Terakhir diperbarui Pada 16 Februari 2024 at 3:55 pm
Ketika awal Penulis mulai berinvestasi di pasar saham di 2008, saat itu usia Penulis adalah 20 tahun. Penulis patungan dengan beberapa teman di kampus karena waktu itu masih ada modal minimum Rp 10 juta untuk buka account di pasar modal. Ketika artikel ini ditulis, usia Penulis adalah 29 tahun. Jadi kurang lebih sudah 8 – 9 tahun Penulis berinvestasi di pasar saham. Yuk simak perjalan Penulis!
Daftar Isi
Mengawali Investasi di Pasar Saham
Penulis termasuk beruntung karena waktu itu “dipaksa” oleh teman untuk ikut patungan buka account di salah satu sekuritas. Padahal waktu tahun 2008, teknologi belum secanggih sekarang. Online trading juga belum ada sehingga kalau jual dan beli harus telpon ke sekuritas bersangkutan. Laporan keuangan pun sangat sulit diakses. Buku-buku referensi tentang saham juga masih sangat terbatas.
Bagaimana dengan teman-teman investor sekarang? Semua sekuritas rasanya sudah memiliki fasilitas Online Trading, sehingga teman-teman investor Anda bisa melakukan transaksi di manapun dan kapanpun. Laporan keuangan dan aktivitas korporat dapat dilihat di situs resmi www.idx.co.id. Sekarang juga banyak sekali buku-buku yang membahas tentang saham. Teman-teman investor juga dapat mencari referensi lain tentang saham dari Mbah Google. Intinya, dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, memudahkan teman-teman investor untuk memulai untuk berinvestasi di pasar saham.
Inilah Alasan Mengapa Investasi Harus Sejak Dini
Lalu pada usia berapa saya harus memulai investasi? Kembali lagi jawaban saya adalah SEKARANG. Katakan saat ini umur teman-teman investor adalah di awal 20 – an. Maka sangat beruntung, karena memiliki WAKTU yang lebih panjang dibandingkan dengan orang-orang lain yang baru memulai investasi di awal umur 30 – an atau 40 – an. Jadi teman-teman investor berada di waktu yang paling tepat untuk memulai. Meskipun dana yang dimiliki saat ini belum seberapa tidak menjadi masalah. Karena dengan kedisplinan dalam berinvestasi, jumlah dana yang teman-teman investor miliki akan semakin besar seiring berjalannya waktu.
Tokoh ternama dunia, Warren Buffett, memulai investasi pertamanya di usia 11 tahun. Ia tidak memulai investasinya langsung dengan modal miliaran dollar seperti sekarang, melainkan dengan modal yang kecil juga. Katakan harus menderita kerugian di awal pun (semua investor pasti pernah mengalami kerugian). Kemungkinan besar, teman-teman investor tidak perlu khawatir karena masih belum memiliki tanggungan. Jadi, saya sangat merekomendasikan untuk memulai investasi saham sekarang!
Benefit berinvestasi sejak usia muda
Bagi teman-teman yang saat ini berusia di awal 30 -an, maka tidak perlu berkecil hati. Lantaran teman-teman investor memiliki kelebihan lain, yaitu mungkin modal yang dimiliki sekarang sudah jauh lebih besar. Dengan dukungan posisi teman-teman yang sudah mapan dalam bekerja. Namun teman-teman masih menaruh uang hasil kerja keras di tabungan.
Nah, mulai sekarang, teman-teman bisa mengalihkan tabungan dari bank ke investasi saham. Lo Kheng Hong pertama kali memulai investasi saham di awal usia 30 – an. Jadi, kalian belum terlambat sama sekali.
Demikian pula dengan teman-teman yang sekarang berusia di awal 40 – an, tidak pernah ada kata terlambat. Kemungkinan besar juga memiliki modal yang jauh lebih besar daripada orang yang berusia 30 – an. Dan tentunya tingkat kedewasaan yang jauh lebih matang dalam mengolah informasi. Ini adalah modal utama bagi teman-teman yang ada di usia ini. Ditambah juga kemungkinan sudah tidak memiliki tanggungan yang terlalu besar, karena kemungkinan anak sudah mulai bisa mendapatkan penghasilan sendiri.
Pesan yang ingin saya sampaikan adalah tidak peduli berapa usia kalian sekarang, ketika baru memulai investasi saham, kita tidak bisa merubah apa yang telah lewat. Namun, kita bisa mulai mempersiapkan masa depan untuk 5 tahun atau 10 tahun ke depan, dimulai dari SEKARANG.
Satu hal lagi, jika kita melihat kondisi makro ekonomi Indonesia, sekarang ini negara kita ini sedang dalam fase tinggal landas untuk menjadi negara maju di masa depan. Hal ini sama seperti Amerika yang perekonomiannya mulai maju pesat sejak tahun 1950-an (pasca perang dunia kedua). PDB Indonesia sendiri terakhir tercatat US$ 1,866 per kapita, atau naik lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 1990, dan selama 20 tahun terakhir ini trend-nya naik terus (hanya turun sekali pada krisis 1997 – 1998. Tapi di tahun-tahun lainnya termasuk 2008, cenderung naik terus). Namun, PDB US$ 1,866 per kapita itu secara relatif masih sangat rendah dibanding banyak negara-negara maju, sehingga ruang bertumbuhnya masih sangat terbuka lebar.
Jadi tunggu apa lagi? Dengan kemajuan teknologi yang memudahkan kita untuk mempelajari saham. Serta momentum yang tepat di mana Indonesia sedang dalam fase tinggal landas untuk menjadi negara maju, rasanya tidak ada alasan untuk tidak memulai investasi sejak dini.
###