HERO Ubah Giant

Baru-baru ini, PT Hero Supermarket Tbk atau yang dikenal sebagai HERO, menutup gerai-gerai Giant yang dimiliki di seluruh Indonesia. Mind you, HERO sendiri merupakan pengelola dari brand-brand modern retail yang cukup ternama di Indonesia, sebut saja: Hero Supermarket, toko farmasi Guardian, supermarket Giant, dan juga IKEA. Dari ke-empat modern retail tersebut, ketika HERO menutup gerai Giant untuk dijadikan IKEA dan Hero Supermarket, harga sahamnya justru meningkat !

 

Pergerakan harga saham HERO

Grafik harga saham HERO. Source: Yahoo Finance

 

Perlu Anda ketahui, sampai dengan artikel ini ditulis, harga saham HERO telah meningkat +60% year-to-date dari awal tahun 2021 ini. Sekilas, sebenarnya HERO ini tergolong saham yang kurang liquid untuk ditransaksikan – seperti yang terlihat pada pergerakan grafik harga saham di atas. Bahkan, 5 bulan pertama di tahun 2021, harga saham HERO tidak bergerak ke mana-mana, hanya sideways.

Namun memasuki bulan ke -6, harga saham HERO langsung melejit, bahkan sempat menyentuh level Rp 1700 yang berarti harga saham HERO telah meningkat +100% sejak awal tahun, di saat itu. Tapi tentu saja, fluktuasi harga saham adalah hal normal yang terjadi sehari-hari. Shifting behavior di market IDX mulai kelihatan, ketika harga saham lebih bereaksi terhadap aksi korporasi dan ekspektasi.

Seperti yang terjadi pada HERO, contohnya. Menurut pandangan kami, market bereaksi positif terhadap ide HERO untuk mengubah gerai-gerai Giant menjadi IKEA ataupun Hero Supermarket. Giant, seperti yang Anda ketahui, merupakan modern retail yang menyasar masyarakat middle-low class. Hero Supermarket, on the other hand, menyasar kalangan middle-up, dan juga IKEA yang merupakan toko retail furniture yang hits dan modern, yang disinyalir dapat memberikan keuntungan lebih besar kepada perusahaan, di kemudian hari.

Namun, apakah benar bahwa dampak dari perubahan gerai ini akan memberikan dampak positif? Mari kita cross check.

 

Kinerja Segmen Bisnis HERO

HERO tidak membagi laporan keuangannya per detail seperti masing-masing brand retail yang dikelola, tetapi membaginya berdasarkan dua grup: 1) Makanan (Hero Supermarket dan Giant), serta 2) Non-makanan (IKEA dan Guardian).

  • Segmen Makanan

Performa segmen makanan HERO. Source: LK HERO

Terlihat pada grafik di atas, bahwa segmen makanan HERO telah mencatatkan rugi operasi dalam 4 tahun terakhir. Per 1Q21, tercatat laba sebesar Rp 132 miliar di segmen tersebut karena adanya penghematan dan adanya pemulihan atas ketentuan sewa yang mempengaruhi pembukuan di perode sebelumnya. Namun, highlightnya adalah bisnis di segmen makanan HERO cenderung menghasilkan kerugian bagi perusahaan.

Nah, memang tidak ada breakdown dari Hero Supermarket maupun Giant, tapi kami melihat bahwa Hero Supermarket memiliki brand yang cukup kuat di kalangan middle-high, dan margin pejualan pun pastinya lebih tinggi dibandingkan dengan Giant yang menyasar middle-low. Sehingga dari sini, kami melihat bahwa kontribusi Giant cenderung negatif terhadap performa keuangan HERO, sehingga pasar mempersepsikan bahwa dengan mengubah retail Giant menjadi Hero Supermarket, akan dapat mendongkrak kinerja Giant.

 

Anda ingin mengetahui saham apa saja yang memiliki fundamental bagus dan harganya masih terdiskon (undervalued). Sekarang, Anda bisa mendapatkannya di E-Book Quarter Outlook Kuartal I-2021 yang telah terbit !

 

 

Nah… dari segmen bisnis satu lagi, segmen non-makanan, justru konsisten mencatatkan profit dalam beberapa tahun terakhir…

Performa segmen non-makanan HERO. Source: LK HERO

Meskipun sedang dalam trend menurun karena ada disrupsi pasar dan adanya peningkatan kompetisi, dalam beberapa tahun terakhir kita dapat melihat adanya profit (menurun) yang dihasilkan segmen non-makanan milik HERO, yakni gerai retail IKEA dan juga Guardian. HERO berencana untuk mengubah gerai Giant nantinya untuk menambah jumlah gerai IKEA (per artikel ini ditulis, HERO memiliki 3 gerai IKEA).

 

Secara total, HERO memiliki:

  • Hero Supermarket: 19 cabang
  • Guardian: 314 gerai
  • Giant: 75 gerai
  • IKEA: 3 gerai

 

Berdasarkan rencana HERO, ke depannya HERO akan menutup semua gerai Giant-nya, dan akan diubah untuk menjadi Hero Supermarket ataupun IKEA. Sayangnya, pihak perusahaan masih belum menjelaskan secara detail tentang berapa penambahan gerai IKEA, ataupun berapa penambahan gerai Hero Supermarket.

Dari aksi korporasi ini, akan ada beberapa dampak yang dirasakan oleh HERO :

  • Dengan menutup 75 gerai, biaya sewa yang selama ini perlu dibayar di beberapa gerai dapat berkurang dan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.
  • Biaya fixed income HERO seperti biaya karyawan, operasional (listrik, air) juga akan terpotong, namun…
  • HERO kemungkinan akan membutuhkan sejumlah biaya juga untuk me-renovasi gerai-gerai Giant menjadi IKEA, yang artinya akan membutuhkan capex yang lebih besar

 

Sebagai gambaran, berikut adalah posisi keuangan HERO per 1Q21:

  • Cash HERO sekarang berada di level Rp 240 miliar
  • Liquidity ratio (perbandingan asset lancar dan utang jangka pendek): 0.63x
  • DER di 1.77x
  • Gearing ratio di level 0.52x

 

Nah, apakah dengan posisi keuangan seperti ini, dan didukung dengan rencana HERO untuk me-reform gerai Giant menjadi IKEA ataupun Hero Supermarket, akan menjadi katalis yang positif bagi HERO? You decide…

 

###

 

Info:

 

Tags : HERO Ubah Giant Jadi IKEA | HERO Ubah Giant Jadi IKEA | HERO Ubah Giant Jadi IKEA | HERO Ubah Giant Jadi IKEA | HERO Ubah Giant Jadi IKEA | HERO Ubah Giant Jadi IKEA | HERO Ubah Giant Jadi IKEA | HERO Ubah Giant Jadi IKEA | HERO Ubah Giant Jadi IKEA

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

2 comments on “HERO Ubah Giant Jadi IKEA, Harga Saham Justru Naik !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *