Terakhir diperbarui Pada 6 Agustus 2024 at 4:27 pm
Musim liburan yang sudah selesai ini, masih disikapi santai oleh sebagian besar orang. Lantas bagaimana efek musim liburan pada saham? Tentu ada efeknya. Tetapi seberapa positif atau negatif efeknya, mari kita bahas di artikel kali ini…
Source: thepennyhoarder
Daftar Isi
Saham-saham yang Dipengaruhi oleh Musim Liburan
Saham-saham yang dipengaruhi oleh musim liburan, biasanya adalah saham-saham yang kinerjanya dipengaruhi oleh perubahan permintaan. Di mana biasanya permintaan yang tinggi terjadi selama musim liburan. Saham-saham ini biasanya berasal dari sektor-sektor yang terkait dengan liburan, seperti:
Sektor pariwisata
Saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata. Seperti maskapai penerbangan, hotel, dan resort. Secara umum, cenderung mengalami kenaikan harga selama musim liburan. Hal ini dikarenakan permintaan akan perjalanan dan akomodasi meningkat, selama periode liburan ini.
Sektor ritel
Saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang ritel, seperti toko-toko pakaian, perlengkapan liburan, dan makanan. Juga cenderung mengalami kenaikan harga selama musim liburan. Hal ini dikarenakan permintaan akan barang-barang dan jasa yang dibutuhkan untuk liburan meningkat, selama periode ini.
Sektor hiburan
Saham-saham perusahaan yang bergerak di bidang hiburan, seperti bioskop, taman hiburan, dan konser juga cenderung mengalami kenaikan harga selama musim liburan. Hal ini dikarenakan permintaan akan hiburan, turut mengalami peningkatan selama periode liburan.
Berikut adalah beberapa contoh saham yang dipengaruhi oleh musim liburan:
- Maskapai penerbangan: Garuda Indonesia (GIAA), AirAsia Indonesia (CMPP), Sriwijaya Air (SRII)
- Pariwisata: PT Hotel Indonesia Natour Tbk (HINN), PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR)
- Hotel: MNC Land (KPIG), The Ritz-Carlton Jakarta (LTRG), The Westin Jakarta (WSTAR)
- Ritel: Matahari Department Store (LPPF), Ramayana Lestari Sentosa (RALS), Ace Hardware Indonesia (ACES)
- Hiburan: Cinema XXI (CPXX), MNC Vision Networks (MVN), PT Global Mediacom Tbk (BMTR)
Nah, bagi teman-teman investor yang tertarik untuk berinvestasi di saham-saham yang dipengaruhi oleh musim liburan. Tentu harus mampu memahami pola permintaan, yang seringkali terjadi selama musim liburan.
Tidak hanya itu, teman-teman investor juga harus berhati-hati untuk tidak membeli saham-saham ini terlalu dini. Lantaran harga sahamnya cenderung turun, setelah musim liburan berakhir.
Faktor yang Mempengaruhi Saham selama Musim Liburan
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi saham selama musim liburan:
Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi secara keseluruhan, akan berdampak besar pada pasar saham. Termasuk selama musim liburan. Jika ekonomi sedang tumbuh, maka biasanya para investor cenderung lebih optimis dan lebih bersedia untuk berinvestasi. Sehingga akan mendorong harga saham bergerak naik.
Sebaliknya, jika ekonomi sedang melambat, investor cenderung lebih pesimis dan lebih cenderung untuk menjual saham. Akibatnya akan mendorong harga saham bergerak turun.
Data ekonomi
Data ekonomi yang dirilis selama musim liburan juga dapat memberikan petunjuk tentang kondisi ekonomi di masa depan. Jika data ekonomi positif, maka investor cenderung lebih optimis dan juga bersedia untuk berinvestasi, yang dapat mendorong harga saham naik.
Sebaliknya, jika data ekonomi negatif, investor cenderung jadi lebih pesimis dan memutuskan untuk menjual saham. Akibatnya harga saham juga akan terdorong turun.
Ketidakpastian politik
Ketidakpastian politik dapat menyebabkan volatilitas di pasar saham, termasuk selama musim liburan. Jika ada ketidakpastian politik yang signifikan, tentu akkan mempengaruhi sikap investor. Biasanya investor akan cenderung lebih berhati-hati dan memilih menghindari risiko. Maka efeknya, harga saham akan terdorong turun.
Faktor psikologis
Faktor psikologis juga dapat mempengaruhi pergerakan harga saham selama musim liburan. Misalnya, jika investor memiliki keyakinan bahwa harga saham akan naik selama musim liburan, mereka mungkin lebih cenderung untuk membeli saham, yang dapat mendorong harga saham naik.
[Baca lagi: Tips Buat Investor Memanfaatkan Waktu Liburan menjadi Produktif]
Selain itu, ada beberapa contoh spesifik lainnya, tentang bagaimana faktor-faktor di atas mempengaruhi saham selama musim liburan:
- Jika ekonomi sedang tumbuh dan data ekonomi yang dirilis selama musim liburan positif. Investor cenderung lebih optimis dan akan berinvestasi di saham-saham yang berkinerja baik. Seperti saham-saham perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa, yang dibutuhkan oleh konsumen.
- Jika ekonomi sedang melambat dan data ekonomi yang dirilis selama musim liburan negatif. Investor cenderung lebih pesimis dan memilih untuk menjual saham. Terutama saham-saham perusahaan yang berisiko tinggi. Seperti halnya saham-saham perusahaan teknologi.
