Risiko Saham IPO

Terakhir diperbarui Pada 1 Maret 2019 at 11:32 am

Mengapa Perusahaan menjual Saham IPO? Apa yang dimaksud dengan saham IPO? Bagaimana cara membelinya? Dan bagaimana cara menilai saham IPO? Berikut kita akan membahas mengenai Saham IPO

 

Artikel ini dipersembahkan oleh:

 

IPO merupakan singkatan dari istilah bahasa inggris, yaitu Initial Public Offering (IPO) yang berarti Penawaran Umum Perdana. Sesuai namanya, istilah IPO berarti proses pertama kali sebuah saham dijual kepada masyarakat umum, oleh perusahaan yang go public.

Istilah go public sendiri secara harfiah berarti pergi ke masyarakat. Secara konotatif, istilahgo public memang khusus digunakan di dunia pasar modal, yang artinya juga pergi ke masyarakat, yaitu untuk menghimpun dana dari masyarakat

Dengan demikian, maka perusahaan yang sebelumnya bersifat privat atau tertutup yang sahamnya dimiliki oleh orang-orang tertentu, berubah menjadi terbuka dengan melakukan IPO. Terbuka di sini dalam arti masyarakat berkesempatan untuk ikut memiliki saham sebuah perusahaan publik.

Apa Tujuan Perusahaan Melakukan IPO?

Biasanya alasan perusahaan melakukan go public adalah karena membutuhkan tambahan modal segar. Biasanya dana yang masuk akan digunakan untuk ekspansi atau membayar sebagian utang yang telah jatuh tempo.

Pada dasarnya, ada 2 cara bagi perusahaan untuk mendapatkan modal tambahan, yaitu:

  1. Debt Financing, yaitu pendanaan dengan berutang.
  2. Equity Financing, yaitu pendanaan dengan menawarkan sebagian hak kepemilikan perusahaan kepada pihak yang bersedia memberikan dana.

 

#1 Debt Financing

Dalam dunia keuangan, utang (debt) disebut sebagai modal asing. Perusahaan bisa mendapatkan modal asing ini dengan meminjam uang dari perorangan atau lembaga keuangan atau dari masyarakat luas, yaitu menghimpun utang dari pasar modal, dengan menerbitkan surat berharga yang dinamakan obligasi.

Meminjam modal dari perorangan/lembaga maupun dengan menerbitkan obligasi, keduanya termasuk debt financing. Pendanaan tipe ini mewajibkan perusahaan untuk membayar utangnya pada tempo yang telah disepakati.

 

 

#2 Equity Financing

Selain menghimpun pendanaan dari utang, perusahaan juga bisa mendapatkan dana dengan melakukan divestasi. Perusahaan dapat menerbitkan lembar saham yang nantinya dapat dijual ke lembaga atau perorangan, atau dilepas ke masyarakat luas, yang termasuk equity financing.

Dalam kasus perusahaan yang melakukan IPO dan go public, maka lembar saham akan dijual ke masyarakat luas melalui pasar modal.

Dengan pendanaan ini, perusahaan diuntungkan karena selain mendapat dana segar, namun tidak perlu mengembalikan uang tersebut dan tidak perlu membayar bunga pinjaman. Sebagai kompensasinya, perusahaan yang memberikan dana mendapat hak kepemilikan atas perusahaan.

 

Bagaimana Cara Membeli Saham IPO?

Saat perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya ke publik, biasanya saham tersebut telah ditawarkan terlebih dahulu kepada investor institusi, baru sisanya ditawarkan ke publik.

Pada saat melakukan IPO, perusahaan harus menggunakan jasa sekuritas yang disebutunderwriter (penjamin emisi efek) untuk menerbitkan dan menjual saham perdananya. Sebelum saham resmi listing di Bursa Efek, investor yang ingin membeli saham tersebut harus melalui underwriter yang ditunjuk.

 

 

Prosedur pembelian saham dalam penawaran umum perdana adalah sebagai berikut:

  1. Investor datang ke tempat IPO diadakan, atau ke sekuritas yang ditunjuk sebagai penjamin emisi.
  2. Investor yang belum memiliki rekening, diwajibkan memiliki rekening efek dengan mengisi formulir pembukaan rekening, dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS).
  3. Perusahaan sekuritas kemudian melakukan pemeriksaan kelengkapan data yang telah diisi, dan melakukan validasi.

 

Bagaimana Menilai Saham IPO?

Munculnya saham baru di pasar memang sangat menarik. Biasanya saham yang baru saja melakukan IPO menjanjikan pertumbuhan yang tinggi untuk jangka panjang. Namun sebaliknya, ada pula saham yang setelah IPO malah mengalami penurunan dan belum kembali ke harga IPO setelah adanya penurunan tersebut.

