Terakhir diperbarui Pada 16 Februari 2024 at 3:59 pm
Setiap dari kita pasti menginginkan masa pensiun dengan tenang setelah puluhan tahun bekerja. Pastinya kita menginginkan anak-anak kita nantinya bisa mengenyam pendidikan setinggi-tingginya untuk mencapai cita-cita mereka. Namun masih cukup banyak masyarakat di Indonesia yang tidak bisa dipungkiri, masih terbebani oleh dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Nah mari kita simak artikel berikut ini…
Daftar Isi
Minimnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Persiapan Pensiun
Kebutuhan sehari-hari yang makin tinggi tersebut justru seringkali membuat seseorang malahan harus berhutang, yang akhirnya malah membuat mereka terjerat ke dalam lilitan hutang.
Sayangnya kesadaran untuk mempersiapkan masa pensiun masih minimum sekali. Menurut data OJK, tingkat literasi keuangan di Indonesia mencapai 31% per 2018. Artinya dari 100 orang, yang melek keuangan hanya 31 orang, sementara 69 orang lainnya belum melek keuangan. Angka ini masih jauh di bawah tingkat literasi keuangan di Malaysia yang sudah mencapai 78% dan Singapura yang mencapai 96%. Kalaupun kesadaran tersebut telah tumbuh, dana yang ada hanya ditempatkan di instrumen keuangan konvensional seperti tabungan di Bank.
Hal ini tidak mengherankan, mengingat sedari kita kecil hanya diajarkan kalau menabung ya di Bank. Padahal tabungan merupakan produk keuangan yang paling rentan tergerus oleh inflasi. Dengan rata-rata inflasi berkisar di angka 5 – 6% per tahun (di tahun-tahun sebelumnya bahkan inflasi pernah di atas itu), jelas menabung uang di Bank bukanlah pilihan yang tepat untuk menyiapkan dana pensiun. Bahkan dengan kenaikan biaya Pendidikan per tahun yang mencapai 10%, maka menabung uang di Bank juga bukan pilihan yang tepat untuk menyiapkan dana Pendidikan anak.
Dengan demikian, pastinya Anda butuh instrumen produk keuangan yang bisa melawan inflasi, dan juga melawan kenaikan biaya Pendidikan tersebut. Salah satu produk keuangan yang bisa melawan inflasi adalah investasi saham. Dalam 10 tahun terakhir, investasi di pasar saham memberikan return rata-rata 11.3% per tahun (BEI, 2018). Angka ini di atas return yang dihasilkan produk keuangan lainnya seperti Obligasi (9.08% per tahun), Deposito (7.41% per tahun), Emas (6.85% per tahun), dan Tabungan (2.54% per tahun).
Sayangnya, minat masyarakat terhadap investasi saham masih sangat minim. Berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia “baru” mencapai sekitar 830 ribu SID. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang saat ini mencapai 267 juta jiwa, artinya hanya sekitar 0.3% penduduk Indonesia yang sudah aktif masuk ke produk investasi saham. Salah satu alasan umum mengapa masyarakat di Indonesia masih menyukai tabungan dan masih enggan untuk mulai investasi adalah belum memahami tujuan berinvestasi. Banyak dari masyarakat di Indonesia yang masih belum bisa membedakan antara menabung dengan investasi. Dan juga banyak masyarakat di Indonesia yang masih tabu dengan istilah investasi. Alasan yang terakhir ini lumrah terjadi di masyarakat karena memang masih banyak investasi bodong yang bertebaran di mana-mana.
[Baca lagi : Kerap Dibayangi Tipuan Investasi Bodong, apa yang Harus Dilakukan Investor ?]
Padahal seperti data yang bisa Anda lihat di atas, investasi saham pilihan tepat untuk membantu Anda mempersiapkan dana pendidikan maupun dana pensiun. Hal ini karena investasi saham merupakan salah satu instrumen yang mampu memberikan return yang tinggi, melebihi inflasi tahunan. Di sisi lain yang membuat investasi saham pilihan tepat untuk masa depan karena return yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito ataupun tabungan, yang hanya memberikan sejumlah bunga yang rendah.
Investasi Saham Untuk Mempersiapkan Masa Pensiun
Bagi Anda yang belum memahami mengapa investasi saham pilihan tepat untuk mempersiapkan dana pendidikan dan dana pensiun di masa depan, berikut beberapa kelebihan berinvestasi di pasar saham yang mungkin dapat merubah pemikiran Anda.
Return Relatif Tinggi
Salah satu kelebihan dan keuntungan berinvestasi saham adalah return paling tinggi. Seperti disampaikan di atas, return yang dihasilkan dari investasi saham jauh melampaui bentuk investasi lain, seperti halnya deposito, tabungan, ataupun emas. Adapun jumlah return dari investasi saham ini bisa mengalahkan kenaikan biaya pendidikan dan biaya hidup.
