Di awal 2024, kita langsung disuguhkan dengan kedatangan 8 emiten baru, yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski tengah dalam suasana tahun politik, semangat perusahaan untuk mendapatkan dana melalui Initial Public Offering (IPO) tetap tidak terpengaruh. Salah satu emiten yang akan melantai di tahun 2024 adalah SMGA
Daftar Isi
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Profil Singkat Emiten
Berdasarkan prospektus, PT Sumber Mineral Global Abadi (SMGA) pertama kali didirikan dengan nama PT Sumber Mineral Global Abadi (“Perseroan”) berkedudukan di Jakarta Pusat. Kegiatan bisnis SMGA melibatkan perdagangan logam dan bijih, pasir dan nikel, semen, kapur, perdagangan besar pasir dan batu, bahan bakar padat, gas, serta produk lainnya.
Saat ini, fokus utama bisnis SMGA adalah pada perdagangan nikel, batu kapur, dan batu bara untuk pasar domestik dan ekspor. Produk yang diperdagangkan berasal dari tambang yang diolah dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) melalui kerjasama dengan perusahaan SMGA.
SMGA melakukan penjualan produk nikel dan batu bara kepada pelanggan di pasar domestik. Penjualan nikel mencakup kerjasama dengan perusahaan seperti PT Putra Utama Sukses sebanyak 20.000 WMT per tahun dan PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia sebanyak 10.000 WMT per bulan.
Source: Prospektus SMGA
IPO Saham SMGA
PT Sumber Mineral Global Abadi (SMGA) melaksanakan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham 1.7 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp20 per saham, yang setara dengan 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor oleh Perseroan. Dengan penjualan seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan akan mengalami perubahan sebagai berikut:
Source: Prospektus Ringkas SMGA (Kontan)
Perseroan membuka penawaran harga saham kepada publik dengan kisaran harga Rp100 hingga Rp105 per saham. Perkiraan nilai maksimal penawaran umum SMGA mencapai Rp175 miliar hingga 183,7 miliar. Dengan perkiraan market cap di Rp875 miliar sampai Rp919 miliar.
Adapun dana yang dihimpun dari penawaran umum akan digunakan oleh perseroan seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batubara sesuai dengan kegiatan bisnis yang dijalankan perseroan, sebagai pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari supplier Perseroan guna memenuhi kontrak pengadaan dengan banyak pihak. Berikut rinciannya:
Source: Prospektus Ringkas SMGA (Kontan)
Jumlah Aset
Source: Prospektus Ringkas SMGA (Kontan)
Berdasarkan data di atas, pada 31 Juli 2023 dan 31 Desember 2022, aset Perseroan didominasi oleh aset lancar, mencapai Rp296 miliar pada 31 Juli 2023, mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp84 miliar (39,77%) dari jumlah aset pada 31 Desember 2022 sebesar Rp212 miliar. Pertumbuhan ini dipicu oleh peningkatan aset lancar Perseroan.
Dalam perbandingan antara 31 Desember 2022 dan 31 Desember 2021, aset lancar tetap menjadi penyumbang terbesar terhadap total aset, mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp79 miliar (58,96%), mencapai total Rp212 miliar pada akhir 2022. Sementara itu, perbandingan antara 31 Desember 2021 dan 31 Desember 2020 menunjukkan bahwa kontribusi terbesar masih berasal dari aset lancar, dengan peningkatan sebesar Rp49.8 miliar (59,55%), menghasilkan total aset Perseroan pada akhir 2021 sebesar Rp133.5 miliar. Peningkatan ini dipengaruhi oleh pertumbuhan aset lancar sebesar Rp44.6 miliar pada periode 31 Desember 2021.
Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI. Maka untuk mempermudah pemantauan kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, bisa memanfaatkan Cheat Sheet Kuartal III-2023.
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher berikut…
Kinerja Keuangan SMGA
Source: Prospektus Ringkas SMGA (Kontan)
Laba komprehensif Perseroan pada 31 Juli 2023 mencapai Rp5.22 triliun, naik 36.44% dari periode sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh pertumbuhan laba bersih dan peningkatan pengukuran liabilitas imbalan kerja. Pada 31 Desember 2022, laba komprehensif mencapai Rp6.35 triliun, meningkat 1,734.30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, didorong oleh pertumbuhan laba bersih signifikan. Pada 31 Desember 2021, laba komprehensif mencapai Rp345.99 miliar, tumbuh 309.33% dari tahun sebelumnya, dipicu oleh pertumbuhan laba bersih pada 2021 sebesar Rp511.27 miliar.
Rasio Keuangan
Source: Prospektus Ringkas SMGA (Kontan)
Melihat rasio keuangan SMGA, khususnya rasio hutang dengan modal (DER) menunjukkan angka diatas rata-rata wajar pada tahun 2020 dan 2021 yakni di angka lebih dari 1x, yang menandakan adanya potensi gagal bayar. Namun di tahun 2022 rasio tersebut mampu ditekan signifikan dan berada di angka wajar yakni 0.29x di dan 0.77x di periode Juli 2023. Walaupun mengalami peningkatan, namun tetap rasio DER SMGA berada di bawa 1x.
Selain dari rasio tersebut, keputusan kita dalam membeli saham IPO, umumnya juga akan ditentukan oleh valuasi suatu saham. Di mana salah satu rasio, yang patut kita pertimbangkan adalah Price to Book Value (PBV). Rasio tersebut menandakan apakah suautu saham dikatakan overvalue atau undervalue. Oleh karena itu, saham SMGA memiliki PBV 2.25x atau dapat dikatakan overvalue yang masih dalam batas wajar.
Jadwal IPO
Perlu juga kita ingat nih teman-teman investor, bahwa masa penawaran awal dilaksanakan pada tanggal 8 – 11 Januari 2024, tanggal efektif 19 Januari 2024, penawaran umum saham pada tanggal 22-25 Januari 2024. Sedangkan penjatahan saham dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2024 dan pencatatan saham perdana di BEI: 29 Januari 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, penawaran saham SMGA berkisar antara Rp100-Rp105 per saham. Penggunaan dana yang diperoleh dari IPO SMGA akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka pengadaan nikel dan batu bara.
SMGA memiliki kinerja keuangan yang positif, dengan laba komprehensif mencapai Rp6,35 triliun pada 31 Desember 2022 yang tumbuh dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio keuangan SMGA juga menunjukkan perbaikan, dengan rasio hutang dengan modal (DER) turun menjadi 0,77x pada Juli 2023.
SMGA memiliki valuasi yang masih dalam batas wajar, dengan PBV 2.25x. Dengan itu, maka kita masih dapat mempertimbangkan untuk membeli saham SMGA. Dengan catatan, jika prospek bisnis nikel dan batu bara masih positif di masa mendatang.***
###
Thanks a lot for the insights ko Rivan.
Klo boleh saran, mungkin font bacaan bisa diganti ke Arial atau yang lebih besar tapi compact agar membaca jadi lebih enak, terutama jika di baca dari device mobile seperti smartphone.
Anyway, terus berbagi ko, semoga ketemu lagi nnt di workshop2 offline berikutnya 🙂
Halo kak Tirta Yansen,
Terima kasih atas apresiasi dan masukannya. Stay tune di website dan sosial media kita ya kak untuk informasi workshop berikutnya.