Daftar Isi
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Apa itu Dilusi Saham
Dilusi saham adalah penurunan persentase kepemilikan saham karena adanya penambahan modal, namun pemegang saham lama tidak berpartisipasi. Biasanya dilusi saham terjadi akibat adanya sebuah corporate action yang menjadikan pemegang saham lama ‘terdepak’, kehilangan suara dan tidak bisa mengendalikan perusahaan seperti sediakala.
Misalnya seorang investor punya saham 30%, maka hak votingnya juga 30%. Dengan corporate action bisa membuat suaranya turun menjadi 19%.
Jadi, di bawah ini kita akan membahas (cek simulasinya di bawah)
Dilusi Akibat Right Issue
Nah dilusi dapat terjadi jika perusahaan melakukan right issue atau private placement. Sebagai contoh :
PT Dilusi Investama memiliki 1000 lembar saham yang terdiri dari 3 pemegang saham:
- Alex: 400 lembar (40%)
- Brian: 300 lembar (30%)
- Anita: 300 lembar (30%)
Dilusi saham ini bisa saja terjadi karena adanya persaingan yang semakin tinggi, pemegang saham sepakat untuk menambah jumlah cabang lebih cepat daripada kompetitor. Oleh karena kebutuhan untuk ekspansi ini, perusahaan butuh menambah 60% modal baru. Kesepakatan ini bisa dicapai dari persetujuan:
- Alex + Brian saja (70% suara), atau
- Alex + Anita saja (70% suara), atau
- Brian + Anita saja (60% suara), atau
- Alex + Brian + Anita (100% suara)
Menambah modal 60% berarti lembar saham pun akan bertambah 60%, yaitu 60% x 1000 lembar lama = 600 lembar saham baru.
Dengan begitu, masing-masing pemegang saham lama memiliki jatah menyetor modal proporsional (HMETD / Right) seperti di bawah ini:
- Alex: 240 lembar (40%)
- Brian: 180 lembar (30%)
- Anita: 180 lembar (30%)
Mereka harus setor modal tambahan sesuai proporsi. Misalnya nilai per lembar saham adalah 1 juta, maka (sebagai contoh) Brian harus menyediakan dana 180 x Rp 1.000.000 = Rp 180.000.000
Misalnya Brian tidak punya dana tunai, maka dia tidak bisa setor modal baru. Dan yang mengambil alih tambahan modal Brian adalah Alex, karena Anita pun hanya memiliki dana terbatas. Maka lembar saham baru akan dibagikan dengan porsi berikut:
- Alex: 240 + 180 lembar
- Brian: 0 lembar (180 lembar diambil alih Alex)
- Anita: 180 lembar
Setelah penambahan modal baru, maka total lembar saham PT Dilusi Investama menjadi 1.600 lembar dengan komposisi baru adalah:
- Alex: 400 + 240 + 180 = 820 lembar
- Brian: 300 + 0 = 300 lembar
- Anita: 300 + 180 = 480 lembar
Hak suara baru pun berubah menjadi:
- Alex: 820 / 1600 lembar = 51%
- Brian: 300 / 1600 lembar = 19%
- Anita: 480 / 1600 lembar = 30%
Dengan hasil diatas, maka Brian terdilusi kepemilikannya dari 30% menjadi 19%. Alex meningkat porsi kepemilikannya dari 40% menjadi 51% karena dia menyetor tambahan lebih banyak dari yang lain. Sedangkan Anita memiliki proporsi yang sama seperti sebelumnya.
Dalam hal ini, Alex sekarang ‘menguasai’ perusahaan karena memiliki suara terbanyak (>50%). Brian dan Anita tidak bisa mengendalikan perusahaan walaupun mereka ‘satu suara’. Mengapa?
Dulu, gabungan suara Brian (30%) + Anita (30%) bisa mendominasi keputusan perusahaan (60%). Tapi sekarang, gabungan saham mereka hanya 49% (19% + 30%), kurang dari 50%. Jadi dalam setiap RUPS, maka keputusan Alex adalah keputusan mutlak.
Mantap punya pengetahuan baru lagi nih ..
Walaupun pendatang baru tapi memiliki modal besar bisa menyingkirkan si pendatang lama ..
Thanks ??