Dan untuk membantu Anda menghitung return dari investasi saham Anda, Penulis juga sudah pernah menulis artikel tentang bagaimana cara menghitungnya. Anda bisa membacanya kembali pada link:
[Baca lagi : Menghitung Tingkat Pengembalian Investasi]
Investasi saham adalah Investasi yang Liquid
Investasi saham juga merupakan sebuah investasi yang liquid karena mudah untuk diuangkan. Anda tidak akan menemukan kesulitan untuk melakukan penjualan saham. Bandingkan misalkan dengan investasi property, yang cenderung kurang liquid jika Anda membutuhkan dana dalam waktu singkat.
Dalam prosesnya pun investasi saham bisa dilakukan secara online. Mulai dari order jual, dan dalam waktu 2 hari setelah terjadinya transaksi akan ada sejumlah dana hasil penjualan saham masuk ke rekening dana investor (RDI). Kemudian, dana dalam RDI Anda bisa digunakan kembali untuk kembali membeli saham lain. Ataupun jika Anda ingin diuangkan, maka Anda sebagai investor dapat menuliskan perintah untuk proses transfer ke rekening pribadi Anda.
Dana awal untuk berinvestasi saham sangat terjangkau
Hal penting lainnya dalam berinvestasi saham yang belum banyak diketahui orang adalah, modal yang sangat terjangkau oleh berbagai kalangan. Hal ini sesuai dengan ketentuan dari Bursa Efek Indonesia, di mana jumlah minimal pembukaan rekening saham dapat dimulai dari sebesar Rp 100.000-,.
Ketentuan pembukaan rekening saham dimulai dari Rp 100.000 ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan oleh regulator untuk menjangkau lebih banyak masyarakat. Bandingkan dengan 10 tahun lalu, di mana setoran awal untuk membuka rekening saham yang ditetapkan oleh beberapa sekuritas adalah Rp 10.000.000 (termasuk ketika Penulis mulai berinvestasi di tahun 2008 silam).
Berinvestasi saham berarti Anda menjadi pemilik Perusahaan Besar
Melalui investasi saham, Anda berkesempatan menjadi salah satu pemilik perusahaan besar. Dengan status Anda sebagai pemegang saham, membuat Anda memiliki hak atas keuntungan atas meningkatnya harga saham (capital gain) serta pembagian dividen (keuntungan) yang akan dibagikan oleh perusahaan.
Dengan membeli saham, artinya Anda dapat menjadi bagian dari pemilik perusahaan besar seperti PT Astra International (ASII), PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM), dsb.
Transaksi investasi saham sangat fleksibel
Beberapa tahun yang lalu, jika Anda ingin berinvestasi saham, Anda harus mendatangi Perusahaan Sekuritas untuk melakukan transaksi pembelian saham secara langsung di sana. Alternatifnya, Anda harus menelpon broker Anda untuk memberikan perintah beli atau jual saham (yang mungkin saja biaya telepon nya lebih mahal ketimbang profit yang didapatkan).
Namun saat ini, Anda sudah jauh lebih dipermudah mengingat transaksi jual dan beli saham sekarang bisa dilakukan secara online, bahkan hanya melalui smartphone saja. Tentu ini sangatlah fleksibel, karena Anda bisa melakukannya setiap waktu dan di semua tempat. All you need is internet.
Oleh karena itu, Penulis sangat menyarankan Anda memulai investasi saham sejak saat ini. Bahkan Anda juga memang perlu untuk mulai berinvestasi sejak dini. Untuk mengetahui lebih dalam mengapa Anda perlu berinvestasi sejak dini, Anda dapat mencari tahu alasannya dalam artikel berikut ini :
[Baca lagi : Inilah Alasan Mengapa Anda Harus Memulai investasi sekarang]
Nah, kira-kira apakah Anda sekarang semakin tertarik untuk mulai berinvestasi saham ? Mengingat investasi saham sangat membantu kebutuhan finansial Anda di masa depan. Dengan Anda siap berinvestasi dalam jangka panjang, secara tidak langsung Anda sudah menjawab tantangan dana pendidikan dan dana pensiun.
Bagi Anda yang sudah memulai investasi saham, Penulis ucapkan selamat karena Anda telah menempuh jalan yang tepat. Namun bagi Anda yang belum memulai investasi saham, Penulis menyarankan agar Anda segera memulainya. Jika Anda memiliki teman, kerabat, keluarga yang sekiranya belum berinvestasi di pasar saham, Anda bisa berperan aktif dengan men-share artikel ini bagi mereka yang membutuhkan. Semoga kesuksesan selalu menyertai Anda semua !
###