Terakhir diperbarui Pada 11 Juli 2024 at 12:14 pm
Serangan pandemi Covid-19 hingga hampir dua tahun mengakibatkan pasar saham dunia rontok, termasuk di Indonesia. Situasi pasar saham yang menunjukkan tren turun ini menyebabkan kebanyakan investor segera saja hengkang dari instrumen investasi ini dengan menjualnya. Namun ketahuilah bahwa saham tetap sebagai pilihan investasi terbaik dalam jangka panjang. Ketahui 5 rasio fundamental saham paling penting berikut ini….
Daftar Isi
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Bagaimana agar investor dapat meraih laba secara rutin ketika berinvestasi dalam saham? Kuncinya adalah membuat analisa fundamental. Perlu diketahui bahwa harga saham yang diperdagangkan di bursa itu bisa naik dan turun melihat dari kinerja emiten. Analisa fundamental saham akan mengaplikasikan data laporan keuangan emiten menjadi dasar dalam melakukan valuasi saham. Setidaknya ada tiga pokok penting dari valuasi saham meliputi:
- Memeriksa kinerja dan kondisi emiten terutama kondisi keuangan.
- Menentukan acuan harga wajar saham sebagai dasar mengambil keputusan membeli atau menjual saham.
- Melakukan monitoring dan evaluasi saham dengan teratur demi menentukan kelayakan investasi dari saham tersebut.
Dalam analisa fundamental ada banyak faktor yang perlu diketahui. Namun setidaknya 5 faktor rasio fundamental saham berikut tak boleh ketinggalan untuk dihitung dan dipertimbangkan. Ketahui apa saja 5 rasio fundamental saham paling penting yang akan mempengaruhi keputusan beli atau jual :
Ambil Emiten Sehat dan Solid
Temukan emiten yang bagus dan solid yang mempunyai kinerja keuangan yang telah terbukti sekaligus memiliki prospek oke untuk jangka panjang. Ingat saran dari Warren Buffet, cari emiten yang dapat diandalkan setidaknya untuk 20 tahun atau malah seumur hidup. Buffet pun memegang sejumlah saham hingga belasan tahun tanpa sekalipun dijualnya. Langkahnya, teliti laporan keuangan emiten itu setidaknya 5 tahun ke belakang untuk menentukan kinerjanya. Tujuannya untuk memperkirakan bagaimana prospeknya di masa mendatang.
“Saham tetap sebagai pilihan investasi terbaik dalam jangka panjang”
Ada lebih dari 900 emiten yang terdaftar di BEI, untuk mempermudah memantau kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, maka bisa memanfaatkan Cheat Sheet yang telah terbit!
Bagi teman-teman investor yang ingin berlangganan Cheat Sheet, bisa menggunakan voucher di bawah ini.
Patokan Harga Saham Wajar
Target analisa fundamental saham tak cuma menyeleksi emiten dengan performa bagus, namun juga harga saham yang wajar. Idealnya harga saham tersebut kurang dari nilai perusahaan itu. Untuk menentukannya dibutuhkan acuan harga. Sehingga, nantinya investor tak sembarangan membeli sebab sudah memiliki patokan harga yang layak. Apabila tak memiliki patokan harga maka investor akan gampang terpengaruh dinamika pasar yang boleh jadi keliru sebab tak berdasarkan kondisi saham emiten. Tersedia dua macam metode valuasi saham ialah intrinsic valuation dan relative valuation. Relative valuation adalah membuat perbandingan harga saham emiten dengan saham emiten lain dalam satu industri. Beberapa rasio fundamental saham paling penting yang digunakan dalam relative valuation yaitu :
- Price to book value (PBV) yaitu perbandingan harga dengan nilai buku perusahaan.
- Price to earning ratio (PER) yaitu perbandingan harga dengan nilai laba bersih per lembar saham.
Sementara Intrinsic valuation yaitu metode penilaian perusahaan menurut kapasitas memberikan cash flow di masa mendatang lalu memberikan diskon atas cash flow itu guna menghitung harga wajar saham. Pastinya, kedua metode valuasi tersebut, sarat dengan asumsi dan perkiraan sebab yang dibahas adalah masa mendatang sehingga tak ada cara lain selain membuat prediksi. Prediksi tentu saja bisa salah sehingga perlu digunakan Margin of Safety.
Margin of Safety
Metode Margin of Safety merupakan ide dari Benjamin Graham yang menulis buku “The Intelligent Investor”. Kaidahnya sendiri sederhana namun sangat ampuh. Prinsipnya, ketika melakukan perkiraan, investor mesti menetapkan buffer sebagai antisipasi dari ketakpastian di masa mendatang. Ketika melakukan prediksi atau patokan harga, investor memprediksi peristiwa di masa mendatang dengan berbagai faktor yang saling berkaitan.
Misalnya saja, tak ada yang menduga jika pada tahun 2020 dunia akan dihantam Pandemi corona yang merontokkan ekonomo banyak negara. Sebab itu, investor harus menetapkan Margin of Safety dari perkiraan harga saham yang ditetapkannya tadi. Umpamanya, apabila acuan harga wajar saham yang didasarkan sebesar Rp.5.000 sesuai analisa fundamental sehingga pencapaiannya tidak di angka Rp.5.000 namun 30 % – 40 % dari harga tadi ialah antara Rp.3.000 – Rp.3.500. Tak ada patokan berapa persen nilai MOS itu, hanya didasarkan keyakinan mengenai analisa yang dibuat. Namun biasanya dari 30 % hingga 50 %.
Pelajari Laporan Keuangan
Untuk teknik analisa fundamental saham, investor harus menguasai betul bagaimana membaca dan menganalisa laporan keuangan perusahaan. Pastinya, tiap-tiap industri mengadopsi indikator bervariasi dalam upaya memilih saham terbaik ketika menganalisa laporan keuangan emiten. Tersedia beragam parameter fundamental rasio yang lazim diandalkan dalam teknik analisis laporan keuangan, meliputi :
- Return on Equity (ROE) yaitu laba perusahaan yang dapat dicapai dibandingkan dengan modal disetor para pemegang saham. Makin besar nilainya maka makin bagus.
- Earning per Share (EPS) yaitu laba per lembar saham yang mampu dicapai emiten. Makin besar maka makin bagus. Nilai EPS adalah aspek utama ketika akan menghitung nilai PER dalam menentukan valuasi harga saham.
- Asset and Liability yaitu nilai aset yang dikuasai perusahaan. Aset itu pun harus produktif dalam memberikan laba untuk perusahaan, termasuk bagaimana emiten membiayai aset itu melalui kredit pada bank dengan nilai besar (artinya tak baik) atau sebaliknya mayoritas adalah modal milik sendiri (artinya bagus) maupun berhutang pada pemasok (artinya baik).
- Nilai pinjaman pada bank. Investor pun harus memperhatikan nilai hutang perusahaan pada bank (nilai Debt Equity Ratio). Diteliti juga apakah perusahaan sanggup melunasi bunga pinjaman dengan tidak membebani keuangan perusahaan.
- Cash flow. Investor dapat menganalisa cash flow untuk mengetahui kesanggupan perusahaan dalam menghasilkan kas sebagai bagian penting dari sebuah bisnis. Cash flow yang baik diperoleh dari operasional perusahaan dan laba dan tidak berasal dari pinjaman maupun suntikan modal.
Meneliti laporan keuangan perusahaan lalu membuat analisa rasio fundamental memang cukup sulit bagi awam. Investor harus mengerti betul bisnis perusahaan itu. Investor perlu berkonsentrasi pada beberapa saham saja agar dapat mempelajari laporan keuangan, menghitung rasio fundamental secara teliti sebagai dasar memutuskan investasi yang akan diambil. Coba konsentrasi diawali dari bisnis atau bidang usaha yang telah dikenal baik.
Kemampuan Membayar Dividen
Dividen merupakan pembayaran laba yang diberikan secara cash untuk para pemegang saham yang sebelumnya telah disepakati melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dividen ini sangat penting sebab investor selaku pemegang saham tentu ingin mendapatkan keuntungan dari investasi yang dilakukan. Sebagian investor mungkin memilih emiten menggunakan laba yang dihasilkan untuk pengembangan operasional perusahaan di masa mendatang.
Pembayaran dividen merupakan tanda jika emiten itu dalam kondisi sehat dengan cashflow yang solid. Sebuah perusahaan mungkin bisa menghasilkan laba, namun belum tentu memiliki cash flow sehat. Mungkin laba yang dihasilkan tinggi namun faktanya tak tersedia uang cash dalam bentuk nyata. Dividen merupakan ciri bila emiten itu mampu meraih laba yang nyata sebab mampu memberikannya secara tunai kepada pemegang saham. Performa emiten yang jelek tak mungkin mampu membayarkan dividen, sebab laba akan dialokasikan untuk membenahi kinerja perusahaan. Pembayaran dividen teratur merupakan indikasi jika emiten memiliki fundamental mantap.
Guest Post:
- InvestBro.id. 11 Juli 2021. 5 Rasio Fundamental Saham Paling Penting
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.