Menilai saham IPO, agak lebih susah dibandingkan saham pada umumnya. Pada saham IPO, tidak bisa digunakan analisis Teknikal dan berbagai indikatornya, karena grafiknya belum ada. Berikut beberapa tips untuk melakukan penilaian terhadap saham IPO:

 

 

#1 Cermati Fundamental Perusahaan

Mencari informasi mengenai fundamental perusahaan yang siap go public tidak semudah mencari data fundamental di perusahaan yang sudah terbuka. Tidak banyak pula analis yang mempunyai hasil riset dari sebuah perusahaan tertutup, sehingga sulit mengetahui informasi detail perusahaan.

Salah satu cara lagi untuk mencermati fundamental perusahaan yang akan IPO adalah dengan melihat porspektusnya. Pada prospektus terdapat laporan keuangan perusahaan.

Di dalamnya biasanya terdapat risiko dan peluang bagi perusahaan tersebut, serta tujuan penggunaan dana hasil IPO. Ada pula perusahaan yang melampirkan proyek-proyek yang ditangani beserta nilai kontraknya ke dalam prospektus.

Investor juga bisa mencermati fundamental perusahaan dari peta kompetisi, kinerja keuangan, hingga laporan keuangannya. Informasi ini biasanya selain disajikan dalam prospektus, juga bisa diperoleh melalui berita-berita yang beredar di internet.

 

#2 Cek Perusahaan dan Sektor yang Berhubungan dengan Emiten

Apabila saham yang akan melantai di bursa memiliki hubungan dengan grup perusahaan tertentu, ada baiknya juga cek data historis emiten-emiten yang bersangkutan tersebut. selain itu juga perlu cek prospek dari grup atau sektor emiten-emiten yang bersangkutan ke depannya seperti apa. Lihat juga analisis ekonomi makro untuk mengetahui prospek emiten yang IPO.

Penting sekali memperhatikan tren sektoral dari perusahaan yang akan melantai di bursa. Jika tren sektoral dari perusahaan yang melakukan IPO sedang lesu, sebaiknya hindari perusahaan tersebut.

 

 

 

#3 Lihat Sekuritas Penjamin Emisinya

Pilihlah perusahaan yang memakai jasa underwriter yang berpengalaman dan terkenal. Caranya adalah dengan mengecek rekam jejaknya, apakah saham-saham IPO sebelumnya yang ditangani underwriter tersebut langsung melejit setelah IPO. Biasanyaunderwriter besar menangani IPO perusahaan besar pula. Jika underwriter-nya skala kecil, sebaiknya investor berhati-hati.

 

#4 Cek Peminatnya

Pilihlah saham IPO yang banyak peminatnya, yaitu dengan cara melihat proses bookbuilding-nya. Book building adalah proses yang dilakukan oleh underwriter untuk menganalisis minat beli investor besar dan institusi untuk menentukan harga jual perdana selayaknya.

Bila banyak peminatnya, harga akan ditentukan di batas atas dan pemesan mendapat jatah sedikit. Bila sedikit peminatnya, maka harga ditentukan di batas bawah dan pemesan bisa mendapatkan jatah banyak.

Investor dapat bertanya kepada sekuritas terkait mengenai jatah IPO dari book building tersebut. Bila peminatnya banyak, maka jatah biasanya kurang dari 1%. Makin kecil jatah, makin besar minat pasar. Pilihlah saham IPO yang book building-nya di bawah 5%.

Jatah 1% berarti bahwa sebelum listing ke bursa, Anda memesan 1000 lot, yang Anda dapatkan hanya 1 lot. Ini artinya minat publik pada saham ini sangat besar.

 

#5 Perjualbelikan Saham IPO ketika Tren Pasar Naik

Saham IPO bisa merosot meskipun fundamentalnya bagus, hanya karena saham itu melantai di bursa ketika tren pasar global turun. Trend pasar naik menunjukkan tingginya daya beli atau minat investor. Hal itulah salah satu yang mendorong kenaikan harga saham yang sedang IPO.

 

Saham IPO dan Value Investing

Sekedar catatan, dalam Value Investing sendiri kita jarang membeli saham IPO, karena bisa dikatakan belum memiliki track record yang proven ketika menjadi perusahaan terbuka. Namun apabila Anda tetap ingin membeli dan menilai saham IPO yang baru akan listing di bursa, Investor harus mencermati beberapa poin yang disebutkan di atas agar tidak terjebak membeli kucing dalam karung.

 

Apakah Anda tertarik dengan prospek saham IPO? Silakan tulis pendapat Anda mengenai pengalaman Anda dalam bertransaksi saham IPO dengan menulis di kolom komentar di bawah

 

Info:

  • Monthly Investing Plan Januari 2018 akan segera terbit, Anda bisa memperoleh nya di sini
  • Dapatkan Ringkasan Laporan Keuangan 500+ perusahaan dalam Cheat Sheet, yang dapat Anda peroleh di sini
  • Jadwal Workshop Value Investing 2018 dapat dilihat di sini.
  • Download E-Book Value Investing Untuk Pemula di sini. Gratis.

 

1
Pastikan rekan Investor tidak ketinggalan Informasi ter-update

Subscribe sekarang untuk mendapatkan update artikel terbaru setiap minggunya

reCaptcha v3
keyboard_arrow_leftPrevious
Nextkeyboard_arrow_right

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *