Artikel ini dipersembahkan oleh:
Daftar Isi
Mengenal Sosok Geraldine Weiss
Geraldine Weiss (Schmulowitz) dilahirkan di San Francisco pada tahun 1926. Ia berhasil merampungkan studinya dari University of California, Berkeley, pada tahun 1945. Setelah itu, ia mulai tertarik pada dunia investasi di awal tahun 1960-an. Ia pun akhirnya memutuskan untuk mengikuti kursus di malam hari, dan membaca berbagai buku tentang investasi yang bisa ia temukan di Perpustakaan San Diego.
Geraldine Weiss pun sempat bekerja di sebuah perusahaan investasi, dan ia hanya menduduki peran sebagai seorang sekretaris. Ketika ia ingin mendapatkan posisi yang lebih tinggi, orang-orang justru menolaknya dengan alasan bahwa dunia investasi sesungguhnya adalah dunia para pria.
Dengan pernyataan rekanan kerjanya itu, Geraldine Weiss merasa ditolak dan mendapat perlakukan diskriminasi. Mengawali perjalanan kariernya di bidang investasi, Geraldine Weiss kala itu tidak dapat memiliki pekerjaan yang ia inginkan sebagai broker. Kondisi itu tak lantas membuatnya hilang akal. Alhasil, ia pun memutuskan untuk membangun bisnisnya sendiri dengan nama Investment Quarterly Trends (IQT), sebuah bulletin investasi, yang ia rintis mulai tahun 1966.
Bisnis tersebut tetap ia jalani, meski ia masih saja ditolak. Terlebih lagi ketika orang-orang beranggapan bahwa tidak seharusnya menerima saran dari broker seorang wanita.
Strategi Investasi : Value Investor
Geraldine Weiss adalah seorang value investor yang percaya bahwa orang harus fokus pada dividen – bukan pada pendapatan, karena perusahaan akan terlalu mudah untuk memanipulasi angka laba dalam sebuah akun.
Ia mencari hasil tinggi dan perusahaan “blue chip” yang memiliki neraca yang kuat, yang akan memudahkan mereka untuk tetap membayar dividen mereka, dan menumbuhkan dividen tersebut. Kemudian, ia membuat bagan hasil dividen yang bersejarah, membeli ketika hasil mencapai tingkat historis tinggi dan menjual ketika mencapai posisi terendah.
Bahkan ia juga menganjurkan portofolio yang relatif terkonsentrasi, menunjukkan bahwa seorang investor harus memegang tidak lebih dari 10-20 saham.
Selama 30 tahun terakhir, rekomendasi teratas IQT telah memberikan pengembalian sebesar 11,2% per tahun, dibandingkan dengan jumlah pasar secara keseluruhan di angka 9,8%. Hingga akhirnya, hasil strategi darinya secara konsisten menunjukkan kinerja terbaik melalui layanan yang memantau kinerja buletinnya. Kiat-kiat IQT secara kolektif menunjukkan volatilitas sekitar 15% lebih rendah daripada pasar, sehingga kinerjanya bahkan lebih tinggi daripada yang disarankan statistik mentahan.
Keunggulan Strategi dan Kesuksesan Terbesar
Strategi stock-picking yang berbasis nilai dan berorientasi dividen mengungguli strategi yang direkomendasikan oleh buletin lain, dan telah mencapai pengembalian di atas rata-rata. Bahkan di pasar yang sedang dalam kondisi buruk sekalipun.
Geraldine Weiss menerbitkan buletinnya yang masih ada – Investment Quarterly Trends, selama 37 tahun sampai dia pensiun pada tahun 2003.
Salah satu bukti paling sukses dirinya adalah dari Coca-Cola. Di mana antara tahun 1982 dan 1992 (ketika hasil panen turun terlalu rendah baginya), harga naik sebesar 1.285%. Hal ini menambahkan dividen dan membuat saham kembali di rata-rata 34,6% per tahun, dibandingkan jumlah perolehan pasar secara keseluruhan di angka 18,6%.
7 Kriteria Saham Layak Beli ala Geraldine Weiss
Geraldine Weiss merasa bahwa suatu saham harus memenuhi sebagian besar (atau idealnya semua) dari tujuh kriteria utama sebelum investor mempertimbangkan untuk membelinya.
Adapun beberapa kriterianya, antara lain:
- Harus menghasilkan lebih dari hasil dividen rata-rata historisnya.
- Harus telah meningkatkan dividen pada tingkat minimal 10% per tahun selama 12 tahun terakhir.
- Mendapatkan penghasilan setidaknya sebesar dua kali angka dividen.
- Hutang kurang dari 50% dari total kapitalisasi pasar.
- Stabil secara finansial dan memiliki rekam jejak yang cukup panjang untuk dianggap sebagai “blue chip“.