Terakhir diperbarui Pada 16 Oktober 2024 at 2:39 pm
Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor consumer goods, tetapi tidak mendapat banyak perhatian seperti the big guys seperti ICBP, INDF, dsb, adalah Panca Mitra Multiperdana atau PMMP. PMMP adalah perusahaan consumer goods yang berfokus di produksi dan penjualan udang. Mari kita bahas prospek bisnis PMMP ke depannya!
AA
Bisnis Model PMMP
Simpelnya, PMMP menjual udang beku (frozen shrimp) yang diproses dalam berbagai bentuk packaging; mulai dari black tiger, sampai yang processed shrimp yang disebut sebagai value added product oleh PMMP.
AA
Salah satu keunggulan dari PMMP adalah telah memiliki pengalaman di pasar ekspor, terutama di Amerika Serikat dan Jepang.
Dapat dilihat pada grafik di atas bahwa PMMP telah berhasil mengekspor produk-produknya ke negara-negara luar seperti AS dan Jepang (Big 2), UK, Denmark, Puerto Rico, Singapore dan juga Hong Kong. Selain itu, secara specific pun PMMP telah memiliki bisnis partner seperti Walmart di AS, 7-Eleven di Jepang, dan banyak retail store lainnya.
AA
Di pasar domestik pun, PMMP memasarkan produknya dengan bekerja sama dengan Ebinoya – yang juga memiliki distribution partner offline di Lotte Mart, AEON, dsb. Online channel distribution produk PMMP pun juga sudah tersebar di hampir semua kota besar di Indonesia seperti Medan, Balikpapan, Bandung, Bali, dan sebagainya.
AA
AA
AA
Anda yang ingin atau sedang menyusun investing plan Anda, tapi memiliki waktu yang terbatas untuk mengolah banyaknya informasi yang beredar, Anda bisa menggunakan Monthly Investing Plan edisi November 2021 yang akan segera terbit di sini…
AA
AA
AA
Key driver PMMP: export?
Pasar udang sendiri ternyata cukup besar—menurut riset dari National Fisheries Institute yang dikulik oleh PMMP. AS sendiri pada tahun 2020 lalu mengimport lebih dari 800k mt udang, di mana 22% dari import tersebut berasal dari Indonesia. Indonesia juga menjadi salah satu importir udang terbesar di Jepang (~15%), dan masih memiliki potensi memperbesar penetrasi import ke Eropa dam China, karena Indonesia masih belum berada dalam jajaran top importir negara-negara tersebut.
AA
Terkhusus untuk pasar Amerika Serikat, terlihat pada grafik di atas bahwa Indonesia merupakan top 2, tetapi yang lebih penting adalah growth YoY Indonesia sebesar 20.7%, jauh melebihi India yang justru turun -3.8% YoY. Hal ini dapat memberikan signal perbaikan dan mungkin pembalikan import dari Indonesia dapat melebihi India dalam waktu-waktu yang akan datang, sehingga memberikan peluang bagi industri shrimp.
AA
Dari sisi perusahaan sendiri pun, PMMP memiliki total 8 pabrik yang secara total mampu memproduksi 27,100 ton udang setiap tahunnya (tentu spesifik per produk bervariasi karena PMMP memiliki beberapa tipe produk).
Ke depannya, rencana-rencana PMMP dalam mengekspansi bisnisnya sendiri antara lain untuk memfokuskan bisnis B2B di pasar domestik (setelah sebelumnya di pasar ekspor), serta melakukan penetrasi ke B2C di e-commerce. PMMP juga akan melakukan penetasi ke pasar ekspor Eropa, didukung dengan sertifikasi ASC yang dimiliki oleh PMMP. Selain itu, secara product mix, PMMP akan lebih memfokuskan untuk melakukan penjualan Value Added Products untuk dapat meningkatkan margin keuntungan perusahaan.
AA
Kinerja profitabilitas PMMP pada 2Q21 lalu dapat dilihat pada grafik di atas. Penjualan meningkat tipis dari USD83 juta ke USD 86 juta pada 2Q21. Margin laba bersih dan EBITDA relative terjaga. Sedangkan net profit margin meningkat ke 7% vs 2Q20 lalu di 6%. Di mana kami melihat hal ini terjadi seiring dengan peningkatan kontribusi penjualan dari produk value added.
Dengan peningkatan kinerja seperti di atas, apakah Anda melihat potensi pertumbuhan bisnis PMMP di masa depan? Your call..
AA
AA
AA
DISCLAIMER : Tulisan ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Tulisan ini bersifat untuk edukasi berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Do Your Own Research sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham.
###
Info: