Jika sebelumnya Anda selalu menyisihkan, mulai saat ini Anda harus mengubah konsep tersebut menjadi sebuah “prioritas” utama. Kira-kira apakah Anda selama ini orang yang selalu menyisihkan uang untuk berinvestasi dan menabung ? Jika ya, mungkin ada yang harus memikirkan kembali, apakah “menyisihkan uang” untuk berinvestasi dan menabung masih tepat ?
Artikel ini dipersembahkan oleh:
Daftar Isi
Jangan Pernah “Sisihkan”, tetapi “Prioritaskan”
Kalau Anda bertanya “perlukah saya berinvestasi dan menabung?” Jawabannya… Tentu, ya Anda perlu sekali, karena berinvestasi dan menabung adalah salah satu cara untuk mewujudkan tujuan keuangan Anda di masa mendatang.
Lalu bagaimana jika “saya menyisihkan uang untuk berinvestasi dan menabung?” Jawabannya… Jangan pernah Anda menyisihkan keuangan Anda untuk kepentingan masa depan Anda. Karena dengan Anda menyisihkan, berarti Anda hanya menunggu sisa nya saja setelah keuangan Anda sudah habis untuk keperluan lainnya. Dan bahkan mungkin tidak akan ada sisanya.
Dengan demikian, jangan pernah Anda “MENYISIHKAN” uang untuk berinvestasi dan menabung. Meskipun Anda menemukan banyak referensi dari berbagai sumber bacaan dalam artikel ataupun buku, untuk melakukan hal di bawah ini :
SISIHKAN 20% pendapatanmu untuk berinvestasi dan menabung, atau
SISAKAN 20% pendapatanmu untuk dirimu sendiri.
Sayangnya, Penulis melihat kalimat-kalimat di atas adalah pesan bahwa berinvestasi dan menabung adalah prioritas terakhir. Di mana Anda harus “SISIHKAN” atau “SISAKAN”. Lantas apa yang terjadi jika seseorang “SISIHKAN” atau “SISAKAN” investasi dan tabungannya dari penghasilannya? Tentu saja kegiatan berinvestasi dan menabung ini akan menjadi hal yang sangat sulit untuk terlaksana secara konsisten. Hal ini dikarenakan hampir setiap bulan penghasilan sudah habis digunakan untuk belanja rumah tangga, bayar cicilan dan utang.
Solusinya: Jadikan Berinvestasi dan Menabung sebagai PRIORITAS !
Salah satu cara yang Penulis lakukan hingga saat ini adalah:
Saving must become a priority. Not just a thought. Pay yourself first.
Dave Ramsey
Atau
Menabung dan berinvestasi harus menjadi sebuah prioritaskan. Tidak hanya sebuah pemikiran atau keinginan. Bayarlah diri Anda sendiri terlebih dahulu.
Dave Ramsey
Kondisi yang seringkali terjadi di masyarakat, adalah kebanyakan orang justru salah menentukan PRIORITAS saat akan mengeluarkan uang. Dan untuk mengevaluasi kesalahan tersebut, ada baiknya Anda tanyakan hal ini kepada diri sendiri :
Darimana saja sumber pendapatan seseorang?
Apa yang akan Anda lakukan setelah mendapatkan gaji atau penghasilan bulanan?
Penulis sendiri mendapatkan jawaban dengan hasil survey seperti berikut ini :
8 dari 10 orang menjawab pertanyaan pertama dengan gaji, bonus dan tunjangan.
7 dari 10 orang menjawab pertanyaan kedua dengan membayar utang dan cicilan serta belanja dapur. Sisanya baru untuk menabung dan berinvestasi.
Berikut ini adalah sebuah sistem untuk mengakomodasi prioritas dari membayar utang dan premi asuransi yang Anda miliki :
Cara Mengelola Keuangan Keluarga
Selanjutnya, Anda bisa melakukan evaluasi terhadap pendapatan gaji dan bonus. Anda bisa cek slip gaji Anda, apakah perusahaan sudah akan memberikan potongan (BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan program lainnya) serta pajak penghasilan. Sebagai makhluk sosial, kita perlu membantu sesama dengan cara mendonasikan (Zakat atau Perpuluhan).
Setelah itu Anda harus prioritaskan pendapatan Anda tadi untuk berinvestasi dan menabung. Sehingga Anda tidak lagi menyisihkan atau menyisakan, tetapi memprioritaskan. Dan sejak saat ini tidak ada kata : “Saya tidak berinvestasi dan menabung, karena uang yang tidak cukup. Tapi, saya berinvestasi dan menabung karena sudah menjadi prioritas utama Saya.”
