seminggu. Dengan fleksibilitas tersebut, pengguna tidak lagi khawatir akan terlambat melakukan pembayaran tagihan.

  • Keempat, tersedia beragam pilihan transaksi.

Berkat kerja sama dengan banyak mitra pembayaran, PPOB ini jelas unggul dalam memberikan layanan beragam transaksi. Mulai dari membeli pulsa, membayar tagihan Listrik dan air, tagihan kredit kendaraan dan lain sebagainya.

 

POJK Bank Digital

[Baca lagi: POJK Bank Digital Segera Rilis, Sinyal Bank Digital akan Massif Didirikan?]

 

Jenis Industri Terkait yang Menjalankan PPOB

Jenis-jenis industri terkait yang menerapkan bisnis PPOB. Source: telkomdigitalsolution.com

 

Risiko yang Dimiliki PPOB

Apakah PPOB memiliki risiko? Jawabnya iya, bahkan risiko tersebut dapat terkait tindakan pidana. Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan judi online dan judi slot. Dalam kasus tersebut, perlu kita ketahui bahwa aplikasi PPOB ini tidak mudah untuk di lacak, karena size nya yang kecil. Membuatnya cukup rentan untuk disalahgunakan untuk pembayaran judi online illegal. Akibat kasus tersebut, ada beberapa PPOB yang telah dicabut izinnya, karena terindikasi menggunakan aplikasi PPOB untuk transaksi illegal tersebut.

 

Analisa Saham MPIX dan TOSK

Daftar IPO MPIX dan TOSK. Source: e-ipo.co.id

 

  • Saham PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX)

MPIX merupakan perusahaan PPOB asal Bangkalan Madura, yang berdiri pada tahun 2019 dengan nama M-Pulsa. Kemudian melakukan rebranding menjadi MP Store pada tahun 2022.

Ilustrasi tampilan aplikasi yang dimiliki MPIX. Source: mpstore.co.id

Apakah bisnis MPIX menguntungkan?

Berikut ini analisa laporan laba rugi dari MPIX.

Laporan Laba Rugi MPIX. Source: Prospektus MPIX

Jika dilihat dari laporan keuangan MPIX, terlihat labanya meningkat lebih dari tiga kali lipat terhitung dari tahun 2020 ke tahun 2021. Dan tumbuh hampir empat kali lipatnya pada perode tahun 2021 ke tahun 2022. Hal ini merupakan sesuatu yang luar biasa.

Dari segi bottomline laba komprehesif tahun berjalan, juga meningkat sangat signifikan setiap tahunya dengan hanya memiliki laba Rp582 juta pada tahun 2020. Kemudian tumbuh melesat menjadi Rp14.3 miliar pada tahun 2022.

Sementara melalui penawaran perdana saham, MPIX ini mengincar pendanaan senilai Rp83.75 miliar. Dalam perdagangan perdananya pada tanggal 7 Februari 2024, MPIX mencatatkan ARA dengan kenaikan 24.63% dari pembukaan di level Rp268 per lembar saham. Dan di tutup pada level Rp334 per lembar sahamnya.

Source: investasi.kontan.co.id

 

  • Saham PT Topindo Solusi Komunika TBK (TOSK)

Kedua ada startup jagoan lokal dari Singkawang, Kalimantan Barat yakni TOSK. TOSK memiliki bisnis yang sama dengan MPIX. Pada halaman websitenya perusahaan ini telah melayani transaksi harian hingga Rp7 miliar dari penjualan pulsa, tiket pesawat, voucher game dan grosir.

Aplikasi Topindo milik TOSK. Source: top-indo.com

Bagaimana dengan sisi bottom line nya?

Berikut ini analisa laporan keuangan TOSK

Laporan Laba Rugi TOSK, dalam Ribuan. Source Prospektus TOSK

TOSK memiliki penjualan netto pada tahun 2020 sebesar Rp1,4 triliun. Kemudian meningkat menjadi Rp2.3 triliun pada tahun 2022, dengan menghasilkan laba yang cukup fluktuatif yakni pada tahun 2020 sebesar Rp2.1 miliar, lalu pada tahun 2021 menjadi Rp13.1 miliar, dan tahun 2022 menjadi Rp4.5 miliar.

Dan untuk breakdown dari penjualan TOSK ini adalah seperti berikut:

Breakdown Penjualan TOSK. Source: Prospektus TOSK

Adapun pada perdagangan di pasar perdana, TOSK mengalami kenaikan sebesar 4%. Dibuka pada level Rp125 per lembar saham dan ditutup pada level Rp 130 per lembar saham.

Pada penawaran perdananya TOSK mengincar pendanaan sebesar Rp109.37 miliar, angka ini lebih besar jika dibandingkan dengan MPIX.

 

Dapatkan seluruh layanan dari RK Team secara lengkap dan harga spesial hanya untuk member RK. Yuk gabung sekarang juga menjadi Platinum Member !

Platinum-Members

Untuk berlangganan Platinum Member RK, teman-teman investor bisa menggunakan

 

Prospek Startup PPOB

Sementara dari sisi prospek startup PPOB, terutama bagi emiten yang sudah listing di BEI bisa dikatakan akan terdongkrak oleh prospek bank digital. Dengan berbagai faktor dibelakangnya:

  • Meningkatnya layanan pembayaran digital.

Bank Indonesia sendiri memprediksikan pertumbuhan nilai transaksi digital masih akan tumbuh 23.2% YoY di tahun 2024 ini senilai Rp71.584 triliun. Dan juga tumbuh 18.8% di tahun 2025 senilai Rp85.04 triliun. Peningkatan layanan digital ini juga akan dioptimalkan melalui ekosistem digital, yang difokuskan menjawab kebutuhan nasabah.

  • Meningkatnya jumlah internet.

Berdasarkan hasil survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pertumbuhan pengguna internet di Indonesia capai angka 215.63 juta orang sepanjang periode 2022 sampai dengan 2023 kemarin. Angka itu meningkat 2.67% dari periode sebelumnya yang hanya 210.03 juta pengguna internet.

  • Masih ada sekitar 48% Masyarakat unbanked.

Sampai dengan tahun 2023, masih ada kelompok Masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan yang jumlahnya sebesar 97.7 juta orang atau 48% dari populasi Masyarakat di atas umu 15 tahun yang belum punya produk perbankan. Rupanya angka ini menjadi yang terbesar di wilayah Asia Tenggara (ASEAN). Sedangkan untuk jumlah orang yang mempunyai rekening di bank baru sebesar 42 juta jiwa. Artinya layanan keuangan secara digital masih sangat luas dan layak dipertimbangkan untuk perluasan.

  • Adanya generasi Z, milenial dan juga X yang lebih menyukai aktivitas transaksi online.

    Kecenderungan tersebut membuat banyak platform digital di akses untuk berbagai kebutuhan. Kondisi itu tentu menawarkan potensi pasar yang sangat menjanjikan bagi pertumbuhan bank digital ke depan.

 

Fenomena Bank Digital

[Lihat di: Fenomena Bank Digital di Mata Value Investor]

 

Kesimpulan

Dari kedua perusahaan tersebut, berhasil mencatatkan laba pada tiga tahun terakhir. Bahkan untuk MPIX, sendiri baru mampu mencatatkan kenaikan laba yang luar biasa pada tahun 2023.

Tetapi memang kedua startup ini tidak dapat dibandingkan dengan startup besar yang telah IPO lebih dulu, karena dampak layanannya sistemik jika terjadi sesuatu. Hanya saja perlu diingat kembali, PPOB ini memilik risiko terindikasi dimanfaatkan untuk transaksi illegal, yang berakhir pada ditutupnya layanan.

Nah bagaimana dengan pendapat teman-teman investor sendiri memandang bisnis PPOB?***

 

###

 

DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!

 

Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *