Terakhir diperbarui Pada 21 Juni 2024 at 6:33 pm
Seperti yang kita tahu, hasil akhir dari sebuah proses akuntansi yang paling penting adalah laporan keuangan. Dengan membaca laporan keuangan, maka siapapun yang berkepentingan dengan perusahaan baik itu manajemen, publik, hingga investor bisa dengan mudah mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Apalagi belakangan perusahaan tercatat sudah banyak yang merilis Laporan Keuangan kuartal 4-2020 kemarin. Tentunya, kemampuan membaca Laporan Keuangan sangat dibutuhkan oleh para investor, terutamanya bagi investor pemula. Jadi, bagaimana tips membaca Laporan Keuangan ?
Daftar Isi
Dua Format Laporan Keuangan
Dalam beberapa analisa mengenai saham tertentu yang pernah kita angkat pembahsannya dalam website www.RivanKurniawan.com, kita seringkali menganalisa sebuah saham berdasarkan data, atau istilahnya adalah speak by data. Di mana kita percaya, bahwa numbers don’t lie. Artinya baik buruknya kinerja sebuah perusahaan tentu sangat bisa dilihat yaa dari Laporan Keuangannya tersebut, dan sebagai seorang investor sudah seharusnya kita juga memahami Laporan Keuangan perusahaan yang kita investasikan itu…
Sayangnya, masih banyak juga investor yang sudah keburu malas melihat Laporan Keuangan. Akibatnya, tak jarang investor justru mengambil jurus singkat yaitu menggunakan aplikasi online trading ataupun aplikasi lainnya untuk melihat laporan keuangan secara singkat.
Sebenarnya, jika kita benar-benar ingin memahami kinerja suatu perusahaan, tidaklah terlalu sulit. Apalagi kita sebagai investor, bisa memanfaatkan www.idx.co.id untuk memudahkan kita menganalisa Laporan Keuangan. Perlu kita ketahui, laporan keuangan yang ada di website IDX tersebut, memiliki 2 format laporan keuangan :
- Pertama adalah Laporan Keuangan dengan format yang disediakan oleh BEI sebagai regulator agar format Laporan Keuangan semua emiten disamakan. Format ini memiliki nama file yang di depannya ada kata-kata “Financial Statement”. Sayangnya format ini hanya sekitar 10 – 15 halaman saja isinya, sehingga tidak terdapat Catatan Kaki.
- Kedua adalah Laporan Keuangan dengan format bebas dari emiten yang bersangkutan, yang depannya bukan kata-kata “Financial Statement” (ada yang pakai kata-kata LK Konsolidasi, ada yang pakai kata-kata Laporan Keuangan”. Format ini yang lebih disarankan untuk digunakan karena memiliki catatan kaki di dalamnya.
Untuk lebih jelasnya, bisa lihat tampilan di bawah ini…
Format Laporan Keuangan yang lebih disarankan adalah Format Bebas Dari Emiten
Pentingnya Membaca Catatan Kaki Laporan Keuangan
Setelah membuka file Laporan Keuangan tersebut, akan muncul tiga jenis Laporan Keuangan yaitu Laporan Laba Rugi / Income Statement, Laporan Neraca / Balance Sheet, dan Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow). Meskipun ketiga laporan tersebut sebenarnya memiliki banyak informasi yang bisa kita ambil (misalkan bagaimana pertumbuhan laba bersih, margin laba, pendapatan, pertumbuhan ekuitas, arus kas perusahaan, dan komponen lainnya). Namun ketiga laporan tersebut hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar nya saja, melainkan tidak mendalam.
Sebagai contoh, misalkan kita lihat Laporan Laba Rugi / Income Statement di bawah ini. Dalam contoh ini, kita menggunakan contoh emiten AISA kuartal III-2017…
Laporan Laba Rugi / Income Statement AISA LK Q3 2017
Dari laporan laba rugi / Income Statement di atas mungkin kita mendapatkan informasi bahwa jumlah penjualan AISA menurun dari Rp 4.9 Triliun di Q3 2016 menjadi Rp 4.1 triliun di Q3 2017. Namun apakah kita tahu breakdown dari total pendapatan AISA yang sebesar Rp 4.1 triliun dari mana saja? Atau faktor apa yang menyebabkan penjualan AISA menurun Rp 800 miliar? Yup tidak bisa, karena di sinilah keterbatasan ketiga laporan keuangan tersebut.
Nah kalau kita perhatikan, pada baris Penjualan Neto ada tertulis angka 27. Apa arti angka 27 tersebut? Yup angka 27 tersebut artinya jika kita ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Pendapatan AISA, maka kita perlu membaca Catatan Kaki 27 tersebut. Jadi, secara keseluruhan ketiga jenis laporan keuangan hanya memberikan informasi yang bersifat umum saja, namun ketiga laporan tersebut tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan yang detail.
Berikut beberapa contoh pertanyaan yang jawabannya hanya bisa didapatkan oleh seorang investor dengan membaca Catatan Kaki :
- Dari mana sumber pemasukan perusahaan?
- Siapa customer terbesar perusahaan?
- Bagaimana kontribusi masing-masing lini bisnis terhadap total? (apabila perusahaan memiliki lebih dari satu lini bisnis)
- Bagaimana susunan kepemilikan saham perusahaan?
- Siapa saja Pelanggan yang banyak berhutang kepada Perusahaan (Piutang)?
- Kapan jatuh tempo hutang jangka pendek perusahaan?
- Siapa saja Pihak Berelasi Perusahaan dan bagaimana transaksi dengan pihak berelasi tersebut?
- dsb
Catatan Kaki Yang Penting Untuk Dibaca
Setelah kita memahami pentingnya membaca catatan kaki, selanjutnya apa saja Catatan Kaki yang penting untuk dibaca? Secara umum, ada sekitar 40 – 50 catatan kaki untuk setiap Laporan Keuangan. Perlu dicatat setiap Catatan Kaki tersebut sebenarnya penting untuk dibaca karena memiliki informasi masing-masing. Namun dengan waktu yang terbatas, kita perlu memilih Catatan Kaki apa saja yang penting untuk dibaca…
1. Catatan Kaki Pendapatan Perusahaan
Catatan Kaki Pendapatan Perusahaan sangat penting untuk mengetahui kontribusi pendapatan dari masing-masing lini usaha sampai dengan per produknya. Dengan mengetahui catatan kaki pendapatan perusahaan ini, kita bisa memperoleh informasi :
- Darimana sumber terbesar pendapatan perusahaan?
- Bagaimana trend pendapatan masing-masing lini usaha?
- Apakah masing-masing lini usaha mengalami kenaikan pendapatan? Atau ada yang mengalami penurunan?
- Dll
Catatan Kaki Pendapatan AISA Q3 2017
2. Catatan Kaki Segmen Operasi
Segmen Operasi memberikan gambaran kepada investor mengenai pendapatan, beban, serta laba bersih dari setiap lini bisnis yang dimiliki perusahaan. Sebagai catatan, catatan kaki segmen operasi ini biasanya ditampilkan di Laporan Keuangan Perusahaan yang memiliki beberapa lini bisnis di dalam sebuah perusahaan.
Catatan Kaki Segmen Operasi ini sangat penting untuk menganalisa :
- Bagaimana proporsi penjualan dari masing-masing lini usaha?
- Bagaimana proporsi beban pokok penjualan dan beban usaha?
- Bagaimana porporsi laba bersih dari masing-masing lini usaha?
- Bagaimana proporsi aset dan liabilitas masing-masing lini usaha?
- Dll
Catatan Kaki Segmen Operasi AISA Q3 2017
3. Catatan Kaki Biaya Perusahaan / Expenses
Selain memahami darimana pendapatan terbesar perusahaan, penting juga bagi seorang investor untuk memahami biaya / Expenses yang membebani perusahaan. Biaya / expenses yang dimaksud adalah Cost of Goods Sold dan Operating Expenses. Dengan mengetahui catatan kaki biaya perusahaan, sebagai investor kita dapat mengetahui :
- Apa saja biaya yang menjadi beban terbesar perusahaan?
- Apakah ada biaya yang naik secara tidak wajar?
- Jika ada, bagaimana penjelasan perusahaan mengenai kenaikan biaya yang tidak wajar tersebut?
- Apakah kenaikan biaya lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pendapatannya? Jika ya, maka berpotensi menggerus keuntungan perusahaan
Catatan Kaki Biaya / Expenses AISA Q3 2017
4. Catatan Kaki Utang Usaha
Catatan kaki selanjutnya yang tidak kalah penting adalah catatan kaki mengenai Utang Usaha. Dengan membaca catatan kaki tentang utang usaha, kita tidak hanya tahu seberapa besar utang usaha, melainkan juga :
- Seberapa besar hutang dari masing-masing lini usaha?
- Kepada siapa hutang-hutang tersebut? (Bank / Pihak Ketiga)
- Berapa besar Bunga Pinjaman?
- Kapan jatuh tempo nya
- Dll
Catatan Kaki Utang Usaha AISA Q3 2017
5. Catatan Kaki Manajemen Risiko
Catatan kaki manajemen risiko memberikan informasi yang cukup mendalam bagi seorang investor untuk mengetahui risiko apa saja yang terkait dengan perusahaan? Dengan memahami risiko perusahaan, seorang investor dapat mengetahui :
- Apa kemungkinan terburuk yang akan terjadi apabila risiko tersebut terjadi?
- Apa yang dilakukan perusahaan untuk mengantisipasi risiko tersebut?
- Analisa sensitivitas terhadap sebuah risiko
- dll
Catatan Kaki Manajemen Risiko AISA Q3 2017
Kesimpulan
Dengan memahami pentingnya membaca catatan kaki sebuah perusahaan, kita sudah selangkah lebih maju ketimbang investor lainnya yang tidak memahami kondisi perusahaan secara keseluruhan. Seperti yang Warren Buffett katakan,
“Berinvestasilah hanya pada bisnis yang Anda pahami”
Maka dengan membaca catatan kaki ini, akan membuat kita lebih memahami bisnis sebuah perusahaaan secara keseluruhan. Apabila ada sentimen buruk yang terjadi, kita juga bisa mengestimasi seberapa besar impact nya, dan yang terpenting kita akan menjadi lebih tenang dalam berinvestasi karena kita mengetahui betul kondisi perusahaan yang kita pegang sahamnya.***
###
DISCLAIMER ON:
Tulisan ini bukan rekomendasi jual dan beli. Semua data dan pendapat pada artikel adalah bersifat informasi yang mengedukasi pembaca, berdasarkan sudut pandang penulis pribadi. Risiko investasi berada pada tanggung jawab masing-masing investor. Do Your Own Research!
Temukan Artikel Analisa dan Edukasi Saham lainnya di Google News.