- Jika ada ketidakpastian politik yang signifikan selama musim liburan. Hal ini juga akan membuat investor cenderung lebih berhati-hati, agar terhindar dari risiko. Dan ini dapat menyebabkan volatilitas di pasar saham.
- Jika investor memiliki keyakinan bahwa harga saham akan naik, selama musim liburan. Bukan tidak mungkin, investor juga berani untuk membeli saham. Sehingga dapat mendorong harga saham naik.
Sebab itu, teman-teman investor harus mempertimbangkan semua faktor di atas. Ketika membuat keputusan investasi selama musim liburan kemarin.
Strategi Investasi selama Musim Liburan
Musim liburan sebenarnya adalah waktu yang tepat, untuk melakukan penyesuaian portofolio investasi yang kita miliki. Jadi jangan lewati musim liburan tanpa evaluasi pada portofolio investasi ya..
Beberapa strategi yang dapat dilakukan:
Pertimbangkan untuk rebalancing portofolio investasi
Rebalancing portofolio adalah proses penyesuaian komposisi portofolio. Agar arah portofolio, tetap sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko yang kita miliki. Nah, musim liburan sendiri sangat tepat untuk melakukan rebalancing portofolio. Lantaran kita jadi memiliki lebih banyak waktu, untuk melakukan analisis dan riset.
Luangkan waktu untuk melakukan analisis perusahaan yang akan diinvestasikan
Memanfaatkan musim liburan untuk menganalisis saham-saham perusahaan yang kita incar, juga tidak salah. Karena melakukan analisis saat liburan, kita memilki ekstra waktu untuk lebih optimal mendalami analisis perusahaan.
Mengingat analisis ini tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat, di mana kita akan membaca laporan keuangan, memahami korelasi penurunan atau kenaikan yang terjadi, dan lain sebagainya. Tentu nanti, hasil analisis ini akan mendukung pengambilan keputusan kita dalam berinvestasi.
Hindari membuat keputusan investasi secara terburu-buru.
Musim liburan merupakan momentum berkumpul dengan keluarga dan berekreasi. Begitu juga dengan investor untuk menikmati waktu bersama keluarga.
Oleh karena itu, penting untuk kita lebih hati-hati dalam membuat keputusan investasi saat liburan. Hindari sikap terburu-buru, dan akan lebih baik untuk meluangkan waktu. Sehingga kita memiliki waktu untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang dibuat, guna meminimalisir potensi kerugian.
Jangan berinvestasi lebih dari budget yang telah dialokasikan.
Meski kita telah mengalokasikan dana untuk berinvestasi. Namun pastikan kembali bahwa kita hanya akan berinvestasi sesuai dengan alokasi yang sudah kita perhitungkan.
Hal ini berkenaan dengan, musim liburan yang seringkali menguras pengeluaran menjadi lebih besar. Oleh karena itu, penting untuk tetap berpegang pada alokasi keuangan yang sudah kita buat.
Gunakan strategi diversifikasi
Diversifikasi adalah kunci yang efektif untuk mengurangi risiko investasi. Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi pada berbagai sektor saham. Bahkan diversifikasi pada instrument investasi lainnya.
Hindari mengikuti tren
Tren pasar dapat berubah dengan cepat. Ini mengapa, jika kita berinvestasi hanya mengacu pada tren, kita akan mengalami risiko besar. Untuk itu pastikan, bahwa investasi yang kita lakukan hanya berdasarkan pada fundamental perusahaan dan prospek pertumbuhannya.
Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.
Kesimpulan
Dari pembahasan kita kali ini, maka dapat kita simpulkan bahwa benar adanya efek musim liburan pada saham. Terutamanya bagi saham-saham perusahaan yang berkaitan erat dengan pelayanan di musim liburan. Di mana ketika menjelang liburan, harga saham di sektor pariwisata, ritel dan hiburan akan mengalami kenaikan. Sebaliknya ketika musim liburan, maka harga saham akan kembali bergerak turun. Hal ini menyesuaikan dengan volume permintaan yang terjadi di pasar. Meski begitu, musim liburan juga dapat dimanfaatkan untuk kita melakukan rebalancing portofolio investasi.
Lantas, apakah bijak membeli saham yang terpengaruh musim liburan? Jawabannya, tentu kembali pada tujuan dan profil risiko kita.
Jika kita menargetkan keuntungan jangka pendek, maka membeli saham-saham yang terpengaruh musim liburan, bisa menjadi pilihan. Karena menjelang liburan, tentu harga saham di sektor pariwisata, ritel dan hiburan akan bergerak naik.
Namun jika kita mencari keuntungan dalam jangka panjang. Maka keputusan yang dibuat harus didasar pada kondisi fundamental perusahaan, prospek, dan juga potensi risiko.
Kembali perlu di ingat, berinvestasi pada saham sektor apapun tetap memiliki risiko. Demikian pula dengan investasi di saham-saham yang dipengaruhi oleh musim liburan. Harga saham akan naik karena, dipengaruhi oleh naiknya permintaan pasar. Tetapi harga saham juga bisa turun, ketika musim liburan telah berakhir.
Nah kalau bagi teman-teman investor, seberapa menarik sih berinvestasi pada saham-saham yang dipengaruhi oleh musim liburan?***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.