Setelah itu, Anda bisa langsung membayarkan premi asuransi untuk kesehatan dan jiwa. Hal ini karena diri Anda dan kesehatan Anda, beserta keluarga sangat penting dan merupakan aset yang paling berharga.
Kemudian Anda bisa membayar utang dan cicilan yang ada. Usahakan agar jumlah utang dan cicilan tidak lebih dari 30% pendapatan Anda. Batasi utang-utang maksimal dan cicilan yang sifatnya konsumtif. Biasanya orang menggebu-gebu saat membeli barang dan menyesal pada saat harus membayar cicilannya.
Terakhir baru Anda gunakan untuk pengeluaran rumah tangga. Bagaimana jika sisanya tidak cukup untuk rumah tangga ? Pilihannya adalah Anda lebih berhemat (mengurangi pengeluaran) atau menambah penghasilan. Sebaiknya sih, kita mengubah pola pikir (mindset) daripada berhemat terus-menerus bagaimana jika Anda menambah penghasilan ?
Bagaimana Cara Menambah Penghasilan?
Menambah penghasilan adalah salah satu cara yang dapat membuat seorang karyawan menjadi kaya. Memang membutuhkan proses dan waktu, tetapi hal ini sangat mungkin terjadi. Caranya adalah:
Ubah pendapatan Aktif menjadi Pendapatan Investasi dan Pendapatan Pasif.
Mari kita lihat kembali grafik berikut ini:
Ternyata pendapatan ada 3 jenis, yaitu: Pedapatan Aktif (Gaji, Bonus, Tunjangan), Hasil Investasi dan Pendapatan Pasif. Nah apakah Anda sudah memaksimalkan ketiganya? Jika belum, jangan khawatir, karena grafik di atas adalah jawabannya.
Berawal dari Pendapatan Hasil Investasi
Pendapatan tambahan yang paling mungkin adalah pendapatan hasil investasi. Ide dasarnya adalah pengeluaran Anda untuk berinvestasi dan menabung setiap bulannya akan menghasilkan keuntungan, berupa Hasil Investasi. Anda dapat mulai berinvestasi dan menabung dengan uang kecil, pada investasi saham. Ada banyak pilihan investasi saham, namun tentunya bukanlah investasi bodong. Kira-kira bagaimana untuk Anda menghindari investasi bodong ? Anda bisa mengulas kembali artikelnya di bawah ini :
Jika Anda sudah memahami perbedaan investasi benar dan investasi bodong. Maka Anda bisa lebih mengoptimalkan tingkat dan investasi Anda, dengan cara mempelajari investasinya dan menyusun strategi berinvestasi. Ingat tidak ada kata MUDAH di dunia, selalu ada hasil yang manis dibalik proses pembelajaran, pengalaman dan dari setiap kesalahan.
Memulai Pendapatan Pasif
Seiring berjalannya waktu, penghasilan Anda dan hasil investasi akan bertambah. Di saat ini Anda akan memiliki uang yang cukup besar untuk diinvestasikan pada aset nyata (real asset). Contoh Anda membeli sebuah waralaba minimarket yang sudah ternama atau membeli rumah untuk dikontrakkan. Ingat belilah aset yang beneran aset, jangan membeli liabilitas yang diharapkan jadi aset. Karena aset ini akan menambah penghasilan Anda di masa mendatang.
Anda Sudah Tahu, Maka Berlatihlah !
Selamat saat ini Anda sudah tahu bagaimana caranya, sekarang Anda perlu latihan. Mulailah dengan menyusun anggaran bulanan, prioritaskan pendapatan Anda untuk berinvestasi dan menabung. Setelah prioritas untuk masa depan Anda telah terpenuhi, maka Anda bisa gunakan pendapatan Anda untuk kebutuhan lainnya.
Sumber Referensi:
Finansialku. 28 Mei 2016. 4 November 2016. Jangan Pernah Sisihkan Uang Untuk Menabung dan Berinvestasi. https://www.finansialku.com/jangan-pernah-sisihkan-uang-untuk-menabung-dan-berinvestasi/
###
Info:
Monthly Investing Plan Mei 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
Cheat Sheet LK Q1 2019 akan segera terbit, Anda dapat memperolehnya di sini.
E-Book Quarter Outlook LK Q1 2019 sudah terbit. Anda dapat memperolehnya di sini.
Jadwal Workshop :
Stockademy Value Investing bersama TICMI (Jakarta, 11 Mei 2019) dapat dilihat di sini.
Tags : Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan | Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan | Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan |Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan | Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan |Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan | Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan | Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan | Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan | Jangan Sisihkan Tapi Prioritaskan